21 tentukur 50 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akua demineralisata
larutan ini mengandung 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 µgml dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 285,2 nm dengan nyala udara-asetilen.
3.5.6 Penetapan Kadar Mineral dalam Sampel 3.5.6.1 Penetapan Kadar Kalium
Larutan sampel pare segar hasil destruksi sebanyak 0,5 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata hingga
garis tanda. Larutan sampel parerebus hasil destruksi sebanyak 0,5 ml dimasukkan ke
dalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis tanda.
Diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 766,5 nm dengan nyala udara-asetilen. Nilai
absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku kalium. Konsentrasi kalium dalam sampel ditentukan berdasarkan
persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.
3.5.6.2 Penetapan Kadar Kalsium
Larutan sampel pare segar dari larutan induk baku hasil destruksi dan larutan sampel parerebus dari larutan induk baku hasil destruksi.
Diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 422,7 nm dengan nyala udara-asetilen. Nilai
absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku kalsium. Konsentrasi kalsium dalam sampel ditentukan berdasarkan
persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.
Universitas Sumatera Utara
22
3.5.6.3 Penetapan Kadar Natrium
Larutan sampel pare segar hasil destruksi sebanyak 2,5 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 25ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata hingga
garis tanda. Larutan sampel parerebus hasil destruksi sebanyak 2,5 ml dimasukkan ke
dalam labu tentukur 25ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis tanda.
Diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 589,0 nm dengan nyala udara-asetilen. Nilai
absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku natrium. Konsentrasi natrium dalam sampel ditentukan berdasarkan
persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.
3.5.6.4 Penetapan Kadar Magnesium
Larutan sampel pare segar hasil destruksi sebanyak 0,25 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 25ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata hingga
garis tanda. Larutan sampel parerebus hasil destruksi sebanyak 0,25 ml dimasukkan ke
dalam labu tentukur 25ml dan dicukupkan dengan akua demineralisata hingga garis tanda.
Diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 285,2 nm dengan nyala udara-asetilen. Nilai
absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku magnesium. Konsentrasi magnesium dalam sampel ditentukan berdasarkan
persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.
Universitas Sumatera Utara
23
3.5.6.5 Perhitungan Kadar Mineral dalam Sampel