Spesifikasi Penelitian. Sumber Data.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian berisi uraian tentang metode atau cara yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi. Metode penelitian berfungsi sebagai pedoman dan landasan tata cara dalam melakukan operasional penelitian untuk menulis suatu karya ilmiah yang dilakukan. Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dan untuk menjawab tujuan penelitian, maka dalam metode penelitian ini langkah-langkah yang dipergunakan sebagai berikut:

1. Spesifikasi Penelitian.

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif, 56 karena penelitian ini meneliti norma-norma hukum yang berlaku yang terkait dengan bantuan hukum oleh Advokat terhadap pelaku tindak pidana terorisme. Penelitian yuridis normatif sebagaimana ditegaskan oleh Peter Mahmud Marzuki bahwa penelitian yuridis normatif adalah suatu proses untuk menemukan aturan- aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi. 57 56 Penelitian hukum normatif atau kepustakaan tersebut mencakup: 1. Penelitian terhadap asas hukum. 2. Sistematik hukum. 3. Taraf Sinkronisasi vertical dan horizontal. 4. Perbandingan hukum. 5. Sejarah hukum. Lihat Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Nornatif, Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009, hlm. 14. Didalam penelitian hukum, yang diteliti adalah kondisi hukum secara intrinsik, yaitu hukum sebagai sistem nilai dan hukum sebagai norma sosial. Hasil yang hendak dicapai oleh penelitian hukum bukan 57 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, hlm. 35. Universitas Sumatera Utara mencari jawaban atas efektivitas suatu ketentuan, pengaruh faktor-paktor non hukum terhadap peraturan hukum, peranan suatu institusi tertentu dalam penegakan hukum. 58 Selain penelitian yuridis normatif, dalam penelitian ini juga menggunakan Penelitian yuridis empiris yang dipergunakan hanya sebagai pendukung terhadap penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan informan yang terkait dengan permasalahan yang akan dilakukan pembahasan. Sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis, 59

2. Sumber Data.

artinya bahwa penelitian ini menggambarkan bagaimana suatu ketentuan hukum dalam konteks teori-teori hukum yang dalam pemaparannya menggambarkan tentang berbagai persoalan yang berkaitan dengan urgensi pemberian bantuan hukum oleh Advokat terhadap pelaku tindak pidana terorisme. Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder, meliputi: a. Data primer. 1. Data primer diperoleh melalui studi lapangan field research dengan melakukan wawancara pada informan yang terkait dalam penelitian ini, yaitu: Advokat dari Tim Pembela Muslim. b. Data sekunder. 58 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, op.cit hlm. 80. 59 Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995, hlm. 12. Universitas Sumatera Utara Sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan library research yang terdiri dari: 1. Bahan hukum primer, yaitu: peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan urgensi pemberian bantuan hukum oleh Advokat terhadap pelaku tindak pidana terorisme, diantaranya adalah: a. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat. b. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman. c. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. 2. Bahan hukum sekunder, yaitu berupa tulisan-tulisan, baik dalam bentuk buku maupun artikel yang mengandung komentar maupun analisis tentang urgensi pemberian bantuan hukum oleh Advokat terhadap pelaku tindak pidana terorisme. 3. Bahan hukum tertier, yaitu bahan yang dapat memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, misalnya kamus, ensiklopedia, dan sebagainya.

3. Analisis Data.