Sistematika Penulisan Tesis Interpretasi Kasus

1.7.4.2 Analisa shadding Analisa shadding dilakukan untuk dapat mengetahui orientasi dari desain bangunan sehingga dapat terhindar dari ketidaknyamanan akibat dari penyinaran matahari secara berlebihan. Contoh metode ini dapat kitalihat pada Gambar 1.6. Gambar 1.6 Analisa Shadding Sumber: Ecotect Analysis 2011

1.8 Sistematika Penulisan Tesis

Dalam penulisan tesis ini dibutuhkan sistematika penulisan yang baik dan benar pada penulisan tesis ini. Beberapa hal yang menjadi hal penting dalam sistematika penulisan ini antara lain, latar belakang tesis, maksud dari Penulis dan tesis ini, permasalahan yang terdapat pada eksisting kawasan, metode penulisan, analisa kawasan, dan penerapannya pada desain bangunan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.7. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA ANALISA • Analisa fungsional yaitu: analisa aktifitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang. PENERAPAN KONSEP PADA DESAIN BANGUNAN Berdasarkan analisa, peraturan pemerintah, konsep tapak, dan konsep bangunan LATAR BELAKANG KASUS • CBD Polonia adalah pusat bisnis di Kota Medan • Faktor alam Angin, curah hujan, intensitas cahaya matahari yang cukup sepanjang tahun • Tingkat Polutan yang tinggi akibat aktifitas bandara dan zona pendukung • Suhu thermal pada kawasan CBD Polonia cukup tinggi MAKSUD • Menciptakan suatu bangunan hemat energi dengan memanfaatkan unsur-unsur iklim matahari, angin, serta lingkungan landscape. • Memberikan kenyamanan pengguna dalam hal ini manusia dan melibatkannya upaya penyatuan unsur pasif struktur dengan lingkungan biosfer. • Mengurangi emisi gas rumah kaca, dengan memanfaatkan unsur-unsur vertical landscape PERMASALAHAN − Tingkat Polutan yang tinggi akibat aktifitas bandara dan zona pendukung kendaraan − Suhu thermal pada kawasan CBD Polonia cukup tinggi bangunan kaca, l b ildi T E S I S D E S A I N Penerapan Konsep Arsitektur Ekologis Pada Bangunan Town House di Kawasan CBD Polonia Medan Tema: Arsitektur Ekologis F eed bac k STUDI LITERATUR DAN STUDI BANDING • Bentuk bangunan STUDI SITE • Ukuran site • Peraturan pemerintah PENGUMPULAN DATA • Studi literatur • Studi banding Gambar 1.7 Sistematika Penulisan Tesis Sumber: Analisa Penulis UNIVERSITAS SUMATRA UTARA BAB II KAJIAN TIPOLOGI TOWN HOUSE

2.1 Interpretasi Kasus

2.1.1 Pengertian Proyek 2.1.1.1 Makna Town house adalah rumah yang terkait dengan unit-unit rumah lainnya. Dalam komunitas town house, penghuni difasilitasi dengan area-area komunal, seperti taman, kolam renang, fasilitas olahraga, dan lain-lain De Chiara, 1995. Untuk mempermudah analisa perbandingan kepemilikan jenis hunian dapat kita lihat pada Gambar 2.1, 2.2 dan 2.3. Pada gambar tersebut dapat kita melihat bagaimana tipologi kepemilikan antara tipologi zona kepemilikan condominiums, kemudian tipologi kepemilikan Town house, dan tipologi kepemilikan rumah tinggal milik pribadi. . Gambar 2.1 Zonasi Kepemilikan Condominium Sumber : Time Saver Standard for Housing and Residential Development 16 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 2.2 Zonasi Kepemilikan Town house Sumber : Time Saver Standard for Housing and Residential Development Gambar 2.3 Zonasi Kepemilikan Rumah Tinggal Pribadi Sumber : Time Saver Standard for Housing and Residential Development 2.1.2 Karakteristik Town house merupakan rumah berderet yang memiliki fungsi ruang tamu, ruang main, dapur, kamar mandi, ruang tidur, dan juga memungkinkan ruang kerja. Untuk alasan aksesibilitas, view, sinar matahari, maka tiap unit terbuka ke dua arah, yaitu bagian depan untuk pintu masuk, dan bagian belakang untuk teras. Selain itu perlu disediakan parkir dalam bangunan atau parkir di luar yang dekat dengan unit. Town house tidak memiliki halaman samping, dan biasanya hanya memiliki pintu depan dan pintu belakang. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Pada Gambar 2.4 dan 2.5 dapat dilihat bahwa desain town house terlihat lebih kompak dan padat. Berbeda dengan desain rumah yang terlihat di Gambar 2.6 dan 2.7 yang tidak kompak adanya rongga antara bangunan satu dengan yang di sebelahnya. Selain itu, pada town house tidak terdapat pagar yang menutupi halaman rumah depan. Sedangkan pada Gambar 2.4, 2.5, 2.6, dan 2.7 terlihat masing-masing rumah memiliki pagar yang menutupi halaman depan. Gambar 2.5 Contoh Tipe Town house Sumber: Majalah Asri Edisi Town house Gambar 2.4 Prapanca Town house Sumber: Indonesia Design edisi 13 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 2.6 Contoh Tipe Town house Sumber: Majalah Asri Edisi Town house Privasi merupakan salah satu faktor yang paling penting di dalam mendesain bangunan Town house. Dimana semua kegiatan seperti pesta pribadi dapat dilakukan pada bagian depan dan belakang bangunan, sehingga pemilik rumah dan para tamu dapat menikmati suasana rumah di teras rumah. Umumnya antara satu rumah dan rumah lainnya dibatasi oleh tembok setinggi 6 meter untuk menjaga privasi secara maksimal. 2.1.3. Tipologi town house Umumnya tipologi town house sangat menjaga kenyamanan terutama pada bagian depan bangunan yang umumnya merupakan bagian yang cukup padat kegiatan. Umumnya town house merupakan tipe yang ditinggali sebuah keluarga dengan beberapa kamar dan memiliki beberapa area semi publik yang dapat diakses oleh tamu dan pemilik Town house. Pada masa modern ini, tipologi Town house adalah salah satu tipologi yang sedang berkembang dan menjadi pilihan masyarakat. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 2.1.3.1 Town house Sebagai Penginapan Town house berkembang pula menjadi penginapan. Beberapa istilah yang ada, misalnya: town house hotel, town house guesthouse, town house inn, town house bed breakfast, town house Appartment. Masing-masing dibedakan dari jumlah kamar atau unit yang disewakan dan sistem penyewaannya pelayanan, lama sewa, dsb. town house dapat diilustrasikan sebagai cottages yang terletak di pusat kota. Ruang- ruang keluarga dapat pula menjadi tempat berkumpul yang dapat digunakan dengan lebih private daripada ruang-ruang bersama di hotel. Pada penerapannya, tipologi ini menerapkan konsep cluster agar hunian menjadi lebih menarik. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.7, 2.8, 2.9, 2.10 dan Gambar 2.11 dibawah ini. Pada Gambar 2.7 dapat dilihat para pemilik hampir tidak memiliki halaman untuk dapat merawat bagian depan dan belakang. Namun pada teras samping disediakan lahan sebagai green belts sehingga penghuni tidak akan merasa terkurung. Dan pada Gambar 2.8 ditunjukkan bagaimana pola clusters pada town house terbentuk. Gambar 2.7 Tipologi Cluster 1 Sumber: Pokorny-Architects and Planners UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Gambar 2.8 Tipologi Cluster 2 Sumber: Pokorny-Architects and Planners Gambar 2.9 Charlotte Area Project, Rochester, N.Y. Northrup Sumber: Kaelber Kopf-Architect Sasaran dari pengadaan town house sebagai tempat penginapan adalah: 1. Lokasi sasaran lokasi adalah wilayah perkotaan, dekat dengan fasilitasdengan transportasi publik yang memadai. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 2. Konsumen wisatawan yang menginap lama, berupa kelompok atau keluarga. 3. Lifestyle, sasaran dari backpackers sampai eksklusif. 4. Arsitektural, suasana nyaman yang akrab dan informal. Gambar 2.10 Tipologi Town house sebagai Penginapan Sumber: Alfa Surayya, 2001 Gambar 2.11 Tipologi 2 Lantai Sumber: Alfa Surayya, 2001 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 2.1.3.2 Tipologi town house sebagai rumah tinggal Pada tipologi town house sebagai Rumah Tinggal ini dapat dikategorikan berdasarkan sasaran pengguna, yang antara lain: 1. Pasangan muda tanpa anak, untuk pengguna seperti ini tipe yang dinilai sesuai adalah Tipe satu kamartipe studio. 2. Pasangan dengan anak usia balita, untuk pengguna seperti ini tipe yang dinilai sesuai adalah tipe dua kamar 1 kamar double dan 1 kamar single. 3. Pasangan dengan anak usia remajamenuju dewasa, untuk pengguna seperti ini tipe yang dinilai sesuai adalah tipe tiga kamar 1 kamar double, 2 kamar single. 4. Pasangan usia pensiun tanpa anak, untuk pengguna seperti ini tipe yang dinilai sesuai adalah tipe satu kamartipe studio. 2.1.3.2.1 Jenis-jenis town house tipe rumah tinggal Town house sebagai tipe rumah tinggal memiliki beberapa tipologi yang masing- masing memiliki kelebihan dan kekurangan antara satu dengan yang lainnya. Antara lain sebagai berikut: 1. Hunian tunggal single family housing Pada masa sekarang ini, sebaiknya desain dari tipologi tipe town house adalah dengan desain 3 lantai seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.12, dan 2.13. Lantai 1 terdiri dari teras, ruang keluarga, ruang makan, dapur. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Lantai 2 terdiri dari kamar tidur, sementara pada lantai 3 merupakan ruang gudang dan ruang bersama bagi keluarga dan area jemur pada bangunan. Gambar 2.12 Wycliff Hill, Toronto, Canada Sumber: Time Saver Standards for Housing and Residential Development Gambar 2.13 Dua kamar dan area loteng Sumber: Time Saver Standards for Housing and Residential Development UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 2.1.3.2.2 Fasilitas Beberapa fasilitas yang terdapat pada tipologi ini antara lain: 1. Kantor pemasaran pengelola. 2. Laundry. 3. Restoran. 4. Fasilitas Olahraga. 5. Ruang Serbaguna. 6. Minimarket. 7. Childcare Center. 8. Masjid. 9. Fasilitas pelengkap satpam, tempat penampungan sampah, gardu listrik. 2.1.3.3 Tipologi condominiums Tipologi ini menerapkan lima sampai dengan enam denah di dalam baris town house dengan 3 kamar tidur dan ruang keluarga yang besar, serta memiliki zona publik pada lantai 1 bangunan town house ini. Tipologi condominiums seperti pada town house New Jersey Housing Finance Agency pada Gambar 2.14 dan 2.15 yang memiliki tipologi 20m x 10m, tipologi ini sangat baik untuk menciptakan bangunan town house yang nyaman secara thermal, hemat energi dengan pencahayaan alami serta pengudaraa alami, mandiri dan dapat memberikan sumbangsih terhadap UNIVERSITAS SUMATRA UTARA kawasan keseluruhan, dan tidak terlalu sempit secara fungsional ruang bangunan town house. Gambar 2.14 Town house empat tempat tidur 1657 m 2 New Jersey Housing Finance Agency Sumber: Time Saver Standards for Housing and Residential Development Gambar 2.15 Town house tiga tempat tidur 1281 m 2 New Jersey Housing Finance Agency Sumber: Time Saver Standards for Housing and Residential Development UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

2.2 Program Kegiatan