Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
31 1
Begitu  mendengar  aba-aba  jalan  ditempat  ...  grak;, yang  boleh  jatuh  pada  kaki  kiri  dan  boleh  jatuh  kaki
kanan, langsung melakukan gerakan-gerakan: a
Tambah  satu  Iangkah  bila  jatuh  kaki  kiri  dan tambah dua  langkah bila jatuh kaki kanan.
b Kakipaha diangkat rata-rata air disamakan
2 Pada  waktu  jalan  ditempat  pandangan  lurus  ke  depan,
sambil  merapikan  barisan.  Yang  menjadi  patokan untuk  menyamaratakan  kaki  adalah  penjuru  yaitu
orang yang paling depan sebelah kanan.
3 Tangan lurus ke bawah tidak melenggang.
f. Menghentikan barisan
Barisan  bisa  dihentikan  baik  pada  waktu  sedang  berjalan maupun sedang jalan di tempat dengan aba-aba berhenti
... grak. 1
Begitu  mendengar  aba-aba  berhenti  ...  grak,  bisa jatuh  kaki  kiri  dan  bisa  jatuh  kaki  kanan  langsung
melakukan gerakan-gerakan: a
Tambah  satu  langkah  bila  jatuh  kaki  kiri  atau tambah  dua  langkah  bila  jatuh  kaki  kanan  dan
langkah  berikutnya  menutupberhenti,  kaki  kiri selalu menutup;
b Setelah berhenti tidak boleh gerak dulu.
2 Untuk  merapikan  barisan  setelah  berhenti,  perlu
dilencangkanankan atau dilencangdepankan. 32
Ko-Kurikuler
g. Bubar Jalan
Untuk  membubarkan  barisan  secara  tertib  diberikan  aba- aba  bubar  ...  jalan,  langsung  melakukan  gerakan-
gerakan: 1
Memberikan penghormatan barisan secara serentak. 2
Begitu  selesai  dibalas  dengan  yang  membubarkan langsung  tangan  diturunkan  dan  otomatis  balik  kanan
dengan kaki kiri menghentakkan secara serempak.
E. Latihan
1. Apa  yang  Saudara  ketahui  tentang  Peraturan  Baris  Berbaris
PBB? 2.
Manfaat apa saja di dalam melakukan kegiatan PBB? 3.
Sebutkan contoh-contoh gerakan di tempat 4.
Sebutkan contoh-contoh gerakan berjalan 5.
Coba berikan aba-aba dari baris-berbaris.
F. Rangkuman
Gerakan-gerakan  yang  umum  dilakukan  adalah  gerakan  maju jalan,  belok  kanankiri,  balik  kanan  maju  jalan,  jalan  ditempat,
belok kanankiri jalan, menghentikan barisan dan membubarkan barisan.
Pada  pokoknya  gerakan  berjalan  ini  sasarannya  adalah  melatih kelompokbarisan  agar  terbentuk  kekompakan  dan  kerjasama
yang  harmonis.  Dalam  suatu  barisan  bila  terlihat  salah  seorang menyimpang dari aba-aba yang diberikan. Akibatnya akan jelas
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
33 memporakporandakan  barisan  itu,  misalnya  pada  waktu
diberikan  aba-aba  hadap  kanan,  maju  jalan,  maka  barisan utamanya  pada  gerakan  berjalan  setiap  orang  perorang
memusatkan perhatian kepada aba-aba yang diberikan dan dapat dilaksanakan serempak, sehingga tercipta kebersamaan.
34
Ko-Kurikuler
BAB  IV TATA UPACARA SIPIL
A. Pengertian Tata Upacara Sipil
Tata  Upacara  Sipil  TUS  ini  adalah  bagian  dari  pembinaan disiplin.  Pembinaan  ini  dilakukan  secara  terus  menerus  selama
mengikuti  Diklat  Prajabatan,  dengan  semua  kegiatan  dilakukan serba  tertib  yakni  tertib  di  ruang  kelas,  tertib  di  ruang  tidur,
tertib  di  ruang  makan,  tertib  di  lapangan,  tertib  pengaturan  dan penggunaan  waktu  tepat  waktu  dan  kegiatan-kegiatan  lain
yang  tertib  dan  teratur.  Suatu  kehidupan  yang  serba  tertib  akan melahirkan suatu disiplin yang prima.
Upacara dilakukan secara tertib dan teratur menurut urut-urutan acara  yang  telah  dilakukan  dengan  gerakan-gerakan  dan
langkah-langkah  kaki  yang  seragam  dan  serentak  sesuai gerakanlangkah  yang  ditentukan  dalam  Peraturan  Baris
Berbaris PBB. Maka  kepada  peserta  sebelum  mendapatkan  pelajaran  TUS  ini
harus  betul-betul  memahami  dan  menguasai  serta  mampu melakukan  ketentuan  yang  berlaku  pada  PBB.  Karena  upacara
yang  berdasarkan  PBB  itu  membutuhkan  mental  yang  kuat, disiplin  yang  tinggi  dan  fisik  yang  bugar  dan  tegar,  sehingga
tercermin  suatu  kekhidmatan  dari  upacara  itu.  Berbagai  macam upacara  yang  kita  ketahui,  secara  garis  besar  dikenal  upacara
umum  yang  biasanya  dilaksanakan  di  lapangan  dan  upacara
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II
35 khusus biasanya di dalam ruangan.
Aturan  untuk  melaksanakan  upacara  dalam  acara  kenegaraan atau acara resmi mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 62
tahun  1990.  Dalam  pelaksanaan  aturan  tersebut  merupakan Pedoman  Umum  Tata  Upacara  Sipil  yang  memuat  sebagai
perencana  dan  pelaksanaan  upacara  untuk  menjawab  apa,  siapa yang harus berbuat apa, dimana dan bilamana tata caranya serta
bentuk  dan  jenisnya.  Sedangkan  Pedoman  Umum  pelaksanaan upacara  meliputi  kelengkapan  dan  perlengkapan  upacara,
langkah-langkah  persiapan,  petunjuk  pelaksanaan  dan  susunan acaranya.
Pada  dasarnya  upacara  umum  di  lapangan  jumlah  pesertanya lebih  banyak,  sedangkan  upacara  khusus  di  ruangan  pesertanya
lebih sedikit.
B. Manfaat