34
Karyawan tersebut berpikir apabila dia mengundurkan diri, ia belum tentu mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang lebih
besar dari gajinya saat ini; c.
Normative Commitment Komitmen Normatif yakni komitmen sebagai kewajiban yang harus diberikannya pada organisasi.
Komitmen ini membuat karyawan bertahan pada organisasi dengan alasan moral yang diyakininya dan merasa wajib untuk melakukannya
ought to. Karyawan melakukan hal ini karena merasa berutang budi pada organisasi. Contohnya seorang karyawan yang mempelopori
suatu gagasan atau inisiatif dalam organisasi akan tetap bertahan karena merasa kurang etis meninggalkan organisasi apalagi yang
sedang dijalankan adalah gagasan darinya. Jadi yang dimaksud dengan komitmen organisasi adalah suatu
keadaan dimana seorang karyawan terikat pada suatu organisasi karena telah mengidentifikasi nilai-nilai dan tujuan organisasi tersebut. Karyawan
tersebut meneriman nilai-nilai dan tujuan organisasi sehingga membuat karyawan berusaha untuk tetap bertahan dalam organisasi tersebut.
2. Pengertian Komitmen Afektif
Menurut Meyer dan Allen, 1991 Affective Commitment Komitmen Afektif yaitu komitmen sebagai keterikatan emosional dan
psikologis karyawan terhadap organisasinya. Karyawan memiliki keterikatan emosional dan psikologis karena meyakini nilai-nilai yang ada
35
dalam organisasi tersebut. Karyawan mengidentifikasi nilai-nilai dan tujuan yang ada di organisasi apakah nilai-nilai dan tujuan tersebut sesuai
dengan nilai-nilai dan tujuan yang diyakininya. Apabila karyawan telah mengidentifikasi dan meyakini nilai-nilai dan tujuan tersebut sesuai
dengan yang diharapkannya maka karyawan akan berusaha untuk mempertahankan diri di organisasi tersebut. Komitmen ini membuat
karyawan dapat bertahan pada suatu pekerjaan karena mereka menginginkannya want to. Komitmen ini dilihat dari rasa senang
karyawan pada profesi, seberapa berartinya tempat atau organisasi yang ditempatnya, rasa memiliki terhadap lembaga, dan keterikatan mereka
terhadap lembaga Menurut Buchanan dalam Chen
, 2009 komitmen afektif adalah kelekatan perasaan dan emosi suatu partisipan pada tujuan dan nilai-nilai
organisasi dimana peran partisipan berada pada satu bagian dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi itu sendiri. Komitmen afektif merupakan suatu
proses sikap dimana seseorang melihat suatu hubungan antara dirinya dengan organisasi dengan mempertimbangkan kesesuaian antara nilai dan
tujuan yang diinginkannya dengan nilai dan tujuan yang ada pada organisasi tersebut Suseno Sugiyanto, 2010.
Menurut Porter, Steers, Mowday dan Boulian dalam Veurink dan Fischer, 2011 komitmen organisasi afektif adalah a keyakinan yang
kuat dalam dan penerimaan tujuan dan nilai-nilai dalam suatu organisasi, b suatu kesediaan dari karyawan untuk mengerahkan usaha yang cukup
36
atas nama organisasi, dan c keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam suatu organisasi.
Jadi, yang dimaksud dengan komitmen afektif adalah suatu keterikatan secara psikologis perasaan dan emosi karyawan terhadap
organisasinya. Nilai-nilai dan tujuan yang ada pada organisasi tersebut dihayati dan diyakini oleh karyawan tujuan dan sebagai nilai dan tujuan
hidupnya di organisasi tersebut.
3. Aspek-aspek Komitmen Afektif