Orientasi Religiositas Intrinsik Komitmen Afektif

52

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Orientasi Religiositas Intrinsik

Orientasi religiositas intrinsik adalah pandangan yang menginternalisasikan keyakinan total agama sehingga membuat suatu individu menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama yang dianutnya. Nilai-nilai agama tersebut akan digunakan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Tingkat orientasi religiositas intrinsik ini dapat diukur dengan melihat skor skala orientasi religiositas intrinsik. Skor skala orientasi religiositas intrinsik diperoleh dengan melihat komponen-komponen orientasi religiositas intrinsik yang diperoleh. Komponen-komponen orientasi religiositas intrinsik adalah Personal, Unselfish, relevansi terhadap keseluruhan kehidupan, kepenuhan terhadap penghayatan keyakinan, ultimate , associational , dan keteraturan penjagaan perkembangan iman. Seorang karyawan yang memiliki skor tinggi dapat dikatakan memiliki tingkat orientasi religiositas intrinsik yang tinggi. Namun, jika karyawan memiliki skor rendah maka dapat dikatakan bahwa karyawan tersebut memiliki tingkat orientasi religiositas intrinsik yang rendah pula. Dengan kata lain, tingkat orientasi religiositas intrinsik berbanding lurus dengan skor yang diperoleh karyawan. 53

2. Komitmen Afektif

Komitmen afektif adalah suatu keterikatan secara psikologis perasaan dan emosi terhadap tujuan dan nilai-nilai yang ada pada organisasi tersebut dimana karyawan menghayati dan meyakini tujuan dan nilai-nilai tersebut sebagai nilai dan tujuan hidupnya di organisasi tersebut. Tingkat komitmen afektif dapat diukur dengan melihat skor pada skala komitmen afektif. Skor skala komitmen afektif dapat dilihat dari aspek-aspek komitmen afektif yakni, identifikasi, keterlibatan dan loyalitas. Apabila skor komitmen afektif tersebut tinggi maka seorang karyawan dapat dikatakan memiliki komitmen afektif yang tinggi. Tapi apabila skor yang diperoleh rendah maka dapat dikatakan bahwa komitmen afektif yang dimiliki oleh karyawan tersebut juga rendah.

D. Subjek Penelitian