santun dan tepat tentang
die Wohnung
b.Melakukan dialog
sederhana dengan
lancar yang
mencerminkan kecakapan
berkomunikasi
dengan santun dan tepat tentang
die Wohnung
dengan lafal dan intonasi
yang benar
sesuai konteks,
yaitu tentang
die Wohnung
Menjawab pertanyaan
dengan lafal dan intonasi
yang benar
sesuai konteks,
yaitu tentang
die Wohnung
G. Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Instrumen
Hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2008 : 137. Dalam penelitian ini ada 2 validitas yang digunakan, yaitu validitas isi dan validitas konstruk.
2.
Validitas Isi
Gronlund dalam Nurgiyantoro, 2010: 155-156 mengemukakan bahwa validitas isi tidak lain adalah proses penentuan sejauh mana alat tes itu relevan
dan dapat mewakili ranah yang dimaksudkan. Validitas isi merupakan jenis
validitas yang harus terpenuhi dalam alat tes yang disusun oleh guru untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar peserta didik. Prosedur yang biasa
dilakukan adalah dengan membuat soal tes berdasarkan kisi-kisi dan kemudian soal dikonsultasikan dengan orang ahli dalam bidang yang bersangkutan
Expert Judgment
. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus
tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan Arikunto, 2009: 67. Validitas isi menuntut adanya kesesuaian isi antara kemampuan yang
ingin diukur dan tes yang digunakan untuk mengukurnya Djiwandono, 2008: 92. Oleh karena itu validitas isi dalam penelitian ini adalah dengan menyesuaikan tes
kemampuan menulis bahasa Jerman dengan kurikulum yang ada pada mata pelajaran tersebut. Instrumen yang ada sebelumnya dikonsultasikan terlebih
dahulu dengan ahli pada bidang tersebut
expert judgment
dalam hal ini adalah dosen pembimbing.
3. Validitas Konstruk
Gronlund dalam Nurgiyantoro, 2010: 158 mendefinisikan validitas konstruk sebagai proses penentuan sejauh mana performansi tes dapat
diinterpretasikan dalam kaitannya dengan satu atau dengan sejumlah konstruk psikologis. Hal itu berarti uji tinggi rendahnya kadar validitas konstruk juga
dilakukan lewat respon peserta tes hasil pengukuran. Nurgiyantoro 2010: 158 menjelaskan bahwa penentuan kadar validitas konstruk melibatkan bukti-bukti