Hasil Penelitian Pembahasan Hasil Penelitian

commit to user 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Umum Obyek Penelitian a. Letak Geografis SMP Negeri 2 Madukara adalah salah satu lembaga pendidikan lanjutan tingkat pertama yang berada di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional. Sekolah ini berlokasi di Jalan Raya Kaliurip Desa Kaliurip Kecamatan Madukara Kabupaten Banjarnegara. yang menempati tanah dengan luas 6000 m 2 . SMP Negeri 2 Madukara merupakan sekolah yang mempunyai lokasi yang agak masuk dari jalan utama yang merupakan jalur transportasi Banjarnegara - Wonosobo. Secara geografis sekolah ini di batasi oleh kebun milik desa di sebelah timur, sebelah barat, dan sebelah selatan. Desa Ciledok disebelah timur, Desa Rakitan disebelah barat, Desa Gunungiana disebelah utara dan Desa Blitar disebelah selatan. b. Struktur Organisasi Untuk mewujudkan tujuan pendidikan sebagaimana yang telah ditetapkan baik tujuan instruksional, tujuan kurikulum maupun tujuan institusional, maka diperlukan koordinasi kerja yang baik agar kegiatan pengajaran dapat terlaksana dengan efektif dan efisien. Sebuah organisasi commit to user 82 atau kelembagaan akan berjalan dengan baik apabila di dalamnya terdapat kepengurusan yang baik, artinya setiap individu melaksanakan tugas dan kewajiban dengan penuh tanggungjawab. Disamping itu, penempatan individu-individu dalam sebuah lembaga harus memperhatikan latar belakang kemampuan sehingga dapat menjalankan segala sesuatu yang menjadi bidang tugasnya. SMP Negeri 2 Madukara mempunyai susunan organisasi sebagai berikut : Gambar 4.1 : Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Madukara Kepala Sekolah Urusan Kurikulum Urusan Kesiswaan Urusan Humas Kepala Tata Usaha Guru mapel Waka Ur Sarana Wali kelas Siswa Urusan Sarpras commit to user 83

B. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Deskripsi Data Aktifitas Siswa a. Hasil tugas siswa Data pengamatan tentang hasil tugas dikumpulkan melalui pengamatan terhadap siswa berupa persentase siswa mengerjakan tugas, proses siswa mengerjakan tugas dan pengamatan terhadap hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan tugas. Hasil pengamatan tersebut dituangkan dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Pengamatan dilakukan oleh peneliti sebagai kolaborator dalam penelitian tindakan kelas ini. Berdasarkan data hasil pengamatan terhadap siswa dalam mengerjakan tugas sejak observasi awal sampai siklus ketiga, adalah sebagai berikut : Tabel 4.1. Katagori Siswa Dalam Mengerjakan Tugas NO KATAGORI AWAL SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3 1 Sangat Rendah skor 1 11 5 1 1 2 Rendah skor 2 17 19 12 1 3 Sedang skor 3 4 7 16 20 4 Tinggi skor 4 4 5 7 14 Jumlah Siswa 36 36 36 36 Sumber : Hasil Penelitian Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa kategori siswa dalam mengerjakan tugas adalah sebagai berikut : pada tahap awal sebanyak 11 commit to user 84 orang 30,65 katagori sangat rendah, 17 orang 47,22 katagori rendah, 4 orang 6 katagori sedang dan 4 orang 6 katagori tinggi. Pada tahap awal katagori tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengerjakan tugas dengan katagori rendah, kondisi ini menunjukkan bahwa siswa mengerjakan tugas antara 50 – 65 dari seluruh tugas. Pada tahap siklus 1 sebanyak 5 orang 13,89 katagori sangat rendah, 20 orang 55,56 katagori rendah, 6 orang 16,67 katagori sedang dan 5 orang 13,89 katagori tinggi. Pada siklus 1 katagori tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengerjakan tugas dengan katagori rendah, kondisi ini menunjukkan bahwa siswa mengerjakan tugas antara 50 – 60 dari seluruh tugas. Pada tahap siklus 2 sebanyak 1 orang 2,78 katagori sangat rendah, 12 orang 33,33 katagori rendah, 16 orang 44,44 katagori sedang dan 7 orang 19,44 katagori tinggi. Pada siklus 2 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengerjakan tugas dengan katagori sedang, kondisi ini menunjukkan bahwa siswa mengerjakan tugas antara 66 – 80 dari seluruh tugas. Siklus 3 sebanyak 1 orang 2,78 katagori sangat rendah, 1 orang 2,78 katagori rendah, 20 orang 55,67 katagori sedang dan 14 orang 36,89 katagori tinggi. Pada siklus 3 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengerjakan tugas dengan katagori sedang, kondisi ini commit to user 85 menunjukkan bahwa siswa mengerjakan tugas antara 66 – 80 dari seluruh tugas. Data perkembangan hasil pengamatan siswa dalam proses hasil siswa mengerjakan tugas sejak observasi awal sampai siklus ketiga, adalah sebagai berikut : Tabel 4.2. Katagori Proses Hasil Mengerjakan Tugas NO KATAGORI AWAL SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3 1 Sangat Rendah skor 1 2 2 1 1 2 Rendah skor 2 25 17 10 2 3 Sedang skor 3 5 13 15 14 4 Tinggi skor 4 4 4 10 19 Jumlah 36 36 36 36 Sumber : Hasil Penelitian Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa kategori proses hasil mengerjakan tugas adalah sebagai berikut : pada tahap awal sebanyak 2 orang 5,56 katagori sangat rendah, 25 orang 69,44 katagori rendah, 5 orang 13,89 katagori sedang dan 4 orang 11,11 katagori tinggi. Pada tahap awal katagori tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengerjakan tugas dengan katagori rendah, kondisi ini menunjukkan bahwa proses siswa mengerjakan tugas antara 50 – 70 dari seluruh tugas. Pada tahap siklus 1 sebanyak 2 orang 5,56 katagori sangat rendah, 17 orang 47,22 katagori rendah, 13 orang 36,11 katagori sedang dan 4 orang 11,11 katagori tinggi. Pada siklus 1 katagori tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengerjakan tugas dengan katagori commit to user 86 rendah, kondisi ini menunjukkan bahwa proses siswa mengerjakan tugas antara 50 – 70 dari seluruh tugas. Katagori siswa dalam Nilai Tugas dari observasi awal sampai siklus ketiga adalah sebagai berikut : Tabel 4.3. Katagori Siswa Dalam Nilai Tugas NO KATAGORI AWAL SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3 1 Sangat Rendah skor 1 6 3 1 1 2 Rendah skor 2 24 20 10 2 3 Sedang skor 3 4 9 15 12 4 Tinggi skor 4 2 4 10 21 Jumlah 36 36 36 36 Sumber : Hasil Penelitian Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa kategori siswa dalam nilai tugas adalah sebagai berikut : pada tahap awal sebanyak 6 orang 16,67 katagori sangat rendah, 24 orang 66,67 katagori rendah, 4 orang 11,11 katagori sedang dan 2 orang 5,56 katagori tinggi. Pada tahap awal katagori tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai tugas dengan katagori rendah, kondisi ini menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai antara 50 – 70. Pada tahap siklus 1 sebanyak 3 orang 8,33 katagori sangat rendah, 20 orang 55,58 katagori rendah, 9 orang 25,00 katagori sedang dan 4 orang 11,11 katagori tinggi. Pada siklus 1 katagori tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai tugas dengan commit to user 87 katagori rendah, kondisi ini menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai tugas antara 50 – 70 . Siklus 2 sebanyak 1 orang 2,78 katagori sangat rendah, 10 orang 27,78 katagori rendah, 15 orang 41,67 katagori sedang dan 10 orang 27,78 katagori tinggi. Pada siklus 2 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai tugas dengan katagori sedang, kondisi ini menunjukkan bahwa siswa memproleh nilai tugas antara 71 – 85. Siklus 3 sebanyak 1 orang 2,78 katagori sangat rendah, 2 orang 5,56 katagori rendah, 12 orang 33,33 katagori sedang dan 21 orang 58,33 katagori tinggi. Pada siklus 3 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai tugas dengan katagori tinggi, kondisi ini menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai tugas tugas antara 86 – 100. Secara umum klasikal peningkatan siswa dalam mengerjakan tugas dapat dilihat dari jumlah skor yang diperoleh. Data hasil pengamatan atas tugas siswa dalam mengerjakan tugas berdasarkan jumlah skornya setiap siklus adalah sebagai berikut : Tabel 4. 4. Hasil Observasi Terhadap Tugas Siswa No Aspek Pengamatan Jumlah Skor Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 1 Persentase Mengerjakan Tugas 73 84 101 119 2 Proses Mengerjakan Tugas 83 91 106 123 3 Nilai Tugas 74 86 106 126 Sumber: Hasil Observasi commit to user 88 Peningkatan siswa dalam mengerjakan tugas tersebut dapat dilihat dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut: Gambar 4.2. Grafik Peningkatan Siswa Dalam Mengerjakan Tugas Berdasarkan data tersebut di atas menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan dari indikator tugas siswa yang mencakup aspek pengamatan yaitu persentase mengerjakan tugas, proses mengerjakan tugas dan nilai tugas. Pertama, peningkatan aspek pengamatan dari persentase mengerjakan tugas pada tahap pra siklus dengan skor 73, siklus I dengan skor 84, siklus II dengan skor 101 dan siklus III dengan skor 119. Dengan demikian dari aspek pengamatan tersebut pada setiap siklus terjadi kenaikan masing-masing sebesar : 30,6 , 47,2 dan 50 . Kedua, aspek pengamatan dari proses mengerjakan tugas juga terjadi peningkatan yang sama seperti pada aspek persentase mengerjakan tugas yaitu masing-masing siklus sebesar 22,2 , 41,7 dan 47,2 . Ketiga, aspek pengamatan dari nilai tugas juga terjadi kenaikan pada tahap pra siklus dengan skor 74, siklus I dengan skor 86, siklus 73 83 74 84 91 86 101 106 106 123 126 119 20 40 60 80 100 120 140 Penyelesaian Tugas Proses Mengerjakan Nilai tugas Tes Awal Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 commit to user 89 II dengan skor 106 dan siklus III dengan skor 126. Dengan demikian dari aspek pengamatan tersebut pada setiap siklus terjadi kenaikan masing-masing sebesar : 33,3 , 55,6 dan 55,6 . Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil observasi dari aspek persentase mengerjakan tugas, proses mengerjakan tugas dan nilai tugas mengalami kenaikan pada setiap siklusnya, hal tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan para siswa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

b. Kegiatan Belajar Mengajar

Berdasarkan hasil pengamatan tentang kegiatan belajar mengajar siswa di dalam kelas dari aspek yang diamati diperoleh data skor sebagai berikut: Tabel 4.5. Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar No Aspek Yang Diamati Awal Siklus I Siklus II Siklus III 1 Perhatian siswa dalam proses belajar mengajar 1 2 3 4 2 Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar 1 1 2 3 3 Kerjasama antar siswa 1 1 2 3 Sumber : Hasil Observasi lampiran 18, 19 dan 20 Berdasarkan data tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa telah terjadi beberapa peningkatan setelah dilakukan tindakan kelas terhadap keaktifan siswa, sebagai berikut : commit to user 90 a. Terjadi peningkatan perhatian siswa dalam proses belajar mengajar Matematika, apabila sebelumnya hanya sedikit siswa yang memperhatikan secara keseluruhan, maka setelah pemberian bonus nilai tugsa siswa lebih memperhatikan saat guru menjelaskan materi. Pada awal sebelum dilakukan tindakan secara keseluruhan perhatian siswa hanya 36,11 katagori 1, meningkat menjadi 52,08 katagori 2 pada siklus I, meningkat lagi menjadi 68,05 katagori 3 pada siklus II, dan pada siklus III menjadi 84,03 katagori 4.

b. Telah terjadi peningkatan keterlibatan siswa

dalam proses belajar mengajar, siswa aktif mengajukan dan menanggapi pertanyaan, dan ikut terlibat saat mempresentasikan hasil diskusi. Pada awal sebelum dilakukan tindakan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar secara keseluruhan hanya 31,94 katagori 1, pada siklus I menjadi 40,27 katagori 1, meningkat pada siklus II menjadi 64,58 katagori 2, dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 80,56 katagori 3. commit to user 91 c. Telah terjadi peningkatan kerjasama antar siswa, pada awal sebelum dilakukan tindakan secara keseluruhan kerjasama antar siswa hanya mencapai 32,64 katagori 1, pada siklus I menjadi 40,28 katagori 1, meningkat pada siklus II menjadi 62,5 katagori 2, dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 80,56. 2 Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan hasil pengamatan tentang prestasi belajar siswa dari aspek yang diamati diperoleh data skor sebagai berikut : Tabel 4.6. Hasil Tes Prestasi Belajar No Aspek Yang Diamati Pretes Siklus I Siklus II Siklus III 1 Nilai Tertinggi 73 78 84 88 2 Nilai Terendah 35 40 51 54 3 Nilai Rata-rata

50,19 59,92

67,08 71,52

Sumber : Hasil Observasi. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel tersebut di atas hasil analisis menunjukkan bahwa nilai tertinggi pada tes awal sebesar 73, nilai terendah 35 dan rata-rata 50,19. Pada tahap siklus I nilai tertinggi sebesar 78, nilai terendah 40 dan rata-rata 59,92. Pada tahap siklus II nilai tertinggi sebesar 84, nilai terendah 51 dan rata-rata 67,08, serta pada tahap siklus III nilai tertinggi sebesar 88, nilai terendah 54 dan rata-rata 71,52. Hasil tersebut apabila commit to user 92 ditinjau dari indikator prestasi belajar menunjukkan bahwa proses pemberian bonus nilai tugas untuk setiap siklus terjadi kenaikan, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Deskripsi Data Prestasi Belajar

Data prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan alat tes prestasi belajar dalam bentuk soal tes. Tes prestasi belajar dilakukan sejak pretes tes awal sampai dengan akhir siklus ketiga. Berdasarkan data yang terkumpul terlihat bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa setelah menerapkan pemberian bonus nilai tugas kepada siswa pada mata pelajaran Matematika. Perkembangan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan pemberian bonus nilai tugas adalah sebagai berikut : Tabel 4. 7. Data Prestasi Belajar Siswa No Responden Pretes Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Ket 1 Siswa 1 53 55 60 66 2 Siswa 2 53 60 60 62 3 Siswa 3 65 65 66 65 4 Siswa 4 43 45 56 62 5 Siswa 5 43 48 58 60 6 Siswa 6 35 48 51 54 7 Siswa 7 45 58 66 74 8 Siswa 8 50 60 63 66 9 Siswa 9 40 56 68 68 10 Siswa 10 40 58 60 62 11 Siswa 11 45 55 67 76 12 Siswa 12 40 62 72 77 13 Siswa 13 53 62 75 82 14 Siswa 14 43 62 65 70 15 Siswa 15 58 70 77 82 commit to user 93 16 Siswa 16 45 58 60 65 17 Siswa 17 40 60 66 65 18 Siswa 18 45 40 63 66 19 Siswa 19 41 42 62 74 20 Siswa 20 60 68 65 71 21 Siswa 21 50 60 66 76 22 Siswa 22 73 77 84 82 23 Siswa 23 45 52 56 65 24 Siswa 24 45 56 62 65 25 Siswa 25 50 66 74 84 26 Siswa 26 55 62 72 78 27 Siswa 27 65 74 82 88 28 Siswa 28 60 78 82 84 29 Siswa 29 40 57 64 66 30 Siswa 30 45 59 66 66 31 Siswa 31 63 68 75 79 32 Siswa 32 63 68 72 82 33 Siswa 33 48 54 70 72 34 Siswa 34 53 66 74 74 35 Siswa 35 65 66 70 72 36 Siswa 36 50 62 66 72 Nilai Tertinggi 73 78 84 88 Nilai Terendah 35 40 51 54 Rata-Rata

50.19 59.92

67.08 71.52

Sumber : Hasil Penelitian Rata-rata, nilai tertinggi dan nilai terendah siswa mengalami peningkatan secara signifikan. Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik histogram batang sebagai berikut : commit to user 94 Gambar 4. 3. Perkembangan Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan data tersebut di atas menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa secara signifikan, setelah menerapkan pemberian bonus nilai tugas dalam kegiatan belajar mengajar matematika. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata sebelum pemberian bonus nilai tugas sebesar 50,19 dan setelah diberikan bonus nilai tugas pada siklus I sebesar 59,92 , siklus II 67,08 dan siklus III sebesar 71,25 , sehingga terjadi kenaikan rata-rata pada setiap siklus penelitian sebesar 7,02 . Hasil tersebut apabila ditinjau dari indikator keberhasilan menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada seluruh peserta 36 siswa dengan pemberian bonus nilai tugas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tuntas seluruhnya. Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini, pemberian bonus nilai tugas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata 50,19 73 35 59,92 78 40 67,08 84 51 88 54 71,52 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Nilai Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai terendah Tes Awal Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 commit to user 95 pelajaran Matematika. Selanjutnya dapat diungkap pula bahwa, faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa berupa pemberian bonus nilai tugas ini dapat mendorong siswa untuk lebih banyak melakukan latihan dalam mengerjakan soal-soal Matematika. Karena siswa sering melakukan latihan soal tersebut, maka siswa menjadi lebih memahami dan lebih terampil dalam mengerjakan soal-soal Matematika, sehingga lama-kelamaan dalam diri siswa akan tumbuh rasa senang terhadap mata pelajaran Matematika. Rasa senang tersebut mendorong siswa untuk lebih giat belajar, sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat secara signifikan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui observasi dan tes, menunjukan adanya perubahan atau peningkatan perilaku siswa dalam mengerjakan tugas dan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika, setelah diterapkannya pemberian bonus nilai tugas. Hasil tes prestasi belajar yang dilakukan sejak tes awal sampai siklus ketiga menunjukan peningkatan prestasi belajar siswa dari rata-rata 50,19 pada tes awal menjadi 70,52 pada tes siklus ketiga, hal ini menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan prestasi belajar setelah diterapkannya pemberian bonus nilai tugas pada mata pelajaran Matematika. Peningkatan prestasi belajar Matematika tersebut disebabkan seringnya siswa mengerjakan tugas, hal ini berarti siswa meningkat intensitasnya dalam commit to user 96 latihan soal Matematika. Peningkatan latihan soal akan meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam menyelesaikan saol-soal Matematika, sehingga dengan peningkatan pemahaman dan keterampilan menyelesaikan soal tersebut akan meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika. Berdasarkan data hasil observasi terhadap pekerjaan siswa dalam mengerjakan tugas menunjukan adanya peningkatan dari katagori rata-rata rendah menjadi tinggi, setalah diterapkannya pemberian bonus nilai tugas pada mata pelajaran Matematika. Kondisi ini mengandung makna bahwa pemberian bonus nilai tugas dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam mengerjakan tugas. Data hasil observasi atas kegiatan belajar mengajar Matematika di kelas menunjukan adanya peningkatan aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar, baik dalam perhatian, keterlibatanpartisipasi dan kerjasama siswa dalam kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian bonus nilai tugas Matematika dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar Matematika. Kondisi tersebut terjadi karena para siswa memiliki motivasi untuk dapat mengerjakan tugas dengan baik, sehingga siswa akan memperhatikan secara serius kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya ada keinginan siswa untuk dapat mengerjakan tugas dengan baik, mendorong siswa untuk bertanya kepada guru apabila ada yang belum jelas. Motivasi untuk dapat mengerjakan tugas dengan baik dan benar juga mendorong siswa untuk saling bertanya kepada sesama teman, sehingga terjadi kerja sama yang baik. Kondisi demikian dapat dikatakan bahwa bonus nilai tugas dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan commit to user 97 belajar mengajar. Bonus nilai tugas tersebut telah memotivasi siswa untuk meningkatkan keaktifan dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa setelah dilakukanya tindakan sampai siklus ketiga, pemberian bonus nilai tugas dapat meningkatkan motivasi dan aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar, prestasi belajar juga semakin meningkat. Siswa merasa lebih dihargai usahanya. Siswa tidak lagi malas mengerjakan tugas, mau bekerja sama dan tidak malu bertanya apabila mengalami kesulitan.

D. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 Analisis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sambi Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 16

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Keaktifan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Sekolah Menengah Per

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Keaktifan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Teras Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 8

PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN Pengaruh Lingkungan Sekolah Dan Keaktifan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Sekolah Menengah Per

0 1 14

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SD Negeri Blangu 2 Gesi Srage

0 1 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SD Negeri Blangu 2 Gesi Srage

0 1 12

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BAGI Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Problem Based Learning Bagi Siswa Kelas Vii B SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Tahun Pe

1 4 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA GARIS SINGGUNG LINGKARAN PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA GARIS SINGGUNG LINGKARAN MELALUI STRATEGI VISUALISASI BAGI SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PULUTAN TAHUN PELAJARAN

0 0 17

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP N 2 Sawit Boyolali).

0 1 16

Pengaruh kecerdasan emosional, motivasi belajar dan keaktifan siswaterhadap prestasi belajar matematika siswa sekolah menengah pertama negeri di Kecamatan Ternate Selatan tahun 2013/ 2014

0 0 8