44
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Pertenunan Santa Maria Boro berlokasi di Dusun Boro Kelurahan Banjar Sari Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta ini didirikan oleh seorang misionaris Eropa asal Belanda pada tahun 1938. Beliau adalah Bruder Joe Sue yang ditugaskan untuk Serikat Jesuit untuk
menjalankan karya misi Kongregasi FIC di daerah D.I. Yogyakarta. Perusahaan Pertenunan ini berada dalam satu lokasi dengan biara bruder FIC, Panti Asuhan,
dan SMP Pangbudi Luhur I dan II. Tujuan utama dari berdirinya perusahaan ini tak lain adalah untuk membantu taraf perekonomian dan kehidupan warga di
sekitar Boro. Pertenunan Santa Maria ini didirikan dalam rangka pengimplementasian dari visi dan misi kongregasi IFC yang berupaya untuk
memberdayakan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Secara resmi Pertenunan Santa Maria Boro didirikan pada tanggal 6 Januari
1950 dibarengi dengan pendirian Sekolah Tenun Boro. Pimpinan yang memimpin dan bertugas untuk bertanggung jawab secara penuh atas segala
kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan adalah Bruder-Bruder FIC yang berkarya di Boro. Pada awal mula hingga sekarang, perusahaan yang berdiri pada
tahun 1950 ini tidak menggunakan mesin operasi dalam kegiatan produksinya. Hal ini dilakukan guna menyerap sumber daya manusia di daerah sekitar Boro
yang dahulu didominasi oleh anak-anak putus sekolah, anak-anak yang berpendidikan rendah dan pengangguran.
Pada tahun 1951, perusahaan dipimpin oleh Bruder Josue hingga tahun 1953. Kemudian pada tahun 1953, Kongregasi FIC memutuskan untuk mengutus
Bruder Josue untuk berkarya diluar Boro. Untuk mengisi kekosongan pimpinan jabatan, Bruder Pachomeous ditunjuk untuk memimpin Perusahaan.
Pada tahun 1977, pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan untuk melakukan penyetaraan sekolah tingkat pertama menjadi sekolah umum. Maka dengan
diterbitkannya peraturan tersebut mau tidak mau Perusahaan harus menutup sekolah tenun yang didirikan oleh Bruder Josue tersebut. Dampaknya para siswa
yang belajar di Sekolah Tenun Boro harus putus sekolah dan perusahaan harus mengambil alih alat-alat tenun milik sekolah sejumlah 22 buah. Kemudian para
bruder dan Dewan Propinsi Bruder-Bruder FIC memutuskan untuk menarik para siswa yang tersebut untuk bekerja di Perusahaan Pertenunan Santa Maria Boro.
Tahun 1985, terjadi pergantian kepengurusan dari Bruder Pachomeous ke Bruder Marcelinus. Di awal tahun 1995, pemerintah menetapkan Undang-Undang yang
mengharuskan adanya pemisahan antara Yayasan dengan kepengurusan perusahaan. Jadi, perusahaan bergerak untuk membentuk kepengurusan sendiri,
namun secara intern tetap berada dalam pengawasan Kongregasi FIC. Pada tahun 1998, Bruder Marcelinus menyerahkan jabatan pemimpin
Perusahaan Pertenunan Santa Maria kepada Bruder Thomas Edison. Di bawah komando Bruder Thomas, Pertenunan ini mengalami perkembangan pesat. Hal