Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang terdiri dari NPL, LDR, CAR dan NIM memiliki pengaruh secara simultan terhadap ROA.
Adapun hasil uji F dengan program SPSS adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10 Hasil Uji F
ANOVAa
Mo del
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. 1
Regression 18.174
4 4.544
14.381 .000a
Residual 17.694
56 .316
Total 35.868
60
Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2009 Lampiran 12 Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai F
hitung adalah 14,381 dengan tingkat signifikansi 0,000 0,005. Dengan menggunakan fungsi FINV di Microsoft Excel, diperoleh hasil F tabel untuk
FINV 0,05;4,56, adalah 2,5368. Hal ini menunjukkan bahwa F hitung F tabel 14,3812,5368, yang berarti bahwa H
A
diterima, Ho ditolak, artinya variabel bebas NPL, LDR, CAR dan NIM secara simultan berpengaruh secara signifikan
terhadap ROA.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Melalui pengujian variabel penelitian secara parsial dapat diketahui bahwa ada tiga variabel bebas yang berpengaruh secara signifikan terhadap ROA, yaitu NPL
risiko Kredit, CAR risiko modal dan NIM risiko tingkat bunga, yaitu dengan nilai signifikansi yang berada lebih kecil dari 5 0,05. Sementara variabel
Universitas Sumatera Utara
LDR risiko likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. NPL yang dalam penelitian ini digunakan untuk mewakilkan risiko kredit.
Dari hasil uji statistik yang dilakukan, risiko kredit memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Risiko kredit yang semakin besar diindikasikan oleh nilai NPL
yang semakin besar. Sementara berdasarkan persamaan regresi yang terbentuk, dengan meningkatnya NPL sebesar 1 satuan, akan menurunkan ROA sebesar
0,255. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Ali 2004:41 bahwa risiko yang dimiliki oleh bank akan memberi pengaruh negatif terhadap bank yang
bersangkutan. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Supriyatin dan Novianti, menunjukkan hasil yang sama, bahwa risiko kredit memiliki pengaruh
negatif yang signifikan terhadap profitabilitas bank yang dalam penelitian ini diproksikan dalam ROA.
Kredit merupakan aktiva produktif bagi bank. Semakin besar jumlah kredit yang disalurkan bank kepada nasabah, berarti bahwa semakin besar laba yang
diharapkan bank dari bunga kredit yang akan dibayarkan oleh nasabah. Semakin besar jumlah kredit bermasalah yang dimiliki bank akan memperbesar risiko
kredit yang dimiliki oleh bank tersebut. Hal ini akan menyebabkan semakin kecilnya laba yang diterima oleh bank dari bunga kreditnya dari nasabah. Hal
inilah yang akan mempengaruhi pengembalian dari perputaran aktiva bank tersebut, sehingga akan menurunkan ROAnya.
Risiko likuiditas dalam penelitian ini diproksikan dalam LDR. Semakin besar risiko likuiditas yang terjadi, diindikasikan oleh LDR yang rendah, artinya
perbandingan antara dana pihak ketiga yang dimiliki bank lebih kecil
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan kredit yang disalurkan oleh bank tersebut. Secara teori hal ini seharusnya akan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan
profitabilitas bank karena pihak manajemen semakin mampu mengelola dana pihak ketiga yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan bagi bank. Namun
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada uji secara parsial, LDR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA, hal ini ditunjukkan dari hasil
perhitungan t tabel yang lebih besar dibandingkan dengan t hitung 1,9990,923 dan dari hasil signifikansinya yang lebih besar dari 0,05 0,359 0,05. Hasil
penelitian ini juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Muljono 2002: 139 bahwa bank semakin likuid, maka akan semakin tidak profitable. Semakin
likuidnya bank diindikasikan dengan semakin kecilnya risiko likuiditas yang dimiliki oleh bank tersebut.
Risiko modal dalam penelitian ini diproksikan oleh CAR. Semakin tinggi CAR yang dimiliki oleh suatu bank, berarti akan semakin rendah risiko modal
yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan, karena semakin kecil kemungkinan bank tidak mampu untuk memenuhi komitmen-komitmen usaha, karena
menyediakan modal yang mencukupi. Hal itu akan mempengaruhi ROA bank karena semakin sedikitnya dana pihak ke tiga yang digunakan untuk menambah
permodalannya, akan semakin kecil biaya beban bunga atas dana pihak ketiga tersebut, inilah yang akan memberikan pengaruh positif terhadap ROA.
Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan secara parsial, diperoleh bahwa risiko modal yang diwakilkan oleh CAR memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap ROA. Hal ini dapat dilihat dari nilai t tabel t hitung
Universitas Sumatera Utara
1,9993,423 dan dari nilai signifikansinya yang berada dibawah 0,05 0,000. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil peneltian yang dilakukan oleh
Sukowati, bahwa CAR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas bank.
Spread antara pendapatan bunga bank dengan biaya bunga yang dibayarkan oleh bank merupakan penghasilan yang memiliki porsi terbesar bagi pihak bank
dibandingkan dengan penghasilan dari operasional lainnya. Selisih bersih antara bunga yang diterima dan yang dibayarkan oleh bank ini dihitung dengan NIM
Net Interest Margin. Semakin besar nilai NIM berarti bahwa bunga yang diterima oleh bank lebih besar dibandingkan dengan bunga yang dibayarkannya, yang
berarti juga bahwa semakin kecil risiko tingkat bunga yang dimiliki oleh bank. Hal ini akan memberikan pengaruh positif terhadap ROA bank, karena dengan
semakin besarnya jumlah pendapatan bunga bank, akan memperbesar pula laba bersih bank. Teori ini sejalan dengan hasil uji statistik yang dilakukan penulis.
Hasil uji parsial menunjukkan bahwa NIM berpengaruh secara signifikan terhadap ROA yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
0,0000,005 dan hasil perhitungan t hitung yang lebih besar dari t tabel, yang berarti bahwa hipotesis penelitian diterima. Hal yang sama juga dikemukakan
dalam hasil penelitian Sukowati, bahwa NIM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA.
Berdasarkan hasil pengujian variabel penelitian secara simultan yang dilakukan memalui uji F, diperoleh hasil bahwa variabel bebas yang terdiri dari
NPL, LDR, CAR dan NIM secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
Universitas Sumatera Utara
terhadap ROA yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 0,0000,005. Nilai Adjusted R square atau koefisien determinasi
menunjukkan angka sebesar 0,472, mengindikasikan bahwa 47,2 perubahan dalam ROA dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas dalam penelitian ini.
Sementara sisanya sebesar 52,8 disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat cukup kuat. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menyatakan bahwa pihak yang
berkepentingan maupun manajemen perbankan dapat memperhitungkan pengaruh risiko usaha yang diproksikan dalam NPL untuk risiko kredit, CAR untuk risiko
modal dan NIM untuk risiko tingkat bunga; dalam menentukan besarnya ROA. Sementara variabel LDR untuk risiko likuiditas, dianggap kurang dapat dijadikan
sebagai pertimbangan untuk menentukan besarnya ROA. Faktor lain sebesar 52,8 yang dianggap juga mempengaruhi ROA antara lain terjadi dari kondisi
perekonomian negara, faktor-faktor keuangan lain perusahaan, faktor-faktor dalam perpajakan serta peraturan pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN DARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan perumusan masalah dan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Risiko usaha yang terdiri dari risiko kredit, risiko likuiditas, risiko modal dan risiko tingkat bunga, secara bersama-sama berpengauh secara signifikan terhadap
ROA bank. Koefisien determinasi menunjukkan angka sebesar 0,472, mengindikasikan bahwa 47,2 perubahan dalam ROA dapat dijelaskan oleh
variabel-variabel bebas dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa pengkombinasian pengukuran alat ukur risiko usaha yang diproksikan dalam rasio
finansial, dapat menghasilkan analisis yang akurat. Sementara, secara parsial, pengaruh variabel bebas dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
• Risiko kredit yang diproksikan dalam NPL berpengaruh secara
signifikan terhadap ROA bank. Hal ini disebabkan karena hingga saat ini, bank masih mengandalkan kredit sebagai aktiva produktif, sehingga
jika terjadi risiko kredit yang disebabkan karena nasabah gagal dalam membayarkan pokok utang dan bunganya, maka akan menurunkan
penerimaan bank dari kredit. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa secara parsial risiko kredit berpengaruh signifikan terhadap ROA bank.
Universitas Sumatera Utara