Perlakuan Alkalisasi NaOH Pada Serat

� � � � = � � . 5. Standar Deviasi Standar deviasi atau biasa disebut simpangan baku, dapat dijadikan sebagai ukuran keragaman suatu kelompok nilai. Terdapat 2 metode perhitungan standar deviasi, yang pertama adalah metode “n” dan yang kedua adalah “n-1”. Yang digunakan pada penelitian ini adalah metode “n”. Persamaan deviasi tersaji pada persamaan 2.8. = √ Σ �−�̅ 2 2.8 Dengan adalah nilai dari data pertama, ̅ nilai rata-rata data yang dihitung standar deviasinya dan adalah banyaknya data.

2.2 Tinjauan Pustaka

Yusriah Lazim et al ., 2014 dalam jurnalnya “ Effect of Alkali Treatment on the Physical, Mechanical, Morphological Properties of Waste Betel Nut Areca catechu Husk Fibre” meneliti efek NaOH pada serat pinang tanpa matriks dan memperoleh bahwa perlakuan NaOH atau alkalisasi sebanyak 5 dalam waktu 30 menit menghasilkan penurunan kekuatan tarik dari 166,63±55,1 MPa sebelum perlakuan menjadi 44,73±9.5 MPa. Akan tetapi, gaya yang bisa diterima pada ikatan antara serat dengan matriks debonding force menjadi meningkat dari 5,22±0,06 N sebelum perlakuan menjadi 14,16±0.39 N. Hal ini menjadi keuntungan bagi material komposit agar bisa menyalurkan tegangan dari matriks ke serat dengan baik. Sementara itu, A Keerthi et al ., 2015 pada jurnalnya “ Processing and Characterization of Epoxy Composite with Arecanut and Casuarina Fibers ” meneliti dua bentuk komposit, yang pertama dengan fraksi volume serat pinang 10 dan yang kedua yaitu komposit yang diperkuat fraksi volume serat pinang 5 ditambah 5 serat casuarina . Kedua serat terlebih dahulu diberlakukan alkalisasi dengan kadar NaOH 15 serta menggunakan resin epoxy sebagai matriksnya, penelitian tersebut memperoleh hasil sebagai berikut : Spesimen epoxy memiliki kekuatan tarik sebesar 11,99348 MPa dengan pertambahan panjang ∆L 1,02397 mm dan densitas 1,22 gcm³. Spesimen komposit serat pinang + epoxy memiliki kekuatan tarik sebesar 17,57645 MPa dengan ∆L sebesar 1,3167 mm dan densitas 1,092 gcm³. Sedangkan, kekuatan tarik komposit serat pinang + serat casuarina + epoxy sebesar 18,65802 MPa dengan ∆L sebesar 1,22377 mm dan densitas 1,196 gcm³. Penambahan serat pinang menyebabkan penambahan kekuatan tarik sebesar 46 sedangkan penambahan serat pinang dan ca suarina menyebabkan penambahan kekuatan tarik sebesar 56. Pengujian tarik dilakukan berdasar pada standar ASTM D3039 untuk uji tarik dan ASTM D792 untuk uji densitas. Penelitian terbaru dilakukan oleh Mastur dan Azizul 2016 dengan judul jurnal “Pengaruh Fraksi Volume Serat Buah Pinang pada Komposit Terhadap Kekuatan Mekanik”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan komposit serat pinang dengan variasi fraksi volume 40, 50 dan 60. Hasil yang didapat menunjukkan kekuatan tarik sebesar 7,09 - 9,78 MPa dengan regangan tarik sebesar 2,0 – 4,0. Sedangkan, kekuatan tarik terbesar terjadi pada variasi volume serat