Deskripsi Kasus Proyek Beny O. Y. Marpaung, ST, MT, Ph.D

BAB IV KONSEP PERANCANGAN FISIK

4.1 Deskripsi Kasus Proyek

4.1.1 Lokasi Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan tahun 1974 bekas bandara Polonia pasca pemindahan bandara ke Kuala Namu akan dimanfaatkan sebagai Central Business District CBD yang akan mengakomodasi berbagai aktivitas bisnis berskala internasional sekaligus pusat aktivitas sosial warga kota. Lokasi perencanaan CBD di Bandara Polonia setelah pemindahan bandara ke Kuala Namu merupakan lokasi yang sangat strategis karena terletak dekat ke pusat kota Medan selain juga merupakan bagian sejarah kota lama Medan yang menyimpan berbagai potensi untuk dikembangkan dalam perencanaan CBD. Di dalam kawasan CBD ini terdapat berbagai sarana dan prasarana kegiatan bisnis yang integratif, di samping juga ruang-ruang wadah kegiatan umum yang menjadi tempat aktivitas sosial budaya dan wisata masyarakat. 4.1.2 Latar belakang pembangunan Kota Medan, ibu kota provinsi Sumatera Utara, merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Dengan posisi strategis sebagai pintu gerbang utama Indonesia di wilayah barat, kota Medan harus menyiapkan diri untuk menstimulasi, mengakomodasi dan mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan sebuah kota 137 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA metropolitan. Sejalan dengan hal tersebut, visi kota Medan untuk menjadi kota metropolitan yang modern, madani dan religius, selayaknya terus dikembangkan dalam semua kegiatan pembangunan. Salah satu wadah yang diharapkan dapat menjadi tempat di mana aktivitas bisnis khas urban terakomodasi dengan baik adalah Central Business District CBD. Di dalam kawasan CBD ini terdapat berbagai sarana dan prasarana kegiatan bisnis yang integratif, di samping juga ruang-ruang wadah kegiatan umum yang menjadi tempat aktivitas sosial budaya dan wisata masyarakat. Sebagai salah satu bandar udara yang cukup sibuk di luar Jawa, saat ini kondisi Bandara Polonia Medan sudah melebihi kapasitas layannya. Di samping itu, letak bandara yang berada di jantung kota Medan mengakibatkan terganggunya kenyamanan dan keamanan penduduk kota oleh aktivitas bandara. Dari segi lingkungan, potensi meluapnya sungai Babura telah beberapa kali menyebabkan bandara terhambat kegiatannya. Berbagai masalah yang terjadi pada Bandara Polonia saat ini menjadi pertimbangan utama untuk perencanaan Bandara baru yang berlokasi di Kuala Namu Kabupaten Deli Serdang. Berbagai infrastruktur, seperti sarana transportasi juga telah disiapkan oleh Pemerintah Propinsi Sumatera Utara. Bandara baru ini diharapkan dapat menjadi bandara internasional yang representatif aman dan nyaman bagi aktivitas bandara dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat di luar bandara. Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan tahun 1974 bekas bandara Polonia pasca pemindahan bandara ke Kuala Namu akan dimanfaatkan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA sebagai Central Business District CBD yang akan mengakomodasi berbagai aktivitas bisnis berskala internasional sekaligus pusat aktivitas sosial warga kota. Lokasi perencanaan CBD di Bandara Polonia setelah pemindahan bandara ke Kuala Namu merupakan lokasi yang sangat strategis karena terletak dekat ke pusat kota Medan selain juga merupakan bagian sejarah kota lama Medan yang menyimpan berbagai potensi untuk dikembangkan dalam perencanaan CBD. CBD ini memiliki arti penting dan peran strategis dalam pembangunan kota Medan. Secara fisik, area seluas 767 ha ini akan mempengaruhi kualitas dan struktur ruang kota Medan saat ini. Kawasan CBD ini akan menjadi satu-satunya kawasan dengan intensitas bangunan pencakar langit yang paling tinggi di kota Medan. Penataan CBD Polonia menjadi salah satu representasi fisik dari visi kota Medan untuk menjadi kota yang maju, madani dan religius, sehingga memberi citra khusus bagi kota Medan. Pada tahap awal, pada saat ini telah dibangun kompleks bisnis CBD Polonia yang telah diresmikan oleh Walikota Medan. 4.1.3 Luas Kawasan town house CBD Polonia ini memiliki luas 36 hektar. Untuk pengembangannya secara sempurna baru dapat dibangun setelah Bandara Polonia pindah ke Kawasan Bandara baru. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 4.1.4 Kepemilikan Status lahan Kawasan town house CBD Polonia ini merupakan milik Angkatan Udara RI, dimana sebelum dibangunnya kompleks town house CBD Polonia, kawasan ini merupakan Taman Golf Taman Sari Polonia yang berada di dalam teritorial lahan milik Angkatan Udara RI. 4.1.5 Kondisi Fisik Pada Gambar 4.1 dapat kita lihat kondisi eksisting town houseKawasan CBD Polonia. Gambar 4.1 Lokasi Town house CBD Polonia Sumber : Google Earth, 2011 Bandara Polonia Town House CBD Polonia Medan Runaway Bandara Polonia UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa batasan site dari CBD Polonia seluas 36 Hektar, dimana pada kondisi eksisting kawasan ini merupakan lapangan golf. Gambar 4.2 Perencanaan dan Pembangunan pada Town house CBD Polonia Sumber : Google Earth, 2011 Pada perancangan CBD Polonia telah memiliki master plan perencanaan secara keseluruhan, dimana dalam reaksasinya dilakukan pembangunan secara bertahap. Master plan perencanaan ini dapat dilihat pada Gambar 4.3. Gambar 4.3 Master Plan Town house CBD Polonia Sumber : Penelitian Lapangan, 2011 Runaway Bandara Polonia Town House CBD Polonia Medan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 4.1.6 Kegiatan Kegiatan yang dominan pada lokasi proyek Town house CBD Polonia ini didominasi oleh kegiatan- kegiatan yang bersifat konstruksional seperti pembangunan fisik bangunan Town house dan infrastruktur pendukung lainnya. Proses pembangunan ini dapat dilihat pada Gambar 4.4, 4.5, 4.6, 4.7, dan 4.8. Gambar 4.4 Tahap Pembangunan Town house CBD Polonia Sumber : Penelitian Lapangan, 2011 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 4.5 Tahap Pembangunan Town house CBD Polonia Sumber : Penelitian Lapangan, 2011 Gambar 4.6 Tahap Pembangunan Town house CBD Polonia Sumber : Penelitian Lapangan, 2011 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 4.7 Tahap Pembangunan Town house CBD Polonia Sumber : Penelitian Lapangan, 2011 Gambar 4.8 Tahap Pembangunan Town house CBD Polonia Sumber : Penelitian Lapangan, 2011 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Untuk gambar suasana CBD Polonia pada saat sudah selesai, pihak CBD Polonia memiliki impreesi tiga dimensi yang dapat dilihat pada Gambar 4.9 dan 4.10. Gambar 4.9 Impressi Town house CBD Polonia Sumber : Penelitian Lapangan, 2011 Gambar 4.10 Impressi Town house CBD Polonia Sumber : Penelitian Lapangan, 2011 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 4.1.7 Data unsur iklim bulanan badan meteorologi dan geofisika Dalam menganailsa kondisi iklim eksisting Kawasan CBD Polonia, Penulis mengambil data sekunder dari BMKG yang isinya meliputi: a. Kawasan ini beriklim tropis dengan suhu rata-rata 27°C. b. Suhu maksimum rata-rata 28,4°C dan suhu minimum rata-rata 25,8°C dengan kelembaban rata-rata 83. c. Musim barat terjadi pada bulan Januari-Juni, dengan curah hujan antara 12- 236 mm. Musim Timur terjadi pada bulan Juli-Desember, dengan curah hujan antara 71-250 mm. d. Musim peralihan terjadi pada bulan Maret-Mei dan bulan September- November. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan September-Desember dengan curah hujan terbesar 315 mm. e. Antara bulan Januari-Juni kecepatan angin di Kawasan ini relatif kencang yaitu antara 0,9-1.2 mdetik. Bulan April-Agustus lama penyinaran matahari mencapai 4,6-5,9 jam, ini merupakan saat yang paling cerah di kawasan ini. Keadaan cuaca cerah dan merupakan bulan-bulan terbaik untuk berkunjung ke kawasan CBD Polonia ini.

4.2 Eksplorasi Penerapan Tema ke Dalam Kasus Proyek