Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

berdasarkan isi content-related dan bukti berdasarkan kriteria criterion-related sekaligus serta informasi yang lain. Validitas konstruk dilakukan dengan mengkonsultasikan indikator- indikator yang digunakan dalam instrumen pada ahli yaitu dosen dan guru Expert Judgment Sugiyono, 2008 :141. Validitas isi dilakukan dengan mengembangkan kisi-kisi instrumen menjadi butir-butir item pertanyaan yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus. Dengan kata lain jika butir-butir soal mengukur aspek berpikir tersebut sudah sesuai dengan aspek berpikir yang menjadi tujuan instruksional 4. Reliabilitas Instrumen Selanjutnya setelah item-item instrumen penelitian diuji validitasnya, kemudian akan diuji reliabilitasnya. Grondlund dalam Nurgiyantoro 2010: 165 mengemukakan bahwa reliabilitas menunjuk pada pengertian konsistensi pengukuran, yaitu seberapa konsisten skor tes atau hasil evaluasi dari satu pengukuran ke pengukuran yang lain. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji reliabilitas Alpha Cronbach . Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach diterapkan pada hasil pengukuran yang berjenjang, misalnya: 1-4, 1-5, 1-6. Adapun rumus uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus Alpha Cronbach menurut Arikunto 2010: 239 digambarkan sebagai berikut. r 11 = 1 k k 2 1 2 1 b Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b = jumlah varians butir 2 1 = varians total

H. Prosedur Penelitian

1. Pra Eksperimen

Pra eksperimen dilakukan sebagai persiapan sebelum eksperimen dilaksanakan. Sebelum eksperimen dilakukan terlebih dahulu peneliti menentukan kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol yang ditentukan dengan teknik simple random sampling dan menghasilkan kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Pada tahap ini dilakukan pre-test pada kedua kelas yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik pada kedua kelas tersebut. Pre-test ini dilakukan sebelum peserta didik dari kedua kelas mendapatkan perlakuan.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK TEST-TAKING TEAMS PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN DI SMA NEGERI 1 GRABAG MAGELANG.

2 22 284

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SQUARE PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN DI SMA NEGERI 5 PURWOREJO.

5 33 228

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING DENGAN BANTUAN VERBA + ARGUMEN DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 MUNTILAN MAGELANG.

4 23 163

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK CLUSTERING PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN DI KELAS X SMANEGERI 6 SURAKARTA.

0 1 252

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 MUNTILAN MAGELANG.

3 8 216

Keefektifan Pengunaan Teknik Rollenspiel dalam Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Wates Kulon Progo.

4 9 452

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 MUNTILAN.

3 6 253

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA LAGU PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X DI MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOREJO.

1 4 217

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK KANCING GEMERINCING PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN.

1 4 160

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA LAGU TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 MUNTILAN MAGELANG.

3 5 252