Teknik Analisis Data Perencanaan Penelitian
1995:209. Rumus yang digunakan dalam mencari reliabilitas tes bentuk uraian adalah rumus Alpha. Rumus Alpha adalah sebagai
berikut : r
11
= x
1 −
∑
2 2
dimana : r
11
= reliabilitas yang dicari Σσ
i 2
= jumlah varians skor tiap-tiap item σ
t 2
= varians total n
= banyaknya soal Rumus varians :
σ
2
=
∑
2
−
∑ 2
dimana: X
= skor setiap item tes ∑
= jumlah skor setiap item N
= banyaknya sampel Menurut Suharsimi 2005: 75 interpretasi mengenai besarnya
koefisien relibilitas adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Interpretasi
0,800 ≤ r
xy
≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,600 r
xy
≤ 0,800 Tinggi
0,400 r
xy
≤ 0,600 Cukup
0,200 r
xy
≤ 0,400 Rendah
0,00 ≤ r
xy
≤ 0,200 Sangat Rendah
2. Analisis Hasil Wawancara Hasil wawancara yang berupa rekaman yang ditranskip menjadi
bentuk tulisan dengan cara memutar kembali rekaman dan menuliskan pertanyaan yang diberikan peneliti dan jawaban-jawaban pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Jawaban ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kebutuhan atau data yang diperlukan.Wawancara ini digunakan untuk
mengetahui metode pembelajaran guru, media pembelajaran yang digunakan, respon siswa dalam mengikuti pembelajaran dan kesulitan-
kesulitan siswa.Hasil jawaban ini digunakan
membangun media pembelajaran.
3. Analisis Kuisioner Kuisioner disusun berdasarkan indikator dari motivasi belajar
siswa. Dalam kuisioner ini peneliti menggunakan skala Likert dimana setiap pernyataan disediakan empat pilihan jawaban yaitu “Sangat Setuju
SS”, “Setuju S”, “Tidak Setuju TS” dan “Sangat Tidak Setuju STS”. Pernyataan dalam kuisioner dibagi menjadi dua pernyataan yaitu
pernyataan positif dan pernyataan negatif dimana banyaknya pernyataan positif sama dengan banyak pernyataan negatif. Pernyataan negatif ini
disisipkan diantara pernyataan positif guna mengontrol tingkat ketelitian atau keseriusan responden dalam memberikan respons Sukardi,
2003;147. Sukardi 2003:146 menyatakan untuk menskor skala kategori Likert, jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai kuantitatif.
Langkah-langkah analisis motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut :
a. Tabulasi Data Tabel 3.7 Tabel Persiapan Tabulasi Data Kuisioner Motivasi
No. No. Absen
No. Pernyataan 1
2 dst
1 1
... ...
... 2.
3 ...
... ...
dst. ...
... ...
...
b. Analisis Setiap Indikator Tabel 3.8 Tabel Persiapan Analisis Motivasi Pada Setiap Indikator
No No
Jawaban Skor
Total Absen
PP PN
PP PN
Skor 1
1 SS
STS 4
4 8
2 2
.. ...
... ...
... dst
dst dst
... ...
... ...
Keterangan: PP adalah pertanyaan positif dan PN adalah pernyataan negatif.
Pada tabel di atas, pada kolom jawaban diisi jawaban siswa dan setiap jawaban diberikan skor. Berikut ini skor untuk pernyataan
positif dan negatif: Tabel 3.9 Skor Pernyataan Positif dan Negatif
No. Pernyataan
SS S
TS STS
1. Positif
4 3
2 1
2. Negatif
1 2
3 4
Banyaknya jawaban yang ada diperhitungkan jumlah soal pada indikator dikali jumlah siswa. Analisis untuk mengetahui tingkat
motivasi pada setiap indikator dilakukan sebagai berikut: Tabel 3.10 Analisis Interpretasi Motivasi Siswa Pada Setiap Indikator
No Iterpretasi
Skor Jumlah
Jumlah Skor 1
Sangat Kuat 4
... ...
2 Kuat
3 ...
... 3
Lemah 2
... ...
4 Sangat Lemah
1 ...
... Jumlah
... ...
Rata-rata ...
Interpretasi ...
Jumlah di peroleh dari menghitung banyaknya jawaban siswa dengan skor 4, skor 3, skor 2 dan skor 1. Jumlah skor didapat dengan
cara jumlah dikali skor. Rata-rata diperoleh dengan menggunakan perhitungan jumlah skor yang diperoleh dibagi dengan jumlah jawaban
yang ada.Untuk melihat interpretasi motivasi, rata-rata dibulatkan; kurang dari 0,5 dihilangkan; 0,5 atau lebih dijadikan 1, dan hal ini
berlaku untuk selanjutnya. Berikut ini interpretasi mengenai motivasi siswa dengan menggunakan skala Likert:
Tabel 3.11 Interpretasi Motivasi Siswa
Rata-rata Interpretasi
4 Sangat Kuat
3 Kuat
2 Lemah
1 Sangat Lemah
c. Analisis Motivasi Setiap Siswa Cara menganalisis motivasi setiap siswa dengan menggunakan tabel
3.10 , hanya banyaknya jawaban yang ada pada setiap siswa adalah 20. 4. Analisis Hasil Tes
Hasil tes dianalisis untuk mengetahui seberapa tinggi hasil belajar siswa.Analisis dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Tabulasi Data Tabel 3.12Persiapan Tabulasi Data Tes
No Absen Siswa
Skor Soal Total
Skor 1
2 3
4 dst
... 1
... ...
... ...
... ...
2 ...
... ...
... ...
...
b. Menentukan Ketuntasan Siswa Penilaian hasil tes berupa kualitas yang bersifat kuantitatif yang
berupa angka. Nilai tes diperoleh dengan menggunakan perhitungan:
Nilai = x 100
Untuk melihat ketuntasan siswa, bandingkan nilai siswa dengan nilai KKM yang diberikan sekolah. Siswa dikatakan tuntas apabila nilai
siswa ≥ 70.
c. Hasil Belajar Peneliti menggunakan Penilaian Acuan Patokan atau PAP
Criterion-Reference Evaluation.Penilaian Acuan Patokan atau PAP adalah suatu penilaian yang memperbandingkan prestasi belajar siswa
dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu prestasi
yang seharusnya
dicapai oleh
siswa Masidjo,
1995:151.Kriteria yang dimaksud adalah suatu tingkat pengalaman belajar atau sejumlah kompetensi dasar yang telah ditetapkan terlebih
dahulu sebelum kegiatan berlangsung Zainal Arifin, 2009:235. Peneliti menggunakan PAP tipe II dimana dalam PAP tipe II menurut
Masidjo 1995:151 batas penguasaan bahan pelajaran minimal yang merupakan passing score adalah 56 dari total skor yang seharusnya
dicapai diberi nilai cukup.
Prosentase tingkat penguasaan bahan pelajaran diperhitungkan sebagai berikut:
= jumlah skor yang diperoleh siswa
total skor maksimum x 100
Tinggi hasil belajar diperhitungkan sebagai berikut : Tabel 3.13 Kriteria Hasil Belajar Siswa
Tingkat Penguasaan Interpretasi
81 - 100 Sangat Tinggi
66 - 80 Tinggi
56 - 65 Sedang
46 - 55 Rendah
46 Sangat Rendah
51