Indikator Keefektivan Pengelolaan Sampah

85

H. Indikator Keefektivan Pengelolaan Sampah

Di dalam pengelolaan sampah Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan tahun 2007 telah menetapkan dan menggunakan beberapa indikator untuk menilai keefektivan di dalam pengelolaan sampah sebagai berikut: 1 Terpenuhi tidaknya sarana dan prasarana yang mendukung guna kelancaran proses pengelolaan sampah, seperti bak sampah, tempat pembuangan sementara, kendaraan angkutan sampah, tempat pembuangan akhir, dan lain- lain. 2 Ada tidaknya upaya dari DKP untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya menjaga dan memelihara kebersihan, terutama yang berkaitan dengan masalah sampah di lingkungannya masing- masing. 3 Ada tidaknya koordinasi antar unit kerja yang terkait dalam pengelolaan sampah di Kecamatan Kajen, yaitu dengan petugas pengumpul LKMD, Dinas Pasar dan pemulung di sekitar lokasi TPA. 4 Ada tidaknya ketepatan waktu dalam pengumpulan pengangkutan dan pemusnahan sampah. 5 Ada tidaknya upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja. 6 Pendidikan formal masyarakat 7 Besarnya jumlah anggota keluarga 86

I. Batasan Operasional

Keefektivan adalah keadaan yang menunjukkan adanya derajat pencapaian tujuan yang telah ditentukan Ensiklopedia Administrasi, 1977: 108. Pengelolaan sampah adalah suatu rangkaian kegiatan penanggulangan sampah yang meliputi pengumpulan, sistem pemindahan, sistem pengangkutan sampah ke TPA, dan sistem pemusnahan sampah. Damanhuri, 1994:55. Sampah adalah limbah padat yang terdiri dari sampah organik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan. Sampah kota adalah buangan kotoran, seresah tak berharga, tak berguna. Dalam hal ini sampah yang dimaksud adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi, misalnya daun, plastik, kertas, serta wujud barang-barang bekas lainnya. Sampah atau limbah dapat dibedakan secara teknis: garbage, rubbish, asbes, dead animal dan industri serta sapuan jalanan. Kualitas lingkungan derajat kemampuan lingkungan sebagai suatu ruang untuk mendukung peningkatan kualitas hidup manusia Siagian, 1985:38. Tingkat pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan para peserta didik serta keleluasan dan kedalaman pengajaran. UU No 20 tahun 2003:3. Jumlah anggota keluarga adalah jumlah orang yang tinggal dalam suatu rumah yang diketuai oleh satu kepala keluarga. 87

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Rona Lingkungan

Rona lingkungan adalah keadaan lingkungan sewaktu diadakan penelitian. Di bawah ini diuraikan deskripsi daerah penelitian dari aspek lingkungan abiotik, biotik dan lingkungan sosekbudkesmas.

1. Lingkungan Abiotik

a. Letak dan Luas

Kecamatan Kajen merupakan wilayah Kabupaten Pekalongan yang merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah secara keseluruhan ada 99.349.980 Ha, yang terbagi atas 19 kecamatan dengan letak geografis: 7²28” – 7²46” Lintang Selatan dan 110°40” – 110°70” Bujur Timur, dengan ketinggian rata-rata 511 di atas permukaan laut, dengan rata-rata curah hujan 1,617 mm. Kabupaten Pekalongan mempunyai semboyan “Pekalongan Santri”, yang memiliki makna: Pekalongan yang sehat, aman, nyaman, tentram, rapi, dan indah. Atas partisipasi seluruh warganya, yang dilandasi dengan tekad semangat untuk mewujudkan semboyan tersebut, maka pernah memperoleh penghargaan Adipura sebagai kota kecil terbersih di Indonesia.

b. Geologi

Struktur geologi di daerah penelitian merupakan satuan lipatan dan patahan. Formasinya berlapis-lapis, pelapisan bagian atas merupakan 70