Mengungkap Pemahaman LANDASAN TEORI

Disequilibrium adalah keadaan tidak seimbang antara asimilasi dan akomodasi. Equilibration adalah proses dari disequilibrium dan equilibrium. Equilibration membuat seseorang dapat menyatukan pengalaman luar dengan strukur dalam Suparno, 1997. Piaget kemudian mengklaim bahwa seseorang mencoba untuk memahami pengalaman baru dengan mengasimilasi ke dalam skema atau struktur kognitif yang sudah dimiliki. Jika asimilasi tidak bekerja sepenuhnya, ada ketidakseimbangan antara pengalaman baru dan skema lama yang disebut dengan keadaan ketidakseimbangan kognitif. Untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut, mereka mengakomodasi atau menyesuaikan skema lama sehingga lebih cocok untuk pengalaman baru Beilin dalam Cook Juan L Cook Greg, 1994: 263.

G. Hukum Archimedes 1. Konsep Tekanan dalam Fluida

Fluida berbeda dengan zat padat, yaitu tidak menopang tegangan geser. Jadi, fluida berubah bentuk untuk mengisi tabung dengan bentuk bagaimana pun. Bila sebuah benda tercelup dalam fluida seperti air, fluida mengadakan sebuah gaya yang tegak lurus permukaan benda di setiap titik pada permukaan. Jika benda cukup kecil sehingga kita dapat mengabaikan tiap perbedaan kedalaman fluida, gaya per satuan luas yang diadakan oleh fluida sama di setiap titik pada permukaan benda. Gaya persatuan luas ini dinamakan tekanan fluida P Tipler, 1889: P = FA Sifat penting lainnya dari fluida yang berada dalam keadaan diam adalah bahwa gaya yang disebabkan oleh tekanan fluida selalu bekerja tegak lurus terhadap permukaan yang bersentuhan dengannya. Jika ada gaya yang sejajar dengan permukaan, maka menurut hukum Newton ketiga, permukaan akan memberikan gaya kembali pada fluida yang juga akan memiliki komponen sejajar dengan permukaan. Komponen seperti ini akan menyebabkan fluida mengalir, berlawanan dengan asumsi kita bahwa fluida tersebut diam. Dengan demikian gaya yang disebabkan tekanan selalu tegak lurus terhadap permukaan Giancoli, 2001 Tekanan zat cair dengan massa jenis yang serba sama berubah terhadap kedalaman. Ketika melihat satu titik yang berada di ketinggian h di bawah permukaan air. Tekanan yang disebabkan zat cair pada kedalaman h ini disebabkan oleh berat kolom zat cair di atasnya. Sehingga gaya yang bekerja pada luas daerah tersebut adalah F = mg = ρgAh, dimana Ah adalah volume kolom, ρ adalah massa jenis zat cair, dan g adalah percepatan gravitasi Giancoli, 2001. Tekanan, P, dengan demikian adalah:

2. Gaya Apung

Sebuah benda yang diletakkan di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan dengan beratnya ketika di udara. Karena tekanan semakin bertambah dengan bertambahnya kedalaman, gaya yang bekerja pada benda dibagian bawah yang berada di dalam air lebih besar daripada gaya yang bekerja pada benda dibagian atas. Akibatnya, ada selisih gaya yang bekerja pada benda, yang selanjutnya disebut dengan gaya apung Fooster, 2005:104 Gambar. 1 Gaya apung muncul karena konsekuensi tekanan air Gambar 1 menunjukan sebuah silinder yang dibenamkan ke dalam fluida yang memiliki massa jenis ρ. Bagian atas silinder berada pada kedalaman h 1 , sedangkan bagian bawahnya pada kedalaman h 2 . Karena luas penampang bagian atas dan bawah silinder sama besar, yaitu A, gaya F 1 ke bawah karena menekan permukaan atas benda, dan gaya F 2 ke atas karena fluida menekan dasar permukaan benda. maka F 1 =P 1 A, dimana P 1 =P atm +ρgh 1 ; sedangkan F 2 =P 2 A, dimana P 2 =P atm +ρgh 2 . Dengan demikian selisih gaya yang bekerja pada