Uji sudut diam Uji indeks tap

ODT 3 sebesar 7,06 detik, ODT 4 sebesar 8,05 detik, ODT 5 sebesar 9,06 detik. Hal ini sesuai dengan persyaratan uji preformulasi waktu alir, yaitu waktu yang diperlukan tidak lebih dari 10 detik. Menurut Cartensen 1977, waktu yang diperlukan dalam uji waktu alir tidak lebih dari 10 detik, karena jika tidak akan dijumpai kesulitan pada keseragaman bobot tablet. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan bahan pelicin.

4.1.2 Uji sudut diam

Dari tabel 3 di atas juga dapat dilihat hasil uji preformulasi sudut diam dari semua formula yaitu K0 sebesar 25,59 ˚, K1 sebesar 25,57˚, K2 sebesar 20,74˚, ODT 1 sebesar 26,68 ˚, ODT 2 sebesar 28,23˚, ODT 3 sebesar 24,67˚, ODT 4 sebesar 22,13 ˚, ODT 5 sebesar 25,57˚. Hasil uji preformulasi sudut diam ini menunjukkan hasil yang beragam dari semua formula, namun semuanya masih berada dalam batas persyaratan uji preformulasi sudut diam.

4.1.3 Uji indeks tap

Tabel 3 diatas juga menunjukkan besarnya hasil uji preformulasi indeks tap dari masing-masing formula. K0 memiliki indeks tap sebesar 18,07; K1 memiliki indeks tap sebesar 16,33; K2 sebesar 17,93; ODT 1 sebesar 12,5; ODT 2 sebesar 15,03; ODT 3 sebesar 15,83; ODT 4 sebesar 16,75; ODT 5 sebesar 17,19. . Hasil uji preformulasi indeks tap ini menunjukkan hasil yang beragam dari tiap – tiap formula, namun semuanya masih berada dalam batas persyaratan uji preformulasi indeks tap. Menurut Guyot 1978, granul yang bersifat mengalir bebas adalah partikel yang memiliki indeks tap ≤ 20. Pengujian indeks tap memiliki peran yang sangat penting dalam hal gambaran awal terhadap kelayakan cetak dari massa granul menjadi tablet. Hal ini Universitas Sumatera Utara menunjukkan daya tahan granul terhadap daya kompressi yang diberikan oleh alat pencetak tablet. Semakin rendah persentase indeks tap menunjukkan kualitas yang lebih baik dari sifat fisis massa granul yang akan di formulasikan kedalam bentuk tablet. Tabel 4.2 Hasil evaluasi tablet metoklopramida HCl simulasi Formula Kekerasan kg Friabilitas Waktu hancur detik Wetting time detik Rasio absorbsi air Kadar Zat Berkhas iat Keraga man kandung an K0 4 ± 1,06 0,68 ± 0,07 60,28± 9,45 60,07± 0,1 50,05 ± 5,22 - - K1 2,75 ± 0,5 0,71 ± 0,07 34,33 ± 3,20 43,43 ± 3,51 48,9 ± 3,59 - - K2 2,6 ± 0,52 0,67 ± 0,08 27,5 ± 3,56 40 ± 3,56 73,21 ± 2,53 - - ODT 1 3 ± 0,84 0,62 ± 0,10 8,0 ± 1,26 28,45 ± 1,62 64,92 ± 3,42 100,9732 ± 1,35 99,6385 ± 4,20 ODT 2 4 ± 1,06 0,67 ± 0,12 13,0 ± 2,75 18,00 ± 1,00 70,9 ± 1,00 99,9760 ± 0,88 100,6360 ± 1,43 ODT 3 3,3 ± 0,64 0,63 ± 0,09 13,66 ± 1,50 40,00 ± 7,54 60,18 ± 7,21 101,1448 ± 1,00 100,91 ± 2,39 ODT 4 3,85 ± 1,47 0,62 ± 0,09 13,83 ± 1,60 22,00 ± 4,58 88,63 ± 1,68 101,4652 ± 0,51 101,0558 ± 3,64 ODT 5 5,25 ± 1,00 0,62 ± 0,18 13,0 ± 2,09 20 ± 1,00 33,05 ± 2,15 101,0640 ± 0,67 100, 8807 ± 3,48 Ketentuan umum 4 – 8 ≤ 0,8 ≤ 60 90 - 110 Keterangan : K0 = kontrol tanpa superdisintegran K1 = pemakaian krospovidon 4 K2 = pemakaian Ac-Di-Sol 4 ODT 1 = campuran superdisintegrant krospovidon : Ac-Di-Sol = 1 : 1 ODT 2 = campuran superdisintegrant krospovidon : Ac-Di-Sol = 1 : 2 ODT 3 = campuran superdisintegrant krospovidon : Ac-Di-Sol = 2 : 1 ODT 4 = campuran superdisintegrant krospovidon : Ac-Di-Sol = 1 : 3 ODT 5 = campuran superdisintegrant krospovidon : Ac-Di-Sol = 3 : 1 Universitas Sumatera Utara 4.2 Hasil evaluasi ODT Metoklopramida HCl 4.2.1 Kekerasan