18
Desain Interior XO SUKI CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali. Pengantar Karya Tuga s Akhir
b. Warna
Harwood, May, Sherman 2002, Mengungkapkan warna – warna yang
digunakan oleh Cina antara lain : merah seperti api, Melambangkan kebahagiaan, Kuning seperti tanah, emas dan hijau melambangkan
peruntungan, dan biru melambangkan surga. Sedangkan menurut Skinner 1997:212 warna merah banyak digunakan karena warna ini melambangkan
kebahagiaan dan kesejahteraan, keemasan atau kuning melambangkan keceriaan, dan hijau melambangkan suasana yang tenang atau hening. Dan
untuk ruang – ruangan yang terasa sesak atau sempit dimanapun letaknya
layak diberi warna yang bernuansa ringan.
c. Dekorasi.
Interior Cina juga banyak menggunakan dekorasi seperti, lukisan, vas porselin, ukir
– ukiran, patung, permadani dan lain – lain. Dan dekorasi – dekorasi tersebut diberi simbol
– simbol yang dipercaya oleh orang Cina dapat mendatangkan nasib baik, misalnya dekorasi dengan gambar atau
ukiran naga, patung singa, dan sebagainya.
d. Feng Shui.
Tujuan utama dari feng shui pada tata ruang toko dan restoran adalah menarik pelanggan dan untuk bisnis yang berorientasi pada pelanggan seperti ini,
Gambar 2.3. Motif Cina dan vas porseline Sumber : Harwood, May, Sherm an, 2002 : 18 26
19
Desain Interior XO SUKI CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali. Pengantar Karya Tuga s Akhir
prioritas utama adalah desain interior yang sifatnya menyambut. Penataan pajangan harus sedemikian rupa, sehingga penjual yang melayani pelanggan
menghadap pintu. Pemilik restoran suka memelihara ikan karper yang mahal dan juga hewan air yang lezat lainnya di aquarium. Hal ini mempunyai 2 maksud
yaitu, air dapat mendatangkan feng shui yang baik atau menunjukan kesegaran makanan laut dari restoran itu Too,1994:114-115.
Too 1994:108, mengatakan bahwa beberapa praktisi merasa yakin ada warna yang cocok untuk bisnis tertentu. Misalnya warna emas dan merah, cocok
untuk restoran karena api digunakan untuk memasak makanan . Dan orang Cina sangat percaya pada cahaya terang, terutama di restoran, dapat menarik
pelanggan. Tetapi Too 1994:115, juga mengatakan bahwa restoran Cina yang modern tidak lagi menyukai warna merah dan keemasan pada dekorasi mereka.
Dan banyak juga diantara mereka menyingkirkan gambar naga melingkar yang merupakan unsur yang paling populer dari restoran masa lalu. Malahan sekarang
bagan warna yang lembut, meja bujur sangkar dan bundar, dan penataan meja yang tidak padat dipakai untuk meningkatkan aliran
ch’i di dalam restoran. Oleh karena simbolisme sudah merasuk kedalam semua aspek kehidupan
orang Cina, maka banyak orang Cina percaya bahwa mereka harus memiliki sekurang - kurangnya beberapa simbol yang dipajang di rumah atau kantor.
Banyak hewan, bunga, buah, dan tanaman yang menjadi perlambang Cina, yang kesemuanya melambangkan nasib „baik‟ Too,1994:149.
2.2.3. Karakteristik Desain Jepang.
Karakter Desain ruang Jepang merupakan ruang yang terbuka da n mencakup pemikiran dan perasaan yang diekspresikan di dalam kebudayaan khas
Jepang, di mana untuk menyampaikan arti yang sempurna harus disertai pula oleh seluruh isi jiwa dan raga, pikiran dan fisik. Dengan demikian bagi orang Jepang,
„ruang‟ adalah rangkuman dari pengalaman Perpustakaan FT. Untar 1-6. Sebagai rangkuman dari pengalaman , maka ruang tersebut akan memiliki
hubungan yang spesifik dengan lingkungannya, khususnya taman. Hubungan tersebut adalah dengan tidak melihat eksterior dan interior sebagai dua bagian
20
Desain Interior XO SUKI CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali. Pengantar Karya Tuga s Akhir
yang terpisah, sehingga tidak ada pembatas yang jelas yang menyatakan dimana eksteriornya berakhir dan interior berawal. Akibatnya, Keduanya merupakan
bagian yang berkesinambungan Kondansha,576. Taman dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu taman geometri diatur secara formal dan simetris dan
lanscape mengkopi alam untuk memberikan suasana alam. Taman lanscape dibedakan menjadi dua dimana memiliki kolam dan air mancur, serta tidak ada air
stone Garden stone garden diatur sebagai representasi dari tempat istirahat budha atau dunia pertapaan Tao.
Dengan melihat keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa „ruang‟
merupakan rangkuman dari pengalaman , memiliki hubungan erat dengan kepercayaan dan lingkungannya. Pengalaman dan lingkungan menjadi faktor
penting dalam pengadaan elemen pembentuk ruangnya.
2.2.3.1. Karakteristik elemen pe mbentuk ruang Jepang
Ruang dibatasi oleh beberapa bidang yaitu lantai, dinding dan langit –
langit. Lantai merupakan bidang datar dan dijadikan sebagai alas dari ruang, di mana aktivitas manusia dilakukan di atasnya dan mempunyai sifat atau peranan
sendiri – sendiri yaitu mempertegas fungsi ruang Suptandar,124. Dinding
merupakan elemen arsitektural yang esensial. Secara tradisional, dinding be rfungi sebagai pendukung struktural terhadap lantai, Plafon dan atap Ching 176. Plafon
adalah salah satu unsur pembentuk ruang yang penting dalam interior. Plafon merupakan bagian dari suatu bangunan, oleh karena itu ia tidak lepas dari bentuk
dan karakteristik bangunan Suptandar 160. Selain itu, untuk menampilkan suasana tertentu, dibutuhkan elemen penunjang seperti perabot dan dekorasi
Suptandar 155. Adapun Karakteristik dari elemen pembentuk ruang dan fasilitas
pendukung ruang tersebut akan di bahas lebih rinci sebagai berikut :
a. Dinding
Dinding merupakan bagian non struktural dan memiliki variasi desain serta dapat dipenuhi dengan variasi material termasuk panel kayu, layar atau
21
Desain Interior XO SUKI CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali. Pengantar Karya Tuga s Akhir
pintu geser, serta lainnya. Shoji bingkai kayu yang ditutupi dengan kertas mulbery transparan berfungsi membentuk tembok luar bagi ruangan. Shoji
bisa pula digunakan sebagai penutup dari jendela atau bukaan pada dinding yang mengarah keluar, sedang fusuma bingkai kayu yang ditutupi dengan
opaque berfungsi sebagai pemisah ruang yang fleksibel.
b. Lantai