BAB 5 PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan terhadap 40 penderita yang diperiksa foto polos mastoid proyeksi Schüller dan Mayer kemudian dibandingkan
dengan temuan saat operasi. Hasilnya memiliki beberapa nilai diagnostik yang dijabarkan seperti dibawah ini.
5.1. Gambaran OMSK dengan kolesteatoma pada pemeriksaan foto
polos mastoid proyeksi Schüller yang dibandingkan dengan
temuan saat operasi
Dalam mendeteksi adanya kolesteatoma, proyeksi Schüller memiliki akurasi 70,00, menunjukkan ketepatan pemeriksaan proyeksi
ini sebesar 70,00. Sensitivitas sebesar 71,88, yang berarti 71,88 kasus OMSK dengan kolesteatoma dapat dideteksi dengan proyeksi ini.
Spesifisitas sebesar 62,50, yang berarti 62,50 kasus OMSK dengan kolesteatoma dapat disingkirkan bila proyeksi Schüller tidak dijumpai
kolesteatoma. Nilai prediksi positif 88,46, yang berarti kemungkinan seseorang didiagnosis OMSK dengan kolesteatoma sebesar 88,46 bila
pada proyeksi Schüller dijumpai kolesteatoma. Nilai prediksi negatif 35,71, yang berarti kemungkinan seseorang tidak didiagnosis OMSK
dengan kolesteatoma sebesar 35,71. Idealnya, hasil uji diagnostik seharusnya memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang sama-sama tinggi
Pusponegoro dkk. 2008. Pada penelitian ini kedua nilai tersebut tidak jauh berbeda.
Rasio kemungkinan positif 1,92 1, yang berarti orang yang menderita OMSK dengan kolesteatoma akan lebih banyak memiliki hasil
uji positif daripada penderita tanpa kolesteatoma. Rasio kemungkinan negatif sebesar 0,45 yang berarti rasio hasil uji negatif pada penderita
OMSK dengan kolesteatoma dibandingkan tanpa kolesteatoma adalah 0,45:1. Hasil uji diagnostik yang positif kuat akan memberikan nilai rasio
48
Universitas Sumatera Utara
kemungkinan yang jauh lebih besar dari 1, hasil uji yang negatif kuat akan memberikan nilai rasio kemungkinan mendekati 0, sedangkan hasil uji
yang sedang memberikan rasio kemungkinan disekitar nilai 1 Pusponegoro dkk. 2008.
Pre-test probability 80,00, yang berarti 80,00 kemungkinan orang yang menderita OMSK dengan kolesteatoma sebelum proyeksi ini
dilakukan. Pre-test odds adalah 4 dan post-test odds 7,68. Post-test probability 88,48 yang berarti 88,48 orang yang menderita OMSK
dengan kolesteatoma setelah proyeksi ini dilakukan. Pada penelitian ini terjadi peningkatan post-test probability sebesar 8,48 dari pre-test
probability. Hasil ini menunjukkan proyeksi ini bermanfaat dalam mendekteksi adanya kolesteatoma.
Hasil pada penelitian ini bernilai lebih tinggi daripada penelitian Sohar 1991 terhadap 34 kasus OMSK tipe bahaya yang dilakukan
operasi mastoidektomi radikal di bagian THT FK UIRS. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Sensitivitas proyeksi Schüller dalam mendeteksi
adanya kolesteatoma pada penelitian Sohar 1991 hanya 63,33, sedangkan nilai spesifisitasnya mencapai 25.
Berbeda dengan penelitian Savitri 2013 terhadap 40 penderita OMSK di RS. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar yang menggunakan
CT Scan mastoid sebagai baku emas. Dalam menilai kolestetoma, nilai akurasi 80,3, sensitivitas 35,3, spesifisitas 97,7, nilai prediktif positif
85,7 dan nilai prediksi negatif 79,6. Pada kebanyakan kasus kolesteatoma, proyeksi Schüller
seharusnya cukup karena memungkinkan penilaian terhadap pneumatisasi mastoid yang membantu pendekatan operasi Zahnert
Offergeld 2010. Menurut Compere 1990, proyeksi Schuller lebih banyak memproyeksikan telinga tengah dan sebagian besar mastoid. Pada
penelitian ini kolesteatoma lebih banyak ditemukan pada daerah telinga tengah dan antrum, karena itu proyeksi ini dinilai lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Gambaran OMSK dengan kolesteatoma pada pemeriksaan foto