ketua tim tentang fungsi pengarahan di Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Banyuwangi sebelum dilatih fungsi pengarahan rendah, padahal fungsi pengarahan
sangat penting diimplementasikan secara konsisten untuk peningkatan kinerja.
b. Kemampuan Memecahkan Masalah Secara Efektif
Hasil penelitian tentang kemampuan memecahkan masalah secara efektif dilakukan kepala ruangan masih lemah, karena 68.0 kepala ruangan kurang mampu
menyelesaikan masalah yang dihadapi perawat pelaksana dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, sedangkan aspek yang positif dalam memecahkan masalah secara
efektif adalah 10 dinyatakan responden kepala ruangan berkonsultasi dengan perawat tentang hambatan yang dihadapi perawat dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan. Kemampuan memecahan masalah secara efektif sebagai prilaku
kepemimpinan kepala ruang perawtan relevan dengan fungsi kepemimpinan sebagai wakil dan juru bicara tim dalam teori kepemimpinan kontingensi Thoha, 2006.
Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan penerapan pengaruh dan bimbingan yang ditujukan kepada semua staf keperawatan untuk menciptakan kepercayaan dan
ketaatan sehingga timbul kesediaan melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.
88
Universitas Sumatera Utara
c. Ketegasan Sikap dan Komitmen dalam Pengambilan Keputusan
Hasil penelitian tentang ketegasan sikap dan komitmen dalam pengambilan keputusan masih lemah, karena 70.0 kepala ruangan tidak baik dalam membuat
aturan yang tegas tentang sanksi bagi perawat pelaksana yang melakukan kesalahan tindakan dalam pelayanan asuhan keperawatan, sedangkan aspek yang positif dalam
sikap dan komitmen dalam pengambilan keputusan adalah 14 dinyatakan responden kepala bersikap tegas kepada setiap perawat supaya mematuhi peraturan dalam
bekarja. Sesuai dengan pendapat Thoha 2006 yang menyatakan bahwa ketegasan
sikap dan komitmen dalam pengambilan keputusan sebagai prilaku kepemimpinan relevan dengan fungsi kepemimpinan selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam
usaha pencapaian tujuan. Pemimpin yang membuat keputusan dengan memperhatikan situasi sosial kelompok organisasinya, akan dirasakan sebagai keputusan bersama
yang menjadi tanggung jawab bersama pula dalam melaksanakannya. Dengan demikian akan terbuka peluang bagi pemimpin untuk mewujudkan fungsi-fungsi
kepemimpinan sejalan dengan situasi sosial yang dikembangkannya.
d. Kemampuan Menjadi Media dalam Penyelesaian Konflik