Keadaan pneumatisasi mastoid pada pemeriksaan foto polos

akurasi 80,3, sensitivitas 33,3, spesifisitas 97,7, nilai prediktif positif 83,3 dan nilai prediksi negatif 81,4. Menurut Compere 1990, daerah atik dapat dinilai dengan proyeksi Schüller, namun kadang sulit dinilai karena bayangan labirin. Hal ini dapat diatasi dengan proyeksi Mayer, karena berkas sinar X yang semula ditujukan 30 menjadi 45 pada proyeksi ini. Elevasi ini efektif menilai atik tanpa bayangan labirin.

5.3. Keadaan pneumatisasi mastoid pada pemeriksaan foto polos

mastoid proyeksi Schüller yang dibandingkan dengan temuan saat operasi Dalam menilai pneumatisasi mastoid yang sklerotik, proyeksi Schüller memiliki akurasi 92,50, menunjukkan ketepatan pemeriksaan proyeksi ini sebesar 92,50. Sensitivitas sebesar 97,22, yang berarti 97,22 pneumatisasi mastoid yang sklerotik dapat dideteksi dengan proyeksi ini. Spesifisitas sebesar 50,00, yang berarti 50,00 pneumatisasi mastoid yang sklerotik dapat disingkirkan bila proyeksi Schüller tidak dijumpai kelainan. Nilai prediksi positif 94,59, yang berarti kemungkinan dijumpai pneumatisasi mastoid yang sklerotik sebesar 94,59 bila pada proyeksi Schüller dijumpai kelainan. Nilai prediksi negatif 66,67, yang berarti kemungkinan pneumatisasi mastoid tidak sklerotik sebesar 66,67. Rasio kemungkinan positif 1,94 1, yang berarti pneumatisasi mastoid yang sklerotik akan lebih banyak menunjukkan hasil uji positif daripada tidak sklerotik. Rasio kemungkinan negatif sebesar 0,06 ≤ 0,1 yang menunjukkan tingginya nilai diagnostik proyeksi Schüller ini dalam menilai pneumatisasi mastoid. Pre-test probability 90,00, yang berarti 90 kemungkinan pneumatisasi mastoid sklerotik sebelum proyeksi ini dilakukan. Pre-test odds adalah 9 dan post-test odds 17,46. Post-test probability 94,58 yang berarti 94,58 pneumatisasi mastoid sklerotik setelah proyeksi ini Universitas Sumatera Utara dilakukan. Pada penelitian ini terjadi peningkatan post-test probability sebesar 4,58 dari pre-test probability. Hasil ini menunjukkan proyeksi ini bermanfaat dalam menilai pneumatisasi mastoid. Hasil pada penelitian ini berbeda dari laporan penelitian Santosh et al. 2011 terhadap 30 penderita yang menguji proyeksi Law di RS. Bapuji, India. Setelah dilakukan operasi mastoidektomi pada telinga yang terlibat dijumpai 100 mastoid sklerotik sesuai dengan proyeksi Law. Hal yang sama dijumpai pada penelitian Savitri 2013 di RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Dalam menilai adanya mastoiditis, proyeksi Schüller memiliki nilai akurasi 95,1, sensitivitas 96,6, spesifisitas 66,7, nilai prediksi positif sekitar 98,2 dan nilai prediksi negatif 50. Menurut Makes 2005, proyeksi Schüller dapat melihat perluasan pneumatisasi mastoid dan struktur trabekulasi dengan jelas. Karena itu proyeksi ini memiliki memiliki akurasi, sensitivitas dan nilai prediksi positif yang cukup tinggi untuk menilai pneumatisasi mastoid.

5.4. Keadaan pneumatisasi mastoid pada pemeriksaan foto polos