Standar Uji Dan Ukuran Benda Uji

2. Setelah dimensi telah diperoleh, selanjutnya nilai dimensi diolah menjadi nilai luas. Contoh perhitungan luas spesimen uji tarik adalah sebagai berikut : � = Panjang x Lebar = , x , = , mm 2 � adalah luas penampang komposit yang diukur pada area uji spesimen. Contoh diatas merupakan perhitungan luas spesimen uji tarik matriks atau variasi 0. 3. Nilai luas penampang dan beban yang telah diperoleh selanjutnya digunakan untuk memperoleh nilai Kekuatan Tarik dari komposit yang diuji tarik. Contoh perhitungan adalah sebagai berikut : � = Beban x Percepatan Grafitasi � = , x , , = , kgf mm ⁄ = , N mm ⁄ = , MPa � adalah nilai Kekuatan Tarik, yang juga merupakan nilai kekuatan tarik spesimen. Contoh diatas merupakan perhitungan Kekuatan Tarik spesimen uji tarik variasi 0. 4. Sama halnya dengan Kekuatan Tarik, nilai regangan teknis dapat dihitung dengan bantuan data dari dimensi spesimen dan hasil uji tarik. Salah satu contoh perhitungan regangan teknis yang diambil dari data variasi 0 adalah sebagai berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ε = pertambahan panjang panjang awal = , x = , 5. Untuk mengetahui besar area elastis yang dapat terjadi pada suatu material, dapat menggunakan perbandingan antara tegangan dan regangan. Nilai perbandingan itu disebut dengan modulus elastisitas E. Dibawah ini dipaparkan contoh perhitungan yang diambil dari data hasil spesimen 0. E = � � = , , = , MPa Seluruh data hasil pengujian mulai dari spesimen uji tarik matriks atau variasi 0, serat tanpa matrik, hingga komposit dengan variasi 3, 5, 7 dan 9 tersaji berturut-turut pada subbab 4.1.1 – 4.1.3. 4.1.1 Hasil Pengujian Tarik Penguat Atau 0 Berat Serat Berikut disajikan data dimensi, Kekuatan Tarik serta regangan teknis dari spesimen uji tarik dengan fraksi serat 0. Data tersaji berturut-turut pada Tabel 4.1 - 4.3. Tabel 4.1 Dimensi spesimen uji tarik dengan 0 serat Kode Spesimen Lebar mm Tebal mm L0 mm 0I 12 5,3 90 0II 12,5 5,4 90 0III 14,3 4,12 90 DIMENSI