Pengujian Tarik Dasar Teori
Sementara itu, A Keerthi
et al
., 2015 pada jurnalnya “
Processing and Characterization of Epoxy Composite with Arecanut and Casuarina Fibers
” meneliti dua bentuk komposit, yang pertama dengan fraksi volume serat pinang
10 dan yang kedua yaitu komposit yang diperkuat fraksi volume serat pinang 5 ditambah 5 serat
casuarina
. Kedua serat terlebih dahulu diberlakukan alkalisasi dengan kadar NaOH 15 serta menggunakan resin
epoxy
sebagai matriksnya, penelitian tersebut memperoleh hasil sebagai berikut :
Spesimen
epoxy
memiliki kekuatan tarik sebesar 11,99348 MPa dengan pertambahan panjang
∆L 1,02397 mm dan densitas 1,22 gcm³. Spesimen komposit serat pinang +
epoxy
memiliki kekuatan tarik sebesar 17,57645 MPa dengan
∆L sebesar 1,3167 mm dan densitas 1,092 gcm³. Sedangkan, kekuatan tarik komposit serat pinang + serat casuarina +
epoxy
sebesar 18,65802 MPa dengan
∆L sebesar 1,22377 mm dan densitas 1,196 gcm³. Penambahan serat pinang menyebabkan penambahan kekuatan tarik sebesar 46 sedangkan penambahan
serat pinang dan
ca suarina
menyebabkan penambahan kekuatan tarik sebesar 56. Pengujian tarik dilakukan berdasar pada standar ASTM D3039 untuk uji tarik dan
ASTM D792 untuk uji densitas. Penelitian terbaru dilakukan oleh Mastur dan Azizul 2016 dengan judul jurnal
“Pengaruh Fraksi Volume Serat Buah Pinang pada Komposit Terhadap Kekuatan Mekanik”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan komposit serat
pinang dengan variasi fraksi volume 40, 50 dan 60. Hasil yang didapat menunjukkan kekuatan tarik sebesar 7,09 - 9,78 MPa dengan regangan tarik sebesar
2,0 – 4,0. Sedangkan, kekuatan tarik terbesar terjadi pada variasi volume serat
60 yaitu 9,78 MPa. Namun, pada penelitian ini tidak disebutkan tentang perlakuan alkalisasi ataupun perlakuan yang lainnya. Pengujian tarik dilakukan
berdasar pada standar JIS K 7113:1995. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34