Permintaan Buah Impor Penawaran Buah Impor

6 atau masyarakat. Menurut hukum permintaan, ketika harga barang turun, kualitas barang yang di minta meningkat Mankiw, 2003. Komoditi buah-buahan mempunyai potensi dan peluang pasar yang cerah, baik untuk keperluan pasar dalam maupun luar negeri. Indonesia sendiri melakukan impor setiap tahunnya. Pada umumnya jenis buah yang diimpor adalah varietas yang masih sulit tumbuh di Indonesia. Jenis buahnya antara lain anggur, jeruk, apel, pear, kurma dan lain-lain Satuhu, 1996.

2.1.2 Permintaan Buah Impor

Permintaan diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Permintaan konsumen tidak akan mampu mempengaruhi harga dan persediaan barang, akan tetapi jika bersama-sama akan membentuk sisi permintaan dalam pasar Umar, 1997. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat. Hukum permintaan menjelaskan sifat terkaitan diantara permintaan sesuatu barang dengan harganya. Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesa yang menyatakan makin rendah harga dari suatu barang, maka semakin tinggi permintaan barang tersebut, dan juga sebaliknya semakin mahal harga barang maka semakin rendah permintaan barang tersebut Sukirno, 1995. Universitas Sumatera Utara 7 Dalam ilmu ekonomi, istilah permintaan menunjukan sejumlah barang dan jasa yang akan dibeli konsumen pada periode waktu dan keadaan yang harus di perhatikan antara lain harga yang akan dibeli, harga barang lain, pendapatan konsumen, selera dan lain-lain Arsyad, 2000. Kebutuhan konsumen akan terpenuhi manakala ketersediaan produk dan daya beli masyarakat juga mampu mengatasinya. Usaha pemenuhan kebutuhan dan selera konsumen terhadap buah-buahan tercermin dengan semangkin membanjirnya buah impor baik dari ragam jenis buah ataupun volumenya. Dalam memahami perilaku konsumen buah-buahan merupakan informasi pasar yang sangat penting bagi sektor agribisnis Sumarwan, 1999.

2.1.3 Penawaran Buah Impor

Penawaran dapat diartikan sebagai kuantitas barang-barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga. Dalam hal ini, bila harga suatu barang naik, maka produsen akan berusaha menigkatkan jumlah barang yang di jualnya. Penjualan barang pada berbagai tingkat harga di tentukan oleh beberapa faktor diantaranya harga barang itu sendiri, harga barang lain, ongkos produksi, tingkat teknologi dan tujuan-tujuan perusahaan Sukirno, 1997. Buah impor mempunyai karakteristik mutu yang seragam dan shelf-left lebih lama, yang menjadikan daya saingnya di pasar lebih besar. Para importir buah mendapatkan pasokan buah dari luar negeri dengan memanfaatkan beberapa kelemahan atribut buah tropik misalnya, warna yang kurang menarik, ukuran yang tidak seragam dan cita rasa yang tidak konsisten Firdaus, 2008. Target pasar buah impor pada awalnya adalah golongan berpendapatan menengah ke atas melalui pasar supermarket dan gerai khusus buah, namun Universitas Sumatera Utara 8 faktanya sekarang sudah ke gerai pasar tradisional. Para importir buah-buahan sub-tropik umumnya pemodal kuat, sehingga mereka mempunyai fasilitas gudang penyimpanan yang berpendingin. Kondisi ini juga telah meningkatkan daya saing buah impor, karena importir dapat mengatur kapan, kemana dan bagaimana cara pemasaran yang paling tepat untuk memperoleh tingkat keuntungan yang optimal. Jika jumlah pembeli suatu barang tertentu bertambah, maka pada harga yang sama jumlah yang mau dibeli bertambah banyak juga, hal ini dapat terjadi misalnya karena pertambahan penduduk. Dalam hal ini konsumen untuk buah impor, j ika melihat signifikansi buah-buahnya dalam pola konsumsi masyarakat indonesia tentunya tidak begitu besar mengingat sebagian besar penduduk indonesia masih tidak lazim mengkonsumsi buah-buahan. Akan tetapi hal ini tetunya juga menjadi ladang besar bagi para importir dan pengusaha dengan melihat jumlah penduduk indonesia yang sangat besar yang akan menjadi target pasar mereka. Dalam hal ini, importir buah terus berusaha meningkatkan kapasitas buah impor. Target pasar buah impor pada awalnya adalah golongan berpendapatan menengah ke atas melalui pasar supermarket dan gerai khusus buah, namun faktanya sekarang sudah ke gerai pasar tradisional. Para importir buah-buahan sub-tropik umumnya pemodal kuat, sehingga mereka mempunyai fasilitas gudang penyimpanan yang berpendingin. Kondisiini juga telah meningkatkan daya saing buah impor, karena importir dapat mengatur kapan, kemana dan bagaimana cara pemasaran yang paling tepat untuk memperoleh tingkat keuntungan yang optimal. Komoditi buah-buahan mempunyai potensi dan peluang pasar yang cerah, baik untuk keperluan pasar dalam maupun luar negeri. Indonesia sendiri Universitas Sumatera Utara 9 melakukan impor setiap tahunnya. Pada umumnya jenis buah yang diimpor adalah varietas yang masih sulit tumbuh di Indonesia. Jenis buahnya antara lain anggur, jeruk, apel, pear, kurma dan lain-lain Satuhu, 1996. Pemasar harus berusaha untuk memahami konsumen, mengetahui tentang kebutuhan, keinginan, selea serta cara konsumen mengambil keputusan sehingga pemasar dapat memproduksi barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen akan memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen, sehingga mau membeli apa yang di tawarkan oleh pemasar. Persaingan yang ketat antar merk dan produk menjadikan konsumen memiliki posisi yang semakin kuat dalam posisi tawar-menawar Sumarwan, 2003. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Preferensi Konsumen