D 6
k b
p p
g m
y m
d Diagram 13
6. Aspek Si
Aspe kelas, dalam
benda dalam pratindakan
peningkatan grogi ketik
mendapatka yaitu sikap
mendeskrips diagram bata
3: Peningka Siklus I
kap Wajar, T ek ini berka
m hal ini be m bahasa Jaw
sebesar 2,97 n pada aspek
a maju me an skor 2 kar
wajar. Nam sikan di dep
ang berikut.
2 4
atan Skor R I, Siklus II,
Tenang, dan aitan dengan
erkaitan den wa ragam kr
7 atau dalam k ini. Sebaga
endeskripsik rena siswa in
mun siswa in pan kelas. P
2,93
Rata-rata A dan Siklus
n Tidak Kaku n kepercayad
ngan sikap rama. Skor
m kategori cu ai contoh pa
kan benda ni hanya men
ni masih terl Peningkatan
3,47
Aspek Mate III
u diri siswa k
siswa pada rata-rata yan
ukup. Oleh k da S2 yang
di depan k ndapat satu k
lihat kaku d pada aspek
3,48 3
eri dari Pra
ketika berada saat mende
ng diperoleh karena itu pe
g masih terl kelas. Sisw
kategori dari an tidak ten
ini dapat d 3,94
atindakan,
a di depan eskripsikan
h pada saat erlu adanya
lihat sangat wa tersebut
i 3 kategori nang ketika
dilihat pada
D
p a
p t
m t
m
k d
Diagram 14
Dari pada siklus
adanya peni peningkatan
tersebut jug memenuhi 2
terlihat tidak sudah beran
melihat teks Skor
kategori baik dengan siklu
seperti sebel
4: Peningkat Tidak Kak
diagram di I adalah s
ingkatan pad n sebesar 0
ga terlihat p 2 kriteria da
k begitu gel ni menatap
s. r rata-rata ya
k. Siklus II i us I. S2 m
lumnya.
1 2
3 4
5
2
tan Skor R ku dari Pra
i atas dapat sebesar 3,57
da aspek ini ,6 jika diba
pada S2 y ari 3 kriteria
lisah ketika ke depan,
ang diperoleh ini mengalam
endapatkan 2,97
Rata-rata As tindakan, S
t dilihat bah 7 atau dalam
. Skor rata-r andingkan d
ang mendap a tersebut y
a berada di tidak seper
h pada siklus mi peningka
skor 3 karen 3,57
3
spek Sikap Siklus I, Sikl
hwa skor rat m kategori
rata tersebut dengan prat
patkan skor aitu sikap w
depan kela rti pada pra
s II adalah s atan sebesar
na pada taha 3,7
4
Wajar, Te lus II, Siklu
ta-rata yang cukup sehin
t menunjukk tindakan. P
3 karena S wajar dan te
s, pandanga atindakan y
ebesar 3,70 1,13 jika dib
ap ini S2 m ,06
enang, dan us III
g diperoleh ngga perlu
kan adanya eningkatan
S2 sudah enang. S2
an matanya yang hanya
atau dalam bandingkan
masih sama
Skor rata-rata yang diperoleh pada siklus III adalah sebesar 4,06 atau dalam kategori baik. Namun demikian pada siklus III terjadi peningkatan skor
rata-rata pada aspek ini sebesar 0,36. S2 pada aspek ini mendapatkan skor 4 karena meskipun sudah memenuhi semua kategori S2 masih agak sedikit kaku.
7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Keterampilan Berbicara
a. Pengertian Berbicara
Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang lebih sering memilih berbicara untuk
berkomunikasi, karena dengan berbicara komunikasi menjadi lebih efektif. Berbicara memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Nurgiyantoro 1995:274 menyatakan bahawa berbicara adalah aktivitas berbahasa yang dilakukan manusia dalam kehidupan berbahasa yaitu setelah
aktivitas mendengarkan. Menurut Tarigan 1985:15 pengertian berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sementara
itu menurut Iskandarwassid 2009:241 keterampilan berbicara pada hakikatnya merupakan keterampilan mereproduksi arus sistem bunyi artikulasi
untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa berbicara adalah suatu kemampuan seseorang untuk bercakap-cakap dengan
mengujarkan bunyi-bunyi bahasa untuk menyampaikan pesan berupa ide, gagasan, maksud atau perasaan yang bertujuan untuk berkomunikasi.
8
b. Tujuan Berbicara
Berbicara harus mampu memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut pendapat Iskandarwassid
2009:242 mengemukakan tujuan keterampilan berbicara mencakup hal-hal berikut, yakni kemudahan berbicara, kejelasan, bertanggung jawab,
membentuk pendengar yang kritis, membentuk kebiasaan. Sedangkan menurut Tarigan 1997:37 secara umum tujuan pembicaraan adalah sebagai berikut:
1 Menstimulasi, apabila pembicara memberikan sesuatu yang
mendukung kepada pendengar agar dapat membangkitkan emosi para pendengar, sehingga menimbulkan semangat kepada pendengar.
2 Meyakinkan, apabila pembicara berusaha mempengaruhi keyakinan,
pendapat, atau sikap para pendengar. 3
Menggerakkan, apabila pembicara menghendaki adanya perubahan atau tindakan dari para pendengar.
4 Menginformasikan, apabila pembicara ingin memberi informasi
tentang sesuatu agar para pendengar dapat mengerti dan memahaminya.
5 Menghibur, apabila pembicara bermaksud menggembirakan atau
menyenangkan para pendengarnya. Tujuan keterampilan berbicara seperti yang dikemukakan di atas akan
dapat dicapai jika kegiatan belajar mengajar membuat para siswa aktif mengalami kegiatan berbicara. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan berbicara adalah suatu cara yang dilakukan seseorang untuk menyampaikan pesan atau informasi secara jelas kepada yang
diajak berbicara.
c. Ragam Berbicara
Berbagai aktivitas seperti diskusi, aktivitas percakapan, orang berpidato, berceramah, bertelepon, dan sebagainya merupakan interaksi berbicara di
dalam kehidupan sehari- hari. Hal tersebut dapat digunakan dalam