26 Menurut Harmita 2004, persen perolehan kembali dapat dihitung dengan
rumus berikut: Perolehan Kembali =
C
F
- C
A
C
A
x 100 Keterangan:
C
A
= kadar logam dalam sampel sebelum penambahan baku C
F
= kadar logam dalam sampel setelah penambahan baku C
A
= kadar larutan baku yang ditambahkan
3.5.9 Simpangan Baku Relatif
Keseksamaan atau presisi diukur sebagai simpangan baku relatif atau koefisien variasi. Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan
derajat kesesuaian antara hasil individual ketika suatu metode dilakukan secara berulang untuk sampel yang homogen. Nilai simpangan baku relatif yang
memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang dilakukan Harmita, 2004.
Menurut Harmita 2004, rumus untuk menghitung simpangan baku relatif adalah sebagai berikut:
RSD = X
SD x 100
Keterangan:
X
= Kadar rata-rata sampel SD
= Standar Deviasi RSD = Relative Standard Deviation
Universitas Sumatera Utara
27
3.5.10 Penentuan Batas Deteksi Limit of Detection dan Batas Kuantitasi Limit of Quantitation
Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan. Batas kuantitasi merupakan
kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteris cermat dan seksama Harmita, 2004.
Menurut Harmita 2004, batas deteksi dan batas kuantitasi ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Simpangan Baku Residual 2
- n
Y -
Yi
2
∑
= x
Sy
Batas Deteksi LOD =
Slope x
Sy x
3
Batas Kuantitasi LOQ =
Slope x
Sy x
10
Universitas Sumatera Utara
28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Identifikasi Sampel
Hasil identifikasi sampel yang dilakukan oleh bagian Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian LIPI Bogor terhadap tumbuhan pare
adalah jenis Momordica charantia L. suku Cucurbitaceae. Hasil identifikasi sampel dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 41.
4.2 Analisa Kuantitatif 4.2.1 Kurva Kalibrasi Kalium, Kalsium, Natrium, dan Magnesium
Kurva kalibrasi dalam spektrofotometri serapan atom dibuat dalam berbagai konsentrasi dengan konsentrasi yang meningkat. Dari pengukuran kurva
kalibrasi diperoleh persamaan garis regresi yaitu Y= 0,040354X + 0,002962 untuk kalium, Y= 0,035171X + 0,004710 untuk kalsium, Y= 0,116600X + 0,001467
untuk natrium, dan Y= 0,386986X + 0,003024 untuk magnesium. Kurva kalibrasi larutan baku kalium, kalsium, natrium, dan magnesium
dapat dilihat pada Gambar 4.1 sampai dengan Gambar 4.4.
Universitas Sumatera Utara