Latihan Rangkuman Manfaat Pembinaan Kesehatan Mental Mental Produktif

Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 49 kembali ke sikap sempurna dan langsung balik kanan dan menghadap kepada peserta bergeser 2 atau 3 Iangkah kekanankiri dan selanjutnya langsung memimpin doa dengan menyampaikan kata-kata Untuk mengakhiri, marilah kita berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa ... mulai. Selanjutnya semua menundukkan kepala beberapa detik dan disudahi dengan kata-kata Selesai, kembali ke sikap sempurna; e. Petugas piketKetua kelas mengistirahatkan kelasnya dengan aba-aba Duduk istirahat ... grak. Catatan: Penghormatan dalam suatu kegiatan pelaporan belajar di kelas hanya dilakukan dua kali, pertama pada waktu mulai belajar, dan kedua pada waktu selesai belajar.

J. Latihan

1. Sebutkan dasar peraturan Tata Upacara Sipil 2. Sebutkan Tata Upacara Sipil yang telah dilakukan pada instansi Saudara 3. Siapa saja yang terlibat pada Tata Upacara? 4. Sebutkan Tata Urutan Upacara 5. Apa perbedaan Tata Upacara Umum dan Khusus?

K. Rangkuman

Kegiatan apel maupun kegiatan pelaporan kesiapan belajar dan selesai belajar di kelas yang dilakukan Instansi perkantoran atau 50 Ko-Kurikuler lembaga pendidikan secara terus-menerus rutin akan dapat membiasakan diri untuk melaksanakan pekerjaan agar selalu tertib, teratur dan sempurna. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan- kegiatan ini, terutama sekali menghasilkan disiplin yang tinggi dan prima. 51 BAB V KESEHATAN MENTAL

A. Pengertian

Manusia merupakan kesatuan jiwa dan raga. Akal merupakan asset manusia yang sangat berharga yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Manusia adalah makhluk individual, makhluk sosial dan sekaligus makhluk berketuhanan. Manusia dalam hal ini PNS adalah salah satu aset organisasi yang paling berharga, aset yang mengelola dan dikelola, untuk itu perlu dibina. Pembinaan kesehatan mental PNS merupakan suatu kegiatan yang dipandang dapat dilakukan melalui Diklat dan penyuluhan.

1. Pengertian Mental

Menurut Webster Dictionary, mental adalah way of thinking, berkenaan dengan pikirangangguan saraf kejiwaan. Menurut Kamus Purwodarminto, mental merupakan way of sense. Dari berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa mental merupakan cara berpikir dan berperasaan berdasarkan atas nurani yang tercermin pada perilaku seseorang. 52 Ko-Kurikuler

2. Pengertian Kesehatan Mental

Dr. Zakiah Darajat 1996 memberikan beberapa pengertian mengenai kesehatan mental, sebagai berikut: a. Terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan jiwa neuroses dan dari gejala-gejala penyakit jiwa psychoses; b. Kemampuan untuk menyesuaikan diri sendiri dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan dimana ia hidup; c. Pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin sehingga membaur kepada kebahagiaan diri dan orang lain, serta terhindar dari gangguan-gangguan dan penyakit jiwa; d. Terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem yang biasa terjadi, dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya.

B. Manfaat Pembinaan Kesehatan Mental

Pembinaan kesehatan mental bagi peserta Diklat dimaksudkan agar peserta Diklat bermental baik bermoral, jujur, terpercaya, bertanggung jawab dan disiplin dalam melaksanakan tugasnya, dan sekaligus dapat menjadi teladan bagi lingkungannya. Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 53

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dan Ciri-

Ciri Mental Sehat

1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Mental Sehat

a. Internal 1 Faktor internal adalah yang berasal dari dalam diri seseorang, misalnya: sifat pemarah, halus, talenta di bidang kesenian, dan sebagainya; 2 Faktor keturunan juga cenderung memegang peran terhadap mental seseorang, misalnya: intelek tualitas, emosi dan potensi. Contoh intelektualitas mampu menyelesaikan masalah dengan bijak b. Eksternal Yang dimaksud dengan faktor eksternal adalah faktor- faktor yang ada di luar diri manusia dan dapat mempengaruhi mental cara berpikir dan cara berperasaan berdasarkan hati nuraninya. Misalnya: pendidikan agama keyakinan, status sosial, hukum, budaya dan sistem pemerintahan. Lingkungan keluarga, masyarakat dan pekerjaan juga dapat mempengaruhi kesehatan mental baik secara positif maupun negatif. Contoh positif: jika dalam keluarga terbiasa hidup teratur, maka dalam bekerja sehari-hari juga akan cenderung disiplin. Sebaliknya, kebiasaan berbohong di rumah dapat mengarah ke perbuatan korupsi dikantor. 54 Ko-Kurikuler

2. Ciri-Ciri Mental Sehat

Menurut pemahaman dari pakar agama, orang yang bermental sehat adalah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Jujur sidik, yaitu orang yang setia, ikhlas, bertanggungjawab, terbuka dan tulus; b. Terpercaya amanah, yaitu orang yang dapat dipercaya baik dalam bersikap, berbicara maupun dalam berbuat, jadi tidak munafik; c. Adil, yaitu orang yang bisa melihat dan menempatkan permasalahan secara proporsional, obyektif, tidak pilih kasih; d. Konsisten istiqomah, yaitu orang taat azas, berprinsip, sehingga tidak mudah terombang-ambing oleh lingkungan; e. Dapat bekerjasama, yaitu orang yang dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Dari berbagai sumber selain ciri-ciri sebagaimana telah dikemukakan, masih dapat dikemukakan beberapa ciri mental sehat yang juga merupakan cerminan dari sifat-sifat berbudi pekerti luhur Sedyawati, dkk. 1997 sebagai berikut: a. Beriman dan bertaqwa, yaitu perilaku yang menunjukkan adanya rasa percaya dan yakin disertai kepatuhan dan ketaatan dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya; b. Bertanggung jawab, yaitu perilaku yang konsekuen, konsisten dan berani menanggung segala resiko atas apa yang dilakukannya; Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 55 c. Berpikir positif, yaitu berilaku yang rasional, kritis, bijak, obyektif dan optimis; d. Sikap hormat dan sopan santun, menghargai orang lain, dan berperilaku tertib sesuai adat istiadat atau norma- norma yang berlaku dalam masyarakat; e. Dewasa, yaitu perilaku yang wajar, terkendali, tidak kekanak-kanakkan; f. Disiplin, yaitu perilaku yang menunjukkan pola hidup tertib, teratur dan taat pada aturantatanan; g. Menghargai waktu, yaitu perilaku yang menunjukkan pentingnya memanfaatkan waktu secara optimal untuk kegiatan-kegiatan yang positif.

D. Mental Produktif

Cara berpikir dan berperan yang didasarkan kepada hati nurani untuk selalu berbuat sesuatu yang besar atau lebih dan bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain dan masyarakat. Ciri-ciri sifat mental produktif: 1. Produktif: sikap perilaku yang berhasilguna, yang dihasilkan lebih besar dari apa yang telah dikeluarkan; 2. Berinisiatif: sikap dan perilaku yang penuh prakarsa, berbuat dan berpikir tanpa disuruh, mengembangkan kemampuan imajinasi; 3. Bekerja keras: sikap dan perilaku yang suka berbuat hal-hal yang positif, tidak suka berpangku tangan, dan tidak merasa cepat puas; 4. Bersemangat: sikap dan perilaku yang dalam melakukan sesuatu tidak gampang menyerah; 56 Ko-Kurikuler 5. Berpikir jauh ke depan: bersikap dan berperilaku untuk jangka waktu panjang yang lebih baik; 6. Menghargai waktu: sikap dan perilaku yang mampu memanfaatkan waktu secara efisien dan efektif sehingga melahirkan karya yang optimal; 7. Tekun: sikap dan perilaku yang menunjukkan kesanggupan dan semangat yang tinggi, dengan daya tahan yang cukup untuk mewujudkan sesuatu.

E. Mental Masyarakat Modern