Preferensi Konsumen Terhadap Atribut-Atribut Buah Impor

52 pembelian tidak tentu. Frekuensi pembelian buah impor di Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 5.7 berikut. Tabel 5.7 Sebaran Konsumen Berdasarkan Frekuensi Membeli Buah Impor No Frekuensi Membeli Buah Jumlah Orang Jumlah 1 setiap hari 2 seminggu sekali 28 26,6 3 dua minggu sekali 34 32,4 4 tidak tentu 43 41 Total 105 100 Sumber : Diolah dari lampiran Gambar 8. Sebaran Konsumen Berdasarkan Frekuensi Pembelian Buah Impor Konsumen buah impor di Kota Medan kebanyakan tidak tentu frekuensinya dalam membeli buah impor. Konsumen yang membeli buah impor dengan frekuesi tidak tentu adalah mereka yang membeli buah impor sesuai dengan keinggan mereka mengonsumsi buah impor.

5.2 Preferensi Konsumen Terhadap Atribut-Atribut Buah Impor

Preferensi konsumen didefenisikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk buah impor yang dikonsumsi. Pilihan tersebut berbeda-beda antara satu responden dengan responden lain. Analisis preferensi 26,6 32,4 41 5 10 15 20 25 30 35 40 45 setiap hari seminggu sekali dua minggu sekali tidak tentu Jum la h Fekuensi Membeli Buah Impor Universitas Sumatera Utara 53 konsumen adalah analisis yang bertujuan untuk mengetahui apa yang disukai dan yang tidak disukai konsumen, juga untuk menentukan urutan kepentingan dari suatu atribut produk maupun produk itu sendiri. Dengan analisis preferensi ini akan diperoleh urutan kepentingan produk seperti apa yang paling penting atau yang paling disukai. Atribut menggambarkan karakteristik spesifik dari produk yang menimbulkan manfaat. Artinya, pembeli biasanya dapat menyimpan manfaat yang akan mereka terima dari produk dengan meneliti atribut produk tersebut. Yang menjadi atribut buah impor adalah rasa, ukuran, aroma, kesegaran, harga, warna, tekstur, dan kandungan vitamin. Atribut-atribut yang dikaji dalam survey ini berjumlah empat atribut dari delapan atribut yang dikemukakan oleh Sumarwan 2004 yang terdiri dari rasa, ukuran, aroma khas, dan warna. Keempat atribut tersebut merupakan pertimbangan konsumen dalam keputusan membeli. Dalam hal ini, adalah penting untuk membedakan satu atau lebih atribut penentu, yaitu atribut yang paling menentukan pilihan pembeli. Preferensi konsumen terhadap buah impor di Kota Medan dapat dianalisis menggunakan analisis Conjoint. Preferensi konsumen dalam membeli buah impor di Kota Medan dapat diketahui dari konsumen yang memilih atribut-atribut dari buah impor yang diteliti dimana atribut tersebut adalah rasa, ukuran, dan aroma. Dari hasil analisis Conjoint dapat dilihat pada Tabel 5.8 Universitas Sumatera Utara 54 Tabel 5.8 Hasil Analisis Conjoint Pada Buah Import Utility Estimate Std. Error Rasa Ukuran Aroma khas Warna Constant Manis Asam Manis asam Kecil Sedang Besar Kuat Sedang Tidak beraroma Cerah Agak cerah Kusam .172 -.241 .078 -.205 .020 .184 .201 .015 -.226 .159 .023 -.182 .024 .024 .024 .029 .029 .029 .029 .029 .029 .024 .024 .024 .025 Sumber: Diolah dari hasil penelitian Buah impor yang menjadi preferensi konsumen dapat dilihat dari nilai kegunaak utility values yang paling besar diantara level taraf pada masing- masing atribut. Berdasarkan hasil penelitian, kacang sihobuk yang disukai konsumen ditinjau dari: 1. Rasa Rasa buah impor pilihan konsumen yaitu buah dengan rasa yang manis. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 5.8 dimana pada atribut rasa, taraf manis memiliki nilai kegunaan utility values terbesar positif diantara taraf yang lain, yaitu sebesar 0,172. Alasan konsumen menyukai rasa manis yaitu karena rasa manis yang dominan akan memberikan kesan bahwa buah tersebut telah matang atau siap untuk dikonsumsi, masih segar, dan meningkatkan selera. Sedangkan Universitas Sumatera Utara 55 taraf rasa asam dan manis asam masing masing memiliki nilai sebesar -0,241 dan 0,078. Gambar 9. Digram Nilai Kegunaan Masing-Masing Taraf Atribut Rasa Rasa merupakan salah satu atribut produk yang mempengaruhi keputusan konsumen untuk memproduksi suatu produk Pemasar seharusnya mengetahui keinginan konsumen sehingga mampu meraup pangsa pasar yang besar dengan memenuhi semua tuntutan konsumen Kasali, 2007. Penelitian Ria 2014 menunjukkan bahwa rasa merupakan atribut utama yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap buah lokal, dimana diketahui rasa asam pada apel menyebabkan konsumen memilih apel impor dibandingkan apel lokal. 2. Ukuran Ukuran buah impor pilihan konsumen yaitu buah dengan ukuran yang besar. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 5.8 dimana pada atribut ukuran, taraf besar memiliki nilai kegunaan utility values terbesar positif diantara taraf yang lain, yaitu sebesar 0,184. Alasan konsumen memilih buah impor dengan ukuran manis asam manis asam Series1 0,172 -0,241 0,078 -0,3 -0,25 -0,2 -0,15 -0,1 -0,05 0,05 0,1 0,15 0,2 R as a Utility Universitas Sumatera Utara 56 yang besar yaitu bahwa buah dengan ukuran yang besar lebih menarik perhatian konsumen dibanding ukuran yang lebih kecil. Selain itu, menurut kebanyakan presepsi konsumen, buah dengan ukuran yang besar menunjukkan pertumbuhan yang optimal subur, dan ukuran buah yang kecil menunjukkan pertumbuhan yang tidak optimal. Taraf ukuran sedang dan kecil masing masing memiliki nilai kegunaan sebesar 0,020 dan -0,205. Berdasarkan penelitian Rahayu, et al. 2012 diketahui bahwa ukuran buah merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan utama konsumen pada saat membeli buah impor. Gambar 10. Diagram Kegunaan Masing-Masing Taraf Atribut Ukuran 3. Aroma khas Buah impor pilihan konsumen yaitu buah dengan aroma khas yang kuat. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 5.8 dimana pada atribut ukuran, taraf kuat memiliki nilai kegunaan utility values terbesar positif diantara taraf yang lain, yaitu sebesar 0,201. Alasan konsumen memilih buah impor dengan aroma khas yang kuat yaitu bahwa buah impor dengan aroma khas yang kuat lebih menarik perhatian konsumen dan meningkatkan selera. Selain itu, menurut kebanyakan kecil sedang besar Series1 -0,205 0,02 0,078 -0,25 -0,20 -0,15 -0,10 -0,05 0,00 0,05 0,10 Utility Universitas Sumatera Utara 57 presepsi konsumen, buah impor dengan aroma yang khas menunjukkan buah tersebut masih segar atau baru dipanen, sedangkan buah yang tidak memiliki aroma khas dianggap sebagai buah yang sudah layu atau tidak segar lagi, sehingga menurunkan tingkat kesukaan konsumen. Taraf aroma khas sedang dan tidak beraroma masing-masing memiliki nilai kegunaan sebesar 0,015 dan -0,226. Gambar 11. Diagram Nilai Kegunaan Masing-Masing Taraf Atribut Aroma 4. Warna Buah impor pilihan konsumen yaitu buah dengan warna yang cerah. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 5.8 dimana pada atribut warna, taraf cerah memiliki nilai kegunaan utility values terbesar positif diantara taraf yang lain, yaitu sebesar 0,159. Alasan konsumen memilih buah impor dengan warna yang cerah yaitu buah impor dengan warna yang cerahlebih menarik perhatian konsumen dan meningkatkan selera. Buah dengan warna yang cerah juga menunjukkan kesegaran dari buah itu sendiri, dimana semakin cerah warna buah, semakin tinggi nilai kesegarannya. Akan tetapi sebagian konsumen menyukai buah dengan warna yang kurang cerah. Taraf warna agak cerah dan kusam masing-masing memiliki nilai kegunaan sebesar 0,023 dan -0,182. kuat sedang tidak beraroma Series1 0,201 0,015 -0,226 -0,25 -0,20 -0,15 -0,10 -0,05 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 A ro m a Utility Universitas Sumatera Utara 58 Gambar 12. Diagram Nilai Kegunaan Masing-Masing Taraf Atribut Warna Dari nilai utilitas keseluruhan untuk level atribut tertinggi pada buah impor, didapatkan kombinasi produk buah impor terbaik menurut preferensi konsumen, yaitu sebagai berikut: − Rasa manis − Ukuran besar − Aroma khas kuat − Warna cerah

5.3. Urutan Atribut Buah Impor Menurut Preferensi Konsumen