Penyusnan Buku di Rak Katalog Komputer OPAC

23

2.9 Penyusunan Kartu Katalog pada Laci Katalog

Kartu-kartu katalog yang sudah siap diolah disusun agar pengguna dapat dengan mudah melakukan penelusuran. Menurut Sulistyo-Basuki 1991 : 319 penyusunan katalog sacara garis besar yaitu : 1. Katalog abjad terdiri dari a. Katalog pengarang b. Katalog judul c. Katalog subjek d. Katalog leksikal dictionary catalugue 2. Katalog kelas clssifed catalogue 3. Katalog terbagi devided catalogue Susunan katalog abjad disusun menurut abjad dari setiap entri pengarang, judul dan subjek . Katalog pengarang memberikan informasi tentang nama pengarang suatu karya. Katalog judul memberikan informasi mengenai judul-judul buku apa saja yang dimiliki perpustakaan. Katalog subjek memungkinkan pengguna untuk mengetahui buku-buku yang dimiliki oleh perpustakaan berdsarkan subjeknya. Sedangkan katalog leksikal merupakan katalog yang mencangkup entri pengarang, judul dan subjek yang disusun bersama-sama menjadi satu menurut abjad. Susunan katalog kelas classified catalogue disusun menurut kelas dari setiap entri. Susunan katalong terbagi merupakan sempalan dari katalog leksikal.

2.10 Penyusnan Buku di Rak

Menurut Soetimah 1992 : 83 “penyusun buku adalah kegiatan menempatkan buku pada yang sudah selesai diolah dan dilengkapi dengan lebel didalam rak, buku diatur sesuai dengan sandi buku yang merupakan kode kelompok subjek atau isi buk”. Dalam penyusunan buku di rak diperhatikan nomor pangil, karena berfungsi sebagai petunjuk tempat atau nomor urut dimana buku yang bersangkutan harus ditempatkan dan disusun pada rak. Nomor yang sama menjadi entri utama. Apabila Universitas Sumatera Utara 24 tiga huruf pertama pun sama maka disusun mulai dari kelas yang terkecil sampai yang terbesar. Rak yang diisi buku-buku tidak boleh diisi terlalu padat atau penuh karena akan membuat rusak buku-buku dan susah untuk mengambilnya kembali, serta buku-buku baru akakn kesulitan untuk menempatkannya ke rak buku. Sebaiknya setiap rak buku bagian bawah dikosongkan agar buku-buku baru dapat ditempatkan di bagian tersebut. pada tiap tingkat rak sebaiknya hanya diisi buku setengah atau tiga perempat saja agar memudahkan dalam penembahan buku dan tidak mengeser buku terlalu banyak.

2.11 Katalog Komputer OPAC

Katalog komputer terpasang Online komputer katalog sering disebut dengan online public access catalugue OPAC , adalah bentuk katalog terbaru yang telah digunakan pada sejumblah perpustakaan tertentu. OPAC cepat menjadi pilihan katalog yang digunakan oleh berbagai jenis perpustakaan. Dari berbagai bentuk fisik katalog yang telah digunakan diperpustakaan, ternyata OPAC dianggap paling luwes fleksibel dan paling mutakhir Taylor 199 : 11 Online Public Access Catalugue OPAC merupakan katalog yang berisikan cantuman bibliografi dari koleksi satu atau beberapa perpustakaan, disimpan pada magnetic disk atau media rekaman lainnya, dan dibuat secara online kepada pengguna. OPAC adaah sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara umum dan dapat dipakai pengguna untuk menelusuri data katalog untuk memastikan apakah perpustakaan menyimpan karya tertentu untuk mendapatkan informasi tentang lokasinya dan jika sistem katalog dihubungkan dengan sistem sirkulasi, maka pengguna dapat mengetahui apakah bahan pustaka yang sedang dicari tersedia di perpustakaan atau sedang dipinjam. Berbagai perpustakaan mulai menggunakannya sebagai perangkat lunak untuk membuat katalog. Pada perpustakaan umum kota medan memutuskan bahwa Micro CDSISIS merupakan perangkat lunak resmi untuk perpustakaan umum kota medan. Untuk format katalog digunakan format indomarc. Jadi secara umum, OPAC adalah Universitas Sumatera Utara 25 suatu sistem temu balik informasi berbasis komputer yang digunakan oleh pengguna untuk menelusuri koleksi suatu perpustakaan atau unit informasi lainnya. Universitas Sumatera Utara 26

BAB III 3.1 Sejarah ringkas Perpustakaan Umum Kota Medan

Perpustakaan Kota Medan , berdiri tahun 1972 sesuai dengan Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No. 8391972 a. Mendirikan Pusat Perpustakaan Umum Daerah Katamadya Medan tanggal 27 Desember 1972 tentang mendirikan Pusat Perpustakaan Umum Komadya Medan dengan tujuan dan fungsi sebagai berikut : b. Tujuan dan fungsi Pusat Perpustakaan Umum tersebut adalah :  Menghimpun bahan-bahan dokumentasi daerah, terutama bahan-bahan yang dianggap perlu diketahui masyarakat luas, berupa karya- karya tertulis sehingga dapat dimanfaatkan bagi pembangunan daerah kotamdya medan dalam segala bidang, seperti hasil-hasil seminar, simposium, musda, keputusan-keputusanperaturan pemerintah daerah, pidato-pidato dalam upacara resmi, dan lain sebagainya.  Memberikan pelayanan berupa penyediaan bahan-bahan pendidikan dan bahan lainnya sehingga bermanfaat bagi pembinaan mental spritual dan pembinaan kewarganegaraan atas landasan dasar negara Pancasila.  Memberikan pelayanan kepada masyarakat umum, masyarakat pelajar, mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan akan sumber-sumber ilmiah dan untuk mengetahui kesulitan sumber pelajaran sesuai dengan kurikulum Sekolah Dasar samapi Perguruan Tinggi, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran di daerah Kota madya Medan.  Menyediakan tempat, dimana semua lapisan masyarakat dapat mengikuti perkembangan negara dan dunia dalam segala bidang, dari koran-koran, majalah-majalah dan brosur-brosur, dan menyediakan bacaan hiburan yang bernilai paedagogis, sehingga bermanfaat bagi perkembangan jiwaanak-anak dan generasi yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 27  Membimbing, mengawasi serta mengkoordinir perpustakaan- perpustakaan umum yang diadakan diberbagai pelosok dalam wilayah kotamadya Medan. 3.2 Visi dan Misi VISI Mewujudkan Perpustakaan yang handal dalam rangka membentuk masyarakat Kota Medan yang memiliki budaya baca dan cinta buku MISI a. Meningkatkan kuliatas dan kuantitas Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Khusus dan Perpustakaan Masyarakat b. Mewujudkan masyarakat yang gemar membaca dan mencintai buku c. Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap keberadaan Perpustakaan 3.3 Struktur Organisasi Perpustakaan Umum Kota Medan Struktur organisasi merupakan susunan alur kerja yang menunjukan semua tugas kerja untuk dapat mencapai tujuan organisasi, wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi yang mencangkup tiap-tiap tugas kerja. Struktur Organisasi sangat dibutuhkan oleh suatu lembaga, baik lembaga kecil maupun besar seperti perguruan tinggi , perusahaan maupun perpustakaan. Melalui struktur organisasi,dapat diketahui jenis kegiatan kerja dan pembagian tugas yang harus dilakukan stafpegawai, tingkat jabatan, dan pertanggung jawaban yang harus dilaporkan kepada pemimpinnya mengenai perkerjaan yang dilakukan. Perpustakaan umum kota medan membentuk Struktur organisasinya dalam bentuk macro dan micro. Universitas Sumatera Utara 28 Badan Penyatuan Perpustakaan Kelompok Pustakawan

3.3.1 Struktur Organisasi Makro

Struktur organisasi perpustakaan secara macro akan menggambarkan kedudukan perpustakaan pada organisasi peperintahan kabupatenkota, sehingga kegiatan kerja sebuah perpustakaan umum tidak diatur semata-mata untuk kepentingan perpustakaan umum itu sendiri, namun juga untuk mendukung rencana kerja lembaga induk dari perpustakaan umum. Struktur organisasi perpustakaan umum di Indonesia dapat dilihat pada skema berikut ini. Pemda Tk.II Kepala Perpustakaan Administrasi Pengadaan Pelayanan Gambar 1. Struktur organisasi Makro perpustakaan umum Dari uraian dan skema di atas, dapat disimpulkan bahwa organisasi perpustakaan secara luas membutuhkan wadah dan di organisme dalam bentuk struktur yang secara baik agar berjalan dengan terartur. Dengan demikian Universitas Sumatera Utara 29 perpustakaan umum membentuk struktur organisasi yang seimbang dan sesuai dengan perancanaan operasional kerja.

3.3.2 Struktur Organisasi Mikro

Selain struktur organisasi makro yang menjelaskan kedudukan perpustakaan pada struktur organisasi kabupatenkota, perpustakaan umum memiliki struktur organisasi mikro yang menujukan pengelompokan perkerjan dan pembagian tugas yang dilaksanakan perpustakaan umum. Struktur organisasi tersebut dapat mewadahi dan menampung seluruh aktivitas perpustakaan dalam menjalankan misi dan mewujudkan visinya. Struktur organisasi mikro sebuah perpustakaan diuraikan sebagai berikut : 1. pelayanan teknis terdiri dari: a. Pembinaanpengembangan koleksi b. Katalogisasi dan klasifikasi pengolahan c. Pemeliharaan 2. pelayanan pengguna terdiri dari : a. Pelayanan sirkulasi b. Pelayanan berkala c. Pelayanan referensi d. Penelusuran informasi e. Bimbingan penguna f. Pelayanan audio dan visual g. Pelayanan anak 3. Pelayanan administarsi a. Umum dan perlengkapan b. Kepegawaian c. Keuangan Universitas Sumatera Utara 30 Pelayanan pengguna 1.Sirkulasi 2.Berkala 3.Referensi 4.Penelusuran Informasi 5.Bibingan pengguna 6.Audio dan visual 7.Anak Sesuai dengan pembagian diatas, skema struktur organisasi mikro dapat digambarkan sebagai berikut : Kepala Perpustakaan Pelayanan Teknis pelayanan administrasi 1. Pengenbagan koleksi 1. Umum dan perlengkapan 2. Katalogisasiklasifikasi 2. Kepegawaian pengolahan 3. Keuangan 3. Pemeliharaan Gambar 2. Struktur Organisasi Mikro Perpustakaan Umum Bagian-bagian dalam struktur organisasi mikro yang disebutkan diatas dalam pelaksanaan kegiatanaktifitas perpustakaan saling berhubugan satu dengan yang lainnya. Universitas Sumatera Utara 31 3 .4 Katalogisasi di Perpustakaan Umum Kota Medan Katalogisasi adalah proses pembuatan katalog sebagai sarana temu kembali bahan pustaka. Dalam mempersiapkan buku serta bahan pustaka lainya dengan membuat entri yang sesuai dengan katalog perpustakaan. Perpustakaan kota medan belum melakukan aturan yang berlaku secara internasional. Maksudnya perpustakaan kota medan didalam pengklasifikasian tidak berpedoman pada DDC edisi 20 atau 21 melaikan berpedoman kepada penentu daftar tajuk subjek yang diterbitkan oleh perpustakaan nasional, dalam penentuan deskripsi bibliografi menggunakan AACR2 namun, mengunakan KDT katalog dalam terbitan , dan didalam penentuan tajuk subjek berpedoman kepada LCSH melainkan dalam menentukan tajuk subjek. Katalog dilakukan dengan cara komputerrisasi dengan menggunakan program CDSISIS. Katalog dibuat berdasarkan judul dan pengarang. Apabila seorang pengguna ingin menelusuri bahan pustaka buku melalui katalog harus melaporkan pada perpustakaan karena pelayananya bersifat tertutup, maksudnya bahan pustaka yang diinginkan akan ditelusuri oleh perpustakaan melalui katalog online. Kegiatan pengatalogan diperpustakaan ini tidak saja untuk bahan pustaka baru pembelian dan sumbangan , tetapi juga bahan koleksi yang lama. Jumlah koleksi yang sudah di katalogan.

3.5 Pengatalogan Bahan Pustaka