15
Oleh karena itu, dalam pembelajaran siswa hendaknya diberi kesempatan untuk mengerjakan sendiri, mencoba sendiri dan berpikir sendiri.
Menurut Utami Munandar 2002: 95: “Kreativitas adalah kegiatan kemampuan atau pola berpikir seseorang
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna, dapat dimengerti, dan baru setidaknya bagi individu yang bersangkutan serta menemukan banyak
kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, di mana penekanannya pada kuantitas dan ketepatgunaan yang dibuat berdasarkan kombinasi
dan informasi, atau unsur-
unsur yang sudah ada.”
Dalam implementasinya
Creative Problem Solving
, dilakukan sebagai solusi kreatif. Menurut Noller dalam Suryosubroto 2009: 199
solusi kreatif sebagai upaya pemecahan masalah yang dilakukan melalui sikap dan pola pikir kreatif, memiliki banyak alternatif pemecahan
masalah, terbuka dalam perbaikan, menumbuhkan kepercayaan diri, keberanian menyampaikan pendapat, berpikir divergen, dan fleksibel
dalam upaya pemecahan masalah.
Creative Problem Solving
dibangun atas tiga macam komponen, yaitu: ketekunan, masalah dan tantangan.
Ketiga komponen tersebut dapat diimplementasikan secara sistematik dengan berbagai komponen pembelajaran.
2. Langkah-langkah
Creative Problem Solving
Polya dalam Suherman, 2003: 99 mengemukakan bahwa: “Dalam pemecahan suatu masalah terdapat empat langkah yang harus
dilakukan yaitu: 1 memahami masalah; 2 merencanakan pemecahannya; 3 menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah
kedua; dan 4 memeriksa kembali hasil yang diperoleh.”
16
Adapun proses dari model pembelajaran
Creative Problem Solving
menurut Pepkin dalam Muslich 2008: 225, terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
1. Klarifikasi masalah
Klarifikasi masalah ini meliputi pemberian penjelasan kepada siswa tentang masalah yang diajukan, agar siswa dapat memahami tentang
penyelesaian seperti apa yang diharapkan 2.
Pengungkapan pendapat Pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang
berbagai macam strategi yang akan digunakan untuk penyelesaian masalah.
3. Evaluasi dan pemilihan
Pada tahap evaluasi dan pemilihan ini, setiap kelompok mendiskusikan pendapat-pendapat atau strategi-strategi mana yang cocok untuk
menyelesaikan masalah. 4.
Implementasi Pada tahap ini siswa menerapkan strategi sampai menemukan
penyelesaian dari masalah tersebut. Selain itu pada tahapan implementasi, siswa diberi permasalahan baru agar dapat memperkuat
pengetahuan-pengetahuan yang telah diperolehnya. Bila kita bandingkan antara langkah-langkah CPS dengan langkah
pemecahan masalah
Polya perbedaannya
terdapat pada
langkah
17
pengungkapan pendapat dan langkah evaluasi dan pemilihan. Sehingga tujuan utama dari CPS Parnes, 1985: 231 adalah:
1. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya usaha kreatif dalam belajar.
2. Meningkatkan motivasi untuk menggunakan potensi kreatif.
3. Meningkatkan percaya diri dalam kemampuan kreatif.
4. Meningkatkan kepekaan terhadap masalah.
5. Terbuka terhadap ide-ide orang lain.
6. Rasa penasaran yang lebih besar kesadaran terhadap banyak tantangan.
C. Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika
Menggunakan Model Pembelajaran