Pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK pada pembelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan dan kekongruenan di kelas IX SMP Negeri 2 Jetis, Bantul.

(1)

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN DI KELAS IX

SMP NEGERI 2 JETIS, BANTUL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

Francisca Romana Mia Hiastuti 081414005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013


(2)

(3)

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karyaku untuk Tuhan Yesus Kristus yang

senantiasa memberikan berkat, kasih dan keselamatan..


(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Februari 2013

Penulis,


(6)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Francisca Romana Mia Hiastuti

NIM : 081414005

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN DI KELAS IX

SMP NEGERI 2 JETIS BANTUL

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian surat ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 28 Februari 2013

Yang menyatakan,


(7)

vii

ABSTRAK

Francisca Romana Mia Hiastuti, 2013. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis TIK Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kesebangunan dan Kekongruenan Di Kelas IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat motivasi belajar siswa dan seberapa tinggi hasil belajar siswa pada pelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan dan kekongruenan yang menggunakan media pembelajaran berbasis TIK. Penelitian ini dilakukan di kelas IX SMP Negeri 2 Jetis, Bantul. Subjek penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Jetis, Bantul.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif-kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam pengumpulan data yang berupa data kuantitatif, melakukan skoring tes dan kuisioner. Data yang dikumpulkan adalah data hasil belajar siswa serta data motivasi siswa dalam pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran berbasis TIK. Hasil belajar siswa diperoleh dengan cara memberikan tes hasil belajar dan motivasi belajar siswa diperoleh dengan cara memberikan kuisioner motivasi. Analisis data dilakukan 1) untuk mengetahui seberapa kuat motivasi belajar siswa dengan menganalisis jawaban siswa pada angket motivasi, melakukan skoring dan melihat kriteria motivasi 2) untuk mengetahui seberapa tinggi hasil belajar siswa dengan menganalisis jawaban siswa dari soal tes hasil belajar, melakukan skoring, membandingkan dengan nilai KKM dan melihat kriteria hasil belajar siswa. Kriteria motivasi menggunakan skala Likert. Kriteria hasil belajar menggunakan PAP tipe II.

Hasil analisis menunjukkan bahwa pada pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK rata-rata tingkat motivasi siswa sebesar 3,2 dengan kriteria kuat dimana tingkat hasrat dan keinginan untuk berhasil sebesar 3,67 dengan kriteria sangat kuat. Prosentase siswa yang memiliki motivasi kuat sebesar 70,37%, motivasi sangat kuat 29,63%. Sedangkan hasil belajar diperoleh rata-rata tingkat penguasaan bahan pelajaran 62% dengan kriteria sedang dan siswa yang tuntas sebanyak 25,93%. Prosentase siswa yang memiliki hasil belajar tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut 29,63%, 40,74%, 29,63%. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa pada pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan dan kekongruenan yang memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK memberikan motivasi siswa kuat namun masih memberikan hasil belajar sedang.


(8)

viii

ABSTRACT

Francisca Romana Mia Hiastuti, 2013. The Use of ICT-Based Media in Learning Similarity and Congruence in Mathematics at Ninth Grades of IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul. Thesis. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

This research aims at investigating students’ level of motivation and learning results in learning mathematics, of which the topic is similarity and congruence, by using ICT-based learning media. The study was conducted at SMP Negeri 2 Jetis, Bantul. The research subjects included mathematics teacher and the students from IX C class.

The researcher employed a descriptive study, which adopted a quantitative approach. The quantitative approach was used to gather the quantitative data and

to score the test and questionnaire. The data were students’ learning results and motivation in mathematics learning using ICT-based learning media. The

researcher gave the test to elicit student’s learning results and the questionnaire to elicit students’ motivation. The analysis was conducted to find out the level of

students’ motivation and learning results. Likert scale was used to identify

students’ motivation.PAP type 2 wasused to identify students’ learning results. The results suggested that ICT-based learning media brought about

students’ high level of motivation (3,2), in which students’ willingness to be

successful was very strong (3,67). Percentage about students’ high level of

motivasion were 70,37% (strong) and 29,63% (very strong). Students’ learning

results were 62% (medium) and 25.93% of the students met the learning mastery.

Procentage about students’ learning results were 29,63% (high), 40,74% (medium), 29,63% (low). Therefore, it is concluded that ICT-based learning media to learn similarity and congruence in mathematics brought about students’

high level of motivation but medium learning results.


(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas berkat Tuhan Yang Maha Esa

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pemanfaatan Media

Pembelajaran Berbasis TIK Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan

Kesebangunan dan Kekongruenan di Kelas IX SMP Negeri 2 Jetis, Bantul

dengan baik.

Proses penulisan dan penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Thomas Sugiarto P., M.T. selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan waktu dan memberikan dorongan untuk

menyelesaikan skripsi.

2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. dan Ibu V. Fitri

Rianasari,S.Pd.,M.Sc. selaku penguji yang telah memberikan saran

dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Suryono, S.Pd. Selaku kepala sekolah SMP N 2 Jetis, Bantul

yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

4. Ibu Eny Rohayatun, M.Pd. selaku guru mata pelajaran matematika

SMP N 2 Jetis, Bantul yang telah memberikan saran dan kritikan.

5. Bapak Yacobus Sumarno dan ibu Christina Umi Listyantini selaku

orang tua penulis yang telah memberikan kasih, bimbingan, arahan dan

perjuangannya untuk membiayai penulis. Gregorius Advian Widiyanto


(10)

x

6. Teman-teman Prodi Pendidikan Matematika angkatan 2008 yang telah

berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi. Teman-teman UKM

Seni Karawitan Universitas Sanata Dharma, teman-teman OMK

Wilayah St. Paulus Pasutritis yang telah memberikan semangat dalam

menyelesaikan skripsi.

7. Romo Herman Yosef Singgih Sutoro, Pr yang telah memberikan

memberikan motivasi sehingga penulis terpacu untuk menyelesaikan

skripsi.

8. Pilipus Widayanto yang telah memberikan kasih, semangat, dan

bantuan printer demi kelancaran pembuatan skripsi.

9. Sahabat-sahabatku, Veronica Wiwik Dwi A., Febrianita Nora Indah S.,

Elisabeth Lis, Claudia Dewi P., Advensia Cantika, Paramita Jati, dan

teman-teman kos yang selalu memberikan waktu untuk sharing

mengenai skripsi bersama penulis serta Paulina Hani Rusmawati yang

membantu penelitian.

10. Priyatno Ardi yang telah membantu menerjemahkan abstrak.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya, penulis berharap agar hasil penelitian ini berguna bagi pembaca.

Penulis mengharapkan saran dan kritikan untuk menyempurnakan penelitian yang

akan datang.

Yogyakarta,30 Januari 2013

Penulis


(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN KARYA ILMIAH... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ...viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ...xv

DAFTAR TABEL ...xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...xx

BAB 1 PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Identifikasi Masalah ...4

C. Rumusan Masalah ...4

D. Tujuan Penelitian...4

E. Manfaat Penelitian...5

F. Penjelasan Istilah...5

BAB II LANDASAN TEORI ...8


(12)

xii

B. Motivasi...9

1. Pengertian Motivasi...9

2. Indikator Motivasi Belajar ...10

C. Hasil Belajar ...12

1. Pengertian Hasil Belajar...12

2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...13

D. Media Pembelajaran Berbasis TIK ...14

1. Pengertian Media Pembelajaran...14

2. Manfaat Media Pembelajaran...15

3. Fungsi Media Pembelajaran Berbasis TIK...15

4. Manfaat Media Pembelajaran Berbasis TIK ...15

5. PengenalanLectora...16

E. Materi Kesebangunan dan Kekongruenan ...24

1. Pengertian Kesebangunan dan Kekongruenan ...24

2. Menggunakan Konsep Kesebangunan Dua Bangun ...25

3. Menghitung Panjang Sisi yang Sebangun ...30

F. Kerangka Berfikir...31

BAB III METODE PENELITIAN...33

A. Jenis Penelitian...33

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...34

C. Objek dan Subjek Penelitian ...34

D. Variabel Penelitian ...34


(13)

xiii

F. Metode Pengumpulan Data ...35

1. Wawancara ...35

2. Tes ...36

3. Kuisioner (Angket)...36

G. Instrumen...37

1. Instrumen Pembelajaran ...37

2. Instrumen Penelitian...38

H. Perencanaan Penelitian...41

I. Teknik Analisis Data ...43

1. Analisis Validitas dan Reliabilitas Soal Tes ...43

2. Analisis Hasil Wawancara...46

3. Analisis Kuisioner ...46

4. Analisis Hasil Tes...48

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN, TABULASI DATA ANALISIS DATA, HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...51

A. Pelaksanaan Kegiatan di Lapangan...51

1. Wawancara Dengan Guru ...51

2. Uji Validitas Tes di SMP N 2 Jetis, Bantul...52

3. Pembangunan Media Pembelajaran ...53

4. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis TIK ...53


(14)

xiv

6. Pengisian Kuisioner...58

B. Tabulasi Data...58

1. Data Hasil Wawancara Guru...58

2. Data Hasil Validitas Uji Coba Soal Tes ...59

3. Data Hasil Tes ...62

4. Data Hasil Kuisioner ...63

C. Analisis Data ...66

1. Analisis Hasil Wawancara...66

2. Analisis Hasil Validitas ...67

3. Analisis Kuisioner ...69

4. Analisis Tes ...81

D. Pembahasan ...85

1. Motivasi Siswa ...85

2. Hasil Belajar Siswa ...88

E. Keterbatasan Penelitian ...90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...91

A. Kesimpulan...91

B. Saran...92

DAFTAR PUSTAKA ...93


(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tampilan AntarmukaLectora...16

Gambar 2.2. Tampilan Menu danToolbar Lectora...17

Gambar 2.3. TampilanTitle Eksplorer...18

Gambar 2.4. TampilanWork Area...19

Gambar 2.5. Mengatur Tampilan danStyle Teks...20

Gambar 2.6. Gambar Asli Sebelum Diperbesar ...24

Gambar 2.7. Gambar Hasil Perbesaran ...24

Gambar 2.8. Bangun Datar Persegi Panjang ABCD dan Bangun Datar Persegi Panjang EFGH ...24

Gambar 2.9. Dua Bangun yang Sebangun...25

Gambar 2.10 Dua Bangun yang Kongruen ...25

Gambar 2.11 Garis yang Sejajar Pada Segitiga...26

Gambar 2.12 Garis yang Sejajar Pada Segitiga...26

Gambar 2.13 Pengubinan Segitiga ...27

Gambar 2.14 Kondisi Dua Segitiga yang Kongruen (Sisi, Sisi, Sisi) ...28


(16)

xvi

Gambar 2.16 Kondisi Dua Segitiga (Dua Sudut dan Satu Sisi) ...29

Gambar 2.17 Dua Segitiga yang Kongruen...29

Gambar 2.18 Dua Segitiga Siku-siku yang Kongruen ...30

Gambar 2.19 Trapesium ABCD Sebangun Dengan Trapesium PQRS...30

Gambar 4.1 Gambar pada Soal Uji Coba Tes ...68


(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tabel GambarToolbardan Fungsinya ...17

Tabel 2.2. Langkah Membuat KerangkaTitle...19

Tabel 2.3. Langkah Menambahkan Objek Berupa Gambar ...21

Tabel 2.4. Langkah Menambahkan Objek Berupa Tombol...21

Tabel 2.5. Langkah Menambahkan Aksi pada Tombol...23

Tabel 3.1. Pedoman Wawancara...38

Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuisioner...39

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal ...40

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Tes Hasil Belajar...40

Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi ...44

Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Reliabilitas ...45

Tabel 3.7 Tabel Persiapan Tabulasi Data Kusioner Motivasi ...47

Tabel 3.8 Tabel Persiapan Analisis Motivasi pada Setiap Indikator ...47

Tabel 3.9 Skor Pernyataan Positif dan Negatif...45

Tabel 3.10 Analisis Interpretasi Motivasi Siswa pada Setiap Indikator ...47


(18)

xviii

Tabel 3.12 Persiapan Tabulasi Data Tes...48

Tabel 3.13 Kriteria Hasil Belajar Siswa ...50

Tabel 4.1 Pelaksanaan Pembelajaran...53

Tabel 4.2 Data Hasil Wawancara Guru ...58

Tabel 4.3 Skor Hasil Uji Coba Tes ...59

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Validitas Soal ...61

Tabel 4.5 Data Hasil Tes Siswa ...62

Tabel 4.6 Data Hasil Kuisioner...63

Tabel 4.7 Data Hasil Kuisioner...63

Tabel 4.8 Data Hasil Kuisioner pada Pernyataan Positif (PP)...64

Tabel 4.9 Data Hasil Kuisioner pada Pernyataan Negatif (PN) ...65

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Validitas Soal ...67

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Varians Tiap Soal...69

Tabel 4.12 Analisis Kuisioner Motivasi Siswa pada Indikator 1 ...70

Tabel 4.13 Analisis Interpretasi Motivasi Siswa pada Indikator 1 ...71

Tabel 4.14 Analisis Kuisioner Motivasi Siswa pada Indikator 2 ...72


(19)

xix

Tabel 4.16 Analisis Kuisioner Motivasi Siswa pada Indikator 3 ...73

Tabel 4.17 Analisis Interpretasi Motivasi Siswa pada Indikator 3 ...74

Tabel 4.18 Analisis Kuisioner Motivasi Siswa pada Indikator 4 ...75

Tabel 4.19 Analisis Interpretasi Motivasi Siswa pada Indikator 4 ...76

Tabel 4.20 Analisis Kuisioner Motivasi Siswa pada Indikator 5 ...77

Tabel 4.21 Analisis Interpretasi Motivasi Siswa pada Indikator 5 ...78

Tabel 4.22 Analisis Kuisioner Motivasi Siswa pada Indikator 6 ...78

Tabel 4.23 Analisis Interpretasi Motivasi Siswa pada Indikator 6 ...79

Tabel 4.24 Analisis Motivasi Setiap Siswa ...80

Tabel 4.25 Hasil Analisis Tes Berdasarkan Nilai KKM...82

Tabel 4.26 Hasil Analisis Tes Berdasarkan PAP Tipe II...83

Tabel 4.27 Hasil Analisis Motivasi Siswa pada Setiap Indikator...87

Tabel 4.28 Hasil Belajar pada Pokok Bahasan Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX SMP N 2 Jetis, Bantul...89


(20)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A.1 Surat Ijin Penelitian...95

LAMPIRAN A.2 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ...98

LAMPIRAN A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...99

LAMPIRAN A.4 Lembar Kerja Siswa ...120

LAMPIRAN A.5 Soal Tes Uji Coba ...131

LAMPIRAN A.6 Kunci Jawaban Soal Uji Coba...135

LAMPIRAN A.7 Lembar Wawancara...137

LAMPIRAN A.8 Soal Tes Hasil Belajar ...138

LAMPIRAN A.9 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar...142

LAMPIRAN A.10 Kuisioner Motivasi Siswa ...144

LAMPIRAN B.1 Perhitungan Validitas Soal ...148

LAMPIRAN B.2 Perhitungan Reliabilitas Soal ...165

LAMPIRAN B.3 Data Tes Uji Coba ...166

LAMPIRAN B.4 Data Wawancara Guru ...167

LAMPIRAN B.5 Data Tes Hasil Belajar...169


(21)

xxi

LAMPIRAN B.7 Daftar Hadir Tes...172

LAMPIRAN B.8 Contoh Jawaban Siswa pada Tes Uji Coba Soal...173

LAMPIRAN B.9 Contoh Jawaban Siswa pada Tes Hasil Belajar ...185

LAMPIRAN B.10 Contoh Kuisioner Motivasi Siswa...197

LAMPIRAN B.11 Contoh Jawaban LKS...207

LAMPIRAN B.12 Daftar Nilai Kelas IX Tahun Ajaran 2011/2012 ...227


(22)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu pelajaran yang tidak dapat

dipisahkan dalam dunia pendidikan, karena matematika diajarkan dari

tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan yang paling tinggi. Namun

permasalahan yang muncul adalah kurangnya motivasi siswa terhadap

pelajaran matematika. Matematika dianggap menakutkan karena materi

pelajaran matematika dianggap sangat sulit. Selain dianggap sangat sulit,

banyak siswa yang kurang tertarik untuk belajar matematika karena

membosankan, dan materinya yang abstrak. Anggapan-anggapan itulah

yang sering membuat siswa kurang mempunyai motivasi dalam belajar

matematika sehingga nilai siswa yang berada di bawah nilai kriteria

ketuntasan minimal (KKM) masih banyak ditemukan. Padahal menurut

Hamzah (2007:23) motivasi mempunyai peranan besar dalam keberhasilan

seseorang dalam belajar.

Permasalahan tentang motivasi siswa terhadap pelajaran

matematika juga dialami oleh siswa SMP N 2 Jetis. Berdasarkan hasil

wawancara dengan guru matematika kelas VIII dan kelas IX SMP N 2

Jetis, Bantul, banyak siswa-siswa di SMP N 2 Jetis, kurang tertarik dengan

matematika. Mereka menganggap matematika merupakan pelajaran yang

sulit dan kurang menyenangkan. Permasalahan yang lain di SMP N 2 Jetis,


(23)

bilangan bulat, perkalian bilangan bulat (siswa kurang hafal dengan

perkalian bilangan bulat), mengidentifikasi bentuk bangun datar seperti

jajar genjang, belah ketupat dan trapesium (ketika siswa dihadapkan

dengan gambar bangun trapesium, jajar genjang dan belahketupat, siswa

masih bingung untuk menyebutkan nama bangun datar dari gambar

tersebut) dan siswa kurang dapat mengidentifikasi bangun-bangun yang

sebangun dan kongruen (siswa kurang dapat membayangkan

bangun-bangun yang kongruen atau bangun-bangun –bangun yang sebangun dan kurang dapat menyebutkan apakah bangun-bangun yang terdapat dalam gambar

tersebut adalah sebangun atau kongruen). Selain itu, siswa masih kesulitan

dalam menyelesaikan soal aplikasi tentang mencari panjang salah satu sisi

bangun yang sebangun dan siswa kurang dapat menyelesaikan

persamaan/rumus yang digunakan untuk mencari panjang salah satu sisi

bangun yang sebangun.

Berdasarkan wawancara guru, ketika siswa-siswa kelas IX SMP N

2 Jetis belajar mengenai materi pembelajaran matematika pada pokok

bahasan kebangunan dan kekongrenan, dalam menjelaskan materi tersebut,

guru mengaku masih kesulitan. Guru harus selalu berulang kali

menggambar benda-benda yang sebangun atau kongruen ketika

menjelaskan materi tersebut. Dari keterangan guru yang diberikan nilai

kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMP N 2 Jetis untuk mata pelajaran

matematika adalah 70. Namun, untuk pelajaran matematika, nilai siswa –


(24)

minimal tersebut. Dari satu angkatan kelas IX dimana satu angkatan

terdapat empat kelas pararel dan setiap kelasnya berisi 34 siswa, untuk

pelajaran matematika sebelum diadakan remedial siswa yang tuntas

dibawah 50% .

Dalam menyampaikan materi, metode pembelajaran yang

digunakan oleh guru adalah ceramah, diskusi dan pertanyaan singkat

(tanya jawab). Sedangkan media pembelajaran yang digunakan guru

adalah model bangun ruang dan powerpoint. Menurut guru, pada

pembelajaran yang menggunakan media, siswa menjadi lebih senang dan

siswa menjadi lebih komunikatif dengan guru. Selain itu beberapa guru di

SMP Negeri 2 Jetis, Bantul sudah memanfaatkanSoftware Lectorasebagai media pengajaran. Namun, Software Lectora belum pernah digunakan untuk media pembelajaran matematika.

Dari berbagai persoalan di atas peneliti tertarik untuk merancang

dan membuat sebuah media pembelajaran yang akan digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media pembelajaran ini

diharapkan dapat memberikan motivasi siswa dalam mempelajari materi

pelajaran matematika, membantu guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan dan


(25)

B. Identifikasi Masalah

1. Siswa SMP N 2 Jetis, Bantul kurang tertarik terhadap pelajaran

matematika.

2. Siswa-siswa di SMP N 2 Jetis kurang menguasai penjumlahan

bilangan bulat, perkalian, perbandingan, mengidentifikasi bangun datar

dan mengidentifikasi benda-benda yang sebangun dan kongruen.

3. Guru masih kesulitan dalam menyampaikan materi kesebangunan dan

kekongruenan.

4. Ketuntasan siswa kelas IX SMP Negeri 2 Jetis, Bantul dibawah 50%.

C. Rumusan Masalah

1. Seberapa kuat motivasi belajar siswa setelah mempelajari materi

kesebangunan dan kekongruenan pada pembelajaran yang

memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK?

2. Seberapa tinggi hasil belajar siswa setelah mempelajari materi

kesebangunan dan kekongruenan pada pembelajaran yang

memanfaatkan media berbasis TIK?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa kuat motivasi belajar siswa setelah

mempelajari materi kesebangunan dan kekongruenan pada


(26)

2. Untuk mengetahui seberapa tinggi hasil belajar siswa setelah

mempelajari materi kesebangunan dan kekongruenan yang

memanfaatkan media berbasis TIK.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa:

a) Media pembelajaran berbasis TIK dapat digunakan untuk

memberikan semangat dan motivasi belajar siswa pada

pelajaran matematika.

b) Media pembelajaran berbasis TIK dapat digunakan untuk

belajar materi kesebangunan dan kekongruenan.

2. Bagi guru :

a) Media pembelajaran berbasis TIK mempermudah guru

menyampaikan materi pembelajaran matematika pada pokok

bahasan kesebangunan dan kekongruenan.

b) Guru dituntut untuk menguasai dan mengikuti perkembangan

TIK dalam pembuatan media pembelajaran berbasis TIK.

F. Penjelasan Istilah

Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti


(27)

1. Media pembelajaran: alat komunikasi yang digunakan dalam proses

pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar ke peserta didik

(dalam Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, 2010: 142).

2. Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah teknologi yang mencakup

seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan

informasi (Aresto, 2011: 1).

3. Lectora adalah perangkat lunak Authoring Tool untuk pengembangan konten e-learning yang dikembangkan oleh Trivantis Corporation

yang digunakan untuk membuat website, konten e-learning interaktif, dan presentasi. (Modul PelatihanLectora Authoring Tool “Pengenalan

FiturLectoraI”BTKP DIY–April 2011).

4. Sebangun berarti sama bentuk tetapi ukurannya tidak harus sama. Dua

bangun dikatakan sebangun jika sudut-sudut yang bersesuaian sama

besar dan sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang

sama.

5. Kongruen berarti bentuk dan ukuran sama. Dua bangun dikatakan

kongruen jika sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi-sisi

yang bersesuaian mempunyai panjang yang sama.

6. Motivasi adalah dorongan internal pada diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar

dapat tercapai.

7. Hasil belajar adalah kemampuan siswa setelah mengalami pengalaman


(28)

Jadi peneliti membatasi penelitian dengan judul Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis TIK pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kesebangunan dan Kekongruenan di Kelas IX SMP Negeri 2 Jetis, Bantul dimaksudkan peneliti ingin meneliti seberapa kuat motivasi siswa setelah mengikuti pelajaran

yang memanfaatkan sarana pembelajaran yang menggunakan media

pembelajaran berbasis TIK dalam hal ini menggunakan komputer

denganSoftware Lectoradan peneliti ingin mengetahui seberapa tinggi hasil belajar siswa yang dilihat dari nilai siswa.


(29)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Matematika

1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata belajar. Arti dari belajar itu

sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) adalah usaha

untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut

Oemar Hamalik (1994:27) belajar adalah proses perubahan tingkah

laku berkat interaksi dengan lingkungan. Selain itu menurut Gagne

(dalam Ratna Wilis Dahar, 2011 : 2) belajar dapat didefinisikan

sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya

sebagai akibat pengalaman. Pembelajaran dapat diartikan sebagai

proses, cara, pembuatan menjadikan orang atau mahkluk hidup belajar

(Kamus Besar Bahasa Indonesia: tahun 2011).

Matematika Sekolah menurut R. Soedjadi (1999: 37) adalah

unsur-unsur atau bagian-bagian dari matematika yang dipilih

berdasarkan atau berorientasi kepada kepentingan kependidikan dan

perkembangan IPTEK.

Menurut peneliti pembelajaran matematika dimaknai dengan

proses usaha untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan tentang


(30)

B. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Menurut Mc. Donald dalam bukunya Sardiman (2008:73),

motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai

dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung

tiga elemen penting.

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada

diri setiap individu manusia. Karena menyangkut perubahan

energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri

manusia) penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik

manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau ”feeling”, afeksi

seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan

persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan

tingkah laku manusia.

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya

karena terangsang atau terdorong oleh adanya unsur lain, dalam

hal ini tujuan. Tujuan ini akan menyangkut kebutuhan.

Dengan ketiga elemen di atas, motivasi akan menyebabkan


(31)

sehingga bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan

juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu

(Sardiman, 2008: 74).

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar,

sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat

tercapai. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang

bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal

menumbuhkan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.

Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi

untuk melakukan kegiatan belajar (Sardiman, 2008:75). Motivasi

selalu terkait dengan kebutuhan. Ada beberapa jenis kebutuhan

misalnya: kebutuhan untuk menyenangkan orang lain, kebutuhan

mencapai hasil, kebutuhan untuk mengatasi kesulitan (Sardiman,

2008:102). Sedangkan menurut Hamzah B. Uno (2007:23) motivasi

adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar

untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan

beberapa indikator atau unsur yang mendukung.

2. Indikator Motivasi Belajar

Untuk mengetahui motivasi belajar siswa, menurut Angkowo dan


(32)

a. Keinginan mencapai hasil yang optimal yaitu: dorongan untuk

selalu maju dalam menekuni pelajaran budi pekerti; dorongan

untuk selalu mendapat nilai baik; dorongan untuk

menyelesaikan tugas-tugas budi pekerti; kesungguhan siswa

dalam merespon pendidikan budi pekerti.

b. Keinginan untuk meningkatkan pengetahuan yaitu: dorongan

untuk membaca hal-hal yang terkait dengan budi pekerti;

dorongan untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang

belum jelas; dorongan untuk membaca buku.

c. Rasa percaya diri dan kepuasan yaitu: dorongan untuk

menguasai materi pembelajaran secara mandiri; memiliki

kepuasan dalam mengikuti proses pembelajaran; adanya

keinginan umpan balik dalam pembelajaran.

Sedangkan indikator motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno

(2007:23) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil,

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya

harapan dan cita-cita masa depan,

c. Adanya penghargaan dalam belajar,

d. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar serta

e. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga


(33)

Menurut peneliti motivasi dimaknai dengan dorongan internal pada

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Pada penelitian ini

indikator dari motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut :

a. Adanya hasrat dan keinginan siswa untuk berhasil

b. Adanya dorongan siswa dalam belajar

c. Adanya kebutuhan siswa dalam belajar

d. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

e. Adanya sikap pantang menyerah dan adanya rasa senang

dengan soal-soal dan tugas.

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar atau achievementmenurut Nana Syaodih (2009: 102) merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial

atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Sedangkan menurut Nana Sudjana

(1989:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.

Horwart Kingsley dalam bukunya Nana Sudjana (1989 : 22)

membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1) Keterampilan dan

kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengarahan, (3) Sikap dan cita-cita.

Klasifikasi hasil belajar Benyamin Bloom dalam bukunya Nana Sudjana

(1989:22) secara garis besar membagi menjadi tiga ranah yakni ranah


(34)

dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni

pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima

aspek yakni penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi dan internalisasi.

Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak.

Menurut Nana Syaodih (2009:103) hasil belajar di sekolah dapat

dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya.

Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam mata pelajaran

tersebut dilambangkan dengan angka-angka atau huruf.

Menurut peneliti hasil belajar dimaknai kemampuan siswa setelah

mengalami pengalaman belajarnya yang dilambangkan dengan angka.

2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar siswa menurut Angkowo dan Kosasih (2007:50)

dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan

faktor yang datang dari luar diri siswa. Sedangkan Caroll berpendapat

bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh lima faktor yakni (1) faktor

bakat belajar; (2) faktor waktu yang tersedia untuk belajar; (3) faktor

kemampuan individu; (4) faktor kualitas pengajaran; (5) faktor lingkungan


(35)

D. Media Pembelajaran Berbasis TIK

1. Pengertian Media Pembelajaran

Association of Education and Comunication Technology

(AECT) Amerika (Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, 2010:121)

mengemukakan media adalah segala bentuk dan saluran yang

digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. Menurut Briggs

(dalam Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, 2010: 122) media

adalah segala bentuk fisik yang dapat menyampaikan pesan serta

merangsang peserta didik untuk belajar. Sedangkan Angkowo dan

Kosasih (2007:10) media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang

dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong

terlibat dalam proses pembelajaran.

Menurut Heinich, et.al, 1996 (dalam Hamzah B. Uno dan Nina

Lamatenggo, 2010: 142) apabila dikaitkan dengan kegiatan

pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi

yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa

informasi dari pengajar ke peserta didik. Media pembelajaran

matematika dalam bukunya Hamzah B. Uno dan Nina Lamantenggo

(2010: 142) yaitu alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep


(36)

2. Manfaat Media Pembelajaran

Penggunaan media dalam pembelajaran atau disebut

pembelajaran bermedia dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa (Angkowo dan A.

Kosasih, 2007:14).

3. Fungsi Media Pembelajaran Berbasis TIK

Fungsi TIK adalah untuk membantu proses pembelajaran agar

menjadi lebih efektif dan lebih bermakna. Komputer merupakan

perangkat yang baik bagi siswa untuk dapat digunakan untuk

bereksplorasi serta meningkatkan minat belajar mereka (Winastwan

Gora dan Sunarto, 2010; 25).

4. Manfaat Media Pembelajaran Berbasis TIK

Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat

dimanfaatkan lebih jauh untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di

ruang kelas dengan cara mengintegrasinya ke dalam kurikulum yang

ada (Winastwan Gora dan Sunarto, 2010: 23). Menurut Hannafin dan

Peck (1998) dalam buku Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo

(2010: 136) potensi media komputer yang dapat dimanfaatkan untuk

meningkatkan efektifitas proses pembelajaran antara lain:

a. Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta


(37)

b. Proses belajar dapat berlangsung secara individual sesuai

dengan kemampuan belajar peserta didik.

c. Mampu menampilkan unsur audio visual untuk

meningkatkan minat belajar (multimedia).

d. Dapat memberikan umpan balik terhadap respons peserta

didik dengan segera.

e. Mampu menciptakan proses belajar secara

berkesinambungan.

5. PengenalanLectora

Lectora adalah perangkat lunak Authoring Tool untuk pengembangan konten e-learning yang dikembangkan oleh Trivantis Corporation yang digunakan untuk membuat website, konten e-learning interaktif, dan presentasi (BTKP DIY – April 2011). KeunggulanLectorauntuk mengembangkan Multimedia Pembelajaran Interaktif antara lain Lectora sangat mudah digunakan, memiliki banyak fitur yang dapat digunakan untuk pengembangan media sesuai

dengan kebutuhan, dapat membuat kuis dengan mudah.

a. AntarmukaLectora


(38)

AntarmukaLectoraterbagi dalam 3 hal utama, yakni; 1. Menu danToolbar

Menu dalamLectoraantara lainFile, Edit, Add, Layout, Tools, Mode, Publish, ViewdanHelp.

Tabel 2.1 Tabel Gambar Toolbar dan Fungsinya

GambarToolbar Fungsi

Untuk membuat file baru

Untuk menyimpan file yang dibuat.

Untuk memotong bagian tertentu

Untuk menampilkan

Mengaturstyleteks

Mengatur ukuran teks

Mengatur tampilan teks

Mengatur tampilan paragraf

Menambahkan bentuk gambar


(39)

2. Title Eksplorer

Title Explorer merupakan pohon direktori yang menampilkan semua objek, chapter, section, danpage yang terdapat dalamwork area Lectora.

3. Work Area

Work Areamerupakan area kerjaLectora,dimana di dalamnya kita dapat melakukaneditingmedia pembelajaran.

Gambar 2.3 Tampilan Title Eksplorer


(40)

b. PenggunaanL

1. Title Wiza Title Wizardd dengan menen

serta tombol-t

Cara membua

T

No Langkah

1. Klik dua kali padaicon Lectora

Inspire Demoyang ada didesktop.

2. Muncul halamanGetting Started With

Lectora.PilihTitle Wizard. Kemudian klikstart Wizard.

3. Muncul form pemberian nama, beri

nama pada media pembelajaran kita, lalu tentukan dimana media pembelajaran kita disimpan dengan memilih “Choose Folder”. Kemudian klikNext.

4. PilihFixed page size. KlikNext.

nLectora izard

rddigunakan untuk membuat kerangka titlesecar nentukanstylepenampilan, jumlahchapterdanp

l-tombol navigasi standart.

uat kerangkatitle:

Tabel 2.2 Langkah Membuat Kerangka Title.

No Gambar Langkah

1. Klik dua kali padaicon L

Inspire Demoyang ada d

2. Muncul halamanGetting

Lectora.PilihTitle Wiza

klikstart Wizard.

3. Muncul form pemberia

nama pada media pemb lalu tentukan dim pembelajaran kita disim memilih “Choose

Kemudian klikNext.

4. PilihFixed page size. Kl

cara otomatis

npage, test,

e.

No Gambar h

1. n Lectora

a didesktop.

2. ing Started With

izard. Kemudian

3. erian nama, beri

mbelajaran kita, imana media isimpan dengan

se Folder”.


(41)

No Langkah

5. Atur jumlah chapterdanpage dalam

media pembelajaran. Contreng

Include test at end of Title untuk adanya evaluasi di akhir media pembelajaran.

6. Beri nama Chapter kemudian klik

Finish.

2. Text Form Text Formatin

teks. Fasilitas

Gambar 2.5 Mengatur Tampilan dan Style Teks.

No Gambar Langkah

5. Atur jumlah chapterdan

media pembelajaran.

Include test at end of

adanya evaluasi di pembelajaran.

6. Beri nama Chapter ke

Finish.

rmating

tingdigunakan untuk mengatur tampilan dansty

tas yang digunakan adalahAdd>Objek>Text Bloc

Gambar 2.5 M Tampilan dan S

No Gambar h

5. danpage dalam

an. Contreng

of Title untuk i akhir media

6. kemudian klik

stylesuatu

lock.

Mengatur an Style Teks.


(42)

3. Menambahkan Objek

Objek yang ditambahkan padatitledapat berupa teks, gambar, animasi, suara, video, dan lain sebagainya. Langkah menambahkan objek

berupa gambar sebagai berikut:

Tabel 2.3 Langkah Menambahkan Objek Berupa Gambar

No Gambar Langkah

1. Untuk menambahkan gambar

Sorot Welcome Page, klik

Add>Object> Image.

2. Muncul tampilan Image

Properties. Beri nama Image

kemudian klik segitiga pada

Import pilih Media Library. Setelah gambar terpilih klik

Apply.

Langkah ini hampir sama dengan langkah-langkah untuk

menambahkan animasi. Untuk menambahkan objek berupa tombol

sebagai berikut:

Tabel.2.4 Langkah Menambahkan Objek Berupa Tombol

No Gambar Langkah

1. Sorot Welcome Page. Klik


(43)

No Langkah

2. PilihCustom color Button with

Text agar kita dapat

mengkustomisasi dan memberi nama pada tombol yang akan kita buat. Selanjutnya klikNext.

3. Muncul tampilan Custom Button

Type, pilih salah satu bentuk tombol, kemudian kliknextt

4. Muncul tampilan Custom Buttons

Type. Pilih Multiple Buttons dan

Isikan jumlah tombol yang akan dibuat.

No Gambar Langkah

2. PilihCustom color Butto

Text agar kita dapat mengkustomisasi dan me nama pada tombol yang a buat. Selanjutnya klikNext

3. Muncul tampilan Custo

Type, pilih salah sat tombol, kemudian kliknext

4. Muncul tampilan Custo

Type. Pilih Multiple Bu

Isikan jumlah tombol dibuat.

No Gambar

2. tton with

memberi g akan kita

Next.

3. ustom Button

satu bentuk

nextt

4. stom Buttons

e Buttons dan


(44)

No Gambar Langkah

5. Muncul pengaturan tampilan

tombol. Atur tampilan tombol, seperti teks pada tombol dan warna tombol. Kemudian klik next untuk mengatur tombol yang lain. Jika sudah selesai, klikfinish.

4. MenambahkanAction

Action digunakan untuk membuat tombol atau objek menjadi bermakna dan berfungsi. Berikut langkah membuat objek menjadi

bermakna :

Tabel 2.5. Langkah Menambahkan Aksi Pada Tombol

No Gambar Langkah

1. Klik dua kali pada gambar tombol,

kemudian muncul Button

Properties. Klik pada tabulasi On Click, beri aksigo todengan target

next page. Klik Apply kemudian jalankan dengan mode preview


(45)

E. Materi Kesebangunan dan Kekongruenan

Akan disampaikan uraian materi menurut Sukino dan Wilson Mangunsong

(2007: 2-54) sebagai berikut:

1. Pengertian Kesebangunan dan Kekongruenan

Perhatikan gambar dibawah ini :

Bangun di atas merupakan bangun asli dan yang merupakan hasil

pembesaran atau pengecilan dari bangun asli.

Secara sederhana, dua bangun disebut sebangun bila kedua bangun

tersebut mempuyai bentuk atau tipe yang sama. Ukuran kedua bangun

tersebut bisa sama ataupun berbeda.

Perhatikan gambar II.3.3, segiempat ABCD dan EFGH sebangun

karena mempunyai bentuk yang sama meskipun ukurannya berbeda.

Berdasarkan pengamatan dari kedua bangun tersebut diperoleh fakta

bahwa:

- Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar

- Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding, yaitu:

Gambar 2.6

Gambar Asli Sebelum Diperbesar

Gambar 2.7 Gambar Hasil Perbesaran

A E

B

D C

F

H G

2 cm 4 cm

3,5 cm 7 cm

3,5 cm 7 cm 2 cm 4 cm

Gambar 2.8

Bangun Datar Persegi Panjang ABCD dan Bangun Datar Persegi Panjang EFGH.


(46)

= 7

3,5= 2 1

= 4

2= 2 1

= 7

3,5= 2

1 = = =

= 7 3,5=

2 1

Syarat dua bangun dikatakan sebangun apabila sudut-sudut yang

bersesuaian sama besar dan sisi-sisi yang bersesuaian sebanding.

Simbol: “~”.

Contoh :

Syarat dua bangun dikatakan kongruen apabila sudut-sudut yang

bersesuaian sama besar dan sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai

panjang yang sama. Simbol : “≅”.

Contoh :

Hubungan khusus antara bangun sebangun dan bangun kongruen

adalah bangun kongruen pasti sebangun, tetapi bangun yang sebangun

belum tentu kongruen.

2. Menggunakan Konsep Kesebangunan Dua Bangun

a. Segitiga-segitiga yang sebangun

Sebelumnya telah disebutkan bahwa dua bangun dikatakan

sebangun apabila memenuhi dua syarat yaitu :

1. Semua sudut yang bersesuaian sama besar,

Gambar 2.9 Dua Bangun yang Sebangun


(47)

2. Semua sisi yang bersesuaian sebanding.

Pada segitiga, kedua syarat saling mempengaruhi, artinya

apabila sudut-sudut yang bersesuian sama besar, maka secara

otomatis perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar pula,

dan sebaliknya. Dengan demikian dapat disimpulkan :

Dua buah segitiga akan sebangun apabila sudut-sudut yang

bersesuaian sama besar, atau

Dua buah segitiga akan sebangun apabila sisi-sisi yang

bersesuaian sebanding.

Dalil : Sebuah garis yang dilukis sejajar pada satu sisi sebuah

segitiga maka akan membagi dua sisi lain (bukan sisi sejajar) dalam

perbandingan yang sama.

AX : XB = AY : YC

Kebalikan dari dalil di atas juga berlaku, yaitu :

Jika AX : XB = AY : YC maka XY sejajar BC.

Perhatikan gambar di samping!

Dalam segitiga ABC dari suatu sisi

AB ditarik garis DE sejajar garis

BC. Karena DE sejajar BC maka :

X

B C

Y A

Gambar 2.11 Garis yang Sejajar Pada Segitiga

A

C

B E

D Gambar 2.12 Garis yang Sejajar Pada Segitiga


(48)

∠B = ∠D (sehadap) dan ∠C = ∠ (sehadap). Dengan demikian,

pada Δ ABC dan Δ ADE sudut-sudut yang bersesuaian sama besar,

sehingga:

(i) Δ ABC sebangun dengan Δ ADE

(ii) (AB : AD) = (AC : AE) = (BC : DE)

b. Segitiga-segitiga yang kongruen

Sifat-sifat segitiga kongruen

Gambar di bawah ini menunjukkan pengubinan dengan

segitiga-segitiga kongruen.

Jika segitiga ABC digeser ke kanan tanpa di putar sehingga B→E,

di peroleh:

A→B AB→BE ∠BAC→ ∠EBD

B→E BC→ED ∠ABC→ ∠BED

C→D AC→BD ∠ACB→ ∠BDE

Jadi,∆ABC→ ∆BED.

Hal tersebut memberikan kesimpulan sebagai berikut.

AB = BE ∠BAC =∠EBD

BC = ED dan ∠ABC =∠BED

AC = BD ∠ACB =∠BDE

A B E

C D

Gambar 2.13 Pengubinan Segitiga


(49)

Dengan demikian ∆ ABC dan ∆ BED mempunyai bentuk dan

ukuran yang sama. Segitiga – segitiga tersebut disebut kongruen.

Tanda kongruen (sama dan sebangun) adalah≅.

Dua segitiga dikatakan kongruen apabila mempunyai sifat sisi –

sisi yang bersesuaian sama panjang.

Syarat-syarat Dua Segitiga Kongruen

Ada beberapa kondisi yang harus ditinjau untuk

menunjukkan bahwa dua bangun segitiga adalah kongruen.

Kondisi tersebut adalah sebagai berikut:

i. Tiga Sisi ( Sisi, sisi, sisi / SSS)

Apabila panjang ketiga sisi dari sebuah segitiga sama

panjang ketiga sisi segitiga lainnya, maka kedua segitiga itu

kongruen.

ii. Dua Sisi dan satu sudut apit (SAS)

Apabila dua sisi dan satu sudut apit dari sebuah segitiga

sama dengan dua sisi dan satu sudut apit dari segitiga

lainnya maka kedua segitiga itu kongruen.

Gambar 2.14


(50)

iii. Dua sudut dan sebuah sisi (ASA/AAS/SAA)

Apabila dua sudut dan sebuah sisi dari suatu segitiga sama

dengan dua sudut dan sebuah sisi dari segitiga yang lain

maka segitiga-segitiga itu kongruen.

Dalil: (kondisi ASA)

Dua segitiga akan kongruen, jika satu sisi yang bersesuaian

sama panjang dan dua sudut yang bersesuaian pada sisi

tersebut sama besar.

Dalil : (kondisi AAS atau SAA)

Dua segitiga akan kongruen, bila satu sisi yang bersesuaian

sama panjang dan dua sudut yang bersesuaian sama besar.

Gambar 2.17 Dua Segitiga yang Kongruen Gambar 2.16

Kondisi Dua Segitiga Kongruen (Dua Sudut dan Satu Sisi) Gambar 2.15


(51)

iv. Sudut Siku-siku, Hypotenusa, dan Sisi Tegak.

Apabila pada dua segitiga siku-siku, hypotenusa (H) serta

sisi tegak dari segitiga pertama sama dengan hypotenusa

dan sisi tegak dari segitiga kedua, maka kedua segitiga

siku-siku itu kongruen.

3. Menghitung Panjang Sisi yang Sebangun

Kita telah mengetahui bahwa dua bangun dikatakan sebangun

apabila sisi-sisi yang bersesuian sebanding. Dengan pengertian ini, kita

dapat menghitung panjang salah satu sisi yang belum diketahui dari

dua bangun sebangun. Contoh :

Gambar di bawah ini menunjukkan dua bangun yang sebangun.

Hitunglah: a. panjang AB b. panjang BC, c. panjang PS

Jawab :

Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian adalah : = 6

12 =

1 2

Gambar 2.18 Dua Segitiga Siku-Siku yang Kongruen

6 cm 4 cm

D

A B

C

R S

P Q

12 cm

16 cm


(52)

a. AB

QP= DC RS⟹

AB 16 cm=

1 2

⟺ = × 16 = 8 Jadi, panjang AB adalah 8

cm.

b. = ⟹

10 =

1 2

⟺ = × 10 = 5 Jadi, panjang BC adalah

5 cm.

c. = ⟹4 =1

2

⟺ = 4 × 2 = 8

Jadi, panjang PS adalah 8 cm.

F. Kerangka Berfikir

Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah diuraikan

dapat dirumuskan kerangka berfikir dalam penelitian pemanfaatan media

pembelajaran berbasis TIK pada pokok bahasan kesebangunan dan

kekongruenan.

Pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK dalam belajar

mengajar dapat bermanfaat untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran

antara lain: memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru dan

siswa, mampu menampilkan unsur audio visual yang dapat memperagakan

atau memberikan gambaran mengenai dua bangun yang sebangun dan

kongruen. Hal ini dapat membuat siswa lebih tertarik sehingga

memberikan motivasi belajar dan dapat memberikan umpan balik


(53)

memberikan energi kepada siswa untuk melakukan kegiatan belajar

sehingga memberikan hasil belajar yang tinggi. Setelah menggunakan

media pembelajaran berbasis TIK diharapkan motivasi belajar siswa kuat


(54)

33

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif-kuantitatif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk

menggambarkan (to describe), menjelaskan, dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini (Zainal

2011:54).Selain itu menurut Best (Sukardi, 2003:157) penelitian deskriptif

merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan

menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.

Dalam penelitian ini penelitian pendekatan kualitatif digunakan dalam

mengumpulkan data yang berupa kualitatif yaitu jawaban guru dalam

wawancara. Selain itu pendekatan kualitatif digunakan untuk mengalisis hasil

wawancara dengan guru terkait dengan kebutuhan-kebutuhan dalam menyusun

media serta menggambarkan persoalan-persoalan yang terjadi pada saat

penelitian.Sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan dalam mengumpulkan


(55)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Jetis, Bantul Yogyakarta.

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Agustus 2012.

C. Objek dan Subjek Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis TIK dalam

pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan dan

kekongruenan serta efektifitas media pembelajaran berbasis TIK untuk melihat

seberapa kuat motivasi belajar siswa dan untukmengetahui tinggi hasil belajar

siswa.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 34 siswa kelas IX C SMP N 2 Jetis, Bantul.

D. Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan

variabel terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang

menggunakan media pembelajaran berbasis TIK sedangkan variabel terikat


(56)

E. Bentuk Data

Bentuk data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah jawaban lisan

dari hasil wawancara dengan guru untuk kebutuhan membangun media

pembelajaran, jawaban siswa dari kuisioner motivasi, jawaban siswa dari soal–

soal tes materi kesebangunan dan kekongruenan.

F. Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data

adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses tanya jawab sepihak antara

pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee), yang dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak

langsung, dengan maksud memperoleh jawaban dariinterviewee(Masidjo , 1995: 72). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara

kombinasi yaitu gabungan dari wawancara terstruktur dan wawancara

bebas.Wawancara kombinasi ini mengacu pada pedoman wawancaranamun

dapat dimungkinkan terdapat pertanyaan-pertanyaan yang diberikan diluar

pedoman wawancara guna mendapatkan informasi yang lebih jauh.Dengan

wawancara ini diharapkan peneliti mendapatkan informasi mengenai

kebutuhan guru dan siswa sebagai dasar dalam membangun


(57)

2. Tes

Tes yang digunakan adalah tes hasil belajar. Yang dimaksud tes hasil

belajar adalah suatu tes yang mengukur prestasi seseorang dalam suatu

bidang sebagai hasil proses belajar yang khas, yang dilakukan secara

sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan

nilai (Masijdo , 1995:40). Tes ini diberikan pada akhir program kegiatan

pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran sebagaipost-test.Tes ini ditujukan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah mengikuti

pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran.

3. Kuisioner (Angket)

Kuisioner atau angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang

terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya

atau hal-hal yang diketahuinya (Masidjo, 1995:70). Jenis angket yang

diberikan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dimana responden

tinggal memilih jawaban yang disediakan. Kuisioner ini berisikan

pernyataan-pernyataan positif dan negatif mengenai motivasi siswa sesudah

mengikuti pelajaran yang menggunakan media pembelajaran. Kuisioner ini

digunakan untuk mengetahui seberapa kuat motivasi siswa setelah

mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan


(58)

G. Instrumen

Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini terdiri dari dua instrumen

yaitu :

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran ini disusun oleh peneliti.RPP

ini digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran agar

pembelajaran dapat berjalan dengan baik.Peneliti menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran ini agar tujuan-tujuan pembelajaran dapat

tercapai, Rencana pelaksanaan pembelajaran ini berisikan

langkah-langkah pembelajaran, indikator-indikator yang harus dicapai dan

karakter siswa yang harus dibangun.

b. Media Pembelajaran Berbasis TIK.

Media pembelajaran yang digunakan adalah media pembelajaran

yang menggunakan bantuan Software Lectora. Media ini diharapkan dapat melihat seberapa kuatmotivasi siswa serta melihat seberapa tinggi

hasil belajar siswa.Media ini dibangun berdasarkan pada kebutuhan

siswa dan guru.Langkah-langkah penyusunan media adalah analisis

kebutuhan membangun media, perencanaan dan pembangunan media,


(59)

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah

sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada guru untuk mendapatkan informasi

mengenai metode-metode guru dalam mengajar, kesulitan yang dialami

siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan

kesebangunan dan kekongruenan, respon siswa dalam pembelajaran

matematika yang menggunakan media pembelajaran.Hasil wawancara

ini digunakan sebagai dasar dalam membangun media.Adapun kisi-kisi

yang disusun sebagai berikut :

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara

No Hal yang Ingin Diketahui Butir Pertanyaan 1. Kesulitan siswa kelas IX pada pelajaran matematika

dan contoh kesulitan

1 2. Kesulitan siswa kelas IX pada pokok bahasan

kesebangunan dan kekongruenan dan contohnya.

2 3. Prosentase ketuntasan siswa kelas IX untuk materi

kesebangunan dan kekongruenan.

3 4. Media pembelajaran yang digunakan guru dalam

mengajar

4 5. Metode yang digunakan guru dalam mengajar. 5 6. Keadaan/kondisi siswa ketika mengikuti pelajaran

matematika khususnya pada pokok bahasan kesebangunan dan kekongruenan.

6

Pedoman wawancara dapat dilihat dalam lampiran.

b. Kuisioner (Angket)

Kuisioner digunakan untuk mengetahui seberapa kuatmotivasi

siswa dalam pelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan


(60)

kuisioner dibagi menjadi dua yaitu pernyataan positif dan pernyataan

negatif.Kuisioner ini memuat 40 soal. Dimana setiap soal memuat

indikator-indikator mengenai motivasi siswa. Kisi-kisi kuisioner dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner

No Indikator Pernyataan Kuisioner Pernyataan

Positif

Pernyataan Negatif 1. Hasrat dan keinginan

siswa untuk berhasil

19 20

2. Dorongan siswa dalam belajar.

1, 2 3, 4

3. Kebutuhan siswa dalam belajar.

5, 6 7, 8

4. Harapan dan cita-cita masa depan.

9, 10 11, 12 5. Sikap pantang

menyerah.

13, 14 15, 16 6. Senang dengan

soal-soal dan tugas.

17 18

Bentuk kuisioner dapat dilihat dalam lampiran.

c. Tes

Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada materi

kesebangunan dan kekongruenan.Tes ini memuat delapan soal yang

terdiri dari satu soal menjodohkan dan 7 soal uraian (esay), dimana setiap soal mewakili indikator yang harus dicapai siswa.Tes diberikan

di akhir program kegiatan sebagai post-test. Kisi-kisi tes dapat dilihat dalam tabel berikut:


(61)

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal

No Kompetensi Dasar Indikator Jmlh Soal No Soal Tuntutan Kedalaman Soal 1. 1.1. Mengidentifikasi

bangun–bangun datar yang sebangun dan kongruen.

Siswa dapat

memasangkan bangun yang sebangun

1 1 Pemahaman

2. Siswa dapat menyatakan

alasan mengapa kedua bangun tersebut sebangun

1 2 Pemahaman

3. Siswa dapat

mengidentifikasi benda yang tidak kongruen dan menyatakan alasannya.

1 3 Pemahaman

4. 1.2. Mengidentifikasi sifat - sifat dua segitiga sebangun dan kongruen

Siswa dapat

memasangkan segitiga-segitiga yang kongruen.

1 4 Pemahaman

5. Siswa dapat memberikan

alasan mengapa dua segitiga tersebut kongruen.

4 5,6,7, 8

Pemahaman

Bentuk tes dapat dilihat dalam lampiran.

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Tes Hasil Belajar

No.

Soal Penilaian Skor

Skor Total 1. a Siswa dapat memasangkan dua bangun yang sebangun

dengan benar.

1

8 Siswa salah dalam memasangkan dua bangun. 0

1. b Siswa dapat memasangkan dua bangun yang sebangun dengan benar.

1 Siswa salah dalam memasangkan dua bangun. 0 1. c Siswa dapat memasangkan dua bangun yang sebangun

dengan benar.

1 Siswa salah dalam memasangkan dua bangun. 0 1. d Siswa dapat memasangkan dua bangun yang sebangun

dengan benar.

1 Siswa salah dalam memasangkan dua bangun. 0 1. e Siswa dapat memasangkan dua bangun yang sebangun

dengan benar.

1 Siswa salah dalam memasangkan dua bangun. 0 1. f Siswa dapat memasangkan dua bangun yang sebangun

dengan benar.

1 Siswa salah dalam memasangkan dua bangun. 0 1. g Siswa dapat memasangkan dua bangun yang sebangun

dengan benar.

1 Siswa salah dalam memasangkan dua bangun. 0 1. h Siswa dapat memasangkan dua bangun yang sebangun 1


(62)

No.

Soal Penilaian Skor

Skor Total dengan benar.

Siswa salah dalam memasangkan dua bangun. 0 2 Siswa dapat memilih jawaban dengan benar 1

11 Siswa dapat menyatakan sisi-sisi yang bersesuaian

sebanding dan menuliskan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dengan benar

5

Siswa dapat menyatakan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan menuliskan sudut-sudut yang bersesuaian dengan benar

5

Siswa menjawab tetapi salah 1

3. Siswa dapat memilih jawaban dengan benar 1

4 Siswa dapat menyatakan alasan dua bangun tidak kongruen

dengan benar

3

Siswa menjawab tetapi salah 1

4. Siswa dapat menuliskan satu pasang segitiga yang kongruen.

1

4 Siswa dapat menuliskan dua pasang segitiga yang

kongruen.

2 Siswa dapat menuliskan dua pasang segitiga yang kongruen.

4

Siswa menjawab tetapi salah 1

5. Siswa dapat menunjukkan dua segitiga yang kongruen dengan benar

5

5 Siswa menunjukkan sampai dua langkah dan benar 2

Siswa menjawab tetapi salah 1

6. Siswa dapat menunjukkan dua segitiga yang kongruen dengan benar

4 Siswa menunjukkan sampai dua langkah dan benar 2

4

Siswa menjawab tetapi salah 1

7. Siswa dapat menunjukkan dua segitiga yang kongruen dengan benar

5

5 Siswa menunjukkan sampai dua langkah dan benar 2

Siswa menjawab tetapi salah 1

8. Siswa dapat menuliskan apa yang diketahui dengan benar dan sifat yang digunakan untuk membuktikan dua segitiga kongruen dengan benar.

4

4 Siswa menuliskan apa yang diketahui dengan benar 3

Siswa menjawab tetapi salah 1

H. Perencanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa langkah. Langkah-langkah

yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Persiapan Penelitian


(63)

a. Meminta ijin kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian di

sekolah yang bersangkutan. Sekolah yang dimasud adalah SMP Negeri

2 Jetis, Bantul.

b. Melakukan diskusi dengan guru matematika mengenai

masalah-masalah yang dihadapi guru maupun siswa. Peneliti juga

menyampaikan gagasan penelitian.

c. Menetapkan subjek, objek dan variabel penelitian.

d. Meminta ijin kepada dinas pendidikan provinsi dan kabupaten.

e. Menyusun instrumen wawancara untuk guru dan instrumen tes.

f. Uji coba instrumen

g. Analisis uji coba instrumen

h. Membangun media pembelajaran dengan menggunakan Software Lectora.

i. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran yang

menggunakanSoftware Lectora. Pembelajaran dilaksanakan di kelas IX C.

b. Melaksanakan tes dan memberikan kuisioner untuk mengetahui

seberapa tinggi hasil belajar siswa dan seberapa kuat motivasi siswa

setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan media


(64)

3. Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan

Analisis data dan penarikan kesimpulan dilakukan setelah melalui

tahap pengumpulan data dan pelaksanaan penelitian.Data yang dianalisis

adalah data hasil kuisioner dan data hasil tes. Data tes dianalisis

menggunakan analisis kuantitatif untuk mengetahui ketuntasan siswa dan

untuk mengetahui seberapa tinggi hasil belajar siswa. Sedangkan data

kuisioner dianalis untuk mengetahui seberapa kuat motivasi siswa.

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Validitas dan Reliabilitas Soal Tes

Soal tes terlebih dahulu diujicoba untuk melihat kevalidan dan

reliabilitas soal tersebut.Sehingga dari ujicoba tersebut kita dapat

mengetahui layak tidaknya soal-soal yang akan digunakan.

a. Analisis Validitas Tes

Validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu

mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995:242).Sebuah

tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium,

dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan

kriterium (Suharsimi, 2005:69). Teknik yang digunakan untuk

mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment

dengan menggunakan korelasi product moment dengan angka kasar. Rumus korelasiproduct momentdengan angka kasar :


(65)

= (∑ )− ∑ ∑

∑ 2−(∑ )2 2( )2

Dimana :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua

variabel yang dikorelasikan.

N = jumlah sampel

X = skor setiap item tes

Y = skor total tes

∑ = jumlah perkalian antar X dan Y

∑ = jumlah skor setiap item

∑ = jumlah skor total tes

∑ = jumlah kuadrat dari X

∑ = jumlah kuadrat dari Y

Menurut Suharsimi (2005: 75) intrepretasi mengenai besarnya

koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5Interpretasi Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Interpretasi 0,800≤ rxy≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,600<rxy≤ 0,800 Tinggi 0,400<rxy≤ 0,600 Cukup 0,200<rxy≤ 0,400 Rendah

0,00≤ rxy≤ 0,200 Sangat Rendah

Tes akan valid apabila rhitung>rtabel.

b. Analisis Reliabilitas Tes

Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes

mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang


(66)

1995:209). Rumus yang digunakan dalam mencari reliabilitas tes

bentuk uraian adalah rumus Alpha. Rumus Alpha adalah sebagai berikut :

r11= ( ) x 1 − ∑ 2

2

dimana :

r11 = reliabilitas yang dicari

Σσi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item

σt2 = varians total

n = banyaknya soal

Rumus varians :

σ2 =∑

2(∑ )2

dimana:

X = skor setiap item tes

∑ = jumlah skor setiap item N = banyaknya sampel

Menurut Suharsimi (2005: 75) interpretasi mengenai besarnya

koefisien relibilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Interpretasi 0,800≤ rxy≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,600<rxy≤ 0,800 Tinggi 0,400<rxy≤ 0,600 Cukup 0,200<rxy≤ 0,400 Rendah


(67)

2. Analisis Hasil Wawancara

Hasil wawancara yang berupa rekaman yang ditranskip menjadi

bentuk tulisan dengan cara memutar kembali rekaman dan menuliskan

pertanyaan yang diberikan peneliti dan jawaban-jawaban pertanyaan yang

diberikan oleh guru. Jawaban ini kemudian dikelompokkan berdasarkan

kebutuhan atau data yang diperlukan.Wawancara ini digunakan untuk

mengetahui metode pembelajaran guru, media pembelajaran yang

digunakan, respon siswa dalam mengikuti pembelajaran dan

kesulitan-kesulitan siswa.Hasil jawaban ini digunakan membangun media

pembelajaran.

3. Analisis Kuisioner

Kuisioner disusun berdasarkan indikator dari motivasi belajar

siswa. Dalam kuisioner ini peneliti menggunakan skala Likert dimana

setiap pernyataan disediakan empat pilihan jawaban yaitu “Sangat Setuju (SS)”, “Setuju (S)”, “Tidak Setuju (TS)” dan “Sangat Tidak Setuju (STS)”. Pernyataan dalam kuisioner dibagi menjadi dua pernyataan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif dimana banyaknya pernyataan

positif sama dengan banyak pernyataan negatif. Pernyataan negatif ini

disisipkan diantara pernyataan positif guna mengontrol tingkat ketelitian

atau keseriusan responden dalam memberikan respons (Sukardi,

2003;147). Sukardi (2003:146) menyatakan untuk menskor skala kategori

Likert, jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai kuantitatif.


(68)

a. Tabulasi Data

Tabel 3.7 Tabel Persiapan Tabulasi Data Kuisioner Motivasi

No. No. Absen No. Pernyataan

1 2 dst

1 1 ... ... ...

2. 3 ... ... ...

dst. ... ... ... ...

b. Analisis Setiap Indikator

Tabel 3.8 Tabel Persiapan Analisis Motivasi Pada Setiap Indikator

No No Jawaban Skor Total

Absen PP PN PP PN Skor

1 1 SS STS 4 4 8

2 2 .. ... ... ... ...

dst dst dst ... ... ... ... Keterangan: PP adalah pertanyaan positif dan PN adalah pernyataan negatif.

Pada tabel di atas, pada kolom jawaban diisi jawaban siswa dan

setiap jawaban diberikan skor. Berikut ini skor untuk pernyataan

positif dan negatif:

Tabel 3.9 Skor Pernyataan Positif dan Negatif

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Positif 4 3 2 1

2. Negatif 1 2 3 4

Banyaknya jawaban yang ada diperhitungkan jumlah soal pada

indikator dikali jumlah siswa. Analisis untuk mengetahui tingkat

motivasi pada setiap indikator dilakukan sebagai berikut:

Tabel 3.10 Analisis Interpretasi Motivasi Siswa Pada Setiap Indikator

No Iterpretasi Skor Jumlah Jumlah Skor

1 Sangat Kuat 4 ... ...

2 Kuat 3 ... ...

3 Lemah 2 ... ...

4 Sangat Lemah 1 ... ...

Jumlah ... ...

Rata-rata ...


(69)

Jumlah di peroleh dari menghitung banyaknya jawaban siswa

dengan skor 4, skor 3, skor 2 dan skor 1. Jumlah skor didapat dengan

cara jumlah dikali skor. Rata-rata diperoleh dengan menggunakan

perhitungan jumlah skor yang diperoleh dibagi dengan jumlah jawaban

yang ada.Untuk melihat interpretasi motivasi, rata-rata dibulatkan;

kurang dari 0,5 dihilangkan; 0,5 atau lebih dijadikan 1, dan hal ini

berlaku untuk selanjutnya. Berikut ini interpretasi mengenai motivasi

siswa dengan menggunakan skala Likert:

Tabel 3.11 Interpretasi Motivasi Siswa

Rata-rata Interpretasi

4 Sangat Kuat

3 Kuat

2 Lemah

1 Sangat Lemah

c. Analisis Motivasi Setiap Siswa

Cara menganalisis motivasi setiap siswa dengan menggunakan tabel

3.10 , hanya banyaknya jawaban yang ada pada setiap siswa adalah 20.

4. Analisis Hasil Tes

Hasil tes dianalisis untuk mengetahui seberapa tinggi hasil belajar

siswa.Analisis dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Tabulasi Data

Tabel 3.12Persiapan Tabulasi Data Tes

No Absen Siswa

Skor Soal Total

Skor

1 2 3 4 dst ...

1 ... ... ... ... ... ...


(70)

b. Menentukan Ketuntasan Siswa

Penilaian hasil tes berupa kualitas yang bersifat kuantitatif yang

berupa angka. Nilai tes diperoleh dengan menggunakan perhitungan:

Nilai = x 100

Untuk melihat ketuntasan siswa, bandingkan nilai siswa dengan nilai

KKM yang diberikan sekolah. Siswa dikatakan tuntas apabila nilai

siswa≥ 70.

c. Hasil Belajar

Peneliti menggunakan Penilaian Acuan Patokan atau PAP

(Criterion-Reference Evaluation).Penilaian Acuan Patokan atau PAP adalah suatu penilaian yang memperbandingkan prestasi belajar siswa

dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya, suatu

prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa (Masidjo,

1995:151).Kriteria yang dimaksud adalah suatu tingkat pengalaman

belajar atau sejumlah kompetensi dasar yang telah ditetapkan terlebih

dahulu sebelum kegiatan berlangsung (Zainal Arifin, 2009:235).

Peneliti menggunakan PAP tipe II dimana dalam PAP tipe II menurut

Masidjo (1995:151) batas penguasaan bahan pelajaran minimal yang

merupakanpassing scoreadalah 56% dari total skor yang seharusnya dicapai diberi nilai cukup.


(71)

Prosentase tingkat penguasaan bahan pelajaran diperhitungkan

sebagai berikut:

%=jumlah skor yang diperoleh siswa

total skor maksimum x 100%

Tinggi hasil belajar diperhitungkan sebagai berikut :

Tabel 3.13 Kriteria Hasil Belajar Siswa

Tingkat Penguasaan Interpretasi 81% - 100% Sangat Tinggi

66% - 80% Tinggi 56% - 65% Sedang 46% - 55% Rendah


(72)

51

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Kegiatan Di Lapangan

Pelaksanaan penelitian di kelas IX SMP N 2 Jetis, Bantul pada

pembelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan dan kekongruenan

dilaksanakan melalui berbagai rangkaian kegiatan mulai dari kegiatan

persiapan sampai memperoleh hasil penelitan yang dijelaskan sebagai

berikut:

1. Wawancara Dengan Guru

Wawancara dengan guru dilaksanakan untuk mendapatkan

informasi mengenai metode guru dalam mengajar, media pembelajaran

yang digunakan dalam pembelajaran, kondisi atau keadaan siswa ketika

guru menggunakan media pembelajaran serta kesulitan-kesulitan guru

dan siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada pokok

bahasan kesebangunan dan kekongruenan.

Hasil wawancara ini digunakan untuk membangun media yang

dapat membantu guru dalam menyampaikan materi dan dapat membantu

siswa dalam mempelajari materi kesebangunan dan kekongruenan.

Beberapa pertanyaan yang tidak berada pada pedoman wawancara


(73)

informasi mengenai keadaan siswa ketika mengikuti pelajaran dengan

menggunakan media dan ketika siswa mengikuti pelajaran tanpa

menggunakan media.

2. Uji Validitas Tes di SMP N 2 Jetis, Bantul

Peneliti menggunakan tes dalam penelitian untuk mengetahui

seberapa tinggi hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran yang

menggunakan media pembelajaran berbasis TIK. Sebelum soal tes

digunakan, soal diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui

kevalidan dan tingkat keajegan atau reliabilitas soal. Uji validitas ini

dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya soal tersebut digunakan

dalam penelitian sebagai alat pengukur hasil belajar siswa.

Uji validitas ini dilaksanakan pada hari Senin, 28 Mei 2012 di

kelas IX B SMP N 2 Jetis, Bantul dengan banyak peserta 34 siswa.

Pemilihan kelas dilakukan oleh guru dan kelas yang dipilih adalah kelas

yang berisi siswa yang berkemampuan rendah, siswa yang

berkemampuan sedang dan siswa yang berkemampuan tinggi atau

dengan kata lain kelas yang heterogen. Sesudah diujicobakan soal

dianalisis untuk mengetahui kevalidan dan reliabilitasnya. Jika terdapat

soal yang belum memenuhi kriteria kevalidan maka dilakukan perbaikan


(74)

3. Pembangunan Media Pembelajaran

Pembangunan media pembelajaran dimulai setelah wawancara

dilaksanakan. Peneliti membangun media pembelajaran disusun secara

maksimal. Pembangunan media ini didasarkan pada metode dan media

yang digunakan guru serta kesulitan yang dialami guru dan siswa. Media

yang sudah selesai dibangun diperbaiki dan disesuaikan dengan

kebutuhan guru dan siswa yang didapat dari hasil wawancara dengan

guru.

4. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis

TIK

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran

berbasis TIK dilakukan sebanyak 7 kali pertemuan. Waktu setiap

pertemuan adalah 2 x 40 menit, namun karena penelitian berlangsung

bersamaan dengan bulan puasa maka waktu setiap pertemuan menjadi 2

x 30 menit. Pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.1 Pelaksanaan Pembelajaran

No Hari, Tanggal Pelasanaan Siswa yang Hadir

Rencana Materi yang Disampaikan

Materi yang Disampaikan 1 Selasa,

24 Juli 2012

34 Pengertian dua bangun yang sebangun.

 Syarat dua bangun dikatakan sebangun.

 Contoh dan latihan.

 Pengertian dua bangun yang sebangun.

 Syarat dua bangun dikatakan

sebangun.

 Contoh dan latihan.

2 Rabu, 25 Juli 2012

34 Mengingat kembali dua bangun dikatakan sebangun dan latihan soal.

 Dua segitiga yang

 Mengingat

kembali dua bangun dikatakan sebangun dan latihan soal.


(1)

(2)

(3)

C1. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Pembelajaran.

C3. Siswa mengisi LKS. C2. Siswa

mengerjakan soal latihan.

C1. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Pembelajaran.

C3. Siswa mengisi LKS. C2. Siswa

mengerjakan soal latihan.

C1. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Pembelajaran.

C3. Siswa mengisi LKS. C2. Siswa

mengerjakan soal latihan.


(4)

C4. Siswa mengerjakan

soal tes

C5. Siswa mengisi kuisioner motivasi C4. Siswa

mengerjakan soal tes

C5. Siswa mengisi kuisioner motivasi C4. Siswa

mengerjakan soal tes

C5. Siswa mengisi kuisioner motivasi


(5)

vii

Francisca Romana Mia Hiastuti, 2013. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis TIK Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kesebangunan dan Kekongruenan Di Kelas IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat motivasi belajar siswa dan seberapa tinggi hasil belajar siswa pada pelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan dan kekongruenan yang menggunakan media pembelajaran berbasis TIK. Penelitian ini dilakukan di kelas IX SMP Negeri 2 Jetis, Bantul. Subjek penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Jetis, Bantul.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif-kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam pengumpulan data yang berupa data kuantitatif, melakukan skoring tes dan kuisioner. Data yang dikumpulkan adalah data hasil belajar siswa serta data motivasi siswa dalam pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran berbasis TIK. Hasil belajar siswa diperoleh dengan cara memberikan tes hasil belajar dan motivasi belajar siswa diperoleh dengan cara memberikan kuisioner motivasi. Analisis data dilakukan 1) untuk mengetahui seberapa kuat motivasi belajar siswa dengan menganalisis jawaban siswa pada angket motivasi, melakukan skoring dan melihat kriteria motivasi 2) untuk mengetahui seberapa tinggi hasil belajar siswa dengan menganalisis jawaban siswa dari soal tes hasil belajar, melakukan skoring, membandingkan dengan nilai KKM dan melihat kriteria hasil belajar siswa. Kriteria motivasi menggunakan skala Likert. Kriteria hasil belajar menggunakan PAP tipe II.

Hasil analisis menunjukkan bahwa pada pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK rata-rata tingkat motivasi siswa sebesar 3,2 dengan kriteria kuat dimana tingkat hasrat dan keinginan untuk berhasil sebesar 3,67 dengan kriteria sangat kuat. Prosentase siswa yang memiliki motivasi kuat sebesar 70,37%, motivasi sangat kuat 29,63%. Sedangkan hasil belajar diperoleh rata-rata tingkat penguasaan bahan pelajaran 62% dengan kriteria sedang dan siswa yang tuntas sebanyak 25,93%. Prosentase siswa yang memiliki hasil belajar tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut 29,63%, 40,74%, 29,63%. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa pada pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan dan kekongruenan yang memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK memberikan motivasi siswa kuat namun masih memberikan hasil belajar sedang.


(6)

viii

ABSTRACT

Francisca Romana Mia Hiastuti, 2013. The Use of ICT-Based Media in Learning Similarity and Congruence in Mathematics at Ninth Grades of IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul. Thesis. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

This research aims at investigating students’ level of motivation and learning results in learning mathematics, of which the topic is similarity and congruence, by using ICT-based learning media. The study was conducted at SMP Negeri 2 Jetis, Bantul. The research subjects included mathematics teacher and the students from IX C class.

The researcher employed a descriptive study, which adopted a quantitative approach. The quantitative approach was used to gather the quantitative data and

to score the test and questionnaire. The data were students’ learning results and motivation in mathematics learning using ICT-based learning media. The

researcher gave the test to elicit student’s learning results and the questionnaire to elicit students’ motivation. The analysis was conducted to find out the level of

students’ motivation and learning results. Likert scale was used to identify

students’ motivation.PAP type 2 wasused to identify students’ learning results. The results suggested that ICT-based learning media brought about

students’ high level of motivation (3,2), in which students’ willingness to be

successful was very strong (3,67). Percentage about students’ high level of

motivasion were 70,37% (strong) and 29,63% (very strong). Students’ learning

results were 62% (medium) and 25.93% of the students met the learning mastery.

Procentage about students’ learning results were 29,63% (high), 40,74% (medium), 29,63% (low). Therefore, it is concluded that ICT-based learning media to learn similarity and congruence in mathematics brought about students’

high level of motivation but medium learning results.


Dokumen yang terkait

Soal Dan Pembahasan Kesebangunan Dan Kekongruenan Kelas IX SMP

8 250 1

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN DAN IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2

0 5 9

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN DAN IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA TAHUN AJARAN

0 3 17

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 5

Efektifitas pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan pada siswa kelas IX di SMP Budya Wacana Yogyakarta.

1 2 251

Penggunaan lembar kerja siswa dan pemanfaatan program geogebra pada pembelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan kelas IX di SMP Negeri 2 Jetis Bantul tahun ajaan 2012/2013.

0 1 193

Soal dan Pembahasan Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX SMP

1 35 14

Efektifitas pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan pada siswa kelas IX di SMP Budya Wacana Yogyakarta

0 1 249

Pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK pada pembelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan dan kekongruenan di kelas IX SMP Negeri 2 Jetis, Bantul

0 2 252

Penggunaan lembar kerja siswa dan pemanfaatan program geogebra pada pembelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan kelas IX di SMP Negeri 2 Jetis Bantul tahun ajaan 2012/2013 - USD Repository

0 13 191