Perhitungan Biaya Produksi dengan Metode Target Costing

diperkirakan dalam 1 kali produksi membutuhkan 67,5 kg 15 pack benang katun ukuran 20s dan 54 kg 12 pack benang ukuran 12s. Perhitungan Harga 1 Pack Benang Yang Dibeli Dari Distributor Asal Solo satuan Rp = 125.000 Penulis menawarkan alternatif untuk mengganti distributor yang menawarkan harga lebih rendah dengan kualitas bahan yang sama baiknya. Untuk benang ukuran 20s dan 12s seperti yang ditampilkan pada tabel 5.7, perusahaan dapat memesan melalui agen benang katun dari Blitar seharga Rp4.500.000,00 per bal sudah termasuk biaya pengiriman. Benang yang ditawarkan oleh distributor dari Blitar memiliki kualitas yang sama bagusnya dengan distributor dari Solo. Berdasarkan informasi yang diperoleh, minimal pembelian benang katun dari distributor asal Blitar adalah 1 bal atau 180 kilogram. Apabila dikemas dalam 1 pack, harga 1 pack setiap benang adalah Rp112.500,00 Tabel 5.7. Perhitungan Harga 1 Pack Benang Yang Dibeli Dari Distributor Asal Blitar satuan Rp = 112.500 Maka dengan adanya pergantian distributor di sektor bahan baku benang katun, maka perusahaan dapat menghemat biaya sebesar Rp4.050.000,00 Tabel 5.9 setiap tahunnya. Tabel 5.7. Pemakaian Bahan Baku Benang Cotton Dalam Mencapai Target Costing Bahan Baku Satuan Kebutuhan Harga satuan Rp Jumlah Produksi Tahun Jumlah Biaya satuan Rp Benang ukuran 20s Benang ukuran 12s Pack Pack 15 12 112.500 12 20.250.000 16.200.000 Jumlah 36.450.000 Pembelian benang minimal 1 Pack 1 Bal atau 180 kg 4,5 kg Sumber: Data diolah Pertenunan Santa Maria Boro Tabel 5.8. Perbandingan Biaya Bahan Baku Benang Katun Menurut Perusahaan dengan Target Costing 1 Tahun Produksi Bahan Baku Perhitungan Perusahaan Perhitungan Target Costing Harga dalam Rp Kebutuh an Jumlah Biaya dalam Rp Harga dalam Rp Kebutuh an Jumlah Biaya dalam Rp Benang ukuran 20s Benang ukuran 12s 125.000 125.000 180 Pack 144 Pack 22.500.000 18.000.000 112.500 180 Pack 144 Pack 20.250.000 16.200.000 Jumlah 40.500.000 36.450.000 Sumber: Diolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro Tabel 5.9. Total Biaya Bahan Baku Benang Katun Yang Dapat Dihemat 1 kali produksi Bahan Baku Perhitungan Perusahaan Perhitungan Target Costing Penghematan Biaya Jumlah Biaya dalam Rp Jumlah Biaya dalam Rp Benang ukuran 20s Benang ukuran 12s 22.500.000 18.000.000 20.250.000 16.200.000 2.250.000 1.800.000 Jumlah 40.500.000 36.450.000 4.050.000 Sumber: Diolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro 2 Bahan Baku Tepung Kanji Perusahaan dapat membeli kanji di Pasar Njingo, Boro. Saat ini perusahaan biasanya membeli di Pasar Tradisional Klewer Solo dikarenakan lokasi berdekatan dengan toko bahan pewarna. Harga kanji untuk satu kali produksi adalah Rp4.000,00 Tabel 5.2 dan apabila perusahaan membeli bahan baku tersebut di Pasar Njingo seharga Rp3.200,00 per 1 kg Tabel 5.10 untuk satu kali produksi, maka perusahaan dapat menghemat biaya sebesar Rp9.600,00 Tabel 5.12 per tahunnya. Tabel 5.10. Pemakaian Bahan Baku Tepung Kanji Dalam Mencapai Target Costing Bahan Baku Satuan Kebutuhan Harga satuan Rp Jumlah Produksi Tahun Jumlah Biaya satuan Rp Kanji Gram 400 8 12 38.400 Jumlah 38.400 Sumber: Data diolah Pertenunan Santa Maria Boro Tabel 5.11. Perbandingan Biaya Bahan Baku Tepung kanji Menurut Perusahaan dengan Target Costing 1 Tahun Produksi Bahan Baku Perhitungan Perusahaan Perhitungan Target Costing Harga satuan Rp Kebutuh an gram Jumlah Biaya satuan Rp Harga satuan Rp Kebutuh an gram Jumlah Biaya satuan Rp Kanji 10 4.800 48.000 8 4.800 38.400 Jumlah 48.000 38.400 Sumber: Diolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro Tabel 5.12.Total Biaya Bahan Baku Tepung Kanji Yang Dapat Dihemat 12 kali produksi Bahan Baku Perhitungan Perusahaan Perhitungan Target Costing Penghematan Biaya satuan Rp Jumlah Biaya satuan Rp Jumlah Biaya satuan Rp Kanji 48.000 38.400 9.600 Sumber: Diolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro Berikut ini, total biaya bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan 1.320 unit produk dengan menggunakan target costing: Tabel 5.13. Pemakaian Bahan Baku Dalam Mencapai Target Costing Bahan Baku Satuan Kebutuhan Harga satuan Rp Jumlah Produksi Tahun Jumlah Biaya satuan Rp Benang ukuran 20s Benang ukuran 12s Pack Pack 15 12 112.500 12 20.250.000 16.200.000 Kanji Gram 400 8 12 38.400 Jumlah 36.488.400 Pembelian benang minimal 1 Pack 1 Bal atau 180 kg 4,5 kg Sumber: Data diolah Pertenunan Santa Maria Boro Perhitungan Biaya Bahan Baku Per Unit Berdasarkan Target Costingsatuan Rp 2 43 Berikut ini, total biaya bahan baku yang dapat dihemat dengan menggunakan target costing : Tabel 5.14.Total Biaya Bahan Baku Yang Dapat Dihemat Bahan Baku Perhitungan Perusahaan Perhitungan Target Costing Penghematan Biaya satuan Rp Jumlah Biaya satuan Rp Jumlah Biaya satuan Rp Benang ukuran 20s Benang ukuran 12s 22.500.000 18.000.000 20.250.000 16.200.000 2.250.000 1.800.000 Kanji 48.000 38.400 9.600 Jumlah 40.548.000 36.488.400 4.059.600 Sumber: Diolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro Perhitungan Penghematan Biaya Bahan Baku Per Unit Yang Dapat Dilakukan Dengan Target Costing satuan Rp = 3.075 unit b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Desain yang ada saat ini adalah motif lurik garis-garis dengan dua warna yang diperuntukan untuk selimut yang biasa dipesan oleh rumah sakit. Sebagian besar pelanggan yang bukan dari rumah sakit lebih tertarik pada produk motif lurik 3 warna atau 4 warna. Dalam pengerjaan produk selimut berbasis 3 warna motif garis-garis, maka terjadi perubahan biaya tenaga kerja langsung bagian sekren menjadi Rp24.000,00 per orang, dapur wenter menjadi Rp24.000,00 per orang, gaji borongan tenun menjadi Rp1.800.000,00 per bulan dan biaya jahit menjadi Rp18.250 per bulan. Tabel 5.15. Pemakaian Tenaga Kerja Langsung Dalam Mencapai Target Costing Tenaga Kerja Langsung Satuan Kebutuhan Per Produksi Biaya GajiSatuan satuan Rp Jumlah Produksi Tahun Jumlah Biayasatu an Rp Ngelos Benang 20’s Kg 67,5 3.801 12 3.078.810 Ngelos Benang 12’s Kg 54 3.269 12 2.118.312 Sentreng Pack 27 5.010 12 1.623.240 Mallet Benang 20’s Kg 67,5 3.788 12 3.068.280 Sekren 3 Orang x 3 hari 9 24.000 12 2.592.000 Dapur Wenter Orang 5 24.000 12 1.440.000 Gaji Borongan Tenun 1.800.000 12 21.600.000 Biaya Jahit 18.250 12 219.000 Kepala Bagian Produksi 85.000 12 1.020.000 Kepala Bagian Gudang 670.000 12 840.000 Total TKL 37.599.642 Sumber: Data diolah Pertenunan Santa Maria Boro Tabel 5.16.Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Yang Dapat Dihemat Biaya Tenaga Kerja Langsung Perhitungan Perusahaan Perhitungan Target Costing Penghematan Biaya satuan Rp Jumlah Biaya satuan Rp Jumlah Biaya satuan Rp Ngelos Benang 20’s 3.078.810 3.078.810 Ngelos Benang 12’s 2.118.312 2.118.312 Sentreng 1.623.240 1.623.240 Mallet Benang 20’s 3.068.280 3.068.280 Sekren 1.728.000 2.592.000 864.000 Dapur Wenter 960.000 1.440.000 480.000 Gaji Borongan Tenun 14.400.000 21.600.000 7.200.000 Biaya Jahit 219.000 219.000 Kepala Bagian Produksi 1.020.000 1.020.000 Kepala Bagian Gudang 840.000 840.000 Total TKL 29.055.642 37.599.642 8.544.000 Sumber: Data diolah Pertenunan Santa Maria Boro c. Biaya Overhead Pabrik 1 Pewarna Tekstil Biru RSN, Pemutih, Merah B, TRO dan Hydro Pewarna tekstil sebagai komponen biaya overhead pabrik yang biasanya digunakan perusahaan merupakan pewarna tekstil yang dibeli dari toko bahan kimia dan pewarna tekstil. Berdasarkan informasi yang ditampilkan pada tabel 5.4, Pertenunan Santa Maria Boro biasanya membeli bahan penolong tersebut di daerah Pasar Klewer Solo. Biasanya perusahaan membeli indantren b, hydro, pemutih dan TRO dari Pasar Klewer Solo dengan harga yang cukup mahal. Harga 1 gram Biru RSN Rp650,00gram, hydro Rp600,00gram, pemutih Rp600,00gram, dan TRO Rp500,00gram. Dalam hal pewarnaan, biasanya perusahaan menggunakan campuran Indatren biru dan hydro sebagai campuran warna biru dan pemutih digunakan sebagai bahan campuran untuk menghasilkan benang berwarna putih. Produk selimut yang dihasilkan biasanya hanya memiliki dua warna putih dan biru. Apabila penulis mengidentifikasi desain yang ada yakni motif lurik garis-garis dengan dua warna dikarenakan produk tersebut diperuntukan untuk selimut yang biasa dipesan oleh rumah sakit. Sebagian besar pelanggan yang bukan dari rumah sakit lebih tertarik pada produk motif lurik 3 warna atau 4 warna. Apabila perusahaan ingin mengembangkan produk agar lebih menjual di pasaran, penulis menawarkan perusahaan untuk menambah warna dan motif lurik berdasarkan tren pasaran saat ini. Perusahaan dapat menambahkan warna merah. Pewarna biru hasil campuran Biru RSN dan hydro, pemutih dan TRO dapat dibeli di Toko Ngasem Baru di Jalan Mayjen Sutoyo 35 Yogyakarta. Toko bahan kaos asal Kota Yogyakarta ini menawarkan harga yang cukup murah dan terjangkau. Untuk TRO, harga yang ditawarkan adalah Rp8.000,00kg, pemutih 16.000,00kg, Blue RSN Rp185.000,00kg, Merah B Rp111.000,00kg dan hydro Rp30.000,00kg. Harga belum termasuk biaya angkut.Informasi diatas dapat dilihat pada Tabel 5.17. 2 Kaporit Kaporit merupakan bahan baku yang digunakan untuk sebagai penjernih air dan bahan campuran untuk warna putih. Pada tahun 2014, perusahaan membeli kaporit di Toko Ngasem Baru dengan harga Rp160.000,00kg Tabel 5.4. Berdasarkan hasil penelusuran informasi dari media elektronik, penulis memperoleh informasi bahwa di daerah Jakarta terdapat distributor yang menawarkan bahan baku kaporit dengan harga Rp5,00gram apabila membeli minimal 20kg maka biaya pengiriman sudah termasuk harga beli. Informasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.17. Tabel 5.17. Pemakaian Pewarna Dan TRO Dalam Mencapai Target Costing Biaya Pewarna Dan TRO Satuan Kebutuhan HargaGram satuan Rp Jumlah Produksi Tahun Jumlah Biaya satuan Rp Biru RSN Gram 1.000 185 12 2.220.000 Pemutih Gram 1.600 16 12 307.200 Merah B Gram 1.000 111 12 1.332.000 Hydro Gram 1.000 30 12 360.000 TRO Gram 1.000 8 12 96.000 Kaporit Gram 400 5 12 24.000 Jumlah 4.339.200 Sumber: Data diolah Pertenunan Santa Maria Boro Tabel 5.18. Perbandingan Pemakaian Pewarna dan TRO Menurut Perusahaan dengan Target Costing 12 kali produksi Biaya Pewarna Dan TRO Perhitungan Perusahaan Perhitungan Target Costing Harga satuan Rp Kebutu han gram Jumlah Biaya satuan Rp Harga satuan Rp Kebutuh an gram Jumlah Biaya satuan Rp Pewarna: Biru RSN Hydro Pemutih Merah Kaporit TRO 650 600 600 160 500 19.200 19.200 12.000 9.600 12.000 12.480.000 11.520.000 7.200.000 1.536.000 6.000.000 185 30 16 111 5 8 12.000 12.000 19.200 12.000 9.600 12.000 2.220.000 360.000 307.200 1.332.000 48.000 96.000 Jumlah 38.736.000 4.339.200 Sumber: Diolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro Tabel 5.19. Total Pemakaian Pewarna dan TRO Yang Dapat Dihemat 12 kali produksi Biaya Pewarna Dan TRO Perhitungan Perusahaan Perhitungan Target Costing Penghematan Biaya satuan Rp Jumlah Biaya satuan Rp Jumlah Biaya satuan Rp Pewarna: Biru RSN Hydro Pemutih Merah B Kaporit TRO 12.480.000 11.520.000 7.200.000 1.536.000 6.000.000 2.220.000 360.000 307.200 1.332.000 48.000 96.000 10.260.000 11.160.000 6.892.800 1.332.000 1.488.000 5.904.000 Total 38.736.000 4.339.200 34.372.800 Sumber: Diolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro 4. Penggunaan pembiayaan kaizen dan kendali operasional untuk menghemat biaya secara lebih baik Kaizen merupakan perbaikan secara terus menerus, yaitu pencarian yang sedang berlangsung dalam mencari cara baru untuk menekan biaya dalam proses pembuatan sebuah produk dengan desain dan fungsionalitas yang ada. Tujuan dari perbaikan kaizen adalah untuk menekan biaya produksi dalam proses produksi melalui penyederhanaan jaringan-jaringan pasokan. Berdasarkan informasi diatas sebagai upaya untuk menekan biaya, penulis memberi sebuah solusi untuk mengganti distributor bahan pewarna tektil dan bahan baku utama benang cotton. Dan perusahaan dapat melakukan negosiasi untuk menawar bahan bakar kayu sehingga perusahaan dapat memperoleh harga yang lebih murah. Pada tahap pengendalian operasional, perusahaan dapat menghemat biaya listrik sebagai penunjang kegiatan produksi, yaitu mengganti lampu biasa dengan lampu LED hemat energi dan menggunakan daya listrik seperlunya. Kemudian dari segi ketenagakerjaan, dalam rangka meningkatkan produktifitas produksi, perusahaan dapat menjanjikan bonus kepada karyawan apabila karyawan dapat memenuhi target produksi. a. Bahan Bakar Kayu Bahan bakar kayu digunakan untuk merebus bahan baku dan bahan penolong agar tercampur secara merata. Minimal pembelian bahan bakar kayu adalah 1 bak mobil. Menurut informasi yang ada pada Tabel 5.4, biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar kayu yang digunakan selama 1 kali produksi ialah Rp200.000,00. Akan tetapi untuk bahan bakar kayu, dapat dilakukan negosiasi harga dengan distributor yang sama dari Rp200.000,00 menjadi Rp180.000,00 syarat dan ketentuan dari pemasok: membeli secara borongan sebanyak 4 bak mobil atau 4 bulan produksi. Berdasarkan pada Tabel 5.20, biaya yang dikeluarkan adalah Rp180.000,00 untuk 1 kali produksi sehingga perusahaan dapat menghemat biaya sebesar Rp240.000,00 Tabel 5.22 per tahun. b. Pemakaian Listrik, Voltage Stabilizers dan Power Saver Item-item yang memerlukan tenaga listrik adalah penggunaan lampu penerangan dan alat elektronik seperti komputer. Penulis menyarankan perusahaan untuk menganti lampu penerangan pabrik dengan lampu hemat energi, menggunakan voltage stabilizers dan power saver untuk komputer atau mengganti komputer dengan laptop dan menggunakan listrik secara tepat guna. Pada Tabel 5.4 yang menampilkan total anggaran biaya overhead pabrik mengenai informasi pemakaian listrik. Apabila menggunakan lampu biasa dan komputer tanpa voltage stabilizers , setiap bulannya perusahaan harus membayar sebesar Rp500.000,00. Dengan mengganti lampu dengan lampu LED hemat energi, menggunakan voltage stabilizers dan power saver untuk komputer atau mengganti komputer dengan laptop serta menggunakan daya listrik hanya untuk keperluan produksi, perusahaan hanya perlu membayar biaya listrik sebesar Rp300.000,00 per bulan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.20. Jadi, perusahaan dapat menghemat biaya sebesar Rp2.400.000,00 Tabel 5.22 per tahun. Biaya pembelian untuk membeli 1 unit power saver adalah Rp380.000,00 termasuk ongkos kirim sedangkan power stabiliters adalah hibah dari organisasi pemilik. c. Keperluan Gudang Biaya keperluan gudang meliputi minyak parapin sebagai minyak pelumas mesin jahit pemeliharaan mesin jahit. Pada Tabel 5.4 yang menampilkan total anggaran biaya overhead pabrik tentang pengeluaran biaya keperluan gudang. Biaya yang dikeluarkan untuk keperluan gudang tahun lalu adalah Rp27.000,00 dikarenakan pembelian berasal dari distributor di Pasar Klewer. Pada Tabel 5.20, dengan adanya penemuan distributor dari Kota Yogyakarta, yakni Pasar Ngasem Baru, biaya yang dikeluarkan hanya berkisar Rp22.500,00 satu bulan. d. Bahan Bakar Minyak dan Biaya Perawatan Kendaraan Berkaitan dengan letak Toko Ngasem Baru yang berada di jantung Kota Yogyakarta dan letak perusahaan yang berada di daerah Yogyakarta maka pihak Pertenunan Santa Maria Boro dapat membeli langsung ke toko dan mengangkut bahan penolong tersebut dengan alat transportasi sendiri. Tabel 5.18 memuat informasi mengenai jumlah biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar minyak BBM. Biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar minyak kendaraan bermotor diperkirakan memakan biaya sebesar Rp592.000,00 atau diestimasikan menghabiskan 80 L bahan bakar minyak dengan harga Rp7.400,00 liter. Sedangkan biaya perawatan kendaraan untuk 1 kali perawatan adalah Rp150.000,00. Servis kendaraan dapat secara rutin dilakukan sebanyak 4 kali dalam setahun, jadi biaya perawatan kendaraan selama 1 tahun adalah sebesar Rp600.000,00. Tabel 5.20. Pemakaian Biaya Tidak Langsung Lainnya Dalam Mencapai Target Costing Biaya Tidak Langsung Lainnya Satuan Kebutuhan HargaSatuan satuan Rp Jumlah Produksi Tahun Jumlah Biaya satuan Rp Keperluan Gudang Botol 1 270.000 12 270.000 Bahan Bakar Kayu Bak Mobil 1 180.000 12 2.160.000 Listrik Bulan 300.000 12 3.600.000 Air Bulan 12 600.000 BBM Liter 80 7.400 592.000 Alat Kantor 440.500 Biaya Depresiasi Alat Kantor 88.100 Biaya Dep. Kendaraan 2.000.000 Biaya Dep. Gedung 475.000 Biaya Perawatan Kendaraan Servis 1 250.000 4 1.000.000 Biaya Dep. Alat Produksi 187.865 Lampu LED Unit 22 71.500 1.573.000 Power Saver Unit 1 380.000 380.000 Jumlah 13.366.465 Tabel 5.21. Perbandingan Pemakaian Biaya Tidak Langsung Lainnya Menurut Perusahaan dengan Target Costing 12 kali produksi Biaya Tidak Langsung Lainnya Perhitungan Perusahaan Perhitungan Target Costing Harga satuan Rp Kebutuh an Satuan Jumlah Biaya satuan Rp Harga satuan Rp Kebutuh an Satuan Jumlah Biaya satuan Rp Keperluan Gudang 27.000 12 Botol 324.000 22.500 12 Botol 270.000 Bahan Bakar Kayu 200.000 12 Bak Mobil 2.400.000 180.000 Bak Mobil 2.160.000 Listrik 500.000 12 Bulan 6.000.000 300.000 12 Bulan 3.600.000 Air 50.000 12 Bulan 600.000 50.000 12 Bulan 600.000 BBM 7.400 80 Liter 592.000 Alat Kantor 440.500 440.500 Biaya Depresiasi Alat Kantor 88.100 1 Tahun 88.100 Biaya Dep. Gedung 1 Tahun 475.000 1 Tahun 475.000 Biaya Dep. Kendaraan 1 Tahun 2.000.000 Biaya Perawatan Kendaraan 250.000 4 kali servis 1.000.000 Biaya Dep. Alat Produksi 1 Tahun 187.865 Lampu LED 71.500 22 unit 1.573.000 Power Saver 380.000 1 unit 380.000 Jumlah 10.327.600 13.366.465 Sumber: Diolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro Tabel 5.22. Total Pemakaian Biaya Tidak Langsung Lainnya Yang Dapat Dihemat 12 kali produksi Biaya Tidak Langsung Lainnya Perhitungan Perusahaan Perhitungan Target Costing Penghematan Biaya satuan rupiah Jumlah Biaya satuan Rp Jumlah Biaya satuan Rp Keperluan Gudang 324.000 270.000 54.000 Bahan Bakar Kayu 2.400.000 2.160.000 240.000 Listrik 6.000.000 3.600.000 2.400.000 Air 600.000 600.000 BBM 296.000 296.000 Alat Kantor 440.500 440.500 Biaya Depresiasi Alat Kantor 88.100 88.100 Biaya Dep. Gedung 475.000 475.000 Biaya Dep. Kendaraan 2.000.000 2.000.000 Biaya Dep. Alat Produksi 187.865 187.865 Biaya Perawatan Kendaraan 1.000.000 1.000.000 Lampu LED 1.573.000 1.573.000 Power Saver 380.000 380.000 Jumlah 10.327.600 13.366.465 2.555.000 Sumber: Diolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro Berikut ini, total biaya overhead pabrik yang digunakan untuk menghasilkan 1.320 unit produk dengan menggunakan target costing: Tabel 5.23. Pemakaian Overhead Pabrik Dalam Mencapai Target Costing Biaya Overhead Pabrik Satuan Kebutuhan HargaGram satuan Rp Jumlah Produksi Tahun Jumlah Biaya satuan Rp Bahan Pewarnadan TRO: Biru RSN Gram 1.000 185 12 1.998.000 Pemutih Gram 1.600 16 12 153.600 Merah B Gram 1.000 111 12 1.332.000 Hydro Gram 1.000 30 12 324.000 TRO Gram 1.000 8 12 96.000 Kaporit Gram 400 5 12 48.000 Jumlah Biaya Pewarna dan TRO 4.897.200 Keperluan Gudang Botol 1 270.000 1 270.000 Bahan Bakar Kayu Bak Mobil 1 180.000 12 2.160.000 Listrik Bulan 300.000 12 3.600.000 Air Bulan 50.000 12 600.000 BBM Liter 80 7.400 12 592.000 Alat Kantor 440.500 Biaya Depresiasi Alat Kantor 88.100 Biaya Dep. Gedung Tahun 1 475.000 Biaya Dep. Kendaraan Tahun 1 2.000.000 Biaya Perawatan Kendaraaan Servis 1 150.000 4 1.000.000 Biaya Dep. Alat Produksi 187.865 Lampu LED Unit 22 71.500 1.573.000 Power Saver Unit 1 380.000 380.000 Jumlah Biaya Overhead Pabrik 17.705.665 Sumber: Dolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro Tabel 5.24. Perbandingan Biaya Overhead Pabrik Menurut Perusahaan dengan Target Costing 12 kali produksi Overhead Pabrik Perhitungan Perusahaan Perhitungan Target Costing Harga satuan Rp Kebutu han gram Jumlah Biaya satuan Rp Harga satuan Rp Kebutuhan gram Jumlah Biaya satuan Rp Biru RSN Hydro Pemutih Merah B Kaporit TRO 900 900 900 23 900 19.200 19.200 12.000 9.600 12.000 12.480.000 11.520.000 7.200.000 1.536.000 6.000.000 185 30 16 111 5 8 12.000 12.000 19.200 12.000 4.800 12.000 2.220.000 360.000 307.200 1.332.000 24.000 96.000 Keperluan Gudang 324.000 270.000 Bahan Bakar Kayu 2.400.000 2.160.000 Listrik 6.000.000 3.600.000 Air 600.000 600.000 BBM 7.400 592.000 Alat Kantor 440.500 440.500 Biaya Depresiasi Alat Kantor 88.100 88.100 Biaya Dep. Gedung 475.000 475.000 Biaya Dep. Alat Produksi 187.865 187.865 Biaya Dep. Kendaraan 2.000.000 Biaya Perawatan Kendaraan 1.000.000 Lampu LED 71.500 22 unit 1.573.000 Power Saver 380.000 1 unit 380.000 Jumlah 49.251.465 17.705.665 Sumber: Diolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Per Unit Berdasarkan Target Costing satuan Rp 13.413 unit Tabel 5.25. Total Biaya Overhead Pabrik Yang Dapat Dihemat 12 kali produksi Biaya Overhead Pabrik Perhitungan Perusahaan Perhitungan Target Costing Penghematan Biaya Jumlah Biaya satuan Rp Jumlah Biaya satuan Rp Pewarna dan TRO: Biru RSN Hydro Pemutih Merah B Kaporit TRO Total 12.480.000 11.520.000 7.200.000 1.536.000 6.000.000 38.376.000 1.998.000 324.000 153.600 1.332.000 24.000 96.000 10.482.000 11.196.000 7.046.400 1.332.000 1.512.000 5.904.000 33.838.800 Keperluan Gudang 324.000 270.000 54.000 Bahan Bakar Kayu 2.400.000 2.160.000 240.000 Listrik 6.000.000 3.600.000 2.400.000 Air 600.000 600.000 BBM 296.000 296.000 Alat Kantor 440.500 440.500 Biaya Depresiasi Alat Kantor 88.100 88.100 Biaya Dep. Gedung 475.000 475.000 Biaya Dep. Kendaraan 2.000.000 2.000.000 Biaya Dep. Alat Produksi 187.865 187.865 Biaya Perawatan Kendaraan 1.000.000 1.000.000 Lampu LED 1.573.000 1.573.000 Power Saver 380.000 380.000 Jumlah 49.251.465 17.705.665 31.545.800 Sumber: Diolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro Perhitungan Penghematan Biaya Overhead Pabrik Per Unit Yang Dapat Dilakukan Dengan Target Costing satuan Rp 23.898unit 5. Menentukan target costing yang sudah disesuaikan Setelah menjalankan kegiatan value engineering dan kaizen guna menekan biaya, kemudian dilakukan perhitungan secara target costing untuk menentukan biaya produksi akhir. Pada realisasinya target coting yang awalnya diprediksi adalah Rp77.273 pada kenyataannya dengan menggunakan target costing, biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan 1 unit produk adalah sebesar Rp65.065 Tabel 5.24. Tabel 5.26. Perhitungan Total Biaya Produksi Target Costing Yang Terealisasi No. Unsur Biaya Jumlah satuan Rp 1 Biaya Bahan Baku 36.488.400 2 Biaya Tenaga Kerja Langsung 37.599.642 3 Biaya Overhead Pabrik 17.705.665 Jumlah 91.793.707 Sumber: Dolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro Berikut ini merupakan realisasi biaya produksi per unit yang dikeluarkan dengan menggunakan target costing: Perhitungan biaya produksi per unit yang dikeluarkan dengan menggunakan target costing satuan Rp 69.541

C. Membandingkan Perhitungan Biaya Produksi Menurut Perusahaan Dengan

Perhitungan Biaya Produksi Menurut Metode Target Costing Tabel 5.27. Perbandingan Antara Perhitungan Biaya Produksi Menurut Perusahaan dengan Perhitungan Biaya Produksi Menurut Metode Target Costing Per Unit satuan Rp Unsur Biaya Perusahaan Target Costing Target Costing Yang Akan Dicapai Target Costing Yang Dapat Dicapai Rincian Biaya Produksi: Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik 30.718 22.012 24.646 27.643 28.485 13.413 Biaya Produksi 90.042 77.273 69.541 Sumber: Diolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro Perhitungan Biaya Target Per Unit Yang Akan Dicapai satuan Rp = Harga Jual Pasar – Laba Yang Diinginkan = 85.000 – Rp7.727 =77.272 Pada tahun 2014 perhitungan biaya produksi perusahaan per unit sebesar Rp90.042,00. Diketahui pada awal penetapan target costing, biaya yang target yang akan dicapai perusahaan adalah Rp77.272,00 sehingga laba yang yang diperoleh adalah Rp7.727,00 untuk setiap unit Tabel 5.25. Berdasarkan realisasi target costing sesungguhnya, biaya target costing yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit produk adalah Rp69.541,00 sehingga apabila perusahaan menjual 1 unit produk dengan harga Rp85.000 per unit maka akan memperoleh laba kotor sebesar Rp15.459,00 Tabel 5.25. Laba kotor tersebut melebihi ekspetasi laba yang diharapkan dan dapat digunakan untuk membeli onderdil alat produksi. Tabel 5.28. Tabel Penghematan Biaya Produksi 1 Tahun Produksi Perhitungan Perusahaan satuan Rp Perhitungan Target Costing satuan Rp Penghematan Biaya satuan Rp Biaya Bahan Baku 40.548.000 36.488.400 4.059.600 Biaya TKL 29.055.642 37.599.642 8.544.000 Biaya Overhead 48.611.196 17.705.665 30.905.531 Jumlah 118.214.838 91.793.707 26.421.131 Sumber: Diolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro Tabel 5.29. Tabel Penghematan Biaya Produksi Per Unit Perhitungan Perusahaan satuan Rp Perhitungan Target Costing satuan Rp Penghematan Biaya satuan Rp Biaya Bahan Baku 30.718 27.643 3.075 Biaya TKL 22.012 28.485 6.473 Biaya Overhead 36.827 13.413 11.233 Jumlah 89.557 69.541 20.016 Sumber: Diolah oleh Pertenunan Santa Maria Boro Perhitungan Total Penghematan Biaya Produksi Per Unit Yang Dapat Dilakukan Dengan Target Costing satuan Rp 20.016 unit Perhitungan Penghematan Biaya Bahan Baku Per Unit Yang Dapat Dilakukan Dengan Target Costing satuan Rp = 3.075 unit Perhitungan Penghematan Biaya Overhead Pabrik Per Unit Yang Dapat Dilakukan Dengan Target Costing satuan Rp 11.233unit Dari usulan yang dikemukakan oleh penulis, perusahaan dapat menghemat biaya produksi sebesar Rp26.421.131,00 Tabel 5.28 atau Rp20.016,00 per unitnya. Dengan adanya perubahan distributor bahan baku dan bahan penolong serta adanya perbaikan dari desain sebelumnya maka biaya yang dikeluarkan akan lebih kecil daripada biaya produksi sebelumnya dan lebih efisien dalam pengalokasian biaya dengan tetap mempertahankan kualitas produk yang sudah ada. 93

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk dapat menentukan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk, perusahaan harus mengumpulkan informasi seluruh biaya produksi, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Penentuan biaya berdasarkan target target costing pada pelaksanaannya, pertama harus menentukan harga jual terlebih dahulu, kemudian menentukan laba kotor yang diharapkan. Baru mengurangi harga jual yang ditetapkan dengan laba kotor yang diharapkan sehingga nantinya akan diperoleh target costing yang akan dicapai. Berdasarkan target costing yang dihitung oleh peneliti, diketahui bahwa biaya produksi berdasarkan target costing yang akan dicapai adalah sebesar Rp69.541,00 sedangkan perhitungan biaya produksi yang dilakukan perusahaan sebesar Rp89.557,00. Dengan menggunakan metode target costing, perusahaan dapat menghemat biaya produksi sebesar Rp26.421.131,00 atau Rp20.016,00 per unitnya.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Dalam penelitian ini, penulis tidak memperhitungkan produk cacat. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari perusahaan, hampir tidak ada produk cacat dalam kegiatan produksi, walaupun ada hanya warna-warna tertentu seperti pembuatan selimut warna coklat. 2. Kurang lengkapnya data BOP yang dimiliki perusahaan sehingga penulis harus mengolah kembali dokumen yang dimiliki perusahaan. C. Saran 1. Untuk menciptakan suatu produk baru dengan metode biaya berdasarkan target, penulis menyarankan agar perusahaan perlu menambah variasi warna pada produk agar lebih menarik. 2. Untuk memperoleh bahan baku dan bahan penolong lebih murah, penulis menyarankan agar perusahaan lebih giat mencari distributor yang menawarkan harga bahan baku dan bahan penolong yang lebih murah dengan tetap memperhatikan kualitas barang yang ditawarkan distributor. Ada baiknya perusahaan membeli bahan baku secara massal guna menghindari kenaikan harga yang dapat menyebabkan pembengkakan biaya produksi dan dapat menghemat biaya. 3. Untuk mempertahankan harga bersaing produk, perusahaan dapat menurunkan harga jual produk per unit dari Rp85.000,00 menjadi Rp76.495,00 biaya produksi ditambah laba kotor 10 dari biaya produksi. 4. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti mampu membantu perusahaan dalam penerapan target costing.

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode target Costing dalam Upaya Pengurangan Biaya Produksi untuk Peningkatan Laba Perusahaan (Studi Kasus pada Usaha Dagang Eko Kusen)

7 29 118

Evaluasi penentuan harga pokok produksi dengan metode process costing : studi kasus pada perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro.

0 0 94

Implementasi anggaran sebagai alat pengendalian biaya produksi tahun 2013 : studi kasus pada pertenunan Santa Maria Boro Kalibawang, Yogyakarta.

0 3 133

Penggunaan balanced scorecard sebagai penilaian kinerja : studi kasus pada Pertenunan Santa Maria Boro, Kalibawang, Kulon Progo.

0 1 179

Pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi terhadap peningkatan volume penjualan : studi kasus pada perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro tahun 2007.

1 3 119

Evaluasi efisiensi biaya produksi berdasarkan anggaran biaya produksi : studi kasus pada Pertenunan `Santa Maria` Boro.

0 0 135

Analisis kebutuhan tenaga kerja dan efisiensi biaya tenaga kerja : studi kasus pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria di Boro, Banjar Asri, Kalibawang, Kulon Progo.

0 0 119

Studi kasus pada karyawan bagian produksi Pertenunan Santa Maria, Boro, Kulon Progo SKRIPSI

0 0 90

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI Studi Kasus pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

0 0 93

Evaluasi sistem pengendalian intern penjualan kredit : studi kasus pada perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro Yogyakarta - USD Repository

0 1 149