kurang mendorong minat perawat untuk bekerja lebih baik dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg dalam Luthans 2003, bahwa tidak ada satu organisasi yang dapat
memberikan kekuatan baru kepada tenaga kerjanya atau meningkatkan produktivitas, jika tidak memiliki sistem gaji yang realistis, apabila sistem penggajian
diimplementasikan dengan benar akan memotivasi pegawai. Demkian juga dengan pendapat Gibson et. al. 1996 bahwa motivasi ekstrinsik dapat menjadi motivator
setiap karyawan untuk mencapai prestasi kerja yang lebih baik, dengan memberi imbalan, perusahaan akan dapat meningkatkan kerja dan produktivitas karyawan.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Siboro 2011 yang mengungkapkan bahwa secara ekstrinsik, yaitu gaji berpengaruh terhadap kinerja
perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan diruang rawat inap di RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun, namun hasil penelitian ini berbeda
dengan penelitian yang dilakukan Juliani 2007 di Rumah Sakit umum Dr. Pirngadi Medan yang menyimpulkan bahwa gaji atau pendapatan yang diterima perawat tidak
berpengaruh terhadap kinerja perawat.
b. Motivasi Ekstrinsik Indikator Kondisi Kerja
Hasil penelitian tentang motivasi ekstrinsik motivasi kondisi kerja, diketahui bahwa sebagian besar menyatakan jarang dan indikator angka terbesar dari seluruh
indikator motivasi ekstrinsik. Hasil analisis penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa, kondisi kerja perawat masih belum cukup mendukung kinerja perawat.
101
Universitas Sumatera Utara
Hal ini yang turut membuat perawat kurang termotivasi sebanyak 80,0 kondisi kerja serta alat yang tersedia belum juga mampu memberikan kontribusi
yang masimal dalam meningkatkan kinerja perawat bahkan tidak memberikan rasa betah ketika berada di tempat kerja.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori motivasi Herzber dalam Luthan 2003, bahwa faktor ekstrinsik yang berhubungan dengan ketidakpuasan seseorang
dalam bekerja adalah kondisi kerja. Demikian juga pendapat Simamora 2004, bahwa kondisi kerja yang baik dapat meningkatkan motivasi kerja dari karyawan dan
akhirnya juga akan memotivasi kerja serta peningkatan asuhan keperawatan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Siboro 2011 yang
mengungkapkan bahwa secara ekstrinsik, yaitu kondisi kerja berpengaruh terhadap kinerja perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan diruang rawat inap
di RSUD Perdagangan Kabupaten Simalungun, namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Juliani 2007 di Rumah Sakit umum Dr. Pirngadi
Medan yang menyimpulkan bahwa kondisi kerja perawat tidak berpengaruh terhadap kinerja perawat.
c. Motivasi Ekstrinsik Indikator Hubungan Kerja
Hasil penelitian tentang motivasi ekstrinsik motivatisi kondisi kerja, diketahui bahwa sebagian besar menyatakan jarang. Hasil analisis penelitian diatas dapat
disimpulkan hubungan kerja sesama perawat, atasan dan bawahan serta dengan rekan kerja kurang harmonis, sehingga kurang termotivasi bekerja dengan baik. Peneliti
menyimpulkan dari jawaban responden bahwa hubungan kerja merupakan faktor
102
Universitas Sumatera Utara
yang penting bagi perawat dalam melaksanakan tindakannya, maka menyadari bahwa adanya hubungan kerja yang kurang harmonis antar sesama pegawai maupun atasan
dan pihak manajemen rumah sakit merupakan salah satu penyebab rendahnya motivasi perawat.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg dalam Luthans 2003, untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik,
haruslah didukung oleh suasana atau hubungan kerja yang harmonis antara sesama pegawai maupun atasan dan bawahan.
Robbins 2006, menyatakan hubungan antara atasan dan bawahan serta hubungan antar sesama pegawai merupakan salah satu unsur yang sangat penting.
Pemahaman mengenai hubungan tergantung beberapa aspek individu yang mampu bekerja sama dan mempengaruhi kinerja dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara efktif dan efesien. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Siboro 2011 yang
mengungkapkan bahwa secara eksterinsik, hubungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di RSUD
Perdagangan Kabupaten Simalungun.
d. Motivasi Ekstrinsik Indikator Prosedur kerja Kerja