37
Gambar 6. Alat dan bahan penelitian Mikromotor Marathon, Korea a, Light cure Coxo, china b,
pumice dan bur brush c, balok kaca dan cetakan spuit d, resin
akrilik self cure Vertex, Holland dan liquid Hillon, England e, pH meter Hanna 96107 dan beaker glass f, minuman berkabonasi
coca cola dan aquadest Brataco Chemika, Medan g
3.8 Pelaksanaan penelitian
Tahap-tahap pengambilan dan pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.8.1 Persiapan sampel
Sampel gigi premolar satu maksila yang telah diekstraksi disimpan di dalam larutan normal saline. Kemudian, semua sampel tersebut dibersihkan dari debris dan
e f
g
Universitas Sumatera Utara
38
karang gigi dengan bubuk pumice yang ditambah air dan bur brush serta dilanjutkan pencucian menggunakan air dan dikeringakan dengan tissue.
Gambar 7. Pembersihan gigi menggunakan bubuk pumice dan bur brush
3.8.2 Penanaman sampel dan pembuatan balok akrilik
Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam penanaman sampel cetakan yaitu: a.
Penanaman sampel Sampel yang telah dibersihkan dan dikeringkan kemudian ditanam dalam
cetakan potongan spuit 10 ml dengan bagian dalam spuit tersebut diisi dengan self cure
akrilik. Sampel gigi tersebut ditanam dengan batas resin akrilik self cure berada 2 mm dibawah cemento enamel junction CEJ untuk menyerupai kedudukan tulang
alveolar. Kemudian setelah akrilik mengeras, semua spesimen dirapikan dengan bur fraser dan kertas pasir. Selanjutnya, permukaan luar dari cetakan potongan spuit 10
ml tersebut diolesi dengan vaseline dan dilanjutkan dengan tahap pembuatan balok akrilik.
b. Pembuatan balok akrilik
Pembuatan balok akrilik berukuran 6x3x3 cm dilakukan dengan menggunakan balok kaca tetapi, sebelumnya seluruh bagian dalam balok kaca diolesi dengan
vaseline untuk memudahkan dalam pengeluaran balok akrilik nantinya. Kemudian
Universitas Sumatera Utara
39
lakukan pengisian self cure akrilik pada balok kaca dan dilanjutkan dengan penempatan sampel yang telah ditanam pada spuit 10 ml tadi ke dalam balok akrilik
dengan posisi spesimen membentuk kemiringan 6
o
terhadap aksis panjang gigi dengan menggunakan busur sebagai dataran penuntun kemiringan untuk
menyamakan posisi gigi dengan keadaan di rongga mulut. Setelah akrilik pada cetakan balok kaca hampir mengeras, spesimen tersebut dikeluarkan sehingga
didapatkan lubang berbentuk silindris untuk tempat masuk spesimen berikutnya. Kemudian balok akrilik yang terdapat pada balok kaca juga ikut dikeluarkan agar
dapat digunakan sebagai tempat penanaman spesimen untuk dimasukkan ke dalam alat uji tekan.
Gambar 8. Sampel gigi yang ditanam dalam spuit serta cetakan balok akrilik a, posisi spesimen saat dimasukkan ke dalam cetalan balok akrilik b
3.8.3 Pengukuran pH minuman