Pemberian Bonus Nilai Tugas

commit to user 45 Asmawi Zainal dan Noehi Nasoetion, 2001 : 5. Norman E Grounlund mengartikan : “ Measurement the process obtaining a numerical discriptions of the degree to wich an individual prosesses particular characteristic” Grounlund, 1985 : 5. Sedangkan Gillberet Sax 1980 mendefinisikan pengukuran sebagai “ the assigment of numbers to attributes of characteristics of persons, event or object according to explicit, formulation or rules ” dalam Asmawi Zainal Nasoetion, 2001 : 6. Dari beberapa pengertian di atas dapat diamati bahwa pengukuran mempunyai ciri khas utama, yaitu : 1. Menggunakan aturan atau formula tertentu, 2. Melibatkan angka-angka atau skala tertentu. Hasil suatu pengukuran belum banyak memiliki arti sebelum ditaksirkan dengan jalan membandingkan dengan standar atau patokan tertentu. Patokan itu dapat berupa batas minimal kompetensi materi pelajaran yang harus dikuasai atau rata-tara nilai yang diperoleh oleh kelompok. Jadi agar hasil pengukuran memiliki arti, haruslah memenuhi beberapa unsur pokok yang dijadikan acuan. Unsur-unsur pokok tersebut menurut Toha 1996: 3 adalah : 1. Adanya obyek yang diukur, 2 Adanya tujuan pengukuran, 3. Adanya alat ukur, 4. Adanya proses pengukuran. 5. adanya standar yang dijadikan pembanding, dan 6. Adanya hasil yang bersifat kuantitatif.

3. Pemberian Bonus Nilai Tugas

Suatu proses belajar mengajar akan berhasil baik apabila disertai dengan penghargaan yang tepat. Penghargaan merupakan umpan balik bagi siswa atau yang dapat mendorong siswa untuk belajar dengan lebih giat. commit to user 46 Apabila hasil belajar siswa kurang mendapat penghargaan dari guru, orang tua atau teman, siswa akan kurang aktif dalam kegiatannya. Abin Syamsudin 2004 : 67 mengemukakan pemberian bonus nilai tugas pada siswa merupakan salah satu metode yang menerapkan azas “ Learning By Doing “ dengan membina pemahaman dan ketrampilan tertentu melalui pembuatan dan pengerjaan tugas. Manfaat yang ingin dicapai dari pemberian bonus nilai tugas ini adalah : 1 Ketrampilan siswa diharapkan lebih meningkat dan materi yang diajarkan akan lebih mudah dan diingat oleh siswa. 2 Sikap dan pengalaman siswa berkembang dengan cepat, karena para siswa ditekankan untuk belajar mencari pemecahan masalah sendiri. 3 Tumbuhnya rasa percaya diri siswa karena siswa akan mencari sendiri pemecahan masalah yang dihadapi dengan demikian wawasan dan pandangan akan lebih mapan dan luas. Apabila siswa mengalami keberhasilan, pengajar diharapkan memberikan penghargaan hadiah pada siswa dapat berupa pujian, angka yang baik dan lain sebagainya atas keberhasilannya, sehingga siswa terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan proses belajar mengajar. Sehubungan dengan hal ini umpan balik merupakan hal yang sangat berguna untuk meningkatkan usaha siswa Slameto, 2003 : 176. commit to user 47 Menurut Irianto 2001 :105 motivasi yang sengaja dibentuk oleh orang luar dalam hal ini guru dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain : a. Pemberian Penghargaan. Dengan pemberian penghargaan ini dapat besifat positif karena dapat menumbuhkan inisiatif, kemampuan-kemampuan yang kreatif dan semangat berkompetisi yang sehat, pemberian penghargaan sebagai upaya pembinaan motivasi tidak selalu harus berwujud atau barang, tetapi dapat juga berupa pujian-pujian dan hadiah- hadiah im-material. b. Pemberian Perhatian. Pemberian perhatian yang cukup terhadap siswa dengan segala potensi yang dimilikinya merupakan bentuk motivasi yang sederhana, karena banyak yang tidak memiliki motivasi belajar diakibatkan tidak dirasakannya adanya perhatian. Dimyati dan Mudjiono 2002 : 42 menjelaskan bahwa prinsip-prinsip yang berkaitan dengan perhatian dan motivasi pembelajaran yaitu perhatian merupakan peranan penting dalam kegiatan belajar. Berdasarkan kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin adanya pembelajaran. Perhatian akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya, apabila bahan pelajaran dirasakan sebagai suatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan sehari-hari akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. Apabila perhatian alami ini tidak ada, maka siswa perlu dibangkitkan perhatiannya. commit to user 48 c. Ajakan Berpartisipasi. Pada diri manusia ada suatu perasaan dihargai apabila dia dilibatkan pada kegiatan yang dianggap berharga. Oleh karena itu guru, harus selalu mengajak dan mengulurkan tangan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran guna lebih bergairah dalam belajar dan memperkaya proses interaksi antar potensi siswa dalam proses pembelajaran. Kenyataan bahwa tes dan nilai dapat dipakai sebagai dasar berbagai hadiah sosial seperti penerimaan lingkungan, promosi pekerjaan yang lebih baik, uang yang lebih banyak dan sebagainya menyebabkan tes dan nilai dapat menjadi suatu kekuatan untuk memotivasi siswa. Siswa belajar bahwa ada keuntungan yang disosialisasikan dengan nilai yang tinggi, dengan demikian memberikan tes dan nilai mempunyai efek dalam memotivasi siswa untuk belajar. Tapi tes dan nilai harus dipakai secara bijaksana yaitu untuk memberikan informasi pada siswa dan untuk menilai penguasaan dan kemajuan siswa, bukan untuk menghukum atau untuk membanding- bandingkannya dengan siswa lain. Merangsang hasrat siswa dengan jalan memberikan kepada siswa sedikit contoh hadiah yang akan diterimanya bila ia berusaha untuk belajar . Memberikan pada siswa penerimaan sosial sehingga ia tahu apa yang akan diperolehnya bila berusaha lebih lanjut. Pengajar dapat memakai insentif dapat berupa pujian, angka yang baik, dan lain sebagainya dalam mencapai tujuan pengajaran. Insentif commit to user 49 merupakan alat yang di pakai untuk membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang tidak mau dilakukannya atau yang dilakukannya dengan baik Slameto, 2003 : 181. Studi-studi eksperimental menunjukan bahwa siswa- siswa yang secara teratur dan sistematis diberi hadiah atau karena perbaikan dalam kualitas pekerjaannya, cenderung bekerja lebih baik dari pada siswa- siswa yang dimarahi atau dikritik karena pekerjaannya yang buruk atau tidak adanya kemajuan. Menghukum siswa karena hasil kerjanya yang buruk tidak terbukti efektif, bahkan hukuman yang terlalu kuat dan sering lebih menghambat belajar. Tetapi hukuman yang ringan masih lebih baik dari pada tidak ada perhatian sama sekali. Hendaknya pengajar bertindak bijaksana dalam menggunakan insentif. Insentif apapun yang dipakai perlu di sesuaikan dengan diri siswa masing-masing.

B. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 Analisis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 16

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Keaktifan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Sekolah Menengah Per

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Keaktifan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Teras Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 8

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Keaktifan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Sekolah Menengah Per

0 1 14

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SD Negeri Blangu 2 Gesi Srage

0 1 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SD Negeri Blangu 2 Gesi Srage

0 1 12

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BAGI Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Problem Based Learning Bagi Siswa Kelas Vii B SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Tahun Pe

1 4 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA GARIS SINGGUNG LINGKARAN PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA GARIS SINGGUNG LINGKARAN MELALUI STRATEGI VISUALISASI BAGI SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PULUTAN TAHUN PELAJARAN

0 0 17

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP N 2 Sawit Boyolali).

0 1 16

Pengaruh kecerdasan emosional, motivasi belajar dan keaktifan siswaterhadap prestasi belajar matematika siswa sekolah menengah pertama negeri di Kecamatan Ternate Selatan tahun 2013/ 2014

0 0 8