39
3. Sajikan makanan ketika anak sedang lapar.
4. Pola makan orang tua sebaiknya memenuhi anjuran gizi seimbang sehingga
dapat diterapkan pada anak-anaknya, karena biasanya anak mengikuti kebiasaan orangtuanya dan juga kebiasaan makan yang baik ditanamkan sejak
kecil sehingga dapat terus diterapkan hingga dewasa. 5.
Ciptakan suasana yang hangat antara orangtua dan anak, karena hal tersebut dapat meningkatkan nafsu makan anak.
2.6.1 Faktor yang Memengaruhi Kebiasaan Makan Anak Sekolah Dasar
Makan dapat dijadikan media oleh orangtua untuk mendidik anak supaya dapat menerima, menyukai, memilih makanan yang dikonsumsi yang baik bagi
kesehatan dan menentukan jumlah makanan yang cukup dan bermutu untuk dikonsumsi. Pada anak dapat dibina kebiasaan yang baik tentang makan dan
melalui cara pemberian makan yang teratur sehingga anak makan sesuai waktu yang sudah lazim ditentukan, sehingga anak tidak terkena penyakit yang
berhubungan dengan pencernaan seperti maag.
Manusia hidup bermasyarakat atau membentuk kelompok hidup bersama, memiliki pola makan dan kebiasaan makan seperti kelompoknya. Pola budaya,
agama, taraf ekonomi, lingkungan alam dan sebagainya. Kebiasaan makan
individu, keluarga, dan masyarakat dipengaruhi oleh:
1. Faktor perilaku, seperti cara pandang terhadap makanan. Kemudian
dinyatakan dalam bentuk tindakan makan dan memilih makanan. Kejadian ini berulang kali dan dilakukan secara berkelanjutan sehingga menjadi kebiasaan
makan.
Universitas Sumatera Utara
40
2. Faktor lingkungan sosial, seperti tingkat pendidikan.
3. Faktor lingkungan ekonomi, seperti pendapatan dan daya beli.
4. Lingkungan ekologi, seperti kondisi tanah, iklim dan lingkungan biologi.
5. Faktor ketersediaan bahan makanan,dipengaruhi oleh kondisi yang bersifat
hasil karya manusia seperti sistem pertanian, prasarana dan sarana kehidupan. 6.
Faktor perkembangan teknologi seperti bioteknologi yang menghasilkan jenis-jenis bahan makanan yang lebih praktis dan lebih bergizi, menarik dan
awet jika disimpan dalam waktu yang lama. Jadi dapat dikatakan bahwa pola makan anak sangat dipengaruhi oleh pola
makan keluarganya sendiri atau di lingkungan masyarakat tempat anak tinggal. Oleh karena itu, di lingkungan anak hidup terutama keluarga perlu pembiasaan
makan yang memerhatikan kesehatan dan gizi. TV menjadi salah satu media elektronik yang berdampak cukup besar
dalam memengaruhi kebiasaan makan anak. Hal ini dikarenakan sangat seringnya anak-anak menonton TV yang terkadang di sela-sela acaranya ada iklan-iklan
terutama iklan makanan. Menurut Merryana dan Bambang 2014, pengaruh TV terhadap kebiasaan makan dapat terjadi melalui dua proses, yaitu:
1. Iklan TV akan menyebabkan meningkatnya alokasi pembelian jenis makanan
baru yang sebelumnya tidak pernah dikonsumsi. Anak-anak yang konsumsi makannya sangat tergantung pada ketersediaan pangan di rumah akhirnya
terkondisi dengan jenis-jenis makanan baru yang sedang dicoba ibunya. Akhirnya, terbentuklah kebiasaan makan dengan komoditas pilihan
berdasarkan iklan TV.
Universitas Sumatera Utara
41
2. Makanan dalam iklan TV sering kali ditampilkan dalam rangka menunjang
suatu aktivitas. Jadi tidak sekedar memenuhi rasa lapar, karena terlalu banyaknya aktivitas dalam hidup seseorang maka jenis-jenis makanan yang
menyertai aktivitas itu pun akan semakin banyak dan bila makanan tersebut bersifat low density nutrients maka ada kemungkinan kasus obesitas akan
segera muncul. Pengetahuan tentang makanan sehat dan bergizi dalam memenuhi
konsumsi makanan sehari-hari sangat penting, karena pendidikan gizi sulit berhasil bila tidak disertai peningkatan pengetahuan mengenai sikap, kepercayaan
dan nilai-nilai dari masyarakat atau keluarga yang akan dijadikan sasaran dan cara mereka menerapkan hal tersebut kepada anak-anaknya.
2.6.2 Perilaku Gizi yang Salah Pada Anak Sekolah Dasar