Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

20 sebelumnya. Dalam menyelesaikan masalah tersebut, dilakukan secara berkelompok. Dalam kelompok tersebut siswa bebas mengungkapkan pendapatnya tentang strategi apa yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Di sini guru memfasilitasi jalannya diskusi. Setelah siswa memilih strategi apa yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah, siswa kemudian menerapkan strategi tersebut untuk menyelesaikan suatu masalah. Kemudian guru membantu siswa untuk menganalisis hasil jawaban yang disajikan di depan kelas, jika jawaban yang dihasilkan benar guru cukup menegaskan jawaban tersebut. Apabila jawaban yang dihasilkan masih salah maka guru menunjuk siswa lain untuk menjawab soal tersebut sampai diperoleh jawaban yang benar. Setelah itu siswa dapat memperbaiki jawabannya, selanjutnya guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan. Dalam implementasinya, Creative Problem Solving dilakukan sebagai solusi kreatif. Solusi kreatif sebagai upaya pemecahan masalah yang dilakukan melalui sikap dan pola pikir kreatif, memiliki banyak alternatif pemecahan masalah, terbuka dalam perbaikan, menumbuhkan kepercayaan diri, keberanian menyampaikan pendapat, berpikir divergen, dan fleksibel dalam upaya pemecahan masalah. Creative Problem Solving dibangun atas tiga macam komponen, yaitu: ketekunan, masalah dan tantangan. Ketiga komponen tersebut dapat diimplementasikan dengan berbagai komponen pembelajaran. Dari uraian di atas pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika. 21

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pikir, dapat dirumuskan suatu hipotesis bahwa penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika pada siswa kelas V SD N Mejing 2 Patukan, Ambarketawang Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman.

G. Definisi Operasional Variabel

1. Kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika Kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika adalah potensi siswa kelas V SD untuk menguasai keahlian dalam menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal cerita, mengubah soal cerita menjadi kalimat matematika, menyelesaikan kalimat matematika dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya, dan menjawab pertanyaan soal cerita sesuai konteks masalah pada soal cerita berdasarkan selesaian dari kalimat matematika. 2. Model pembelajaran Creative Problem Solving Model Pembelajaran Creative Problem Solving CPS adalah model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa kelas V SD, di mana dalam model pembelajaran tersebut siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang berbagai macam cara yang akan digunakan untuk penyelesaian soal cerita matematika, mendiskusikan cara mana yang