Antisipasi drop out:
Dengan rumus di atas, maka besar sampel minimal yang diteliti = 20 subyek, masing-masing mendapatkan kedua jenis penanganan.
3.5 Cara Pengambilan Sampel Penelitian
Cara pemilihan sampel dilakukan menggunakan consecutive sampling.
3.6 Identifikasi Variabel
3.6.1 Variabel bebas: jenis terapi a. terapi microneedling dan subsisi disertai PRP
b. terapi microneedling dan subsisi disertai NaCl 0,9 3.6.2 Variabel terikat: pembentukan kolagen baru pada parut akne
a. susunan kolagen b. kepadatan kolagen
3.7 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.7.1 Kriteria inklusi: a. Pasien dengan parut akne tipe rolling multipel pada daerah pipi kiri dan
kanan. b. Usia pasien 20 - 35 tahun.
c. Lama parut akne lebih dari 6 bulan. d. Bersedia ikut serta dalam penelitian dengan menandatangani informed
consent. 3.7.2 Kriteria eksklusi:
a. Pasien dengan riwayat keloid. b. Pasien dengan riwayat kelainan perdarahan.
c. Pasien dengan riwayat diabetes melitus. d. Adanya infeksi atau peradangan pada daerah yang akan ditangani.
e. Wanita hamil. f. Pasien dengan penyakit jaringan ikat.
g. Pasien yang sedang mengkonsumsi obat-obat imunosupresi.
3.8 Alat, Bahan dan Cara Kerja
3.8.1 Alat dan bahan a. Untuk pengambilan sampel darah :
1. Satu pasang sarung tangan 2. Satu buah alat ikat pembendungan torniquet
3. Satu buah spuit disposible 10 cc Terumo
®
4. Satu buah vacuum blood collection tube Corelab
®
5. Satu buah plester luka 2.5 cc yang
mengandung anti koagulan asam sitrat 3.8
b. Satu unit alat centrifuge, 2000 rpm Nesco
®
c. Satu buah vacutainer BD vacutainer
®
d. Spuit disposible 3 cc dan 1 cc satu buah Terumo 2 ml untuk menyimpan plasma
®
e. Vortex ES
®
f. Anastesi topikal lidokain 9,6 Anesten® g. Alat dermaroller
ϕ 2 cm dan panjang 2 cm, dengan jumlah jarum 192 buah dan panjang jarum 1.5 mm MT Roller
®
h. Kassa steril i. NaCl 0.9
j. Aqua steril
k. Povidon iodine 10
l. Salep gentamisin 0,3 m. Untuk pengambilan spesimen jaringan biopsi plong:
1. skin hook 2. spuit 3 cc
3. alat biopsi plong dispossible ukuran 1,5 mm 4. gunting jaringan
5. jarum no. 26 G 6. larutan gentian violet
7. povidon iodine 10
8. alkohol 70 9. xylocain 2 1 cc
10. kasa steril 11. benang nylon no.5-0
12. salep gentamisin 13. plester
14. tabung plastik
15. larutan formalin 10 n. untuk pemeriksaan histopatologi:
1. gelas beaker 2. alkohol 70
3. inkubator 4. larutan benzol
5. lilin parafin 6. mikrotom
7. gelas objek 8. xylol
9. HCl 2 10. alkohol 80
11. air mengalir 12. untuk pewarnaan hematoksilin eosin HE:
-
larutan hematoksilin
-
larutan amoniak 2
-
larutan eosin
-
alkohol 96
-
larutan carboxylol
-
xylol 13. untuk pewarnaan Masson’s Trichrome Stain MTS:
-
larutan Bouin
-
larutan Biebrich scarlet- acid fuchsin
-
larutan phosphomolybdic- phoshotungstic acid
-
larutan anilin biru
-
larutan light green 2
-
larutan glacial acetic acid
3.8.2 Cara Kerja a. Dilakukan anamnesis untuk mengetahui apakah subyek memenuhi
kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria eksklusi. Pasien yang termasuk kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria eksklusi diberikan
penjelasan tentang tindakan dan penelitian yang dilakukan, kemudian subyek menandatangani informed consent.
b. Wajah pasien dibersihkan dengan povidon iodine 10 dan NaCl 0,9,