13
Desain Interior XO SUKI CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali. Pengantar Karya Tuga s Akhir
c. Specialties restaurant
Pengertian Specialties restaurant adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional
dengan menyediakan makanan khas dan diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari suatu negara tertentu.
Ciri – cirinya antara lain menyediakan sistem pemesanan tempat,
menyediakan menu khas suatu negara tertentu, populer, dan disenangi banyak pelanggan secara umum, sistem penyajian disesuaikan dengan
budaya negara asal dan dimodifikasi dengan budaya internasional, hanya dibuka untuk menyediakan makan siang atau makan malam, menu ala
carte dipresentasikan oleh pramusaji kepada pelanggan, biasanya menghadirkan musik hiburan khas negara asal, harga makanan relatif
tinggi dibandingkan dengan informal restaurant dan lebih rendah dibanding formal restaurant, jumlah tenaga service sedang dengan standart
kebutuhan. Contoh Spesialis Restaurant, yaitu : Indonesian Food Resaturant,
Italian Food Restaurant, Chinese Food Restaurant, Japanese Food Restaurant, dan sebagainya. Yoeti 1991:254 mengatakan bahwa,
specialty restaurant hanya menyediakan makanan dan minuman tertentu dalam macam dan jenis yang terbatas. Pada restoran ini peranan dekorasi
dan interior sangat memegang perana n penting untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Berdasarkan aktivitasnya catering industry dikelompokkan kedalam usaha pelayanan makanan dan minuman food Beverages, dan
adakalanya makanan dan minuman yang diusahakan tidak selalu disediakan untuk restoran tetapi mungkin untuk hotel, rumah
peristirahatan, dan lain – lain.
14
Desain Interior XO SUKI CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali. Pengantar Karya Tuga s Akhir
2.2 Tinjauan Khus us 2.2.1 Pengertian Gaya Eklektik
Menurut Webster 1983:51 perkataan eklektik dalam bahasa yunani “Eklektikos”, dalam bahasa perancis yaitu “eklegein” yang berarti memilih yang
terbaik dari berbagai doktrin, metode, system atau gaya atau mengkomposisikan beberapa elemen yang diambil dari berbagai sumber.
Dalam Oxford Advanced learner’s dictionary, eklektik diartikan sebagai
usaha memilih atau menggunakan bermacam – macam susunan yang tidak
terbatas pada satu sumber ide dan sebagainya, baik berupa orang, kepercayaan dan sebagainya.
Dalam ilmu filosofi dan teknologi, eklektik merupakan praktek memilih doktrin dari beberapa system yang berbeda tanpa memakai keseluruhan system
yang lama untuk masing – masing doktrin. Berbeda dengan sinkretisme yang
merupakan usaha menyerasikan , memadukan atau mengkombinasikan dua atau beberapa system Encyclopacdia Britannica,1995.
Menurut Ikwaluddin, 2005. eklektik artinya memilih yang terbaik dari
berbagai sumber gaya atau paham yang sudah ada sebelumnya. Arsitektur eklektisme adalah memilih, memadukan unsur
– unsur atau gaya ke dalam bentuk tersendiri. Arsitek, pemilik bangunan, keduanya memilih secara bebas, gaya
– gaya, bentuk
– bentuk yang paling cocok dan pantas menurut selera sosio ekonomi.
Gaya Eklektik di kenal kedalam istilah interior gaya gado – gado yang
merupakan paduan dari beragam selera gaya mebel. Meskipun tata ruangnya terdiri dari berbagi gaya atau material , te tapi eklektik tetap bisa tampil menarik,
bahkan tidak membosankan. Eklektik berarti menyeleksi apa saja yang terlihat bagus, baik dalam dekorasi, suasana, zaman, dan gaya dalam satu kesatuan.
Contoh ada beberapa karakter yang bisa dicampurkan dengan harmonis, misalnya mebel bergaya klasik oriental cocok dikombinasikan dengan mebel bergaya
kontenporer. Kedua gaya itu sama-sama mempunyai garis desain yang bersih dan sederhana. Mebel klasik dengan garis-garis sederhana bagus bila dipadukan
dengan sofa modern. Paduan seperti ini bisa memberikan aksen pada ruang. Gaya
15
Desain Interior XO SUKI CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali. Pengantar Karya Tuga s Akhir
eklektik sebagai penghargaan atau nostalgia dari gaya yang ada sebelumnya Sulistiono.y,2003:40.
Jadi uraian diatas dapat disimpulkan eklektik yaitu memilih yang terbaik dari berbagai gaya atau mengkomposisikan beberapa elemen yang diambil dari
berbagai gaya, suasana, zaman dan periode yang berbeda dalam satu kesatuan . Menyeleksi dan memadukan unsur-unsur atau gaya yang paling cocok secara
bebas kedalam bentuk tersendiri menurut selera sosio Ekonomi.
2.2.2 Karakteristik Desain Cina
Desain dari Cina memiliki penekanan pada proporsi yang baik, simetris, garis
– garis sederhana, penggunaan material kayu, dan penggunaan warna yang biasanya kuat dan terang, karena warna
– warnanya jarang dicampur. Cina juga memiliki beberapa macam motif dan simbol, yang digunakan secara terpisah
maupun dengan cara dikombinasi Haerdwood,May, Sherman, 2002. Menurutnya Desain Cina pada umumnya cenderung menggunakan uk ir
– ukiran dan bentuk bundar, vas dengan kualitas tinggi, tepi atap bangunan yang bengkok,
kaki meja yang melengkung, dan lukisan pemandangan. Desain Cina sering dihubungkan dengan ramainya uk ir
– ukiran, Motif – motif yang kompleks dan warna yang kaya akan merah dan emas Leece,2002.
Selain itu juga digunakan Feng-shui. Meskipun Feng- shui bukan bagian dari agama, tetapi oleh masyarakat umum digunakan sebagai bahan pertimbangan
dan diaplikasikan pada berbagai macam bangunan di berbagai tempat. Pada dasarnya Feng Shui timbul dari adanya ide bahwa manusia seharusnya hidup dan
beraktivitas di lingkungan yang harmonis, sebuah prinsip yang diinginkan oleh setiap orang. Karakter Desain ini juga digunakan pada Desain arsitektur dan
interior, baik secara menyeluruh maupun sebagian Liu,1989.
2.2.2.1 Karakteristik Elemen Pembentuk R uang Cina
Harwood, May, Sherman 2002, mengatakan bahwa interior Cina dengan hati
– hati ditata dan dirancang seperti bangunan – bangunannya dan yang
16
Desain Interior XO SUKI CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali. Pengantar Karya Tuga s Akhir
penting adalah simertis. Formalitas dan kesimetrisan menghasilkan bentukan dan penataan letak dari pintu, jendela, dan mebel. Interior Cina ditandai dengan ukiran
yang divernis, patung dan vas porselin, serta koleksi batu permata. Dinding dapat dibiarkan tanpa hiasan atau dihias sebagian, melapisi
permukaannya dengan kayu yang secara arsitektur menyatu, ditambah pengerjaan ukiran kayu yang teliti, khususnya didaerah pertemuan antara dinding dengan
plafon. Bentuk dari kolom penopangnya dapat berupa lingkaran, bujur sangkar, segi delapan, atau divariasi dengan bentuk binatang. jendela dari arsitektur Cina
umumnya berbentuk persegi panjang dengan daun jendela yang menggunakan material kayu. Pintunya berbentuk persegi panjang, terbuat dari lapisan kayu dan
sering kali ditambah dengan ukiran, cat berwarna atau warna emas. Beberapa pintu memiliki kisi
– kisi dengan pola geomertis skala besar atau ukiran dengan pola geometris skala kecil.
Kamar pada rumah – rumah Cina biasanya diterangkan dan dilunakkan
dengan tenunan seperti karpet dan brokat. Lantai dari interior dapat berupa tanah, kayu atau semen, selain itu dapat dilapisi dengan permadani, karpet, atau tikar.
Plafon di area publik menggambarkan Desain geometris yang diulang – ulang.
Balok besar yang sudah dibentuk dan dicat seringkali membagi – bagi plafon
menjadi beberapa bagian Harwood,May,Sherman,2002.
Gambar 2.1. Pintu kisi – kisi dan Pintu Uiran
Sumber : Harwood, May, Sherm an, 2002 : 18 22
17
Desain Interior XO SUKI CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali. Pengantar Karya Tuga s Akhir
2.2.2.2. Karakteristik Elemen Pelengkap Pembentuk R uang dan Fasilitas Pendukung R uang Cina.
a. Mebel
Mebel Cina juga seperti interiornya, memperlihatkan keformalitasan, keteraturan, simetris, dan garis
– garis lurus. Pada umumnya mebel Cina bercirikan kesederhanaan, konstruksi yang memang berfungsi untuk
menopang, dan proporsi yang baik untuk keindahannya. Sejak periode Ming, kebanyakan mebel Cina hanya menggunakan kayu atau bambu yang di plitur.
Ciri tersendiri dari mebel Cina antara lain kaki mebelnya memiliki sudut yang landai, bundar, lonjong, dan adanya bagian yang ramping dengan ukiran.
Material mebel umumnya menggunakan kayu solid keras dari daerah setempat, beberapa macam kayu dapat dikombinasikan pada 1 mebel. Mebel
dari daerah selatan banyak menggunakan material bambu. Konstruksinya berliku
– liku dan rumit karena tidak menggunakan pakupin dan hanya menggunakan sedikit perekat Harwood,May,Sherman,2002. Elemen kayu
pada mebel Cina dibentuk tanpa menggunakan paku kecuali di perbaiki, dan biasanya juga tidak menggunakan lem atau konstruksi ekor burung.
Gambar 2.2. Mebel Cina Sumber : Harwood, May, Sherm an, 2002 : 18 26
18
Desain Interior XO SUKI CUISIN. JL. Raya Sunset Road No: 85, Kuta-Bali. Pengantar Karya Tuga s Akhir
b. Warna