Pengaruh Risiko Usaha Bank Terhadap Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

SKRIPSI

PENGARUH RISIKO USAHA BANK TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN ATAS PERPUTARAN TOTAL AKTIVA (ROA) PADA BANK UMUM NASIONAL YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA Oleh :

NAMA : LIDIA PUDIATI S

NIM : 050503133

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini Penulis menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Pengaruh Risiko Usaha Bank Terhadap Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam

konteks penulisan skripsi level program S-1 Departemen Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang

diperoleh, telah dinyatakan dengan jelas, benar, apa adanya. Dan apabila

dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang

ditetapkan oleh Universitas.

Medan, Juni 2009

Yang membuat pernyataan

Lidia Pudiati S NIM 050503133


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya bagiMu, Yesusku, atas segala anugerah dan tuntunan yang senantiasa Bapa berikan kepadaku dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penyertaan Bapa sungguh sempurna dan kekal dalam setiap gerak langkah

hidupku. Banyak airmata dan sukacita yang telah kulalui dan aku percaya di atas

semua itu rancangan dan waktuMu adalah yang berbaik bagiku. Terima kasih ya

Yesusku untuk setiap kasihMu.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan pada Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Risiko

Usaha Bank Terhadap Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”

Untuk menyelesaikan skripsi ini, penulis telah berusaha sebaik mungkin dengan segenap kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis.

Walaupun demikian, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis bersedia

menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan

skripsi ini.


(4)

Penulis telah mendapat bantuan dan bimbingan baik moril maupun materil dari

berbagai pihak dalam penyelesaian skripsi ini. Maka pada kesempatan ini, penulis

menyampaikan terima kasih dan pengharaan yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu penulis, terutama kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si, Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi

dan Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak selaku Sekretaris

Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dra. Narumondang Bulan Siregar, M.M, Ak selaku dosen

pembimbing yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan

kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak selaku penguji I yang telah

membantu penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi

kesempurnaan skripsi ini dan Bapak Sambas Ade Kesuma, SE, M.Si, Ak

selaku penguji II

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang

telah mendidik penulis.

6. Para pegawai Departemen Akuntansi, Bang Hairil, Kak Dame dan Bang

Oyong yang telah membantu penulis dalam administrasi di Departemen


(5)

7. Kedua orang tuaku yang sangat kucintai Bapak St. K. Saragih dan Mama

H. Purba. Pa…Ma…makasih banyak untuk semua doa, dukungan, baik

moril dan materil yang telah diberikan sejak aku lahir hingga saat ini.

Dukungan dan motivasi yang Bapak dan Mama berikan mengajarkanku

untuk semakin sabar dan berserah. Skripsi ini kupersembahkan khusus

untuk Bapak dan Mama

8. Kakak dan Abang dan Seluruh Keluarga besarku yang sangat kusayangi,

Makasih yah atas semua doa dan dukungan yang kalian berikan untuk ku.

9. Orang -Orang yang setia mendengar keluh kesahku, yang juga selalu

berdoa untukku, yang tak pernah lelah memberikanku motivasi untuk

mengejar impianku. Aku yakin, semua akan terjawab dengan indah.

10. Kelompok Kecilku yang terkasih Kak Ning, Etos, Asti, Uchi. Adik-adikku

Icha, Ichi, Ory dan Viona, yang bisa selalu menjadi teman untuk berbagi

topik doa dan senantiasa bertanya kondisi skripsiku, yang begitu

pengertian akan semua kesibukanku

11.Teman-temanku di Akuntansi yang setia menjadi tempatku bertanya dan

berbagi keluh kesah, semua angkatan 05 yang penulis tidak bisa tuliskan

satu per satu tetap semangat ya teman-teman.

12. Pemuda GKPS P. Bulan yang selama ini menjadi saudaraku dan teman

sepelayananku, khususnya seksi kerohanian 2005-2009, dan Anak-anak

IMAS USU Aku yakin doa, tawa dan dukungan kalian juga begitu besar


(6)

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua

pihak . Semoga Tuhan yang senantiasa melimpahkan berkat dan karuniaNya.

Amin

Medan, 19 Juni 2008

Penulis,

Lidia Pudiati S NIM 05050313


(7)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Risiko Usaha Bank baik parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia . Penelitian ini merupakan penelitian replikasi.

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan desain kausal dengan jumlah sampel sebanyak 22 Bank Umum Nasional yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Penelitian ini dilakukan untuk periode 2004 sampai dengan 2007. Data yang digunakan adalah data eksternal, yang diperoleh dari situs Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) dan variabel bebas adalah risiko usaha bank. Data yang dianalisis dalam penelitian ini diolah dari laporan keuangan tahunan Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Proses analisis data yang dilakukan terlebih dahulu adalah pengujian asumsi klasik, lalu kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana dengan uji t dan menggunakan regresi linier berganda dengan uji F.

Hasil analisis menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan, risiko usaha bank berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Koefisien determinasi menunjukkan angka sebesar 0,472 mengindikasikan bahwa 47,2 % perubahan dalam ROA dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Risiko Usaha Bank, Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko Modal, Risiko Tingkat Bunga, Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA)


(8)

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the significant impact of Bank Business Risk toward Return On Assets in general national banks on Indonesia Stocks Exchange. This is a replica research.

The method of this research is a causal research design with 22 national banks registered in Jakarta Stock Exchange as sample. This research is done for 2004-2007 period. This research utilizes external data, those are taken from the website independent variable is Bank Business Risk. The data that is analyzed in this research are processed from annual financial reports national banks on Indonesia Stocks Exchange. The data which have already collected are processed with classic assumption test before hypothesis test. Hypothesis test in this research use simple linier regression with t test and use multiple linier regression with F test. The result of this research shows that Bank Business Risk, has a significant influence, partially or simultaneously toward Return On Assets in national banks on Indonesia Stocks Exchange. Adjusted R square that shows value 0,472 indicates that 47.2 % turning in ROA can be determined by the independent variable in this research.

Key words : Bank Business Risk, Credit Risk, Liquidity Risk, Capital Risk, Interest Rate Risk, Return On Assets


(9)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I . PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... …… … 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II . TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 10

1.Bank ... 10

a. Definisi Bank ... 10

b. Pengelompokan Bank ... 10

c. Kegiatan Bank Umum ... 11

d. Laporan Keuangan Bank ... 12


(10)

a. Definisi Risiko ... 13

b. Jenis-Jenis Risiko yang Dihadapi Bank Umum ... 14

c. Rasio Keuangan untuk Mengukur Risiko Bank Umum ... 16

3.Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva.... 20

a. Rasio Rentabilitas ... 20

b. Return On Assets (ROA) ... 21

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 22

C. Kerangka Konseptual ... 24

D. Hipotesis Penelitian ... 25

BAB III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian... 26

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

C. Variabel Penelitian ... 28

D. Teknik Pengumpulan Data ... 31

E. Metode dan Teknik Analisis Data ... 31

1. Pengujian Asumsi Klasik ... 31

a. Uji Normalitas ... 31

b. Uji Multikolinearitas ... 32

c. Uji Autokorelasi ... 33

d. Uji Heteroskedastisitas ... 33


(11)

F. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian ... 37

1.Data Penelitian ... 37

2.Statistik Deskriptif ... 44

3.Pengujian Asumsi Klasik ... 45

a. Uji Normalitas... . ... 46

b. Uji Multikolinieritas ... 51

c. Autokorelasi…. .. ... 52

d. Heteroskedastisitas ... 53

4. Analisis Regresi ... 54

5. Pengujian Hipotesis... 58

a. Uji –t………... ... 58

b. Uji – F... ... 60

B. Pembahasan Hasil Penelitian.. ... .61

BAB V . KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

B. Keterbatasan ... 68

C. Saran... ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70 LAMPIRAN


(12)

Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan ... 27

Tabel 3.2 Waktu Penelitiaan ... 36

Tabel 4.1 Daftar Sampel Penelitian... 37

Tabel 4.2 Data Penelitian masing-masing Variabel tahun 2004-2007 ... 38

Tabel 4.3 Descriptive Statistics ... 44

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas (1) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 47

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas (2)One-Sample Kolmogorov Smirnov Test setelah Transformasi Logaritma Natural ... 48

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas ... 51

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ... 52

Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi ... 55

Tabel 4.9 Hasil Uji t (1) ... 59


(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 25

Gambar 4.1 Histogram ... 49

Gambar 4.2 Grafik Normal Plot... 50


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran 1 Daftar Bank Umum Nasional Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta2004-2007

Lampiran 2 Tabulasi Hasil Return On Assets Sampel

Lampiran 3 Tabulasi Hasil Non Performing Loans Sampel

Lampiran 4 Tabulasi Hasil Loans To Deposits Ratio Sampel

Lampiran 5 Tabulasi Hasil Capital Adequacy Ratio Sampel

Lampiran 6 Tabulasi Hasil Net Interest Margin Sampel

Lampiran 7 Descriptive Statistic sebelum Transformasi

Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test sebelum Transformasi dan seletah Transformasi

Lampiran 9 Histogram sebelum Trasnformasi dan Setelah Transformasi

Lampiran 10 Grafik Normal Plot sebelum Transformasi dan Setelah Transformasi

Lampiran 11 Hasil Uji Multikolenieritas, Hasil Uji Autokorelasi dan Hasil Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 12 Hasil Analisis Regresi, Hasil Uji-t dan Hasil Uji- F

Lampiran 13 Tabel t dengan Signifikansi 5 %


(15)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Risiko Usaha Bank baik parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia . Penelitian ini merupakan penelitian replikasi.

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan desain kausal dengan jumlah sampel sebanyak 22 Bank Umum Nasional yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Penelitian ini dilakukan untuk periode 2004 sampai dengan 2007. Data yang digunakan adalah data eksternal, yang diperoleh dari situs Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) dan variabel bebas adalah risiko usaha bank. Data yang dianalisis dalam penelitian ini diolah dari laporan keuangan tahunan Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Proses analisis data yang dilakukan terlebih dahulu adalah pengujian asumsi klasik, lalu kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana dengan uji t dan menggunakan regresi linier berganda dengan uji F.

Hasil analisis menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan, risiko usaha bank berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Koefisien determinasi menunjukkan angka sebesar 0,472 mengindikasikan bahwa 47,2 % perubahan dalam ROA dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Risiko Usaha Bank, Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, Risiko Modal, Risiko Tingkat Bunga, Tingkat Pengembalian Atas Perputaran Total Aktiva (ROA)


(16)

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the significant impact of Bank Business Risk toward Return On Assets in general national banks on Indonesia Stocks Exchange. This is a replica research.

The method of this research is a causal research design with 22 national banks registered in Jakarta Stock Exchange as sample. This research is done for 2004-2007 period. This research utilizes external data, those are taken from the website independent variable is Bank Business Risk. The data that is analyzed in this research are processed from annual financial reports national banks on Indonesia Stocks Exchange. The data which have already collected are processed with classic assumption test before hypothesis test. Hypothesis test in this research use simple linier regression with t test and use multiple linier regression with F test. The result of this research shows that Bank Business Risk, has a significant influence, partially or simultaneously toward Return On Assets in national banks on Indonesia Stocks Exchange. Adjusted R square that shows value 0,472 indicates that 47.2 % turning in ROA can be determined by the independent variable in this research.

Key words : Bank Business Risk, Credit Risk, Liquidity Risk, Capital Risk, Interest Rate Risk, Return On Assets


(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank dalam fungsinya memiliki peranan yang sangat penting dalam

perkembangan perekonomian Indonesia pada masa sekarang ini karena setiap

aspek kegiatan operasionalnya memiliki kaitan yang erat dengan perekonomian

nasional. Sesuai dengan Undang- undang No. 7/1992 sebagaimana diubah dengan

Undang-undang No. 10/1998 bank dinyatakan sebagai “badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak”. Hal

ini sejalan dengan tujuan bank sebagai lembaga keuangan yang berperan

mendukung pembangunan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan

taraf hidup orang banyak, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan stabilitas

nasional.

Dalam setiap kegiatan operasionalnya bank melakukan peranannya dalam

proses intermediasi. Peran ini merupakan yang paling penting diantara peran

lainnya karena berhubungan langsung dengan kegiatan utama bank yaitu

menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (idle fund surplus unit)


(18)

(deficit unit). Peranan inilah yang dilaksanakan oleh bank dalam rangka

memperlancar lalu lintas pembayaran dan pelayanan jasa kepada masyarakat.

Adapun yang menjadi peran lain dari bank yaitu dalam memperlancar lalu

lintas pembayaran dan pelayanan jasa kepada masyarakat, juga mengharapkan

laba dari kegiatan operasionalnya. Kemampuan bank dalam menghasilkan

keuntungan sering disebut sebagai kemampulabaan atau rentabilitas. Tingkat

rentabilitas bank dapat memperlihatkan kinerja bank yang bersangkutan, karena

tingkat rentabilitasnya merupakan salah satu alat ukur dalam menilai kesehatan

dan kinerja bank. Semakin tinggi tingkat rentabilitasnya, maka akan semakin baik

kinerja bank tersebut. Salah satu rasio yang umum digunakan dalam perbankan

untuk menilai rentabilitasnya adalah Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total

Aktiva (ROA).

Manurung (2004:155), “sekalipun formula perhitungan Tingkat Pengembalian

atas Perputaran Total Aktiva (ROA) sangat sederhana, namun angka yang

dihasilkannya memberikan gambaran awal tentang kondisi bank umum yang

memberikan gambaran pengelolaan”. Sementara menurut Sawir (2005:32) bahwa

Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) merupakan “rasio

yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola

aktiva yang dikuasainya untuk menghasilkan berbagai income”. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva

(ROA) cukup baik digunakan dalam menilai kinerja suatu bank umum. Semakin

tinggi nilai ROA yang dihasilkan, maka akan semakin baik bank tersebut dalam


(19)

Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) standar yang

ditentukan oleh Bank Indonesia untuk perbankan adalah ≥ 2 persen ( Manurung, 2004:161). Hal ini berarti bahwa laba yang dihasilkan dari pengelolaan total

aktiva yang dimiliki oleh bank yang dikatakan sehat harus mencapai nilai

minimum sebesar 2%. Namun fenomena yang terjadi pada bank-bank umum

nasional yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (Bursa Efek Indonesia) , belum

semua memiliki nilai ROA yang sesuai dengan standar minimum yang ditentukan

oleh Bank Indonesia. Fenomena yang dimaksud seperti tahun 2004, ROA yang

tertinggi dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia dan terendah dimilki Bank

Eksekutif Internasional yang memiliki ROA negatif. Hal ini terjadi karena pada

tahun tersebut Bank Eksekutif Internasional mengalami kerugian dari kegiatan

operasionalnya.Tidak berbeda jauh dari tahun 2005 pada tahun 2006 dan 2007

ROA tertinggi dimilki oleh Bank Rakyat Indonesia dan terendah Bank Eksekutif

Internasional. Secara keseluruhan, masih terdapat 5 Bank yang memilki ROA

dibawah ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia ( < 2 % ).

Pengelolaan aktiva bank untuk menghasilkan laba memperhadapkan bank

pada berbagai risiko usaha bank, antara lain risiko kredit, risiko likuiditas, risiko

modal dan risiko tingkat suku bunga. Risiko merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi ROA bank. Faktor lain yang mempengaruhi perbedaan nilai

Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) tersebut, yaitu

berhubungan dengan bagaimana pihak manajemen bank mampu mengelola aktiva

yang mereka miliki untuk menghasilkan laba yang diharapkan. Aktiva bank


(20)

kredit, penempatan dana di bank lain, surat-surat berharga dan serta penyertaan

modal) dan aktiva non produktif (antara lain terdiri dari alat-alat likuid bank,

aktiva tetap bank dan inventaris kantor) Ali (2004:273).

Santoso dalam tulisannya yang berjudul Market Risk Asessment Di Perbankan

Nasional, menyatakan bahwa bankir selalu berupaya memaksimalkan laba namun

dengan konsekuensi risiko yang dihadapi semakin besar juga. Kedua pernyataan

ini memberikan kesimpulan bahwa pada kenyataannya risiko dan laba merupakan

dua hal yang erat kaitannya. Sementara menurut Ali (2004:41) “risiko berupa

potensi terjadinya suatu peristiwa yang mampu memberikan pengaruh negatif,

dapat menimpa siapa saja, apa saja, kapan saja dan dimana saja, tak terkecuali

terhadap perbankan”. Satu diantara aktiva bank yang sarat akan risiko adalah

kredit. Semakin besar keuntungan yang diharapkan bank dalam penyaluran kredit,

maka semakin tinggi pula risiko kredit yang akan muncul. Menurut Ali (2004:70),

“risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat gagalnya penerima kredit (debitur)

dalam memenuhi perjanjian kredit untuk melunasi pembayaran angsuran pokok

dan pembayaran bunga kredit pada bank”. Risiko kredit timbul karena adanya

kredit bermasalah di bank yang bersangkutan. Semakin besar risiko kredit yang

dimiliki bank berarti semakin besar kemungkinan bahwa aktiva bank tersebut

tidak memberikan laba seperti yang diharapkan oleh bank, dan hal ini akan

mempengaruhi nilai ROA bank tersebut.

Pengelompokan dana dalam suatu pos semata-mata untuk memenuhi semua

penarikan dana yang dilakukan oleh nasabah disamping untuk memenuhi


(21)

dalam hal ini menghadapi risiko likuiditas. Alat-alat likuid bank yang terdiri dari

kas maupun giro pada Bank Indonesia merupakan aktiva non produktif bagi bank,

namun peranannya tidak kalah penting dalam mendukung kegiatan operasional

bank. Risiko likuiditas didefinisikan Manurung (2004:149) sebagai risiko yang

“terjadi bila bank tidak mampu menyediakan dana tunai untuk memenuhi

kebutuhan transaksi para nasabah dan memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus

dilunasi dalam tempo lebih kecil dari satu tahun”. Semakin tingginya jumlah alat

likuiditas bank memang mampu menghindarkan bank dari risiko likuiditas, namun

hal ini justru membawa dampak negatif terhadap rentabilitas bank, karena bank

semakin likuid semakin tidak profitable ( Muljono, 2002:139). Berarti risiko

likuiditas memiliki pengaruh positif terhadap income bank karena semakin

mampu bank tersebut dalam mengelola dana yang dimiliki sehingga tidak terdapat

idle fund yang tinggi.

Manurung (2004:150) menyatakan risiko modal sebagai risiko “yang

berkaitan dengan ketidakmampuan bank untuk memenuhi komitmen-komitmen

usaha, karena ketidakmampuan dalam menyediakan modal yang mencukupi”.

Risiko modal pada umumnya dihadapi oleh bank-bank umum yang terlalu

mangandalkan dana pihak ketiga untuk membiayai aktiva yang dimilikinya.

Sehingga semakin tinggi risiko yang dihadapi bank tersebut akan menyebabkan

semakin tingginya kemungkinan bahwa bank yang bersangkutan tidak mampu

mengelola aktivanya dengan modal sendiri. Semakin banyak dana pihak ketiga

yang digunakan dalam mengelola aktiva yang dimilikinya maka akan semakin


(22)

mempengaruhi laba dari bank tersebut sehingga akan mempengaruhi ROAnya

juga.

Menurut Muljono risiko tingkat bunga (2002:133) adalah “kemungkinan

interest yang diterima oleh bank lebih kecil dari interest yang

dibayarkannya”Laba bank dari selisih bunga yang diterima dan dibayarkan dari

dan oleh bank kepada nasabah memberi porsi yang besar jika dibandingkan

dengan penghasilan bank dari non-interest income dan expense. Hal ini

menunjukkan bahwa tingkat bunga bank memiliki kaitan yang erat dengan laba

yang diharapkan oleh bank. Peranan tingkat bunga ini juga ternyata

memperhadapkan bank kepada risiko usaha yaitu risiko tingkat bunga. Risiko

tingkat bunga (Interest Rate Risk) adalah risiko yang dihadapi bank umum karena

perubahan tingkat bunga (Manurung, 2004 :149). Kondisi ini akan memberi

pengaruh terhadap laba bank yang bersangkutan yang berarti juga berpengaruh

terhadap ROA bank tersebut.

Rasio finansial yang umum digunakan oleh bank umum sebagai indikator atau

alat pengawasan dalam menghadapi risiko-risiko usaha bank adalah Rasio Kredit

Bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) untuk risiko kredit,Rasio Total

Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga atau Loan To Deposit Ratio (LDR) untuk

risiko likuiditas,Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR)

untuk risiko modal, dan Rasio Marjin Bunga Neto utau Net Interest Margin

(NIM) untuk risiko tingkat bunga.

Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dan lanjutan dari peneliti-peneliti


(23)

Mudharabah Terhadap Tingkat Profibilitas Bank Syariah. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa risiko kredit Mudharabah memiliki keeratan hubungan yang

berlawanan arah dengan profitabilitas pada Bank Syariah. Penelitian Kotimah

(2005) menunjukkan bahwa risiko kredit yang dinilai dari tingkat kredit

bermasalah yang dimiliki bank menyatakan bahwa risiko kredit dan profitabilitas

(ROA) bank cenderung berubah positif. Sukowati (2006) meneliti pengaruh

Analisis Pengaruh CAR, NPL, NIM, BOPO dan LDR terhadap Profitabilitas

(ROA & ROE) Bank Umum (studi kasus terhadap 40 Bank Umum), hasil

penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas bank dipengaruhi oleh biaya

operasional, sedangkan ROE selain dipengaruhi oleh biaya operasional juga

dipengaruhi cadangan kecukupan modal (CAR) dan laba bersih (NIM ). Dari

penelitian ini juga memperlihatkan bahwa indikator yang digunakan tidak

semuanya merupakan indikator yang baik dalam arti tidak mempengaruhi

profitabilitas secara signifikan. Sementara Nofianti (2007) yang melakukan

penelitian pengaruh risiko kredit terhadap renbatabilitas pada bank BNI 46

memperoleh hasil penelitian bahwa risiko kredit memiliki pengaruh yang

berlawanan arah dengan rentabilitas bank secara signifikan.

Keterbatasan sampel yang digunakan penelitian sebelumnya mendorong

penulis untuk kembali melakukan penelitian dengan menambahkan jumlah sampel

yaitu seluruh bank umum nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, untuk

mendapatkan hasil yang lebih akurat, menambahkan variabel bebas yang akan

diteliti yaitu risiko likuiditas, risiko modal dan risiko tingkat bunga dengan


(24)

to date. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dan menuangkannya dalam sebuah karya tulis ilmiah dalam bentuk

skripsi yang berjudul Pengaruh Risiko Usaha Bank terhadap Tingkat

Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum Nasional

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dibahas pada bagian

sebelumnya, maka permasalahan yang dibahas penulis adalah : apakah Risiko

Usaha Bank baik parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap

Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank Umum

Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : untuk mengetahui apakah

Risiko Usaha Bank baik parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan

terhadap Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) pada Bank

Umum Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan adalah :

1. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan apabila suatu saat diminta pendapat atau

diminta untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat


(25)

2. Bagi manajemen perbankan, sebagai bahan masukan untuk dapat

meningkatkan Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA)

sehubungan dengan risiko yang dihadapinya.

3. Bagi investor, sebagai bahan informasi untuk dijadikan pertimbangan dalam

menanamkan saham di suatu Bank dalam kegiatan usahanya.

4. Bagi peneliti lainnya sebagai bahan masukan dan sumber informasi dalam

melakukan penelitian selanjutnya sehingga hasilnya dapat lebih baik dari yang


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis 1. Bank

a. Definisi Bank

Berdasarkan Undang- undang No. 7/1992 sebagaimana diubah dengan

Undang-undang No. 10/1998 bahwa “Bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak”.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004: 31,21) tentang Akuntansi

Perbankan, Bank adalah: badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Irmayanto (2004:53) mengatakan bahwa ”bank merupakan lembaga keuangan

yang menawarkan jasa keuangan seperti kredit, tabungan, pembayaran jasa dan

melakukan fungsi-fungsi keuangan lainnya secara professional”.

b. Pengelompokan Bank

Berdasarkan Undang-undang No. 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dalam

Undang-undang RI No. 10 tahun 1998, bank dikelompokkan dalam dua jenis


(27)

1) Bank Umum yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran,

2) Bank Perkreditan Rakyat yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensionaldan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Berdasarkan kepemilikannya bank dapat dikelompokkan atas :

1) Bank Pemerintah Pusat yang merupakan bank yang keseluruhan sahamnya

dimiliki oleh pemerintah pusat,

2) Bank Pemerintah Daerah yang merupakan bank yang keseluruhan sahamnya

dimiliki oleh pemerintah daerah,

3) Bank Swasta Nasional yang merupakan bank yang keseluruhan sahamnya

dimiliki oleh pihak swasta nasional

4) Bank Asing yang merupakan bank yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh

pihak asing, yang mengembangkan usahanya dengan membuka cabangnya di

Indonesia,

5) Bank Campuran yang merupakan bank yang sahamnya sebagian dimiliki oleh

pihak asing dan sebagian lagi oleh pihak swasta nasional.

c. Kegiatan Bank Umum

Ada tiga kegiatan pokok yang dilaksanakan oleh bank umum

(Irmayanto,2002:65), yaitu :

1) Penghimpunan dana (Giro, Deposito, Tabungan) dengan sasaran

meminimumkan biaya perolehan dana.

2) Alokasi dana (Kredit dan Investasi) dengan sasaran memaksimumkan


(28)

3) Pelayanan jasa keuangan (transfer, Letter of Credit, cek perjalanan, money

changer, bank garansi dan lain-lain) dan jasa non keuangan (pelatihan

pegawai, pergudangan, kotak pengamanan, jasa-jasa komputer) dengan

sasaran memaksimumkan kepuasan nasabah.

d. Laporan Keuangan Bank

Bank umum dalam rangka peningkatan transparansi keuangan, berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia Nomor:3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001,

wajib menyusun dan menyajikan laporan kuangan dengan bentuk dan cakupan

yang terdiri dari (Siamat, 2005:368) :

1) Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan

Laporan ini merupakan laporan lengkap mengenai kinerja suatu bank dalam

kurun waktu satu tahun.

2) Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan

Laporan ini merupakan laporan yang disusun berdasarkan standar akuntansi

keuangan yang berlaku dan dipublikasikan setiap triwulan.

3) Laporan Keuangan Publikasi Bulanan

Laporan ini merupakan laporan keuangan yang disusun berdasarkan Laporan

Bulanan Bank Umum yang disampaikan bank kepada Bank Indonesia dan

dipublikasikan setiap bulan.

4) Laporan Keuangan Konsolidasi

Bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha dan atau memiliki


(29)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku serta menyampaikan

laporan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia.

e. Analisis Laporan Keuangan Bank

Menurut Bastian dan Suhardjono (2006:284), analisis laporan kuangan

perbankan bertujuan antara lain :

untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja perusahaan bank, untuk mengetahui perkembangan perbankan dari suatu periode ke periode berikutnya, sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasional dan penyusunan rencana kerja anggaran bank, untuk memonitor pelaksanaan dari suatu kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan, sehingga dapat diadakan perbaikan penyempurnaan di masa yang akan datang, dan sebagainya. Metode analisis laporan keuangan yang lazim dipergunakan dalam praktik perbankan, diantaranya adalah analisi rasio (ratio analysis). Analisis rasio adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan pos-pos tertentu dalam neraca maupun laba rugi.

1. Risiko Usaha Bank a. Definisi Risiko

Menurut Ali (2004:41) “risiko berupa potensi terjadinya suatu peristiwa yang

mampu memberikan pengaruh negatif, dapat menimpa siapa saja, apa saja, kapan


(30)

Risiko usaha atau business risk bank merupakan tingkat ketidakpastian mengenai pendapatan yang akan diterima. Pendapatan dalam hal ini adalah keuntungan bank. Semakin tinggi ketidakpastian pendapatan yang diperoleh suatu bank, semakin besar kemungkinan risiko yang dihadapi dan semakin tinggi pula premi risiko atau bunga yang diinginkan. Siamat (2005:279)

b. Jenis-Jenis Risiko yang Dihadapi Bank Umum

Dalam suatu kegiatan perbankan, secara umum bank setidak-tidaknya

menghadapi lima macam risiko yang harus dikelola dengan benar agar tidak

menimbulkan dampak negatif. Risiko tersebut adalah :

1) Risiko Kredit (Credit Risk)

Risiko kredit (Credit Risk) sering disebut juga risiko gagal tagih (default risk)

yaitu risiko yang dihadapi karena ketidakmampuan nasabah membayar bunga

kredit dan mencicil pokok pinjaman. Risiko ini semakin besar bila bank umum

tidak mampu meningkatkan atau memperbaiki kualitas kredit yang disalurkan

2) Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)

Risiko likuiditas terjadi bila bank tidak mampu menyediakan dana tunai untuk

memenuhi kebutuhan transaksi para nasabah dan memenuhi kewajiban-kewajiban

yang harus dilunasi dalam tempo lebih kecil dari satu tahun.

3) Risiko Tingkat Bunga (Interest Rate Risk)

Risiko tingkat bunga (Interest Rate Risk) adalah risiko yang dihadapi bank

umum karena perubahan tingkat bunga. Perubahan tingkat bunga akan

mempengaruhi biaya dana dan pendapatan bunga.


(31)

Risiko operasional (Operational Risk) adalah risiko yang berkaitan dengan

kemampuan pengelolaan umum. Jika kemampuan manajemen pengelolaan

semakin rendah, maka semakin besar risiko operasional yang dihadapi.

5) Risiko Modal (Capital Risk)

Risiko modal (Capital Risk) berkaitan dengan ketidakmampuan untuk

memenuhi komitmen-komitmen usaha, karena ketidakmampuan modal yang

mencukupi.

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral menetapkan ada delapan jenis risiko

yang harus mampu dikelola oleh bank untuk memberikan dampak yang positif

terhadap laba usahanya. Delapan risiko tersebut adalah :

1) Risiko Kredit

Risiko kredit merupakan kemungkinan kerugian yang timbul akibat gagalnya

pihak debitur untuk mengembalikan pinjaman kredit beserta bunganya kepada

pihak bank.

2) Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko akibat terjadinya perubahan tingkat bunga pasar,

tingkat kurs valuta asing maupun akibat pengaruh tingkat inflasi yang melanda

suatu Negara.

3) Risiko Operasional

Risiko operasional merupakan risiko yang mungkin muncul akibat kesalahan

atau ketidak-cakapan pihak internal maupun pihak eksternal bank, seperti

kesalahan manusia dan kesalahan sistem, yang dapat berdampak pada kegiatan


(32)

4) Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas merupakan risiko yang mungkin muncul akibat

ketidakmampuan bank dalam memenuhi pembayaran jangka pendek ataupun

pembayaran tak terduga kepada nasabahnya.

5) Risiko Hukum

Risiko hukum merupakan risiko yang muncul akibat bank tidak mematuhi

norma dan aturan hukum yang berlaku.

6) Risiko Reputasi

Risiko reputasi merupakan risiko yang berpotensi pada kehancuran nama baik

perusahaan yang dapat terjadi karena kurangnya pengelolaan yang benar

dalam komunikasi dan kinerja dengan pihak eksternal.

7) Risiko Strategik

Risiko strategik merupakan risiko yang mungkin muncul akibat ketidak

mampuan bank dalam melaksanakan rencana strategiknya dalam

melaksanakan usahanya, baik dari sisi internal maupun eksternalnya.

8) Risiko Kepatuhan

Risiko kepatuhan merupakan risiko yang mungkin muncul akibat

ketidak-patuhan pihak bank terhadap peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank

Indonesia sebagai Bank Sentral.

c. Rasio Keuangan untuk Mengukur Risiko Usaha Bank

Ada beberapa rasio keuangan atau finansial yang dapat dijadikan sebagai

indikator sehubungan dengan risiko yang dihadapi bank. Rasio finansial


(33)

1) Risiko Kredit

Formula yang digunakan sebagai indikator risiko kredit adalah perbandingan

jumlah kredit bermasalah atau Non Performing Loann (NPL) terhadap total

kredit yang diberikan oleh bank. Risiko kredit diproksikan dengan formula :

NPL = Kredit Bermasalah Total Kredit

Menurut Bastian dan Suhardjono (2006:247) yang termasuk dalam katergori

kredit bermasalah adalah kredit yang kolektibilitasnya ada dalam kategori kurang

lancar, diragukan dan macet. Klasifikasi kredit bermasalah tersebut adalah sebagai

berikut (Manurung, 2004:196) :

a) Kredit Kurang Lancar

(1) Kredit non KPR ada tunggakan angsuran pokok yang lebih lama dari yang

seharusnya. Misalnya masa angsuran bulanan, sudah terdapat tunggakan 1 bulan

namun belum sampai 2 bulan.

(2) Kredit BPR ada tunggakan angsuran pokok yang telah melebihi 6 bulan

namun belum sampai mencapai 9 bulan.

b) Kredit yang Diragukan

Kredit yang diragukan adalah kredit yang tidak memenuhi kriteria lancar dan

kurang lancar, namun berdasarkan penilaiannya diperoleh kesimpulan sebagai

berikut (Tangkilisan, 2003 : 55)

(1) Kredit masih dapat diselamatkan dan agunannya bernilai sekurang-kurangnya


(34)

(2) Kredit yang tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih bernilai 100%

utang peminjam.

c) Kredit macet

Kredit yang termasuk golongan kredit macet adalah kredit yang dalam waktu

21 bulan sejak digolongkan sebagai kredit yang diragukan belum ada pelunasan

atau upaya penyelamatan kredit. Penyelesaian kredit ini diserahkan kepada

Pengadilan Negeri atau Badan Urusan Piutang Negara (BUPN)

Kredit bermasalah yang dihitung dalam penelitian ini merupakan kredit

bermasalah bersih atau kredit bermasalah setelah dikurangi dengan nilai

penyisihan kerugian. Sementara total kredit (Sawir, 2005:31) merupakan total

kredit yang diberikan bersih kepada pihak ketiga (tidak termasuk kredit pada bank

lain). Menurut Peraturan Bank Indonesia No.6/9/PBI/2004, jumlah NPL tidak

boleh melebihi 5% dari jumlah kredit yang diberikan bank. Semakin tinggi rasio

NPL yang dimiliki oleh bank tersebut mengindikasikan bahwa risiko kredit yang

dimilikinya semakin besar.

2) Risiko Likuiditas

Formula yang digunakan bank sebagai indikator risiko likuiditas adalah

perbandingan total kredit yang diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga yang

dimiliki bank atau Loans To Deposit Ratio (LDR). Risiko likuiditas diproksikan

dengan formula:

LDR = Total Kredit


(35)

Menurut Sawir (2005:30) yang termasuk dalam total kredit merupakan total

kredit yang diberikan bersih. Sementara yang termasuk dalam kategori dana pihak

ketiga adalah seluruh dana yang bersumber dari Giro, Tabungan dan Deposito

Berjangka (Sawir, 2005:29).

a) Giro

Giro merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan

sewaktu-waktu dengan menggunakan cek, bilyet giro maupun surat-surat

pembayaran lainnya (Irmayanto, 2004:68).

b) Tabungan

Tabungan merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu (Irmayanto, 2004:68)

c) Deposito Berjangka

Deposito merupakan simpanan berjangka dari masyarakat yang penarikannya

hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian

(Irmayanto, 2004:69). Angka standar yang disepakati untuk LDR adalah

85%-110% (Manurung, 2004:151). Jika nilai LDR melebihi 85%-110%, berarti risiko

likuiditas yang dihadapi semakin besar.

3) Risiko Modal

Formula yang digunakan bank sebagai indikator risiko modal adalah

perbandingan antara jumlah modal dengan total aktiva tertimbang menurut risiko

(ATMR). Risiko modal doproksikan dengan formula :

CAR = Modal Bank


(36)

Menurut Dendawijaya (2005:41), modal bank terdiri dari modal inti dan

modal pelengkap. Sementara total ATMR diperoleh dengan menambahkan

ATMR aktiva neraca dengan ATMR aktiva administrasi yang kemudian dikalikan

dengna bobot risikonya masing-masing.

Menurut peraturan Bank Indonesia No.5/12/PBI/2003, angka standar yang

disepakati untuk CAR adalah sebesar 8 %. Jika nilai CAR berada dibawah 8%

berarti risiko modal yang dihadapi akan semakin besar.

4) Risiko Tingkat Bunga

Formula yang digunakan bank sebagai indikator risiko tingkat bunga adalah

perbandingan antara selisih pendapatan bunga yang diterima bank dan beban

bunga yang dibayarkan bank dengan total aktiva yang dimilikinya. Risiko tingkat

bunga diproksikan dengan formula :

NIM = Pendapatan bunga-beban bunga Total Aktiva

Semakin besar angka NIM yang dihasilkan menunjukkan bahwa risiko tingkat

bunga semakin kecil.

1. Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) a. Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas merupakan perbandingan yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan bank dalam menghasilkan laba atau keuntungan selama periode

tertentu juga memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas manajemen

dalam menjalankan operasional perusahaannya (Sawir, 2005:31). Ada beberapa


(37)

1) Gross Profit Margin = (Pendapatan- beban)opersional

Beban Opresasional

Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan bank dalam

menghasilkan laba dari kegiatan operasinya yang murni.

2) Net Profit Margin = Laba Bersih sebelum Pajak Laba Operasional

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan

laba bersih sebelum pajak detinjau dari sudut laba operasionalnya.

3) Return On Equity = Laba Bersih Modal Ekuitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampulabaan bank ditinjau dari sudut

modal ekuitas yang dimilikinya.

4) Return On Assets = Laba Bersih Setelah Pajak Total Aktiva

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan bank dalam

mengelola aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan laba.

b. Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA)

Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) merupakan salah

satu rasio rentabilitas bank yang umum digunakan dalam mengukur kemampuan


(38)

dimilikinya. Nilai minimum ROA yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah

minimal 2 %. Menurut Dendawijaya (2005:118) “semakin besar nilai Tingkat

Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) suatu bank, semakin besar

pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset”. Return On Assets

diformulasikan sebagai berikut :

ROA = Laba Bersih Total Aktiva

Formula yang digunakan untuk mengukur Tingkat Pengembalian atas

Perputaran Total Aktiva (ROA) berbeda secara teori dengan yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia. Secara teoritis, laba yang diperhitungkan adalah laba setelah

pajak, namun dalam sistem CAMEL yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, laba

yang digunakan adalah laba sebelum pajak (Dendawijaya, 2005:118).

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu N Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Supriyatin (2003) PengaruhrisikokreditMu dharah terhadap tingkat profitabilitas bank syariah

Metode yang dipakai

adalah Analisis inferensial melalui uji

statistik korelasi Pearson dan uji t

Hasil penelitian yang diperoleh adalah r= - 0, 459 yang berarti bahwa

risiko kredit Mudharabah memiliki keeratan hubungan yang berlawanan arah dengan tingkat profitabilitas bank syariah.


(39)

2Husnul Khotimah (2005)

Pengaruhrisiko kredit terhadap pofitabilitas pada Bank Negara Indonesia(BNI) Cabang ITB

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kasus dan dan metode analisis inferensial

Hasil penelitian bahwa risiko kredit dan profitabilitas cenderung berubah positif. 3Enny Sukowaty (2006) Analisis pengaruh CAR,NPL, NIM, BOPO,dan LDR terhadap profitabilitas (RAO dan ROE) Bank Umum ( Studi kasus pada 40 Bank Umum).

Metode Regresi Linier

Berganda yang pengolahan datanya melalui SPSS Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas bank dipengaruhi oleh biaya operasional, sedangkan ROE selain dipengaruhi oleh biaya operasional juga dipengaruhi cadangan kecukupan modal dan laba bersih dalam hal ini disebutkan bahwa tidak semua indikator yang digunakan mempengaruhi profitabilitas secara signifikan. 4Ira Nofianti (2007)

Pengaruh risiko kredit terhadap rentabilitas pada PT. bank Bank Negara Indonesia ( Persero ) Tbk

Metode yang digunakan adalah Metode analisis deskriptif kuantitatif

dengan alat uju statistik regresi linier sederhana dan uji t

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa risiko kredit mempengaruhi

ROA dengan koefisien

determinasi = 85,38% dan hasil t hitung lebih besar dari t tabel, hal ini berarti bahwa risiko kredit secara signifikan

berpengaruh

negative terhadap ROA.


(40)

C. Kerangka Konseptual

ROA merupakan tingkat perhitungan keuntungan atas total aset yang dimiliki

bank. Semakin tinggi nilai Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva

(ROA) maka semakin baik bank tersebut dalam mengelola aset untuk

menghasilkan keuntungan.

Semakin tinggi risiko kredit yang dimiliki bank berarti semakin besar

kemungkinan bahwa aktiva bank tersebut tidak memberikan laba seperti yang

diharapkan oleh bank, dan hal ini akan mempengaruhi nilai Tingkat Pengembalian

atas Perputaran Total Aktiva (ROA) bank tersebut.

Semakin tinggi jumlah alat likuiditas yang dimiliki bank memang mampu

menghindarkan bank dari risiko likuiditas, dengan demikian risiko likuiditas

memiliki pengaruh terhadap Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva

(ROA) bank.

Semakin tinggi risiko modal yang dihadapi bank akan menyebabkan semakin

tingginya kemungkinan bahwa bank yang bersangkutan tidak mampu mengelola

aktivanya dengan modal sendiri. Hal ini akan berpengaruh terhadap Tingkat

Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA).

Semakin tinggi risiko tingkat bunga yang dihadapi bank, berarti bahwa

semakin besar kemungkinan bahwa bunga yang diterima bank akan lebih kecil

dibandingkan dengan bunga yang dibayarkannya.

Berdasarkan uraian diatas, penulis menentukan suatu kerangka konseptual sebagai


(41)

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)

Risiko Usaha Bank

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Disusun Penulis, 2009

D. Hipotesis Penelitian

Bergerak dari uraian teori, penjelasan yang mendukungnya dan hasil-hasil

penelitian sebelumnya (Jogianto, 2004:40), maka yang menjadi hipotesis pada

penelitian ini adalah Risiko Usaha Bank baik parsial maupun simultan

berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada Bank Umum

Nasional yang terdaftar di Bursa Efek indonesia.

BAB III Risiko Likuiditas (X2)

Risiko Modal (X3)

Risiko Tingkat Bunga (X4)

Return On Assets


(42)

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian menggunakan desain kausal untuk menganalisis

hubungan-hubungan antara satu varibel dengan variabel lainnya dan bagaimana suatu

veriabel mempengaruhi variabel lainnya Umar (2001:63). Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko modal

dan risiko tingkat bunga sebagai variabel bebas dan Tingkat Pengembalian atas

Perputaran Total Aktiva (ROA) sebagai variabel terikat.

B.Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono 2004:72). Populasi pada

objek penelitian ini adalah bank umum nasional yang terdaftar di Bursa Efek

Jakarta tahun 2004-2007. Jumlah populasi yang ada adalah 25 bank pada tahun

2004, 23 bank pada tahun 2005 dan 26 bank pada tahun 2006, dan 30 bank pada

tahun 2007.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiono, 2007 : 73). Metode pengambilan sampel dilakukan

dengan Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu


(43)

2004:79). Adapun yang menjadi kriteria berupa pertimbangan dalam pengambilan

sampel adalah sebagai berikut :

1.Bank-bank umum Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007.

2.Bank-bank tersebut tidak sedang dalam delesting.

3.Bank-bank tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap dan audited

selama tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007.

Berdasarkan kriteria yang dikemukakan diatas, diperoleh 22 bank umum

nasional memenuhi kreiteria. Bank-bank umum tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Daftar Sampel Perusahaan

No Nama Bank Kriteria

2004 2005 2006 2007 Sampel

1 Bank Arta Graha Internasional X    -

2 Bank Agroniaga     1

3 Bank UOB Buana     2

4 Bank Bukopin x X X  -

5 Bank Bumi Arta X X  x -

6 Bank Bumi Putera     3

7 Bank Central Asia     4

8 Bank Century     5

9 Bank Danamon     6

10 Bank Capital Indonesia  X  x -

11 Bank Eksekutif Internasional     7

12 Bank Himpunan Saudara X X  x -

13 Bank Internasional Indonesia     8


(44)

15 Bank Kesawan     9

16 Bank Lippo     10

17 Bank Mandiri     11

18 Bank Mayapada     12

19 Bank Mega     13

20 Bank Negara Indonesia     14

21 Bank CIMG Niaga     15

22 Bank NISP     16

23 Bank Nusantara Parahyangan     17

24 Bank Pan Indonesia     18

25 Bank Permata     19

26 Bank Pikko  X  x -

27 Bank Rakyat Indonesia     20

28 Bank Swadesi     21

29 Bank Victoria Internasional     22

30 Bank Ekonomi Raharja X X  x -

Sumber : www.bej.go.id, ditabulasi Penulis, 2009

C. Variabel Penelitian 1. Klasifikasi Variabel

a. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas (Independent Variable) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel lainnya, yang dalam penelitian ini adalah Risiko Usaha bank yang terdiri

dari risiko kredit, risiko likuiditas, risiko modal dan risiko tingkat bunga.

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (Dependent Variable) adalah varibel yang dipengaruhi oleh


(45)

Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) yaitu angka yang

menunjukkan berapa besar relatif laba bersih terhadap total aktiva yang

dihasilkan bank dalam kegiatan operasionalnya (Manurung, 2004:152).

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional merupakan penjelasan-penjelasan variabel yang telah

dipililih. Definisi operasional pada penelitian ini adalah :

a.Risiko Usaha Bank

Risiko usaha bank yang menjadi variabel bebas pada penelitian ini adalah :

1) Risiko Kredit

Risiko kredit merupakan risiko yang dihadapi karena ketidakmampuan

nasabah membayar bunga kredit dan mencicil pokok pinjaman. Pengukuran risiko

kredit diproksikan dengan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan

(NPL) dengan formula sebagai berikut :

NPL = Kredit Bermasalah Total Kredit

2) Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas merupakan risiko yang terjadi bila bank tidak mampu

menyediakan dana tunai untuk memenuhi kebutuhan transaksi para nasabah dan

memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo lebih kecil dari

satu tahun. Pengukuran risiko likuiditas diproksikan dengan rasio kredit terhadap


(46)

LDR = Total Kredit Dana Pihak Ketiga

3) Risiko Modal

Risiko modal merupakan risiko yang berkaitan dengan ketidakmampuan untuk

memenuhi komitmen-komitmen usaha, karena ketidakmampuan modal yang

mencukupi. Pengukuran risiko modal diproksikan dengan rasio kecukupan modal

dengan formula sebagai berikut :

CAR = Modal Bank Total ATMR

4) Risiko Tingka Bunga

Risiko tingkat bunga merupakan risiko yang dihadapi bank umum karena

perubahan tingkat bunga. Risiko ini memungkinkan terjadinya kondisi bahwa

bunga yang diterima bank lebih kecil daripada bunga yang dibayarkannya. Risiko

ini diprosksikan dengan rasio margin bunga netto sebagai berikut :

NIM = Pendapatan bunga-beban bunga Total Aktiva

b.Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA)

Tingkat Pengembalian atas Perputaran Total Aktiva (ROA) merupakan rasio

rentabilitas yang umum digunakan oleh bank. Tingkat Pengembalian atas


(47)

relatiflaba bersih terhadap total aktiva yang dihasilkan bank dalam kegiatan

operasionalnya. ROA diukur dengan menggunakan formula sebagai berikut :

ROA = Laba Bersih Total Aktiva

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data eksternal yaitu data yang dikumpulkan dari

luar perusahaan (Umar, 2001:70). Prosedur pengambilan data dilakukan dengan

mengumpulkan data sekunder yang berupa laporan keuangan bank umum nasional

yang telah dipublikasikan secara terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dengan cara mendownload dari situs

pengamatan.

E.Metode dan Teknik Analisis Data

Metode dan teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan analisis statistik yang menggunakan software statistik. Metode dan teknik

analisis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1.Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji sebagai berikut :

a.Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005 : 110).

Melalui uji ini diharapkan didapatnya kepastian dipenuhinya syarat normalitas


(48)

statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Untuk

melakukan uji ini, didasarkan pada Kolmogorov_Smirnov Goodness of Fit Test

terhadap model yang diuji (Ghozali, 2005:114). Pedoman untuk pengambilan

keputusannya didasarkan pada:

1)Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka distribusi data

normal.

2)Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka distribusi data

tidak normal.

b.Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas betujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan korelasi antara variabel bebas. Jika terjadi relasi, berarti terjadi

masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel bebasnya. Untuk melihat ada atau tidaknya

multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari:

1.nilai tolerence dan lawannya. 2.Variance Inflation Factor (VIF)

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerence mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai Tolerence yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/ tolerence). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerence < 0,10 atau sama dengan VIF > 10 (Ghozali,2005:91).

Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi jika terjadi multikolinearitas


(49)

yang tinggi dari model regresi dan identifikasi variabel lainnya untuk membantu

prediksi.

c.Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada

korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada

periode t-1(sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari

autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya

time series. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah

dalam autokorelasi diantaranya adalah dengan Uji Durbin Watson pada buku

statistik relevan. Namun secara umum dapat diambil patokan sebagai berikut:

1. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.

3. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelsi negatif. (Santoso, 2002:219)

d.Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2005:105) menyatakan bahwa ”Uji Heteroskedastisitas memiliki

tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Jika varians dari

residual satu pengamatan ke pangamatan lainnya tetap, maka disebut

homokedastisitas, jika berbeda disebut dengan heteroskedastisitas.

Cara yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel

dependen dengan residualnya. Jika ada pola seperti titik-titik yang membentuk


(50)

pola yang jelas serta titik menyebar ke atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y

berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.

2.Pengujian Hipotesis a.Uji t (t-test)

Uji ini dilakukan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak

berhubungan memiliki nilai rata-rata yang sama atau tidak sama secara signifikan.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttable ketentuan sebagai

berikut :

Jika t hitung > t tabel, maka HA diterima

Jika t hitung < t tabel, maka HA ditolak

b.Uji F (F-test)

Uji ini dilakukan untuk menilai pengeruh veariabel bebas secara

bersama-sama terhadap varibel terikat.Hipotesis yang akan diuji adalah Risiko Usaha Bank

(risiko kredit, risiko likuiditas, risiko modal, dan risiko tingkat bunga) baik parsial

maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets pada

Bank Umum Nasional yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan dengan F tabel dengan

ketentuan :

Jika F hitung > F tabel, maka HA diterima


(51)

Data dianalisis dengan model persamaan analisis regresi linear berganda

sebagai berikut :

Y =

α

+ β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +

ε

Dimana :

Y = Return On Assets

α

= Konstanta

β1,β2, β3, β4 = Koefisien Regresi

X1 = NPL mewakili Risiko Kredit

X2 = LDR mewakili Risiko Likuiditas

X3 = CAR mewakili Risiko Modal

X4 = NIM mewakili Risiko Tingkat Bunga


(52)

F. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada seluruh bank umum nasional yang terdaftar di Bursa

Efek Jakarta ( Bursa Efek Indonesia) yamg diakses melalui situs

Waktu Penelitian yang direncanakan sebagai berikut :

Tabel 3.2 Waktu Penelitian

Sumber : Disusun Penulis, 2009

Tahapan Penelitian Desember Januari Februari Maret April Mei Juni

Penyelesaian Proposal Pencarian Data awal Pengajuan Proposal Penyerahan proposal kepada dosen pembimbing Bimbingan dan perbaikan proposal

Seminar Proposal Pengumpulan data Pengolahan data Analisis data

Bimbingan dan penyelesaian skripsi


(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Data Penelitian

Adapun yang menjadi objek pada penelitian ini adalah bank umum nasional

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dulunya bernama Bursa Efek

Jakareta namun sejak tanggal 30 November 2007 telah berubah namanya menjadi

Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah bergabung dengan Bursa Efek Surabaya

(BES). Daftar nama bank umum nasional, tanggal berdiri dan tanggal listing yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Daftar Sampel Penelitian

No Nama Bank Umum Nasional Tanggal Berdiri Tanggal Listing

1 Bank Arta Niaga Kencana Tbk. 18 September 1969 28 September 2000

2 Bank Bumiputera Tbk. 31 Juli 1989 27 Juni 2002

3 Bank Central Asia Tbk. 10 Agustus 1955 31 Mei 2000

4 Bank Century Tbk. 30 Mei 1989 25 Juni 1997

5 Bank Danamon Tbk. 16 Juli 1956 8 Desember 1989

6 Bank Eksekutif Internasional Tbk. 11 September 1992 22 Juni 2001

7 Bank Internasional Indonesia Tbk. 15 Mei 1959 21 November 1989

8 Bank Kesawan Tbk. 1 April 1913 31 Oktober 2002

9 Bank Lippo Tbk. 11 Maret 1948 10 November 1989

10 Bank Mandiri Tbk. 2 Oktober 1998 2 Juni 2003

11 Bank Mayapada Internasional Tbk. 7 September 1989 7 Agustus 1997

12 Bank Mega Tbk. 15 April 1969 17 Januari 2000

13 Bank Negara Indonesia Tbk. 5 Juli 1946 28 Oktober 1996


(54)

15 Bank NISP Tbk. 4 April 1941 16 September 1994 16 Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 18 Januari 1972 14 Desember 2000

17 Bank Panin Tbk. 17 Agustus 1971 28 Oktober 1982

18 Bank Permata Tbk. Tbk. 17 Desember 1954 15 Januari 1990

19 Bank Rakyat Indonesia 18 Desember 1968 31 Oktober 2003

20 Bank Swadesi Tbk. 28 September 1968 12 April 2002

21 Bank UOB Buana Tbk. 31 Agustus 1956 28 Juli 2000

22 Bank Victoria Internasional Tbk. 28 Oktober 1992 31 Desember 2006

Sumber : Bursa Efek Jakarta, 2009

Periode penelitian ini adalah tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 dengan

sampel penelitian yaitu bank umum nasional yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia seperti terdaftar di tabel 4.1 sehingga jumlah sampel keseluruhan

selama Empat tahun adalah 88 sampel. Berikut ini merupakan data variabel

penelitian yang diteliti pada penelitian ini :

Tabel 4.2

Data Penelitian masing-masing Variabel tahun 2004-2007

No. Nama Emiten / Tahun

2004-2007

ROA NPL LDR CAR NIM

1

Bank Arta Niaga Kencana Tbk. (2004) 0.0139 0.0244 0.7047 0.2099 0.0389

2

Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 0.0118 0.0282 0.8213 0.0998 0.0579

3

Bank Central Asia Tbk. 0.0304 0.0128 0.2984 0.2395 0.0441

4

Bank Century Tbk. -0.0815 0.1337 0.3090 0.0944 -0.0073

5

Bank Danamon Tbk. 0.0574 0.0125 0.6884 0.2564 0.0779

6

Bank Eksekutif Internasional Tbk. 0.0119 0.0641 0.8560 0.1469 0.1183

7

Bank Internasional Indonesia Tbk. 0.0226 0.0277 0.4312 0.2024 0.0455

8

Bank Kesawan Tbk. 0.0034 0.0347 0.4970 0.1267 0.0385

9

Bank Lippo Tbk. 0.0325 0.0223 0.2017 0.1989 0.0336


(55)

11

Bank Mayadapa Internasional Tbk. 0.0196 0.0190 0.7159 0.1443 0.0486

12

Bank Mega Tbk. 0.0241 0.0149 0.4807 0.1350 0.0471

13

Bank Negara Indonesia Tbk. 0.0225 0.0147 0.5212 0.1709 0.0504

14

Bank Niaga Tbk. 0.0245 0.0189 0.8243 0.1029 0.0446

15

Bank NISP Tbk. 0.0221 0.0067 0.7623 0.1511 0.0359

16

Bank Nusantara Parahiyangan Tbk. 0.1730 0.0017 0.5047 0.1289 0.0357

17

Bank Pan Indonesia Tbk. 0.0524 0.0843 0.6686 0.3743 0.0508

18

Bank Permata Tbk. 0.0221 0.0162 0.5328 0.1139 0.0478

19

Bank Rakyat Indonesia Tbk. 0.0535 0.0420 0.6908 0.1619 0.1052

20

Bank Swadesi Tbk. 0.0195 0.0208 0.5129 0.2470 0.0420

21

Bank UOB Buana Tbk. 0.0252 0.0150 0.5781 0.2212 0.0535

22

Bank Victoria Internasional Tbk. 0.0144 0.0020 0.5139 0.1255 0.0441

23

Bank Arta Niaga Kencana Tbk. (2005) 0.0143 0.0213 0.7360 0.1857 0.0360

24

Bank Bumiputera Indonesia Tbk. -0.0151 0.0489 0.7740 0.1037 0.0392

25

Bank Central Asia Tbk. 0.0341 0.0171 0.4074 0.2153 0.0510

26

Bank Century Tbk. 0.0018 0.0499 0.2570 0.0807 -0.0057

27

Bank Danamon Tbk. 0.0442 0.0135 0.7886 0.2268 0.0758

28

Bank Eksekutif Internasional Tbk. -0.0440 0.1100 0.8011 0.1130 0.0547

29

Bank Internasional Indonesia Tbk. 0.0187 0.0209 0.5499 0.2174 0.0478

30

Bank Kesawan Tbk. 0.0031 0.1107 0.5806 0.1407 0.0304

31

Bank Lippo Tbk. 0.0179 0.0048 0.3046 0.2079 0.0420

32

Bank Mandiri Tbk. 0.0047 0.1534 0.4607 0.2321 0.0332

33

Bank Mayadapa Internasional Tbk. 0.0076 0.0132 0.8052 0.1424 0.0376

34

Bank Mega Tbk. 0.0105 0.0109 0.5057 0.1112 0.0294

35

Bank Negara Indonesia Tbk. 0.0153 0.0835 0.5056 0.1599 0.0467

36

Bank Niaga Tbk. 0.0179 0.0429 0.8340 0.1724 0.0415

37

Bank NISP Tbk. 0.0145 0.0187 0.7883 0.1971 0.0360

38

Bank Nusantara Parahiyangan Tbk. 0.0143 0.0080 0.5594 0.1078 0.0330


(56)

40

Bank Permata Tbk. 0.0117 0.0260 0.7530 0.0980 0.0475

41

Bank Rakyat Indonesia Tbk. 0.0457 0.0469 0.7162 0.1529 0.1013

42

Bank Swadesi Tbk. 0.0186 0.0114 0.5342 0.2406 0.0380

43

Bank UOB Buana Tbk. 0.0308 0.0166 0.7855 0.1986 0.0580

44

Bank Victoria Internasional Tbk. 0.0131 0.0035 0.3811 0.2028 0.0316

45

Bank Arta Niaga Kencana Tbk. (2006) 0.0131 0.0132 0.6415 0.2103 0.0366

46

Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 0.0023 0.0474 0.8576 0.1291 0.0445

47

Bank Central Asia Tbk. 0.0343 0.0130 11.318 0.2209 0.0536

48

Bank Century Tbk. 0.0035 0.0540 0.2100 0.1166 0.0204

49

Bank Danamon Tbk. 0.0256 0.0116 0.7334 0.2039 0.0730

50

Bank Eksekutif Internasional Tbk. -0.0142 0.0789 0.7245 0.0937 0.0295

51

Bank Internasional Indonesia Tbk. 0.0140 0.0385 0.5666 0.2330 0.0495

52

Bank Kesawan Tbk. 0.0030 0.0589 0.6872 0.0937 0.0262

53

Bank Lippo Tbk. 0.0174 0.0041 0.4332 0.2351 0.0494

54

Bank Mandiri Tbk. 0.0106 0.0592 0.5021 0.2462 0.0387

55

Bank Mayadapa Internasional Tbk. 0.0143 0.0021 0.8247 0.1382 0.0422

56

Bank Mega Tbk. 0.0072 0.0107 0.4208 0.1573 0.0241

57

Bank Negara Indonesia Tbk. 0.0156 0.0665 0.4604 0.1530 0.0435

58

Bank Niaga Tbk. 0.0200 0.0251 0.8292 0.1665 0.0475

59

Bank NISP Tbk. 0.0138 0.0199 0.8101 0.1707 0.0374

60

Bank Nusantara Parahiyangan Tbk. 0.0130 0.0303 0.5384 0.1664 0.0317

61

Bank Pan Indonesia Tbk. 0.0257 0.1011 0.7515 0.2947 0.0386

62

Bank Permata Tbk. 0.0120 0.0333 0.7965 0.1347 0.0525

63

Bank Rakyat Indonesia Tbk. 0.0382 0.0483 0.6632 0.1882 0.0891

64

Bank Swadesi Tbk. 0.0121 0.0118 0.5285 0.2655 0.0365

65

Bank UOB Buana Tbk. 0.0348 0.0325 0.8109 0.3036 0.0696

66

Bank Victoria Internasional Tbk. 0.0133 0.0001 0.4940 0.2027 0.0177

67

Bank Arta Niaga Kencana Tbk. (2007) 0.0384 0.0257 0.0072 0.0047 0.8576

68


(57)

69

Bank Central Asia Tbk. 0.0432 0.0382 0.0200 0.0105 0.2100

70

Bank Century Tbk. 0.0490 0.0121 0.0138 0.0153 0.7334

71

Bank Danamon Tbk. 0.0207 0.0348 0.0130 0.0179 0.7245

72

Bank Eksekutif Internasional Tbk. 0.0489 0.0123 0.0257 0.0145 0.5666

73

Bank Internasional Indonesia Tbk. -0.0719 0.0624 0.0120 0.0143 0.6872

74

Bank Kesawan Tbk. 0.0487 0.0850 0.0382 0.0203 0.4332

75

Bank Lippo Tbk. 0.0522 0.0432 0.0121 0.0117 0.5021

76

Bank Mandiri Tbk. 0.0523 0.0490 0.0348 0.0457 0.8247

77

Bank Mayadapa Internasional Tbk. 0.0163 0.0207 0.0133 0.0186 0.4208

78

Bank Mega Tbk. 0.0107 0.0489 0.6884 0.0308 0.4604

79

Bank Negara Indonesia Tbk. 0.0366 0.0719 0.8560 0.0131 0.8292

80

Bank Niaga Tbk. 0.0238 0.0487 0.4312 0.0131 0.8101

81

Bank NISP Tbk. 0.0298 0.0306 0.4970 0.0023 0.5384

82

Bank Nusantara Parahiyangan Tbk. 0.0319 0.0467 0.2017 0.0343 0.7515

83

Bank Pan Indonesia Tbk. 0.0171 0.0802 0.4889 0.0035 0.7965

84

Bank Permata Tbk. 0.0319 0.0507 0.7159 0.0256 0.6632

85

Bank Rakyat Indonesia Tbk. 0.0730 0.0506 0.4807 -0.0142 0.5285

86

Bank Swadesi Tbk. 0.0370 0.0830 0.5212 0.0140 0.8109

87

Bank UOB Buana Tbk. 0.0104 0.0783 0.8243 0.0030 0.4940

88

Bank Victoria Internasional Tbk. 0.0250 0.0554 0.7623 0.0174 0.0072

Sumber : ICMD dan www.bei.go.id, diolah Penulis, 2009

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada tahun 2004, bank yang memiliki nilai

ROA yang tertinggi adalah Bank Danamon. Sementara bank yang memiliki ROA

terendah adalah yang memiliki nilai ROA negatif, yaitu Bank Century. Hal ini

disebabkan karena pada tahun 2004, Bank Century mengalami kerugian dari

kegiatan usahanya. Sementara secara keseluruhan, ada 9 bank yang masih


(58)

Dilihat dari sisi risiko yang dihadapi oleh bank-bank umum nasional tersebut,

dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Risiko kredit tertinggi ditunjukkan dengan NPL yang tertinggi dimiliki oleh

Bank Century sementara yang terendah, yang ditunjukkan dengan NPL

terendah dimiliki oleh Bank Nusantara Parahiyangan.

b. Risiko likuiditas tertinggi dilihat dari LDR yang terendah, dimiliki oleh Bank

Lippo sementara yang terendah, ditunjukkan dengan LDR yang tertinggi

dimiliki oleh Bank Eksekutif Indonesia.

c. Risiko modal tertinggi dilihat dari CAR yang terendah dimiliki oleh Bank

Century sementara yang terendah ditunjukkan dengan CAR yang tertinggi

dimiliki oleh Bank Pan Indonesia. Namun secara keseluruhan masih berada di

atas nilai CAR minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

d. Risiko tingkat bunga tertinggi dilihat dari NIM yang terendah dimiliki oleh

Bank Century sementara yang terendah ditunjukkan dengan NIM yang

tertinggi dimiliki oleh Bank Eksekutif Indonesia.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada tahun 2005 ROA tertinggi

dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia dan ROA terendah dimiliki oleh Bank

Eksekutif Internasional, yang memiliki ROA negatif. Hal ini juga terjadi karena

pada tahun 2005 Bank Eksekutif Internasional mengalami kerugian dari kegiatan

operasionalnya. Secara keseluruhan, masih terdapat 5 bank yang memiliki ROA

dibawah ( < 2%) ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Dilihat dari sisi risiko yang dihadapi oleh bank-bank umum nasional tersebut,


(59)

a.Risiko kredit tertinggi ditunjukkan dengan NPL yang tertinggi dimiliki oleh

Bank Kesawan sementara yang terendah, yang ditunjukkan dengan NPL terendah

dimiliki oleh Bank Victoria Internasional.

b.Risiko likuiditas tertinggi dilihat dari LDR yang terendah, dimiliki oleh

Bank Century sementara yang terendah, ditunjukkan dengan LDR yang tertinggi

dimiliki oleh Bank Niaga.

c.Risiko modal tertinggi dilihat dari CAR yang terendah dimiliki oleh Bank

Permata sementara yang terendah ditunjukkan dengan CAR yang tertinggi

dimiliki oleh Bank Pan Indonesia. Namun secara keseluruhan masih berada di atas

nilai CAR minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

d.Risiko tingkat bunga tertinggi dilihat dari NIM yang terendah dimiliki oleh

Bank Century sementara yang terendah ditunjukkan dengan NIM yang tertinggi

dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia.

Pada tahun 2006, berdasarkan tabel 4.2, bank yang memiliki ROA tertinggi

adalah bank Rakyat Indonesia dan ROA terendah dimiliki oleh Bank Eksekutif

Internasional, yang memiliki ROA negatif. Hal ini juga terjadi karena pada tahun

2006 Bank Eksekutif Internasional mengalami kerugian dari kegiatan

operasionalnya.

Pada tahun 2007, berdasarkan tabel 4.2, bank yang memiliki ROA tertinggi

adalah Bank Rakyat Indonesia dan ROA terendah dimiliki oleh Bank Eksekutif

Internasional, yang memiliki ROA negatif. Hal ini juga terjadi karena pada tahun


(1)

Lampiran 10

Grafik Normal Plot sebelum Transformasi

Observed Cum Prob

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

E

x

p

e

c

te

d

C

u

m

P

ro

b

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: RAO


(2)

Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

E

xp

ec

te

d

C

u

m

P

ro

b

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Lampiran 11

Hasil Uji Multikolenieritas

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error

Beta

Tolerance

VIF

B

Std.

Error

1

(Constant)

.232

.726

.319

.751

LN_NPL

(X

1

)

-.254

.063

-.389

-4.004

.000

.933

1.072

LN_LDR

(X

2

)

-.227

.245

-.098

-.924

.359

.790

1.265

LN_CAR

(X

3

)

.806

.236

.328

3.421

.001

.955

1.047

LN_NIM

(X

4

)

1.292

.233

.601

5.536

.000

.749

1.336

Hasil Uji Autokorelasi

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson


(3)

Regression Standardized Predicted Value

3 2

1 0

-1 -2

-3

R

e

g

re

s

s

io

n

S

tu

d

e

n

ti

ze

d

R

e

s

id

u

a

l

4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: LN_ROA

Lampiran 12

Hasil Analisis Regresi

Variabel

Unstandarized

Coefficients (B)

t hitung

Sig.

Keterangan

(Constant)

0.233

X1

(0.255)

-4.005 0.000

signifikan

X2

(0.228)

(0.925)

0.359

tidak signifikan

X3

(0.807)

3.242 0.001

signifikan

X4

1.293

5.537 0.000

signifikan

R = 0,713

Adjusted R Square = 0,472

F Hitung = 14,381

Sig. F = 0.000

α = 0.05

n = 88

t tabel, α = 5 %

= 1,999


(4)

e

l

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta

Tolerance

VIF

1

(Constant)

.232

.726

.319

.751

LN NPL

-.254

.063

-.389

-4.004

.000

.933

1.072

LN LDR

-.227

.245

-.098

-.924

.359

.790

1.265

LN CAR

.806

.236

.328

3.421

.001

.955

1.047

LN NIM

1.292

.233

.601

5.536

.000

.749

1.336

Hasil Uji F (ANOVA)

Model

Sum of

Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

18.174

4

4.544

14.380

.000(a)

Residual

17.694

56

.316

Total

35.868

60

Lampiran 13

Tabel t dengan Signifikansi 5 %

df t tabel

df

t table

df

t tabel

df

t tabel

1

12,7062

31

2,0395

61

1,9996

91

1,9864

2

4,3027

32

2,0369

62

1,9990

92

1,9861

3

3,1824

33

2,0345

63

1,9983

93

1,9858

4

2,7764

34

2,0322

64

1,9977

94

1,9855

5

2,5706

35

2,0301

65

1,9971

95

1,9853

6

2,4469

36

2,0281

66

1,9966

96

1,9850

7

2,3646

37

2,0262

67

1,9960

97

1,9847

8

2,3060

38

2,0244

68

1,9955

98

1,9845

9

2,2622

39

2,0227

69

1,9949

99

1,9842

10

2,2281

40

2,0211

70

1,9944

100

1,9840

11

2,2010

41

2,0195

71

1,9939

12

2,1788

42

2,0181

72

1,9935

13

2,1604

43

2,0167

73

1,9930


(5)

17

2,1098

47

2,0117

77

1,9913

18

2,1009

48

2,0106

78

1,9908

19

2,0930

49

2,0096

79

1,9905

20

2,0860

50

2,0086

80

1,9901

21

2,0796

51

2,0076

81

1,9897

22

2,0739

52

2,0066

82

1,9893

23

2,0687

53

2,0057

83

1,9890

24

2,0639

54

2,0049

84

1,9886

25

2,0595

55

2,0040

85

1,9883

26

2,0555

56

2,0032

86

1,9879

27

2,0518

57

2,0025

87

1,9876

28

2,0484

58

2,0017

88

1,9873

29

2,0452

59

2,0010

89

1,9870

30

2,0423

60

2,0003

90

1,9867

Lampiran 14

Tabel F dengan Signifikansi 5 %

1 2 3 4 5 6 8 10 15

1 161,448 199,500 215,707 224,583 230,162 233,986 238,883 241,882 245,950

2 18,513 19,164 19,164 19,247 19,296 19,330 19,371 19,396 19,429

3 10,128 9,552 9,277 9,117 9,013 8,941 8,845 8,786 8,703

4 7,709 6,944 6,591 6,388 6,256 6,163 6,041 5,964 5,858

5 6,608 5,786 5,409 5,192 5,050 4,950 4,818 4,735 4,619

6 5,987 5,143 4,757 4,534 4,387 4,284 4,147 4,060 3,938

7 5,591 4,737 4,347 4,120 3,972 3,866 3,726 3,637 3,511

8 5,318 4,459 4,066 3,838 3,687 3,581 3,438 3,347 3,218

9 5,117 4,256 3,863 3,633 3,482 3,374 3,230 3,137 3,006

10 4,965 4,103 3,708 3,478 3,326 3,217 3,072 2,978 2,845

11 4,844 3,982 3,587 3,357 3,204 3,095 2,948 2,854 2,719

12 3,259 3,259 3,490 3,490 3,490 3,490 3,490 3,885 3,885

13 4,667 3,806 3,411 3,179 3,025 2,915 2,767 2,671 2,533

14 4,600 3,739 3,344 3,112 2,958 2,848 2,699 2,602 2,463

15 4,543 3,682 3,287 3,056 2,901 2,790 2,641 2,544 2,403


(6)

24 4,260 3,403 3,009 2,776 2,621 2,508 2,355 2,255 2,108

25 4,242 3,385 2,991 2,759 2,603 2,490 2,337 2,236 2,089

26 4,225 3,369 2,975 2,743 2,587 2,474 2,321 2,220 2,072

27 4,210 3,354 2,960 2,728 2,572 2,459 2,305 2,204 2,056

28 4,196 3,340 2,947 2,714 2,558 2,445 2,291 2,190 2,041

29 4,183 3,328 2,934 2,701 2,545 2,432 2,278 2,177 2,027

30 4,171 3,316 2,922 2,690 2,534 2,421 2,266 2,165 2,015

40 4,085 3,232 2,839 2,606 2,449 2,336 2,180 2,077 1,924

50 4,034 3,183 2,790 2,557 2,400 2,286 2,130 2,026 1,871