BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Keberadaan  perpustakaan  umum,  merupakan  sarana  untuk  mendukung proses  terbentuknya  masyarakat  yang  cerdas.  Dengan  adanya  perpustakaan  akan
membantu masyarakat ekonomi lemah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam  kasus  ini  perpustakaan  dapat  dikatakan  menjadi  sarana  mewujudkan
keadilan  sosial  bagi  seluruh  rakyat  Indonesia,  sehingga  dapat  dikatakan  bahwa keberadaan perpustakaan juga merupakan penghayatan falsafah negara kita  yaitu
Pancasila. Perpustakaan  tidak  saja  hanya  sebagai  sarana  tempat  mengumpulkan,
mengolah  dan  menyebarluaskan  serta  melestarikan  bahan  pustaka,  tapi  fungsi perpustakaan juga menjurus kearah pengembangan sumber daya manusia SDM.
Perpustakaan  bukan  saja  berfungsi  sebagai  tempat  untuk  mendapatkan  ilmu pengetahuan  dan  keterampilan  ataupun  mendapatkan  bacaan  hiburan  belaka,
namun  lebih  luas  dari  itu.  Perpustakaan  berfungsi  sebagai  tempat  melaksanakan pendidikan masyarakat selain pendidikan di sekolah atau ekstrakulikuler, dimana
masyarakat diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan proses belajar mandiri  dalam  pembentukan  pribadi,  mendapatkan  keterampilan,  mengenal
berbagai macam perkembangan sosial, politik dan  kebudayaan  yang berkembang di masyarakat.
Perlu  di  ingat  bahwa  sebagian  penduduk  yang  tinggal  di  daerah-daerah pedesaan  yang  pada    umumnya  masih  rendah  pendidikannya  bahkan  putus
sekolah.  Sedangkan  pemerataan  pendidikan  dan  pemerataan  kesejahteraan  harus segera  terwujud.  Maka  sudah  selayaknya  perpustakaan  sebagai  salah  satu  sarana
pendidikan yang murah dan mudah didirikan di daerah-daerah pedesaan.
Universitas Sumatera Utara
Perpustakaan  desa  merupakan  salah  satu  jenis  perpustakaan  umum  yang dikelola oleh masyarakat. Menurut Hermawan dan Zulfikar 2003, 3 menyatakan
bahwa  perpustakaan  umum  merupakan  perpustakaan  yang  melayani  seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku,
pendidikan  dan  sebagainya.  Konsep  dasar  perpustakaan  umum  adalah  didirikan oleh masyarakat, untuk masyarakat, dan didanai dengan dana masyarakat.
Dengan  dikeluarkannya  Keputusan  Menteri  Dalam  Negeri  dan  Otonomi Daerah  Nomor  3  Tahun  2001  tentang  Perpustakaan  Desa  atau  Kelurahan,  pada
pasal 1 Nomor 1 disebutkan bahwa perpustakaan Desa  Kelurahan adalah wadah penyediaan  bahan  bacaan  sebagai  salah  satu  sumber  belajar  bagi  masyarakat
dalam  rangka  mencerdaskan  dan  memberdayakan  masyarakat,  serta  menunjang pelaksanaan  pendidikan  nasional.  Oleh  karena  itu,  perlu  adanya  perhatian  yang
khusus  dari  pemerintahdalam  upaya  membangun  dan  mengembangkan perpustakaan  desakelurahan  serta  upaya  yang  maksimal  dari  pemerintahan  desa
dalam memberikan layanan perpustakaan kepada masyarakat. Perpustakaan  Desa  Padang  Bulan  PB  Selayang  II  berdiri  sejak  tahun
2013  dan  telah  memiliki  kurang  lebih  2000  judul  dan  3000  eksemplar  koleksi yang terdiri dari : a Koleksi buku teks, b Surat kabar, dan c Majalah. Koleksi
tersebut  diperoleh  dari  sumbangan  Pemerintah  Provinsi  Sumatera  Utara  yang diserahkan  langsung  oleh  Badan  Perpustakaan,  Arsip  dan  Dokumentasi  BPAD
Sumatera  Utara  serta  sumbangan  dari  instansi-instansi  lain.  Sumbangan  tersebut diserahkan tentu dengan tujuan agar perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang II
ini    dapat  memenuhi  fungsinya  sebagai  tempat  melaksanakan  pendidikan masyarakat diluar sekolah dan juga sebagai pengembangan sumber daya manusia.
Layanan  perpustakaan  merupakan  ujung  tombak  yang  langsung berhubungan  dengan  pengguna  perpustakaan.  Namun  demikian  perpustakaan
kelurahan Padang Bulan Selayang II ini belum dapat memberikan pelayanan dan jam buka secara maksimal kepada masyarakat oleh karena berbagai kendala yang
mereka  hadapi  seperti:  a  Tidak  memiliki  staf  khusus  untuk  mengelola
Universitas Sumatera Utara
perpustakaan.  Perpustakaan  hanya  dikelola  langsung  oleh  kepala  desa  dan  staf- staf kantor kelurahan tersebut sehingga berpengaruh terhadap pelayanan serta jam
buka perpustakaan karena perpustakaan hanya dibuka jika ada salah satu dari staf tidak sedang banyak pekerjaannya. Rata-rata jam buka perpustakaan hanya sekitar
3-4 kali seminggu. b Tidak memiliki fasilitas yang cukup lengkap sehingga tidak bisa  mendukung  kegiatan-kegiatan  perpustakaan  dengan  baik  seperti  layanan
sirkulasi masih dilakukan secara manual dan ruang baca pun masih terbatas. Berdasarkan  uraian  tersebut,  maka  penulis  tertarik  untuk  meneliti
pemanfaatkan  layanan  perpustakaan  desa  tersebut  dengan  menetapkan  penelitian “Evaluasi pemanfaatan layanan pada perpustakaan Desa Padang Bulan Selayang
II ”.
1.2 Rumusan Masalah