20 f.
Memiliki keterampilan informasi serta bagaimana menggunakannya. g. Memiliki
pengetahuan mengenai
materi perpustakaan
yang membentuk koleksi perpustakaan serta bagaimana mengaksesnya.
h. Memiliki pengetahuan mengenai bacaan anak, media dan kebudayaan i.
Memiliki pengetahuan serta keterampilan di bidang manajemen dan pemasaran.
j. Memiliki pengetahuan serta keterampilan di bidang teknologi
informasi. Tugas pustakawan sekolah adalah :
1. Menganalisis sumber dan kebutuhan informasi komunitas sekolah. 2. Memformulasikan
dan mengimplementasikan
kebijakan pengembangan jasa.
3. Mengembangkan kebijakan dan sistem pengadaan sumberdaya perpustakaan.
4. Mengkatalog dan mengklasifikasi materi perpustakaan. 5. Melatih cara penggunaan perpustakaan.
6. Melatih pengetahuan dan keterampilan informasi. 7. Membantu murid dan guru mengenai penggunaan sumber daya
perpustakaaan dan teknologi informasi menjawab pertanyaan referensi dan informasi dengan menggunakan berbagai materi yang tepat.
8. Mempromosikan progam membaca dan kegiatan budaya. 9. Ikut serta dalam kegiatan perencanaan terkait dengan implementasi
kurikulum. 10. Ikut serta dalam persiapan, implementasi dan evaluasi kreativitas
pembelajaran. 11. Mempromosikan evaluasi jasa perpustakaan sebagai bagian dari sistem
evaluasi sekolah secara menyeluruh. 12. Membangun kemitraan dengan organisasi di luar sekolah.
13. Merancang dan mengimplementasikan anggaran. 14. Mendisain perencanaan strategis.
15. Mengelola dan melatih tenaga perpustakaan.
2.6 Kajian Persepsi
Salah satu faktor yang mempengaruhi proses pengelolaan informasi dalam diri seseorang adalah persepsi. “persepsi berasal dari bahasa latin, percipere, yang
artinya menerima, perception, yang artinya pengumpulan, penerimaan, pandangan, pengertian. Defenisi lain mengatakan bahwa persepsi adalah proses
dimana sesorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya.
Suwarno 2013, 45 menyatakan dalam bukunya ”psikologi perpustakaan” persepsi adalah proses diterimanya rangsangan berupa objek, kualitas, hubungan
antar gejala sampai rangsangan itu disadari dan dimengerti. Menurut Sumanto
Universitas Sumatera Utara
21 2014, 52 “persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas
suatu informasi terhadap stimulus, stimulus didapat dari proses pengindraan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya
diproses oleh otak. Sedangkan menurut Nina 2010, 20 “persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan”. Sarwono 2000, 78 menjelaskan, “persepsi adalah proses pencarian
informasi untuk dipahami. Alat untuk memperoleh informasi itu adalah penginderaan penglihatan, pendengaran, peraba, dan sebagainya sebaiknya alat
untuk memahami adalah kesadaran dan kognisi.” Dari defenisi-defenisi yang telah diuraikan di atas disimpulkan bahwa
persepsi pengguna terhadap perpustakaan sekolah adalah suatu proses kemampuan pengguna dalam menerima, memberikan pandangan, gambaran dan
penilaian terhadap layanan suatu perpusatakaan yang ditangkap oleh panca indera, proses ini dapat menghasilkan suatu penilaian, pandangan, dan gambaran yang
positif ataupun negatif terhadap perpustakaan yang bersangkutan.
2.7 Pengguna Perpustakaan
Pengguna adalah pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan komunitas sekolah SNI 7329, 2009. Menurut Whittaker 1993, 21 “pengguna
perpustakaan yaitu orang yang telah menggunakan salah satu jasa yang ada di perpustakaan dalam jangka waktu 1 tahun”. Tujuan didirikannya perpustakaan
adalah memenuhi kebutuhan informasi bagi penggunanya. Kata lain pengguna adalah pemustaka, yang diartikan sebagai pengguna perpustakaan, yaitu
perorangan, kelompok orang, masyarakat atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan UU RI No.43 Tahun 2007 tentang perpustakaan.
Sehingga setiap orang berada dilingkungan sekolah disebut dengan pengguna perpustakaan.
Dari pengertian di atas maka dinyatakan bahwa “pengguna perpustakaan merupakan orang yang paling penting dalam perpustakaan, keberadaan
perpustakaan tidak ada artinya tanpa adanya pengguna dan sebagus apapun gedung atau jasa yang disediakam perpustakaan tidak akan ada gunanya jika tidak
Universitas Sumatera Utara
22 dimanfaatkan oleh pengguna. Jadi dapat dikatakan bahwa pengguna suatu
perpustakaan merupakan tujuan didirikannya perpustakaan. Adapun jenis pengguna menurut Sulistyo-Basuki 1992, 201 dalam
bukunya “Teknik dan Jasa Dokumentasi” dapat dinyatakan sebagai berikut: 1. Pengguna yang belum terlibat dalam kehidupan aktif seperti siswa dan
mahasiswa. 2. Pengguna yang mempunyai pekerjaan, yang diinginkan merupakan
informasi yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Kelompok ini digolongkan
berdasarkan aktifitas
utama manajemen,
riset, pengembangan, produk, jasa berdasarkan cabang aktifitas atau bidang
spesialis pegawai negeri, pertanian, industri dan berdasarkan tingkat pendidikan tanggung jawab profesional, teknis, asisten, dan
administrasi.
3. Pemakai umum yang memerlukan informasi umum untuk keperluan khusus.
Hermawan 2006, 62 menyatakan bahwa secara umum pengguna perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi 2 dua kategori yaitu:
1. Pengguna Potensial Potential Users Adalah pengguna yang ditargetkan, dan seharusnya menjadi pengguna.
Pada perpustakaan sekolah sebagai pengguna potensial adalah semua guru, dan murid, pada perpustakaan perguruan tinggi adalah dosen dan
mahasiswa, dan pada perpustakaan umum pengguna potensial adalah warga masyarakat yang tinggal di wilayah dimana perpustakaan
berada.
2. Pengguna Aktual Actual Users Adalah mereka yang telah menggunakan perpustakaan, baik pengguna
aktual aktif maupun pengguna aktual pasif. Pengguna aktual aktif adalah pengguna yang secara teratur regular
berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan. Sedangkan pengguna aktual pasif adalah pengguna yang menggunakan perpustakaan ketika
ada kebutuhan atau mendapat tugas baik dari guru, dosen atau pihak lainnya.
Dari pendapat di atas maka pengguna perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pengguna yang telah menjadi anggota perpustakaan dan
pengguna yang bukan menjadi target layanan perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
23
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif.
Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan Arikunto, 2006:151. Dengan menggunakan
Penelitian deskriptif diharapkan dapat memberi gambaran yang tepat tentang persepsi pengguna terhadap layanan Perpustakaan SMP Negeri 3 Medan.
3.1 Lokasi Penelitian