11
lebih baik. Pada dentin, tensile strength lebih dipengaruhi oleh intertubular dentin daripada peritubular dentin karena lebih tingginya matriks organik yang terdapat
pada intertubular dentin yaitu adanya kolagen fibril yang tersusun dengan arah yang sesuai dengan arah tubulus dentin.
6,11,19,22,23
2.1.6.1 Faktor mempengaruhi kekuatan tekan compressive strength gigi
Gigi sangat berperan dalam menahan beribu-ribu kontak dan tekanan setiap hari yang terjadi saat mastikasi. Walaupun telah terjadi berjuta-juta gaya mastikasi
yang berulang-ulang sepanjang hidup saat mastikasi tetapi gigi tidak mudah terjadi fraktur akibat adanya beberapa faktor yang berperan.
6
Adapun beberapa faktor yang berperan, yaitu:
a. Komposisi matriks enamel
Enamel merupakan jaringan dengan derajat mineralisasi yang tinggi dibandingkan jaringan gigi lainnya dimana hal ini disebabkan karena tingginya
matriks anorganik dan sedikitnya kandungan air yang terdapat pada enamel yang membuat enamel menjadi lebih keras dan kaku. Enamel menerima beban
pengunyahan yang lebih banyak saat mastikasi daripada dentin karena enamel memilki kekakuan yang lebih tinggi dibandingkan dentin.
23-5
Enamel merupakan jaringan biologis yang terkeras dan sangat tahan terhadap pemakaian wear. Enamel memiliki kecenderungan yang kecil untuk terjadi
deformasi, tetapi dengan adanya proses demineralisasi secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya pelepasan material anorganik enamel dan membuat enamel
menjadi lebih poreus. Keporeusan tersebut dapat bertambah besar akibat adanya peningkatan permeabilitas enamel terhadap ion-ion asam sehingga kehilangan
material interprismatik meningkat dan menyebabkan enamel lebih rentan terhadap fraktur. Adapun proses demineralisasi bermula pada area selubung prisma prism
sheath yang kemudian berlanjut pada bagian inti prisma core prism dan akhirnya
asam akan berdifusi ke bagian interprismatik enamel dan melarutkan mineral pada bagian subsurface enamel sehingga pada mikroskop terlihat gambaran menyerupai
sarang lebah honey comb.
21,26
Universitas Sumatera Utara
12
b. Susunan prisma enamel dan kristal apatit
Mikrostruktur gigi sangat berpengaruh pada mekanisme ketahanan gigi. Pada gambaran makroskopis hal yang paling penting dalam menahan gaya mastikasi
adalah tergantung pada ukuran besar gigi dan ketebalan gigi. Adanya keterbatasan gigi dalam menahan tekanan pengunyahan dikarenakan kecenderungan gigi dapat
terjadi fraktur. Adapun hal yang paling berpengaruh dalam membantu enamel menahan tekanan mastikasi adalah struktur enamel yang kompleks yaitu susunan dari
prisma enamel dan kristal apatit. Umumnya prisma enamel tersusun secara horizontal
dengan arah tegak lurus terhadap DEJ pada bagian servikal yang kemudian tersusun secara oblik dengan sedikit inklinasi 60
o
- 70
o
menuju permukaan oklusal dan pada puncak cusp prisma enamel tersusun lebih vertikal.
24,26
Menurut M.Baldassari dkk 2008 bahwa apabila arah gaya beban yang diberikan pada enamel sejajar dengan arah susunan prisma enamel maka matriks
anorganik serta faktor tipisnya protein antar kristal yang lebih berpengaruh terhadap sifat mekanik gigi sehingga menyebabkan enamel menjadi lebih keras dan rapuh.
Namun, jika arah gaya beban yang diberikan tegak lurus dengan arah susunan prisma enamel maka dalam hal ini ketebalan pembungkus prisma matriks organik
yang lebih berpengaruh dalam menahan tekanan yang diberikan sehingga gigi menjadi lebih lentur.
27
Susunan kristal apatit juga berpengaruh terhadap sifat mekanis gigi dimana adanya ketidakseragaman antara susunan kristal apatit pada prisma enamel yang
terdapat pada bagian kepala dan ekor menyebabkan enamel menjadi lebih tahan terhadap tekanan mastikasi dibandingkan jika susunan kristal apatit yang disusun
seragam. Hal ini disebabkan karena susunan prisma enamel yang tidak seragam dapat meningkatkan kemampuan enamel untuk menyimpan tekanan yang diterima
sehingga dapat memberikan kekakuan yang cukup pada enamel. Selain itu, adanya matriks organik protein yang terdapat antar kristal apatit juga turut mempengaruhi
sifat mekanis gigi yaitu dalam hal menahan tekanan yang diberikan akibat kemampuan protein dalam menyerap dan menyimpan energi.
27
Universitas Sumatera Utara
13
c. Dentino enamel junction DEJ