commit to user 81
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Umum Obyek Penelitian a. Letak Geografis
SMP Negeri 2 Madukara adalah salah satu lembaga pendidikan lanjutan tingkat pertama yang berada di bawah naungan Departemen
Pendidikan Nasional. Sekolah ini berlokasi di Jalan Raya Kaliurip Desa Kaliurip Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara. yang menempati
tanah dengan luas 6000 m
2
. SMP Negeri 2 Madukara merupakan sekolah yang mempunyai lokasi yang agak masuk dari jalan utama yang merupakan
jalur transportasi Banjarnegara - Wonosobo. Secara geografis sekolah ini di batasi oleh kebun milik desa di sebelah
timur, sebelah barat, dan sebelah selatan. Desa Ciledok disebelah timur, Desa Rakitan disebelah barat, Desa Gunungiana disebelah utara dan Desa Blitar
disebelah selatan. b. Struktur Organisasi
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan sebagaimana yang telah ditetapkan baik tujuan instruksional, tujuan kurikulum maupun tujuan
institusional, maka diperlukan koordinasi kerja yang baik agar kegiatan pengajaran dapat terlaksana dengan efektif dan efisien. Sebuah organisasi
commit to user 82
atau kelembagaan akan berjalan dengan baik apabila di dalamnya terdapat kepengurusan yang baik, artinya setiap individu melaksanakan tugas dan
kewajiban dengan penuh tanggungjawab. Disamping itu, penempatan individu-individu dalam sebuah lembaga
harus memperhatikan latar belakang kemampuan sehingga dapat menjalankan segala sesuatu yang menjadi bidang tugasnya. SMP Negeri 2 Madukara
mempunyai susunan organisasi sebagai berikut :
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Madukara Kepala
Sekolah
Urusan Kurikulum
Urusan Kesiswaan
Urusan Humas
Kepala Tata Usaha
Guru mapel Waka Ur
Sarana Wali kelas
Siswa Urusan
Sarpras
commit to user 83
B. Deskripsi Hasil Penelitian
a. Deskripsi Data Aktifitas Siswa
a. Hasil tugas siswa Data pengamatan tentang hasil tugas dikumpulkan melalui
pengamatan terhadap siswa berupa persentase siswa mengerjakan tugas, proses siswa mengerjakan tugas dan pengamatan terhadap hasil pekerjaan
siswa dalam menyelesaikan tugas. Hasil pengamatan tersebut dituangkan dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pengamatan
dilakukan oleh peneliti sebagai kolaborator dalam penelitian tindakan kelas ini.
Berdasarkan data
hasil pengamatan
terhadap siswa
dalam mengerjakan tugas sejak observasi awal sampai siklus ketiga, adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1. Katagori Siswa Dalam Mengerjakan Tugas NO
KATAGORI AWAL SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3
1 Sangat Rendah skor 1
11 5
1 1
2 Rendah skor 2
17 19
12 1
3 Sedang skor 3
4 7
16 20
4 Tinggi skor 4
4 5
7 14
Jumlah Siswa 36
36 36
36 Sumber : Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa kategori siswa dalam mengerjakan tugas adalah sebagai berikut : pada tahap awal sebanyak 11
commit to user 84
orang 30,65 katagori sangat rendah, 17 orang 47,22 katagori rendah, 4 orang 6 katagori sedang dan 4 orang 6 katagori tinggi. Pada tahap
awal katagori tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengerjakan tugas dengan katagori rendah, kondisi ini menunjukkan bahwa
siswa mengerjakan tugas antara 50 – 65 dari seluruh tugas. Pada tahap siklus 1 sebanyak 5 orang 13,89 katagori sangat
rendah, 20 orang 55,56 katagori rendah, 6 orang 16,67 katagori sedang dan 5 orang 13,89 katagori tinggi. Pada siklus 1 katagori tersebut
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengerjakan tugas dengan katagori rendah, kondisi ini menunjukkan bahwa siswa mengerjakan tugas
antara 50 – 60 dari seluruh tugas. Pada tahap siklus 2 sebanyak 1 orang 2,78 katagori sangat rendah,
12 orang 33,33 katagori rendah, 16 orang 44,44 katagori sedang dan 7 orang 19,44 katagori tinggi. Pada siklus 2 dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar siswa mengerjakan tugas dengan katagori sedang, kondisi ini menunjukkan bahwa siswa mengerjakan tugas antara 66 – 80 dari seluruh
tugas. Siklus 3 sebanyak 1 orang 2,78 katagori sangat rendah, 1 orang
2,78 katagori rendah, 20 orang 55,67 katagori sedang dan 14 orang 36,89 katagori tinggi. Pada siklus 3 dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar siswa mengerjakan tugas dengan katagori sedang, kondisi ini
commit to user 85
menunjukkan bahwa siswa mengerjakan tugas antara 66 – 80 dari seluruh tugas.
Data perkembangan hasil pengamatan siswa dalam proses hasil siswa mengerjakan tugas sejak observasi awal sampai siklus ketiga, adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.2. Katagori Proses Hasil Mengerjakan Tugas NO
KATAGORI AWAL SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3
1 Sangat Rendah skor 1
2 2
1 1
2 Rendah skor 2
25 17
10 2
3 Sedang skor 3
5 13
15 14
4 Tinggi skor 4
4 4
10 19
Jumlah 36
36 36
36
Sumber : Hasil Penelitian
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa kategori proses hasil mengerjakan tugas adalah sebagai berikut : pada tahap awal sebanyak 2 orang
5,56 katagori sangat rendah, 25 orang 69,44 katagori rendah, 5 orang 13,89 katagori sedang dan 4 orang 11,11 katagori tinggi. Pada tahap
awal katagori tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengerjakan tugas dengan katagori rendah, kondisi ini menunjukkan bahwa
proses siswa mengerjakan tugas antara 50 – 70 dari seluruh tugas. Pada tahap siklus 1 sebanyak 2 orang 5,56 katagori sangat rendah,
17 orang 47,22 katagori rendah, 13 orang 36,11 katagori sedang dan 4 orang 11,11 katagori tinggi. Pada siklus 1 katagori tersebut dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengerjakan tugas dengan katagori
commit to user 86
rendah, kondisi ini menunjukkan bahwa proses siswa mengerjakan tugas antara 50 – 70 dari seluruh tugas.
Katagori siswa dalam Nilai Tugas dari observasi awal sampai siklus ketiga adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3. Katagori Siswa Dalam Nilai Tugas NO
KATAGORI AWAL SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3
1 Sangat Rendah skor 1
6 3
1 1
2 Rendah skor 2
24 20
10 2
3 Sedang skor 3
4 9
15 12
4 Tinggi skor 4
2 4
10 21
Jumlah 36
36 36
36
Sumber : Hasil Penelitian Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa kategori siswa dalam nilai
tugas adalah sebagai berikut : pada tahap awal sebanyak 6 orang 16,67 katagori sangat rendah, 24 orang 66,67 katagori rendah, 4 orang 11,11
katagori sedang dan 2 orang 5,56 katagori tinggi. Pada tahap awal katagori tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memperoleh
nilai tugas dengan katagori rendah, kondisi ini menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai antara 50 – 70.
Pada tahap siklus 1 sebanyak 3 orang 8,33 katagori sangat rendah, 20 orang 55,58 katagori rendah, 9 orang 25,00 katagori sedang dan 4
orang 11,11 katagori tinggi. Pada siklus 1 katagori tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai tugas dengan
commit to user 87
katagori rendah, kondisi ini menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai tugas antara 50 – 70 .
Siklus 2 sebanyak 1 orang 2,78 katagori sangat rendah, 10 orang 27,78 katagori rendah, 15 orang 41,67 katagori sedang dan 10 orang
27,78 katagori tinggi. Pada siklus 2 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai tugas dengan katagori sedang, kondisi ini
menunjukkan bahwa siswa memproleh nilai tugas antara 71 – 85. Siklus 3 sebanyak 1 orang 2,78 katagori sangat rendah, 2 orang
5,56 katagori rendah, 12 orang 33,33 katagori sedang dan 21 orang 58,33 katagori tinggi. Pada siklus 3 dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar siswa memperoleh nilai tugas dengan katagori tinggi, kondisi ini menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai tugas tugas antara 86 – 100.
Secara umum klasikal peningkatan siswa dalam mengerjakan tugas dapat dilihat dari jumlah skor yang diperoleh. Data hasil pengamatan atas
tugas siswa dalam mengerjakan tugas berdasarkan jumlah skornya setiap siklus adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 4. Hasil Observasi Terhadap Tugas Siswa No
Aspek Pengamatan Jumlah Skor
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
1 Persentase Mengerjakan Tugas
73 84
101 119
2 Proses Mengerjakan Tugas
83 91
106 123
3 Nilai Tugas
74 86
106 126
Sumber: Hasil Observasi
commit to user 88
Peningkatan siswa dalam mengerjakan tugas tersebut dapat dilihat dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
Gambar 4.2. Grafik Peningkatan Siswa Dalam Mengerjakan Tugas
Berdasarkan data tersebut di atas menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan dari indikator tugas siswa yang mencakup aspek pengamatan
yaitu persentase mengerjakan tugas, proses mengerjakan tugas dan nilai tugas. Pertama, peningkatan aspek pengamatan dari persentase mengerjakan tugas
pada tahap pra siklus dengan skor 73, siklus I dengan skor 84, siklus II dengan skor 101 dan siklus III dengan skor 119. Dengan demikian dari aspek
pengamatan tersebut pada setiap siklus terjadi kenaikan masing-masing sebesar : 30,6 , 47,2 dan 50 . Kedua, aspek pengamatan dari proses
mengerjakan tugas juga terjadi peningkatan yang sama seperti pada aspek persentase mengerjakan tugas yaitu masing-masing siklus sebesar 22,2 ,
41,7 dan 47,2 . Ketiga, aspek pengamatan dari nilai tugas juga terjadi kenaikan pada tahap pra siklus dengan skor 74, siklus I dengan skor 86, siklus
73 83
74 84
91 86
101 106
106 123
126 119
20 40
60 80
100 120
140
Penyelesaian Tugas
Proses Mengerjakan
Nilai tugas
Tes Awal Siklus 1
Siklus 2 Siklus 3
commit to user 89
II dengan skor 106 dan siklus III dengan skor 126. Dengan demikian dari aspek pengamatan tersebut pada setiap siklus terjadi kenaikan masing-masing
sebesar : 33,3 , 55,6 dan 55,6 . Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil observasi dari aspek persentase mengerjakan tugas, proses
mengerjakan tugas dan nilai tugas mengalami kenaikan pada setiap siklusnya, hal tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan para siswa melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya.
b. Kegiatan Belajar Mengajar
Berdasarkan hasil pengamatan tentang kegiatan belajar mengajar siswa di dalam kelas dari aspek yang diamati diperoleh data skor sebagai
berikut:
Tabel 4.5. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar
No Aspek Yang Diamati
Awal Siklus I
Siklus II Siklus III
1 Perhatian siswa dalam
proses belajar mengajar 1
2 3
4 2
Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar
1 1
2 3
3 Kerjasama antar siswa
1 1
2 3
Sumber : Hasil Observasi lampiran 18, 19 dan 20 Berdasarkan data tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa telah terjadi
beberapa peningkatan setelah dilakukan tindakan kelas terhadap keaktifan siswa, sebagai berikut :
commit to user 90
a. Terjadi peningkatan perhatian siswa dalam proses
belajar mengajar
Matematika, apabila
sebelumnya hanya
sedikit siswa
yang memperhatikan secara keseluruhan, maka setelah
pemberian bonus nilai tugsa siswa lebih memperhatikan saat guru menjelaskan materi.
Pada awal sebelum dilakukan tindakan secara keseluruhan perhatian siswa hanya 36,11
katagori 1, meningkat menjadi 52,08 katagori 2 pada siklus I, meningkat lagi menjadi
68,05 katagori 3 pada siklus II, dan pada siklus III menjadi 84,03 katagori 4.
b. Telah terjadi peningkatan keterlibatan siswa
dalam proses belajar mengajar, siswa aktif mengajukan dan menanggapi pertanyaan, dan
ikut terlibat saat mempresentasikan hasil diskusi. Pada
awal sebelum
dilakukan tindakan
keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar secara keseluruhan hanya 31,94 katagori 1,
pada siklus I menjadi 40,27 katagori 1, meningkat pada siklus II menjadi 64,58
katagori 2, dan pada siklus III meningkat lagi
menjadi 80,56 katagori 3.
commit to user 91
c. Telah terjadi peningkatan kerjasama antar siswa,
pada awal sebelum dilakukan tindakan secara keseluruhan
kerjasama antar
siswa hanya
mencapai 32,64 katagori 1, pada siklus I menjadi 40,28 katagori 1, meningkat pada
siklus II menjadi 62,5 katagori 2, dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 80,56.
2 Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil pengamatan tentang prestasi belajar siswa dari aspek yang diamati diperoleh data skor sebagai berikut :
Tabel 4.6. Hasil Tes Prestasi Belajar No
Aspek Yang Diamati Pretes
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Nilai Tertinggi
73 78
84 88
2 Nilai Terendah
35 40
51 54
3 Nilai Rata-rata
50,19 59,92
67,08 71,52
Sumber : Hasil Observasi. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel tersebut di atas hasil analisis
menunjukkan bahwa nilai tertinggi pada tes awal sebesar 73, nilai terendah 35 dan rata-rata 50,19. Pada tahap siklus I nilai tertinggi sebesar 78, nilai
terendah 40 dan rata-rata 59,92. Pada tahap siklus II nilai tertinggi sebesar 84, nilai terendah 51 dan rata-rata 67,08, serta pada tahap siklus III nilai tertinggi
sebesar 88, nilai terendah 54 dan rata-rata 71,52. Hasil tersebut apabila
commit to user 92
ditinjau dari indikator prestasi belajar menunjukkan bahwa proses pemberian bonus nilai tugas untuk setiap siklus terjadi kenaikan, sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
b. Deskripsi Data Prestasi Belajar
Data prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan alat tes prestasi belajar dalam bentuk soal tes. Tes prestasi belajar dilakukan sejak
pretes tes awal sampai dengan akhir siklus ketiga. Berdasarkan data yang terkumpul terlihat bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa setelah
menerapkan pemberian bonus nilai tugas kepada siswa pada mata pelajaran Matematika.
Perkembangan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan pemberian bonus nilai tugas adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 7. Data Prestasi Belajar Siswa No
Responden Pretes Siklus 1
Siklus 2 Siklus 3 Ket
1 Siswa 1
53 55
60 66
2 Siswa 2
53 60
60 62
3 Siswa 3
65 65
66 65
4 Siswa 4
43 45
56 62
5 Siswa 5
43 48
58 60
6 Siswa 6
35 48
51 54
7 Siswa 7
45 58
66 74
8 Siswa 8
50 60
63 66
9 Siswa 9
40 56
68 68
10 Siswa 10
40 58
60 62
11 Siswa 11
45 55
67 76
12 Siswa 12
40 62
72 77
13 Siswa 13
53 62
75 82
14 Siswa 14
43 62
65 70
15 Siswa 15
58 70
77 82
commit to user 93
16 Siswa 16
45 58
60 65
17 Siswa 17
40 60
66 65
18 Siswa 18
45 40
63 66
19 Siswa 19
41 42
62 74
20 Siswa 20
60 68
65 71
21 Siswa 21
50 60
66 76
22 Siswa 22
73 77
84 82
23 Siswa 23
45 52
56 65
24 Siswa 24
45 56
62 65
25 Siswa 25
50 66
74 84
26 Siswa 26
55 62
72 78
27 Siswa 27
65 74
82 88
28 Siswa 28
60 78
82 84
29 Siswa 29
40 57
64 66
30 Siswa 30
45 59
66 66
31 Siswa 31
63 68
75 79
32 Siswa 32
63 68
72 82
33 Siswa 33
48 54
70 72
34 Siswa 34
53 66
74 74
35 Siswa 35
65 66
70 72
36 Siswa 36
50 62
66 72
Nilai Tertinggi
73 78
84 88
Nilai Terendah
35 40
51 54
Rata-Rata
50.19 59.92
67.08 71.52
Sumber : Hasil Penelitian Rata-rata, nilai tertinggi dan nilai terendah siswa mengalami peningkatan
secara signifikan. Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik histogram batang sebagai berikut :
commit to user 94
Gambar 4. 3. Perkembangan Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan data tersebut di atas menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa secara signifikan, setelah menerapkan
pemberian bonus nilai tugas dalam kegiatan belajar mengajar matematika. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata sebelum pemberian bonus nilai
tugas sebesar 50,19 dan setelah diberikan bonus nilai tugas pada siklus I sebesar 59,92 , siklus II 67,08 dan siklus III sebesar 71,25 , sehingga
terjadi kenaikan rata-rata pada setiap siklus penelitian sebesar 7,02 . Hasil tersebut apabila ditinjau dari indikator keberhasilan menunjukkan bahwa
proses pembelajaran pada seluruh peserta 36 siswa dengan pemberian bonus nilai tugas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tuntas seluruhnya.
Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini, pemberian bonus nilai tugas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata
50,19 73
35 59,92
78
40 67,08
84
51 88
54 71,52
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi
Nilai terendah
Tes Awal Siklus 1
Siklus 2 Siklus 3
commit to user 95
pelajaran Matematika. Selanjutnya dapat diungkap pula bahwa, faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa berupa pemberian bonus nilai
tugas ini dapat mendorong siswa untuk lebih banyak melakukan latihan dalam mengerjakan soal-soal Matematika. Karena siswa sering melakukan latihan
soal tersebut, maka siswa menjadi lebih memahami dan lebih terampil dalam mengerjakan soal-soal Matematika, sehingga lama-kelamaan dalam diri siswa
akan tumbuh rasa senang terhadap mata pelajaran Matematika. Rasa senang tersebut mendorong siswa untuk lebih giat belajar, sehingga prestasi belajar
siswa dapat meningkat secara signifikan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui observasi dan tes, menunjukan adanya perubahan atau peningkatan perilaku siswa dalam
mengerjakan tugas dan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika, setelah diterapkannya pemberian bonus nilai tugas. Hasil tes prestasi belajar yang
dilakukan sejak tes awal sampai siklus ketiga menunjukan peningkatan prestasi belajar siswa dari rata-rata 50,19 pada tes awal menjadi 70,52 pada tes
siklus ketiga, hal ini menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan prestasi belajar setelah diterapkannya pemberian bonus nilai tugas pada mata pelajaran
Matematika. Peningkatan prestasi belajar Matematika tersebut disebabkan seringnya
siswa mengerjakan tugas, hal ini berarti siswa meningkat intensitasnya dalam
commit to user 96
latihan soal Matematika. Peningkatan latihan soal akan meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam menyelesaikan saol-soal Matematika,
sehingga dengan peningkatan pemahaman dan keterampilan menyelesaikan soal tersebut akan meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
Matematika. Berdasarkan data hasil observasi terhadap pekerjaan siswa dalam
mengerjakan tugas menunjukan adanya peningkatan dari katagori rata-rata rendah menjadi tinggi, setalah diterapkannya pemberian bonus nilai tugas pada mata
pelajaran Matematika. Kondisi ini mengandung makna bahwa pemberian bonus nilai tugas dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam mengerjakan tugas.
Data hasil observasi atas kegiatan belajar mengajar Matematika di kelas menunjukan adanya peningkatan aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar,
baik dalam perhatian, keterlibatanpartisipasi dan kerjasama siswa dalam kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian bonus nilai tugas Matematika
dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar Matematika. Kondisi tersebut terjadi karena para siswa memiliki motivasi untuk dapat
mengerjakan tugas dengan baik, sehingga siswa akan memperhatikan secara serius kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya ada keinginan siswa untuk dapat
mengerjakan tugas dengan baik, mendorong siswa untuk bertanya kepada guru apabila ada yang belum jelas. Motivasi untuk dapat mengerjakan tugas dengan
baik dan benar juga mendorong siswa untuk saling bertanya kepada sesama teman, sehingga terjadi kerja sama yang baik. Kondisi demikian dapat dikatakan
bahwa bonus nilai tugas dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan
commit to user 97
belajar mengajar. Bonus nilai tugas tersebut telah memotivasi siswa untuk meningkatkan keaktifan dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga berdampak
pada peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa setelah dilakukanya tindakan
sampai siklus ketiga, pemberian bonus nilai tugas dapat meningkatkan motivasi dan aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar, prestasi belajar juga semakin
meningkat. Siswa merasa lebih dihargai usahanya. Siswa tidak lagi malas mengerjakan tugas, mau bekerja sama dan tidak malu bertanya apabila
mengalami kesulitan.
D. Keterbatasan Penelitian