Gaya Apung Hukum Archimedes

3. Tenggelam

Gambar. 4 Tenggelam Peristiwa tenggelam adalah dimana posisi suatu benda tercelup sepenuhnya sampai di dasar fluida, dimana volume benda V b sama dengan volume fluida yang di pindahkan V bf Dalam keadaan ini selain gaya apung, terdapat gaya lain yang searah dengan gaya apung yaitu gaya normal. Gaya tegak lurus bidang yang ada ketika suatu benda menyentuh zat padat. Maka berlaku: F apung + N = w m f g + N = m b g ρ f V bf + N = ρ b V b - N ρ f = ρ b - N Karena V b = V bf , maka: ρ f ρ b N 17

BAB III METODOLOGI

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dimana metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan tertentu. Menurut Moleong dalam Kuntjojo, 2009: 14 penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan metode ilmiah. Metode ini dipilih untuk memenuhi tujuan penelitian yaitu untuk mengungkap pemahaman siswa, mengelompokkan konsepsi-konsepsi siswa, dan mengidentifikasi pemahaman siswa, dilakukan wawancara pada beberapa partisipan. Sehingga hasil penelitian ini bersifat individual dan tidak bisa digeneralisasikan pada kelompok lain, sehingga sampel penelitian tidak terlalu banyak.

B. Partisipan Penelitian

Partisipan dari penelitian ini adalah 1 siswa SMA kelas XI yang sudah mendapatkan materi tentang Gaya Apung.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain studi kasus. Studi kasus adalah salah satu desain yang mendetail dari suatu subyek pada keadaan khusus. Bahan yang diteliti hanya satu atau kecil ruang lingkupnya, sehingga tidak perlu menggeneralisasi apapun. Creswell dalam Kusmarni Yani; 12 menyatakan bahwa studi kasus menekankan pada kedalaman dan kerincian wawancara mendalam, penggambaran secara rinci dan pengungkapkan kasus dengan sungguh- sungguh. Sehingga data penelitian bersifat individual dan sampel penelitian yang digunakan tidak terlalu banyak. Partisipan penelitian dalam penelitian ini berjumlah satu orang. Proses pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan latihan wawancara terlebih dahulu sebanyak 3 kali. Latihan ini digunakan untuk mengasah kemampuan bertanya peneliti dan sarana belajar melakukan wawancara mendalam. Kemampuan peneliti dalam melakukan wawancara mendalam dilalui setelah melewati proses latihan wawancara sebanyak 3 kali. Dalam arti, data sesungguhnya dapat diperoleh peneliti setelah melewati proses latihan wawancara ini.

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di Yogyakarta.