relatiflaba bersih terhadap total aktiva yang dihasilkan bank dalam kegiatan operasionalnya. ROA diukur dengan menggunakan formula sebagai berikut :
ROA = Laba Bersih Total Aktiva
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data eksternal yaitu data yang dikumpulkan dari luar perusahaan Umar, 2001:70. Prosedur pengambilan data dilakukan dengan
mengumpulkan data sekunder yang berupa laporan keuangan bank umum nasional yang telah dipublikasikan secara terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dengan cara mendownload dari situs www.bei.go.id
sesuai dengan periode pengamatan.
E.Metode dan Teknik Analisis Data
Metode dan teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis statistik yang menggunakan software statistik. Metode dan teknik
analisis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1.Pengujian Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji sebagai berikut :
a.Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2005 : 110.
Melalui uji ini diharapkan didapatnya kepastian dipenuhinya syarat normalitas yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis
Universitas Sumatera Utara
statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Untuk melakukan uji ini, didasarkan pada Kolmogorov_Smirnov Goodness of Fit Test
terhadap model yang diuji Ghozali, 2005:114. Pedoman untuk pengambilan
keputusannya didasarkan pada:
1Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka distribusi data normal.
2Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka distribusi data tidak normal.
b.Uji Multikolinieritas
Uji Multikolonieritas betujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi antara variabel bebas. Jika terjadi relasi, berarti terjadi
masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Untuk melihat ada atau tidaknya
multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari:
1.nilai tolerence dan lawannya. 2.Variance Inflation Factor VIF
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerence mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerence yang rendah sama
dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF = 1 tolerence. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas
adalah nilai Tolerence 0,10 atau sama dengan VIF 10 Ghozali,2005:91.
Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi jika terjadi multikolinearitas adalah dengan mengeluarkan salah satu variabel bebas yang memiliki korelasi
Universitas Sumatera Utara
yang tinggi dari model regresi dan identifikasi variabel lainnya untuk membantu prediksi.
c.Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya
time series. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dalam autokorelasi diantaranya adalah dengan Uji Durbin Watson pada buku
statistik relevan. Namun secara umum dapat diambil patokan sebagai berikut: 1.
Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. 2.
Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. 3.
Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelsi negatif. Santoso, 2002:219
d.Uji Heteroskedastisitas