yang berlaku. Diantaranya penanganan dengan penuh kasih sayang, pemberian makanan yang cukup gizi dan sehat serta memperhatikan kebersihan kandangnya.
Sebelum penelitian dilakukan diajukan permohonan untuk mendapatkan ethical clearance ke Komisi Etik Penelitian Hewan di Wilayah Sumatera Utara Medan.
3.3.2 Metode Penelitian
Model rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap RAL yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 kontrol. Pada Kontrol, K0 sampai K4
merupakan kontrol dari masing-masing perlakuan dengan jumlah mencit masing- masing 5 ekor. Pada Perlakuan, P0 sampai P4 merupakan penyuntikan TU interval 6
minggu dan pemberian ekstrak air biji pepaya 30 mg0,5 mlekormencit jantan setiap hari secara oral.
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian Minggu Perlakuan
6 12
18 24
K.Kontrol K0 n=5
K1 n=5 K2 n=5
K3 n=5 K4 n=5
K.Perlakuan P0 n=5
P1 n=5 P2 n=5
P3 n=5 P4 n=5
Keterangan: K= kontrol, P= perlakuan dan n= ulangan 3.3.3 Pembuatan Ekstrak Air Biji Pepaya
Pembuatan ekstrak air biji pepaya dilakukan berdasarkan penelitian terdahulu menurut
Ilyas 2001. Ekstrak air biji pepaya disiapkan dengan mengumpulkan buah pepaya yang telah masak yang berasal dari Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan
Tuntungan Komplek Adam Malik Kota Madya Medan, Sumatera Utara. Biji pepaya diambil lalu dicuci, dan dikeringkan dengan inkubator dengan suhu 50
o
C ± 3 hari. Biji yang telah kering dimasukkan kedalam blender lalu dihaluskan hingga diperoleh 30 g
bubuk halus biji pepaya. 30 g bubuk yang telah halus kemudian di masukkan ke dalam bejana yang telah di isi air, selanjutnya dilakukan perebusan hingga mendidih dengan
suhu 90 C, setelah mendidih hasil rebusan disaring dengan kertas saring hingga
diperoleh hasil dan residu. Residu yang diperoleh di rebus kembali, hingga diperoleh hasil dan residunya lagi, begitu seterusnya sampai residu tidak dapat dipergunakan
kembali. Hasil rebusan dipanaskan hingga diperoleh rendaimen. Rendaimen yang dihasilkan kemudian dilarutkan kembali dengan aquabidestilata steril 500 ml sesuai
dengan kebutuhan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.3.3 Uji Skrinning Fitokimia Biji Pepaya
Uji skrinning fitokimia biji pepaya yang akan dilakukan meliputi pemeriksaan kandungan senyawa flavanoid, alkaloid, steroid dan terpenoid. Pemeriksaan senyawa
ini sesuai dengan prosedur yang telah dilakukan oleh Harborne 1987 yaitu: a. Uji Flavanoid
Biji pepaya yang telah dibersihkandicuci kemudian dikeringkan lalu dihaluskan sebanyak 3 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 100 ml methanol.
Kemudian dipanaskan hingga ¼ volume awal dan disaring. Ekstrak yang dihasilkan dimasukkkan ke dalam 4 buah tabung reaksi. Tabung I ditetesi FeCl
3
, tabung II ditetesi MgHCl, tabung III ditetesi H
2
SO
4p
dan tabung IV ditetesi NaOH 10, masing-masing sebanyak 3-5 tetes. Warna merah atau jingga merupakan hasil positif
adanya senyawa flavonoid b. Uji Alkaloid
Biji pepaya yang telah dibersihkandicuci kemudian dikeringkan lalu dihaluskan sebanyak 3 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 100 ml methanol.
Kemudian dipanaskan hingga ¼ volume awal dan disaring. Ekstrak yang dihasilkan dimasukkkan ke dalam 4 buah tabung reaksi. Tabung I ditetesi pereaksi Meyer, tabung
II ditetesi pereaksi Wagner, tabung III ditetesi pereaksi Bouchard dan tabung IV ditetesi pereaksi Dragendorf, masing-masing sebanyak 3-5 tetes. Terbentuknya
endapan putih keruh merupakan hasil positif adanya senyawa alkaloid. c. Uji Steroid
Biji pepaya yang telah dibersihkandicuci kemudian dikeringkan lalu dihaluskan sebanyak 3 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 100 ml n-heksan.
Kemudian dipanaskan hingga ¼ volume awal dan disaring. Ekstrak yang dihasilkan dimasukkkan ke dalam 3 buah tabung reaksi. Tabung I ditetesi CeSO
4
1, tabung II ditetesi reagen Salkowsky H
2
SO
4 p,
tabung III ditetesi Libermen-Bouchard, masing- masing sebanyak 3-5 tetes. Warna hijau kebiruan merupakan hasil uji positif.
Universitas Sumatera Utara
d. Uji Terpenoid Biji pepaya yang telah dibersihkandicuci kemudian dikeringkan lalu dihaluskan
sebanyak 3 g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 100 ml kloroform. Kemudian dipanaskan hingga ¼ volume awal dan disaring. Ekstrak yang dihasilkan
dimasukkkan ke dalam 3 buah tabung reaksi. Tabung I ditetesi CeSO
4
1, tabung II ditetesi reagen Salkowsky H
2
SO
4 p,
tabung III ditetesi Libermen-Bouchard, masing- masing sebanyak 3-5 tetes. Warna cincin kecoklatan merupakan hasil positif.
3.3.4 Pemberian Kombinasi Testosteron Undekanoat TU dan Ekstrak Air Biji