pada kemampuan seorang pimpinan untuk mengarahkan bawahannya dalam mencapai tujuan organisasi.
2.1.2. Ciri-ciri Pemimpin yang Ideal
Menurut John adair 2007 Ciri-ciri pemimpin yang ideal adalah 1 mengkomunikasikan visi, arah dan peran yang jelas, 2 mempengaruhi orang lain
dengan terencana dan mengajak orang lain bekerja, 3 membina hubungan dengan karyawan, 4 menantang pemikiran dan mendorong fleksibiltas dan inovasi, 5
mengembangkan, memberi kesempatan dan mendorong orang lain dalam bekerja, 6 memberi dorongan bagi tercapainya hasil dan perbaikan, dan 7 memperlihatkan
kesadaran diri, berkomitmen dengan rasa cinta yang mendalam terhadap nilai dan misi serta memperlihatkan kecakapan manajemen.
Pemimpin yang dapat menerapkan kepemimpinan yang tepat akan dapat memuaskan bawahannya sehingga pegawai menjadi lebih giat bekerja sehingga
pegawai menjadi lebih giat bekerja sehingga kinerja pegawai dapat terbentuk. Dengan demikian bahwa dalam usaha untuk meningkatkan potensi kerja dibutuhkan ciri-ciri
pemimpin yang berprilaku partisipasif Kabul, 2005. Kinerja pegawai tidak dapat dilepaskan dari peran pemimpinnya. Menurut
Bass dan Avolio 1990, peran pemimpin atasan dalam memberikan kontribusi pada karyawan untuk pencapaian kinerja yang optimal dilakukan melalui lima cara yaitu:
1 Pemimpin menklarifikasi apa yang diharapkan dari karyawan, secara khusus tujuan dan sasaran dari kinerja mereka, 2 pemimpin menjelaskan bagaimana
memenuhi harapan tersebut, 3 Pemimpin mengemukakan kriteria dalam melakukan
10
Universitas Sumatera Utara
evaluasi dari kinerja secara efektif, 4 Pemimpin memberikan umpan balik ketika kayawan telah mencapai sasaran, dan 5 pemimpin mengalokasikan imbalan
berdasarkan hasil yang mereka capai.
2.1.3. Kepemimpinan dalam Keperawatan
Kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan menurut Swanburg 2000 harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam keperawatan dan dapat
mempengaruh perawat lain di bawah pengawasannya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan sehingga
tujuan keperawatan tercapai. Keterampilan dalam kepemimpinan ini meliputi: Keterampilan teknis, yaitu kesanggupan untuk mengerti dan mengerjakan aktifitas
teknis, keterampilan konseptual, yaitu kesanggupan untuk mengkonsep dan melihat usaha sebagai keseluruhan serta dapat menganalisanya dan keterampilan hubungan
antar manusia, yaitu kesanggupan untuk bekerja sama dengan orang lain sebagai anggota kelompok dan pimpinan. Kepemimpinan merupakan cara memimpin yang
dapat menghasilkan keluaran melalui kinerja orang lain Pemberian pelayanan keperawatan merupakan suatu kegiatan yang komplek
dan melibatkan berbagai individu. Agar tujuan keperawatan tercapai diperlukan kegiatan dalam menerapkan keterampilan kepemimpinan oleh karena itu,
kepemimpinan timbul sebagai hasil sinergis berbagai keterampilan mulai dari administratif perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, pengawasan,
keterampilan teknis pengelolaan, pemasaran, dan teknis prosedural, dan keterampilan interpersonal Nurahmah, 2005.
11
Universitas Sumatera Utara
Kepemimpinan dalam keperawatan dapat ditumbuhkan lebih optimal, selain dengan menguasai keterampilan diatas seorang manajer keperawatan mampu
memperlihatkan keperawatan dalam menghadapi orang lain dengan efektif. Keterampilan tersebut meliputi: 1 kepiawaian dalam menggunakan posisi, 2
kemapuan dalam memecahkan masalah secara efektif, 3 ketegasan sikap dan komitmen dalam pengambilan keputusan, 4 mampu menjadi media dalam
penyelesaian konflik kinerja, dan 5 mempunyai keterampilan dalam komunikasi dan advokasi Gillis, 1994.
2.2. Motivasi