dimilikinya. Nilai minimum ROA yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah minimal 2 . Menurut Dendawijaya 2005:118 “semakin besar nilai Tingkat
Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva ROA suatu bank, semakin besar pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset”. Return On Assets
diformulasikan sebagai berikut :
ROA = Laba Bersih Total Aktiva
Formula yang digunakan untuk mengukur Tingkat Pengembalian atas
Perputaran Total Aktiva ROA berbeda secara teori dengan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Secara teoritis, laba yang diperhitungkan adalah laba setelah
pajak, namun dalam sistem CAMEL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, laba yang digunakan adalah laba sebelum pajak Dendawijaya, 2005:118.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
N Nama Peneliti
Judul Penelitian
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Supriyatin 2003
PengaruhrisikokreditMu dharah terhadap tingkat
profitabilitas bank syariah
Metode yang dipakai adalah Analisis
inferensial melalui uji statistik korelasi
Pearson dan uji t Hasil penelitian
yang diperoleh adalah r= - 0, 459
yang berarti bahwa risiko kredit
Mudharabah memiliki keeratan
hubungan yang berlawanan arah
dengan tingkat profitabilitas bank
syariah.
Universitas Sumatera Utara
2Husnul Khotimah
2005 Pengaruhrisiko kredit
terhadap pofitabilitas pada Bank Negara
IndonesiaBNI Cabang ITB
Metode penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif dengan pendekatan
kasus dan dan metode analisis inferensial
Hasil penelitian bahwa risiko kredit
dan profitabilitas cenderung berubah
positif.
3Enny Sukowaty
2006 Analisis pengaruh
CAR,NPL, NIM, BOPO,dan LDR
terhadap profitabilitas RAO dan ROE Bank
Umum Studi kasus pada 40 Bank Umum.
Metode Regresi Linier Berganda yang
pengolahan datanya melalui SPSS
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa profitabilitas bank dipengaruhi
oleh biaya operasional,
sedangkan ROE selain dipengaruhi
oleh biaya operasional juga
dipengaruhi cadangan
kecukupan modal dan laba bersih
dalam hal ini disebutkan bahwa
tidak semua indikator yang
digunakan mempengaruhi
profitabilitas secara signifikan.
4Ira Nofianti
2007 Pengaruh risiko kredit
terhadap rentabilitas pada PT. bank Bank
Negara Indonesia Persero Tbk
Metode yang digunakan adalah
Metode analisis deskriptif kuantitatif
dengan alat uju statistik regresi linier sederhana
dan uji t Hasil penelitian
yang menunjukkan bahwa risiko kredit
mempengaruhi ROA dengan
koefisien determinasi =
85,38 dan hasil t hitung lebih besar
dari t tabel, hal ini berarti bahwa
risiko kredit secara signifikan
berpengaruh negative terhadap
ROA.
Universitas Sumatera Utara
C. Kerangka Konseptual
ROA merupakan tingkat perhitungan keuntungan atas total aset yang dimiliki bank. Semakin tinggi nilai Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva
ROA maka semakin baik bank tersebut dalam mengelola aset untuk menghasilkan keuntungan.
Semakin tinggi risiko kredit yang dimiliki bank berarti semakin besar kemungkinan bahwa aktiva bank tersebut tidak memberikan laba seperti yang
diharapkan oleh bank, dan hal ini akan mempengaruhi nilai Tingkat Pengembalian
atas Perputaran Total Aktiva ROA bank tersebut. Semakin tinggi jumlah alat likuiditas yang dimiliki bank memang mampu
menghindarkan bank dari risiko likuiditas, dengan demikian risiko likuiditas
memiliki pengaruh terhadap Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva
ROA bank. Semakin tinggi risiko modal yang dihadapi bank akan menyebabkan semakin
tingginya kemungkinan bahwa bank yang bersangkutan tidak mampu mengelola aktivanya dengan modal sendiri. Hal ini akan berpengaruh terhadap Tingkat
Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva ROA. Semakin tinggi risiko tingkat bunga yang dihadapi bank, berarti bahwa
semakin besar kemungkinan bahwa bunga yang diterima bank akan lebih kecil dibandingkan dengan bunga yang dibayarkannya.
Berdasarkan uraian diatas, penulis menentukan suatu kerangka konseptual sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Variabel Bebas X Variabel Terikat Y
Risiko Usaha Bank
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Disusun Penulis, 2009
D. Hipotesis Penelitian