4.4 Gambaran Sikap Responden Sebelum dan Sesudah Permainan
Monogi Berdasarkan hasil pre-test didapatkan hasil bahwa tingkat sikap responden
terbanyak sebelum diberikan pendidikan gizi adalah kategori sedang sebanyak 23 orang 65,7 dan masih ada yang dalam kategori kurang baik sebanyak 12 orang
34,3. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat sikap responden tentang pola makan seimbang sebelum diberi permainan Monogi berada dalam kategori baik dan ada
yang masih dalam kategori kurang baik. Pada jawaban dari pertanyaan kuesioner pre-test diketahui bahwa anak sekolah kurang mengetahui tentang pola makan
seimbang, sumber-sumber dari setiap zat gizi, seperti anak sekolah menganggap bahwa nasi, ikan, buah termasuk sumber karbohidrat; susu, sayur, buah termasuk
protein nabati, dan kurang dalam mengetahui porsi dari karbohidrat yang dibutuhkan per harinya.
Sementara itu setelah dilakukan post-test didapatkan hasil bahwa tingkat sikap responden terbanyak sesudah diberikan permainan Monogi adalah pada
kategori baik sebanyak 33 orang 94,3 dan hanya 2 5,7 responden masuk dalam kategori tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa sikap responden sesudah
diberikan permainan Monogi pada umumnya mengalami peningkatan menjadi kategori baik.. Hal ini dijelaskan pada tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Sebelum dan Sesudah Permainan Monogi
Sikap Pretest
Posttest N
N
Baik 23
65,7 33
94,3 Tidak Baik
12 34,3
2 5,7
Total 35
100,0 35
100,0
Universitas Sumatera Utara
Hasil distribusi frekuensi pengetahuan dianalisis dengan menggunakan uji statistik Wilcoxon yaitu uji non parametrik dari Paired Sample T-Test karena data
tidak berdistribusi normal, untuk menguji apakah ada pengaruh permainan Monogi terhadap sikap responden dengan membandingkan hasil pre-test dan post-
test dengan α= 0,05.
Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui bahwa rerata responden meningkat dengan perbedaan nilai pre-test dan post-test 4.,400 dan nilai
probabilitas p.=0,000. Oleh karena p0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada variabel sikap sebelum dan sesudah
pendidikan gizi. Hal ini dijelaskan pada tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.6 Perbedaan Rata-Rata Nilai Pre-test dan Post-test Sikap
Responden Melalui Permainan Monogi
Variabel Sikap Nilai Mean
SD Perbedaan
t-hitung p.
Pretest 26,43 4,461
4,400 6,064
-4,292 0,000
Posttest 30,83 3,846
Dari jawaban pada kuesioner post-test diketahui bahwa ada perbedaan jumlah responden yang menjawab benar pada saat pre-test dan post-test. Jumlah
responden yang menjawab benar meningkat pada pertanyaan tentang pengertian pola makan seimbang, zat gizi yang harus dipenuhi yang dapat dikatakan pola
makan seimbang, sumber-sumber dari zat gizi karbohidrat, protein hewani dan nabati, vitamin dan mineral, kebutuhan konsumsi air putih serta porsi dari
karbohidrat yang dibutuhkan per hari. Namun jumlah responden yang tetap menjawab salah pada saat post-test adalah tentang apakah mengkonsumsi lemak
dapat mengakibatkan gangguasn kesehatan atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
64
BAB V PEMBAHASAN