termasuk aktifitas emosional dan kognitif. Chaplin 1999 memberikan pengertian perilaku dalam dua arti. Pertama perilaku dalam arti luas didefinisikan sebagai segala
sesuatu yang dialami seseorang. Pengertian yang kedua, perilaku didefinisikan dalam arti sempit yaitu segala sesuatu yang mencakup reaksi yang dapat diamati.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia dalam menanggapi stimulus lingkungan, yang meliputi
motoris, emosional dan kognitif. Benyamin Bloom 1908 dalam Notoatmodjo 2007 membagi perilaku
manusia ke dalam 3 tiga domain, ranah atau kawasan yakni : a Kognitif cognitive, b Afektif afektive, c Tindakan Konatif. Dalam perkembangannya
teori Bloom di modifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan yakni :
2.2.1.1. Pengetahuan Knowledge
Pengetahuan knowledge merupakan hasil dari tahu pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.
Menurut Notoadmojo 2007, pengetahuan yang tercakup dalam kognitif mempunyai 6 tingkat:
1. Tahu Know
Tahu diartikan sebagai suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya, termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu
Universitas Sumatera Utara
yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima, oleh karena itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. 2.
Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan secara benar tentang objek
yang telah diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang telah paham terhadap objek harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan sebagai terhadap objek yang di pelajari. 3.
Aplikasi Aplications Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi rill sebenarnya. Aplikasi ini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya
dalam konteks dan situasi yang lain. 4.
Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam lingkup organisasi tersebut dan masih ada kaitanya satu sama lain.
5. Sintesis Syntesis
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan
kata lain sintensis itu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi- formulasi yang ada.
Universitas Sumatera Utara
6. Evaluasi Evaluation
Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-panilaian itu berdasarkan suatu cerita
yang akan di tentukan sendiri atau menggunakan cerita-cerita yang telah ada.
2.2.1.2. Sikap Afektif